Disusun untuk memenuhi sebagai syarat mata kuliah Karya Tulis Ilmiah
Rismawati Dewi
P1337420116049
3A1
8
BAB 1
PENDAHULUAN
sendiri dan orang lain. Kesehatan jiwa adalah kondisi dimana seorang
adalah sindrom atau pola psikologis atau perilaku yang penting secara
klinis, yang terjadi pada individu dan sindrom itu dihubungkan dengan
8
psikologis, merupakan gangguan psikosis fungsional yang tidak memiliki
simtom positif. Simtom negatif adalah simtom yang defisit, yaitu perilaku
Menurut data WHO (2016), dari total jumlah penduduk dunia yaitu
7,5 miliar, terdapat 35 juta orang menderita depresi, 60 juta orang terkena
untuk usia 15 tahun ke atas mencapai sekitar 14 juta orang atau 6% dari
skizofrenia mencapai sekitar 400.000 orang atau sebanyak 1,7 per 1.000
Tengah 33,75 % juta atau sekitar 12 ribu menderita gangguan jiwa ( Profil
8
Pratiwi, (2016) mengatakan pasien skizofrenia sering mengalami
gangguan konsep diri salah satunya adalah harga diri. Harga diri adalah
(self esteem) adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan
menganalisa perilaku memenuhi ideal diri. Salah satu hal yang biasanya
Harga diri rendah pada pasien merupakan salah satu efek, karena
Pasien tidak percaya diri dan kemudian merasa asing (berbeda) sehingga
pasien menghindari kontak sosial dan memiliki harga diri yang rendah
(Sefrina, 2016).
8
anggota keluarga yang sakit sehingga tidak dapat memahami koping
merasa terbebani terhadap anggota keluarga yang sakit dan akan merasa
malu, kurang adanya hubungan positif antar keluarga dan tidak bisa
diberikan melalui dua cara yaitu secara langsung dan secara tidak
2016).
frekuensi harga diri pada klien skizofrenia Rawat Jalan di RSJ Amino
harga diri pada klien skizofrenia rawat jalan di RSJ Amino Gondhohutomo
8
diberikan keluarga mempunyai peran yang sangat penting dalam
dari Ruang Rawat Inap kelas III di RSJD Dr. Amino Gondohutomo
pada bulan Agustus 2018 sebanyak 335 pasien dan pada bulan September
dengan Harga Diri Rendah, 6,26 % pasien dengan Isolasi Sosial, 3,2 %
pasien dengan Resiko Bunuh Diri, 1,7 % pasien dengan Waham, dan 0,8
8
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Gondohutomo Semarang.
2. Tujuan Khusus
rendah.
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
8
2. Manfaat Praktis
psikoedukasi keluarga.
keluarga.
mampu meningkatkan harga diri dan kualitas diri pada salah satu
rendah.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Diri
Ciri konsep diri menurut Fajariyah, (2012) terdiri dari konsep diri
yang positif, gambaran diri yang tepat dan positif, ideal diri yang
realistis, harga diri yang tinggi, penampilan diri yang memuaskan, dan
a. Citra tubuh
8
Citra tubuh adalah sikap individu terhadap tubuhnya baik
b. Ideal diri
c. Harga diri
8
perasaan yang berasal dari penerimaan diri sendiri tanpa syarat,
2010).
d. Peran
(Suliswati, 2010).
e. Identitas diri
8
2. Rentang Respon Konsep Diri
( Fajariyah, 2012 )
Keterangan:
a. Aktualisasi diri
dapat diterima.
d. Kerancuan identitas
8
Kerancauan identitas adalah kegagalan individu untuk
e. Dipersonalisasi
tidak berespon.
Harga diri adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dan
Harga diri dibentuk sejak kecil dari adanya penerimaan dan perhatian.
