Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL BOOK REVIEW

GILANG YUSUF MAULANA.

4183321019

FISIKA DIK C 2018

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga tugas Critical Book Review
ini bisa selesai pada waktunya.

Saya berharap semoga tugas ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas
dari itu, saya memahami bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga saya sangat
mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya tugas-tugas selanjutnya
yang lebih baik lagi.

Medan,15 Maret 2019

Penulis

2
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Penulis membuat critical book report ini yaitu karena penulis ingin menambah ilmu
ataupun wawasan tentang isi dari buku yang penulis kritik dan juga penulis dapat
membandingkan buku-buku yang berhubungan dengan psikologi .

Penulis sengaja memilih buku psikologi konseling ini yaitu supaya penulis lebih
memahami lagi tentang kompetensi dasar ata kuliah ini yang meliputi , mendeskripsikan arti
psikologi, konseling,psikologi konseling ,mendeskripsikan asumsi-asumsi dasar konseling
,mengidentifikasikan perilaku verbal dan non verbal klien ,dan mendeskripsikan peranan dan
aspek-aspek empati dalam konseling.

Tujuan

 Untuk mengetahui isi dari buku ini yaitu tentang psikologi konseling,
keberhasilan konseling, kode etik profesi bimbingan dan konseling Indonesia.
 Untuk mengetahui perbandingan antara buku.

Manfaat

Menambah wawasan atau pengetahuan kita tentang psikologi konseling .

3
BAB II

“ RINGKASAN BUKU”

BAB 1 PENDAHULUAN

 Pengertian Psikologi,Konseling, dan Psikologi Konseling

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari psikis dan tingkah laku manusia (Saam ,2009).
Konseling adalah bantuan yang diberikan kepada konseling supaya dia memperoleh konsep
diri dan kepercayaan diri sendiri untuk dimanfaatkan olehnya dalam rangka memperbaiki
tingkah lakunya pada masa yang akandatang ( Surya ,1988).

Aspek-aspek penting dalam suatu konseling meliputi:

 Konseling sebagai suatu proses


 Konseling sebagai hubungan terapeutik
 Konseling merupakan usaha bantuan

 Konseling mengarahkan tercapainya tujuan klien


 Konseling megarahkan kemandirian klien

1
 ASUMSI- ASUMSI KONSELING
Asumsi adal kebenaran yang dapat diterima tanpa pembktian empiris.
Konselor perlu memahami asumsi-asumsi konseling agar ia tidak salah
langkah dalam membantu klien selain itu ,asumsi bermanfaat sebagai salah
satu pedoman bagi konselor dalam melaksanakan konseling.
BAB 2 “
HUBUNGAN TERAPEUTIK”

Hubungan terapeutik adalah proses hubungan antar klien dengan konselor yang
mempunyai nilai-nilai penyembuhan dan akhirnya mencapai tujuan konseling.

A. Menciptakan Hubungan dengan Klien

4
Langkah-langkah dalam menciptakan hubungan yang baik dengan klien
adalah sebagai berikut:
 Menerima klien secara ikhlas
Konselor harus menerima klien secara ikhlas dan menerima apa
adanya tentang klien.
 Menumbuhkan kepercayaan klien
Menumbuhkankepercayaan klien kepada konselor merupakan bagian
penting dalam menciptakan hubungan yang baik dengan klien.
 Mewujudkan keterbukaan diri
Dalam proses konseling kadang-kadang klien tidak terbuka. Dia
menutup-nutupi keadaan yang sebenarnya. Konselor akan mengalami
kesulitan bila klien sangat tertutup, misalnya dia hanya mengangguk atau
menggeleng bila diajak bicara.

BAB 3

“ SENYUMAN DAN EMPATI”

A. Senyuman

Senyum merupakan salah satu bentuk tingkah laku nonverbal. Waybun (dalam
Hodgkinson,1991) mengkaji senyuman berdasarkan teori vascular menyatakan bahwa
tersenyum dan tertawa selaku berhubungan dengan bahagia. Selanjutnya ia mengatakan
bahwa aliran darah yang meningkat sebagai hasil fisiologik dari tersenyum dan tertawa
berhubungan dengan tubuh yang sehat dan suasana hati.

