Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Harga diri seseorang di peroleh dari diri sendiri dan orang lain.
Gangguan harga diri rendah akan terjadi jika kehilangan kasih sayang,
perilaku orang lain yang mengancam dan hubungan interpersonal yang
buruk. Tingkat harga diri seseorang berada dalam rentang tinggi sampai
rendah. Individu yang memiliki harga diri tinggi menghadapi lingkungan
secara aktif dan mampu beradaptasi secara efektif untuk berubah serta
cenderung merasa aman. Individu yang memiliki harga diri rendah melihat
lingkungan dengan cara negatif dan menganggap sebagai ancaman. Harga
diri rendah juga sering terjadi secara tiba-tiba atau yang biasa kita kenal
sebagai harga diri rendah situasional (Keliat, 2011).
Harga diri rendah situasional merupakan munculnya persepsi
negatif tentang makna diri sebagai respon terhadap situasi saat ini. Harga
diri rendah situasional merupakan bentuk trauma yang tiba-tiba seperti,
harus operasi, kecelakaan, putus sekolah, perceraian, dan korban
perkosaan. Pengelolaan pada pasien harga diri rendah situasional harus
segera ditangani dengan tepat agar tidak berkelanjut pada harga diri rendah
kronik (Nurarif dan Hardhi, 2015).
Harga diri rendah merupakan salah satu respon maladaptif dalam
rentang respon neurobiologi. Proses terjadinya harga diri rendah kronik
dapat dijelaskan dengan menganalisa stressor predisposisi dan presipitasi
yang bersifat biologis, psikologis, dan sosial budaya sehingga
menghasilkan respon bersifat maladaptif yaitu perilaku harga diri rendah
kronik. Respon terhadap stressor pada pasien harga diri rendah
memunculkan respon secara kognitif, afektif, fisiologis, perilaku dan
sosial. Respon-respon tersebut akan dianalisis lebih lanjut, sehingga
memunculkan rentang respon (Pardede, Keliat, & Yulia, 2015).

1
Berdasarkan data World Health Organitation (WHO)
menunjukkan terdapat sekitar 35 juta orang terkena depresi, 60 juta orang
terkena bipolar, 21 juta terkena skizofrenia, serta 47,5 juta terkena
demensia. Salah satu bentuk ganggua jiwa adalah skizofrenia. Tingginya
angka gangguan kesehatan jiwa merupakan masalah kesehatan yang besar
jika dibandingkan dengan masalah kesehatan lainnya yang ada di
masyarakat. Masalah kesehatan jiwa di Indonesia merupakan masalah
kesehatan masyarakat yang sangat penting dan harus mendapat perhatian
sungguh-sungguh dari seluruh jajaran lintas sektor pemerintah baik di
tingkat pusat maupun daerah, serta perhatian dari seluruh masyarakat
(Who, 2016).
Berdasarkan data Hasil Riset Kesehatan Dasar data gangguan jiwa
cukup meningkat yaitu naik sekitar 1,7 sampai dengan 7 per mil. Artinya
per 1.000 rumah tangga terdapat 7 rumah tangga yang memiliki ODGJ
sehingga dapat disimpulkan terdapat sekitar 450.000 orang yang menderita
gangguan jiwa (Riskesdas, 2018).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah
jumlah Prevalensi depresi pada penduduk sulteng umur ≥ 15 tahun yaitu
12,3% dan prevalensi gangguan mental emosional pada penduduk sulteng
umur ≥15 tahun yaitu 19,8% (Dinkes Provinsi Sulteng, 2018)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diurai diatas, rumusan masalah
yang perlu dibahas dalam laporan seminar kasus ini adalah “Bagaimana
Asuhan Keperawatan Pada Nn. E dengan diagnosa medis harga diri rendah
di Ruangan Manggis di Rumah Sakit Umum Daerah Madani Palu ?”
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Melaksanakan Asuhan Keperawatan Pada Nn. E dengan diagnosa
medis harga diri rendah di Ruangan Manggis di Rumah Sakit Umum
Daerah Madani Palu.

2
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian keperawatan pada Nn. E dengan diagnosa
medis harga diri rendah di Ruangan Manggis di Rumah Sakit
Umum Daerah Madani Palu.
b. Menetapkan diagnosis keperawatan pada Nn. E dengan diagnosa
medis harga diri rendah di Ruangan Manggis di Rumah Sakit
Umum Daerah Madani Palu.
c. Menyusun perencanaan keperawatan pada Nn. E dengan diagnosa
medis harga diri rendah di Ruangan Manggis di Rumah Sakit
Umum Daerah Madani Palu.
d. Melaksanakan implementasi keperawatan pada Nn. E dengan
diagnosa medis harga diri rendah di Ruangan Manggis di Rumah
Sakit Umum Daerah Madani Palu.
e. Melakukan evaluasi pada Nn. E dengan diagnosa medis harga diri
rendah di Ruangan Manggis di Rumah Sakit Umum Daerah
Madani Palu.
f. Melakukan dokumentasi pada Nn. E dengan diagnosa medis harga
diri rendah di Ruangan Manggis di Rumah Sakit Umum Daerah
Madani Palu.

Anda mungkin juga menyukai