8
mempengaruhi hubungannya dengan orang lain. Harga diri terbentuk
dalam dirinya sendiri, dengan orang terdekat dan dengan realitas dunia
perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negatif yang dapat
Menurut Yosep dan Sutini (2016) tanda dan gejala harga diri
sendiri
8
3) Mengalami gejala fisik, misal : tekanan darah tinggi, gangguan
penggunaan zat
4) Menunda keputusan
5) Sulit bergaul
halusinasi
mengakhiri hidup
Rendah
8
1) Faktor predisposisi
hubungan sosial.
8
Faktor yang mempengaruhi identitas diri meliputi
struktur sosial. Orang tua yang selalu curiga pada anak akan
kelompoknya.
d. Faktor biologis
2) Faktor presipitasi
8
yang dapat mempengaruhi gambaran diri adalah hilangnya bagian
ideal diri adalah penolakan dan kurang penghargaan diri dari orang
tua dan orang yang berarti, pola asuh yang tidak tepat misalnya
bertanggungjawab sendiri.
frustasi.
8
2. Transisi peran situasi terjadi dengan bertambah atau
kematian.
dan Ariprprazole.
8
b. Psikoterapi, terapi untuk mendorong penderita bergaul lagi
detik.
kelompok sosialisasi.
8
keperawatan yang dibutuhkan pada pasien dengan harga diri
1. Pengkajian
a. Identitas pasien
b. Alasan masuk
8
sakit dengan alasan mengalami beberapa dari gejala dan tanda
2011).
c. Faktor Predisposisi
RI,2012).
d. Pemeriksaan fisik
biasanya pada pasien harga diri rendah akan terlihat kotor karena
e. Psikososial
1) Genogram
8
Genogram atau garis keturunan pasien dituliskan 3 generasi,
yang sama.
2) Konsep diri
a. Citra tubuh
b. Identitas
c. Peran
8
fungsi peran akan dialami oleh pasien harga diri rendah
d. Ideal diri
sukar dicapai, tidak realistis, ideal diri yang samar dan tidak
e. Harga diri
(Muhith, 2015).
3) Hubungan sosial
4) Spiritual
f. Mekanisme koping
8
Stuart (2007) membagi mekanisme koping pasien harga diri
1) Jangka pendek
popularitas.
2) Jangka Panjang
8
Mekanisme pertahanan ego termasuk penggunaan fantasi,
2. Diagnosis keperawatan
3. Pohon Masalah
yang dimiliki.
8
2) Kilen dapat menilai kemampuan yang digunakan.
kemampuan.
jadwal.
1) Strategi Pelakasanaan 1
harian.
2) Strategi Pelaksanaan 2
pasien.
8
c. Tujuan tindakan keperawatan pada keluarga :
keberhasilan klien.
kemampuan klien.
1. Strategi Pelaksanaan 1
merawat klien.
2. Strategi Pelaksanaan 2
3. Strategi Pelaksanaan 3
8
a. Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas dirumah
keluarga.
5. Evaluasi Keperawatan
klien harga diri rendah dan keluarga berhasil apabila klien dan
keluarga dapat:
a. Klien
dimiliki.
b. Keluarga
8
2) Menyebutkan 3 cara merawat pasien harga diri rendah
C. Psikoedukasi Keluarga
1. Definisi
2. Tujuan
8
Tujuan utama dari psikoedukasi keluarga adalah saling bertukar
pengobatan.
diderita.
keluarga.
3. Indikasi
8
inap berulang, memiliki masalah psikososial, gangguan jiwa, keluarga
4. Hambatan
anggota keluarga dengan gangguan harga diri rendah. Pada sesi ini
8
Merawat dan memberikan dukungan psikososial kepada
anggota keluarga dengan gangguan harga diri rendah. Pada sesi ini
rendah.
keluarganya.
dimiliki klien.
8
biasa dilakukan atau disukai klien, setelah mengetahui
klien.