5
Bagi konselor senyuman merupakan salah satu alat untuk memikat daya tarik klien yang
selanjutnya meningkat pada hubungan interpersonal. Senyuman merupakan ekspresi
wajah positif dan isyarat nonverbal yang paling mudah fikenan

B. Empati
Empati adalah arti kata dari einfuhlung (bahasa jerman) . Secara harfiah
artinya “merasakan kedalam”. Empati berasal dari kata yunani yaitu phatos ,yang
berarti perasaan yang mendalam dan kuat yang mendekati penderitaan ,dan kemudian
diberi awalan m(May ,1989).
Secara lebih luas Ivey (1980) menggambarkan empati sebagai melihat dunia
melihat mata orang lain ,mendengarkan seperti orang lain mendengar ,merasakan dan
menghayati dunia internal mereka.
Menurut Rogers ( dalam Ivey,1980) ,empati bukan saja sesuatu yang bersifat
kognitif ,tetappi juga meliputi emosi dan pengalaman. Ada dua tahapan empati
adalah
“penghayatan perasaan masuk ke dalam”. Konselor mengalami persaan yang
sama dengan klien misalnya keadaan marah,sakit hati. Tahap kedua lebih
menekankan pada kesadaran kognitif ,melihat dunia klien sebagaimana ia melihatnya
selannjutnya diarahkan kepada pandangan yang lebih realistis

Aspek-Aspek Empati

Ada 6 aspek empati menurut Peter Lauster ,yaitu sebagai berikut:

 Kemampuan menyesuaikan atau menempatkan diri


 Kemampuan menerima keadaan ,posisi atau keputusan orang lain.
 Kepercayaan.
 Komunikasi
 Perhatian
 Kemampuan memahami posisi dan keadaan orang lain setelah melihat,mendengar,
memperhatikan orang akan mendapatkan pemahaman sehingga orang tersebut bersifat
sebagaimana orang lain menginginkannya bersikap.

Menumbuhkan Kemampuan Empati

6
Peter Lauster ( dalam Gulo,2005) menjelaskan sepuluh petunjuk untuk memperbaiki
kemampuan berempati,yaitu sebagai berikut:

 Menyadari sepenuhnya emosi,keinginan, hasrat dan biarkan juga emosi ,hasrat dan
keinginan tumbuh pada orang lain
 Mendengar pendapat orang lain
 Memerhatikan orang lain dijalan ,direstoran dan di bus.
 Menilai orang lain,janganlah hanya didasarkan pada luarnya saja
 Melihat film pendek di televisi ,matikan suaranya dan cobalah memperkiakan pokok
persoalan yang dibicarakan
 Menanya diri sendiri mengapa dalam suatu situasai tertentu kita memberikan reaksi
tertentu
 Mencari faktor-faktor penyebab dalam diri sendiri jika kita menyukai seseorang
,cobalah mencari sebab-sebanya dalam diri sendiri.
C. Kredibilitas Guru Pembimbing

Kredibilitas artinya kualitas sumber komunikasi yang menambah diri seseoarang (guru
pembimbing) dapat dipercaya sebagai orang yang memberi bantuan paling sedikit ada dua
sumber utama kredibilitas guru pembimbing ,yaitu keahlian dan sifat dapatdpercaya.

Sifat dapat dipercaya artinya penilaian klien(siswa) terhadap pembimbing yang berkaita
dengan watak ,seperti ketulusan,kerahasiaan ,kesopanan,keadilan dan etika. Adanya sifat
dapat dipercaya yang melekat dengan ciri konselor akan menambabh kemantapan klien untuk
membicarakan masalahnya dengan konselor.

Selain keahlian dan sifat dapat dipercaya sebagai sumber kredibilitas konselor; Taylor
(1989) menambahkan satu lagi yaitu daya tarik fisik.

7
BAB 4

HASIL-HASIL PENELITIAN KONSELING

Judul :efektivitas konseling kelompok rationale motif untuk membantu siswa


mengatasi kecemasan menghadapi ujian

Sumber :Jurnal bimbingan konseling 1(2) (2012)

Penulis : Suhendri, DYP. Sugiharto ,Suwarjo Prodi BK Program Pascasarjana


Universitas Negeri Semarang .

ABSTRAK

Kecemasan merupakan suatu keadaan emosi yang tidak menyenagkan yang ditandai
dengan perasaan tegang secara subjektif, keprihatinan,dan kekhawatiran disertai dengan
getaran susunan syarafotonom dengan drerajat yang berbeda-beda. Tujuan penelitian ini
adalah : (1) mengetahui pelaksanaan konseling rasional emotif dan tingkah kecemasan siswa
dalam menghadapi ujian praktik,(2) menemukan model yang efektif untuk membantu
mengatasi kecemasan siswa ,(3) mengetahui tingkat keefektifan model konseling kelompok
rasional emotif untuk membantu mengatasi kecemasan siswa. Metode penelitian ini
menggunakan penelitian dan pengembangan (research and development). Tahapan
pengembangan model : (1) studi pendahuluan ,(2) perencanaan ,(3) penngembangan model
hipotetik ,(4) penelaahan model hipotetik,(5) revisi, (6) uji coba terbatas. Dan menggunakan
metode mixed metode design sequence. Hasil akhir penelitian ini adalah model konseling
kelompok rasional emotif yang dikembangkan ialah efektif untuk membantu mengentaskan
kecemasan siswa.

