Nama:
Ria Intan Sari 7420009
1) Jenis lemak
Lemak murni, yaitu lemak yang terdiri atas asam lemak dan gliserol.
2) Lemak yang berikatan dengan unsur lain seperti fosfolipid merupakan senyawa
ikatan lemak dengan garam fosfor, glikolipid, serta lipoprotein.
g. Vitamin
1) Vitamin merupakan komponen organik yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah
kecil dan tidak dapat diproduksi dalam tubuh.
2) Vitamin yang larut dalam air seperti vitamin B kompleks, B1, B2, B3, B5, B6,
B12, asam folat, dan vitamin C.
3) Vitamin yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam lemak seperti vitamin A, D,
E, dan K.
h. Mineral
Mineral adalah ion anorganik esensial untuk tubuh karena peranannya sebagai katalis
dalam reaksi biokimia.
i. Air
Air merupakan media transpor nutrisi dan sangat penting dalam kehidupan sel-sel
tubuh.
4. Fungsi Zat Gizi
a. Sebagai penghasilan energi bagi fungsi organ, gerakan dan kerja fisik
b. Sebagai bhan dasar untuk pembentukan dan perbaikan jaringan
c. Sebagai dan pengatur
5. Status Nutrisi
Karakteristik status nutrisi ditentukan melalui adanya indeks massa tubuh (body mass
index-BMI) dan berat badan tubuh ideal (ideal body weight—IBW).
a. Body Massa Index (BMI)
Merupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang dengan tinggi badan. BMI
dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh dan sebagai panduan untuk mengkaji
kelebihan berat badan (over weight) dan obesitas.
Indeks masa tubuh : BB (Kg) / TB (M)
Batas ambang indeks masa tubuh (IMT) di Indonesia
1) Kurus
Kurangan berat badan tingakat berat dengan jumlah <17
2) Normal
a) Kekurangan berat badan tingkat sedang dengan jumlah 17,0-18,5
b) Kelebihan berat badan tingkat ringan dengan jumlah 18,5-25,0
3) Gemuk
Kelebihan berat badan tinggat berat dengan jumlah 25,0-27,0
a. Pengetahuan
b. Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi dapat
mempengaruhi status gizi seseorang. Misalnya, di beberapa daerah tempe yang
merupakan sumber protein yang paling murah, tidak di jadikan bahan makanan yang
layak untuk dimakan karena masyarakat menganggap bahwa mengonsumsi makanan
tersebut dapat merendahkan derajat mereka..
c. Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan tertentu juga
dapat mempengaruhi status gizi.
d. Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan
kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh zat - zat yang
dibutuhkan secara cukup. Kesukaan dapat mengakibatkan merosotnya gizi pada
remaja bila nilai gizinya tidak sesuai dengan yang diharapkan.
e. Ekonomi
V mukosa
Erosi Kelemahan otot Mengonsumsi Meningkatkan
lambung menelan makanan yang intake nutisi
tidak sehat
Sering makan
Defisit
nutrisi
Berat badan Peningkatan
berlebih berat badan
B. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
Status nutrisi seseorang dapat dikaji melalui A, B, C, D, yaitu.
a. A (antropometri):
Berat badan
Tinggi badan
BBI
BMI
Lingkar lengan dewasa
b. B (biokimia): Albumin : (N :4-5,5 mg/100 ml)
Transferin (N :170- 25 mg/100 ml)
Hb : (N :12 mg%)
BUN : (N : 10-20 mg/100 ml)
Ekskresi kreatinin untuk 24 jam (N : laki-laki : 0,6-1,3 mg/100 ml, wanita :
0,5- 1,0mg/100 ml)
c. C (clinical sign): Keadaan fisik : apatis, lesu.
Berat badan : obesitas, kurus (underweight).
Otot : flaksia/ lemah, tonus kurang, tenderness, tidak mampu bekerja.
Sistem saraf : binggung, rasa terbakar, paresthesia, refleks menurun.
Fungsi gastrointestinal : anoreksia, konstipasi, diare, flatulensi, pembesaran
liver/lien.
Kardiovaskuler : denyut nadi lebih dari 100 kali/menit, irama abnormal,
tekanan darah rendah/tinggi.
Rambut : kusam, kering, pudar, kemerahan, tipis, pecah/patah-patah.
Kulit : kering, pucat, iritasi, petekhie, lemak di subkutan tidak ada.
Bibir : kering, pecah-pecah, bengkak, lesi, stomatitis, membran mukosa
pucat.
Gusi : pendarahan, peradangan.
Lidah : edema, hiperemis.
Gigi : karies, nyeri, kotor.
Mata : konjungtiva pucat, kering, exotalmus, tanda-tanda infeksi.
Kuku : mudah patah.
d. D (dietary):
Anggaran makan, makan kesukaan waktu makan
Apakah diet yang dilakukan secara khhusus
Apakah penuruan dan peningkatan berat badan bertambah / kurang
Diagnosa keperawatan
a. Defisit nutrisi
b. Resiko defisit nutrisi
c. Berat badan berlebih
d. Resiko Berat badan berlebih
N DIAGNOSA SLKI SIKI
o
Edukasi
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum
makan
2. Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan
nutrien yang di perlukan
Edukasi
Kolaborasi
3. Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum
makan
4. Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan
nutrien yang di perlukan
Daftar pustaka
Aziz, A. H. (2006). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi Konsep Dasar. Jakarta :
Salemba Medika.
Tarwoto & Wartonah (2006). Kebutuhan Dasar manusia : Proses Keperawatan, Jakarta :
Salemba Medika.
PNNI, T. P (2017) Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) : Defisi Dan Indikator
Diagnostik (Cetakan II ) Edisi 1. jakarta : DPP PPNI
PNNI, T. P (2017) Standar Interfesi Keperawatan Indonesia (SDKI) : Defisi Dan Indikator
Diagnostik (Cetakan II ) Edisi 1. jakarta : DPP PPNI
PNNI, T. P (2017) Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SDKI) : Defisi Dan Indikator
Diagnostik (Cetakan II ) Edisi 1. jakarta : DPP PPNI