8
c. Sesi Tiga ( Manajemen Stress )
lain yang berhasil pada individu tersebut. Sesi ini untuk membantu
BAB III
METODE PENELITIAN
8
A. Rancangan Penelitian
B. Subyek Penelitian
harga diri rendah dengan kriteria inklusi yang penulis tetapkan meliputi :
4. Kooperatif
C. Definisi Operasional
8
1. Asuhan keperawatan merupakan suatu proses dari melakukan
c. Merendahkan martabat
i. sering menunduk
8
Asuhan keperawatan jiwa klien gangguan harga diri rendah akan
dilaksanakan pada :
1. Tempat penelitian
Studi kasus akan dilakukan di salah satu ruang bangsal di RSJD Dr.
2. Waktu penelitian
E. Pengumpulan Data
4. Melakukan uji etik dengan sidang proposal karya tulis ilmiah di bagian
8
5. Surat izin studi pendahuluan diserahkan ke Rekam Medis untuk
penulis.
8
12. Penulis memberikan asuhan keperawatan pada klien harga diri rendah
stetoskop, thermometer)
1. Wawancara
2. Observasi
8
langsung pada klien sehingga data yang diperoleh lebih lengkap
3. Studi dokumentasi
dan data lain yang relevan untuk kelengkapan dan dalam pemberian
asuhan keperawatan.
Jenis data :
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diambil secara langsung dari responden
b. Data Sekunder
Data yang diperoleh dari register pasien gangguan jiwa di RSJD Dr.
Data disajikan secara narasi, disertai ungkapan verbal dari klien yang
8
G. Penyajian Data
teori yang terdapat di dalam tinjauan pustaka dengan respon klien dan
keluarga yang mengalami gangguan harga diri rendah yang telah dipilih
sebagai obyek penulis. Untuk klien harga diri rendah, analisis data dimulai
H. Etika Penelitian
Kerahasiaan informasi dari klien dijamin oleh penulis dan hanya data –
8
DAFTAR PUSTAKA
Dermawan dan Rusdi. (2013) . Keperawatan Jiwa : Konsep dan Kerangka Kerja
Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Gosyen Publishing
Direja, Ade Herman Surya. (2011). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa.
Yogyakarta : Nuha Medika
Eko. (2014). Penatalaksanaan Konsep Diri : Harga Diri Rendah. Jakarta: EGC.
Friedman, M.M., Bowden, O., & Jones, M. (2010). Buku ajar Keperawatan
Keluarga. Jakarta : EGC.
Hawari, Dadang. (2011). Manajemen Stres Cemas dan Depresi. Jakarta : FKUI
8
Keliat, B.A, Dkk. (2015). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas : CMHN
(Basic Course). Jakarta : EGC
8
Sefrina, (2016). Hubungan Dukungan Keluarga dan Keberfungsian Sosial Pada
Pasien Skiofrenia Rawat Jalan. Fakultas Psikologis. Universitas
Muhammadiah Semarang.
(https://www.google.co.id/search?
q=jurnal+hubungan+keluarga+dengan+pasien+hdr&rlz=1C1NDCM_enI
D765ID765&oq=jurnal+hubungan+keluarga+dengan+pasien+hdr&aqs=c
hrome..69i57.7210j0j9&sourceid=chrome&ie=UTF-8 diakses pada
tanggal 15 Agustus 2018)
Stuart & Sundeen. (2008). Buku Ajar Asuhan keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC.
Stuart, Gail W. (2007). Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5. Jakarta : EGC
Suliswati. (2010). Konsep Diri : Harga Diri Rendah. Jakarta : Salemba Medika.
Yosep, dan Sutini. (2016). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Bandung : PT Refika
Aditama
Yusuf, dkk. (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : Salemba
Medika
8
STANDAR OPERASIONAL PSIKOEDUKASI KELUARGA “CARA
MERAWAT ANGGOTA KELUARGA DENGAN GANGGUAN HARGA DIRI
RENDAH”
8
timbul
4. Menjelaskan cara merawat anggota keluarga dengan gangguan harga diri
rendah
a. Membina hubungan saling percaya dengan anggota keluarganya
anggota keluarganya