8
BAB 5”
TES MELENGKAPI KALIMAT
A.PENDAHULUAN
Tes kepribadian dapat digolongkan menjadi:
 Personality inventory
 Tes proyektif. Personality inventory adalah suatu inventarisasi adalah suatu
inventarisasi dari sifat-sifat atau aspek-aspek kepribadian ,sehingga dengan
inventory tersebut dapat diungkap masalah atau problem yang dihadapi klien.

B. LATAR BELAKANG HISTORIS THE SENTENCE COMPETION TEST


(SCT)
Salah seorang tokoh dari STC dalam lapangan kepribadian adalah
Tendler,yang membedakan antara diagnosa terhadap reaksi berpikir dan respons
emosional. Ia menawarkan kriteria tes dalam bidang tingkah laku emosional sebagai
berikut: a) langsung membangkitkan respon emosional, b) membolehkan respon
bebas, c) menghindari diskriminasi atau pilihan.
Tendler mencatat bahwa stimulus yang sama dapat menimbulkan respon yang
berbeda bagi tiap-tiap individu . Respon yang diberikan menunjukan ketakutan
,afeksi,minat dan prestasi yang dicapai. Respon yang diberikan dapat bersifat positif
dan negatif yang bersumber dari ego-reference dan sosial reference.
C. The Sacks Sentence Completion Test ( SSCT).
SSCT dirancang untuk mengungkap emapat area
(daerah) penyesuaia diri yang meliputi : keluarga,seks, hubungan interpersonal
dan self concept (konsep diri) . Item-item yang disajikan kepada subjek
merupakan stimulus baginya untuk mengungkapkan atau mengekspresikan
sikap dan perasaannya sehingga terapis sangat mengambil kesimpulan
mengenai kecenderungan kepribadian yang dominan. Informasi yang
diperoleh digunakan sebagai petunjuk untuk mengetahui dinamika sikap dan
perasaan klien yang sangat diperlukan dalam kegiatan terapi yang akan
dilaksanakan. Area keluarga meliputi tiga sikap,yaitu sikap terhadap ibu,sikap
terhadap ayah dan sikap terhadap unit keluarga.

9
BAB III
PEMBAHASAN
Perbandingan Buku
Buku pertama dibandigkan dengan buku Contrutivism and social learning
 Kelebihan
 Pada buku utama disetiap akhir bab dibuat daftar pustaka sedangkan dalam
buku pembanding tidak dimuat
 Pada buku utama disetiap akhir bab dibuat soal-soal atau latihan –latihan yang
dapat memabntu kita dalam memahami materi yang dimuat sedangkan pada
buku pembanding tidak dibuat.
 Kelemahan
 Pada buku pembanding diakhir bab dimuat penjelasan sedangkan pada buku
utama tidak ada dimuat penjelasan disetiap akhir babnya.

Buku pertama dibandingkan dengan buku psikologi pendidikan

 Kelebihan
 Pada buku utama ada terdapat daftar tabel dan gambar sedangkan pada buku
pembanding tidak dibuat daftar tabel atau gambar

 Kelemahan
 Pada buku pembanding sebelum kita masuk ke pembahasan setiap bab diawal
pada setiap bab ada dimuat tujuan yang membuat kita memahmi apakah yang
menjadi tujuan kita dalam setiap materi yang dimuat dalam buku misalnya
tentang belajar ,tujuan kita yaitu menjelaskan pengertian belajar,
mendeskripsikan proses berlangsungnya belajar. Sedangkan pada buku utama
tidak dimuat tujuan pada setiap awal pada setiap bab.

10
BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari psikis dan tingkah laku manusia. Tujuannya
adalah agar dapat memperlakukan manusia secara lebih tepat. Konseling adalah proses
bantuan yang diberikan oleh ahlinya agar klien dapat menyelesaikan masalahnya atau lebih
dapat meningkatkan dirinya . Psikologi konseling adalah ilmu pengetahuan tentang tingkah
laku klien yang diperlukan dalam situasi konseling .

SARAN

Critical book report ini masih banyak kekurangan atau dikatakan masih jauh dari kata
sempurna. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik ,saran atau yang lain dalam upaya
untuk membangun ataupun demi kesempurnaan dari critical book report ini

IDENTITAS BUKU
 Buku Utama

Judul buku : psikologi konseling

Penulis : Prof.Dr.Zulfan Saam , M.S.

Penerbit : PT Raja Grafindo Persada

ISBN :978-979-769-609-2

Kota terbit :Jakarta

Tahun terbit : 2013

Buku Pembanding

11
Judul buku : psiikologi pendidikan

Tahun terbit: 2015

ISBN : 978-602-8207-18-8

Penerbit : PPs Unimed

Kota terbit : Medan

12

Anda mungkin juga menyukai