A. Pengertian Nutrisi
Nutrisi adalah jumlah semua interaksi antara suatu organisme dan makanan
yang dikonsumsinya. Dengan kata lain, nutrisi adalah sesuatu yang dimakan
seseorang dan bagaimana tubuh menggunakannya. Zat gizi adalah zat organik dan
anorganik yang dijumpai dalam makanan dan dibutuhkan untuk fungsi tubuh.
Manusia memerlukan zat gizi esensial dalam makanan untuk pertumbuhan dan
untuk memelihara semua jaringan tubuh dan fungsi normal semua proses tubuh.
(Kozier, 2010).
Nutrisi adalah proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh
yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh
(Alimul, A. A, 2006). Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan
dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh
manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya
dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya
serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang
makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang terkandung, aksi, reaksi, dan
keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit (Tarwoto &
Wartonah, 2006).
1. Mulut
Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan dan terdiri atas dua
bagian luar yang sempit (vestibula), yaitu ruang diantara gusi, gigi, bibir, pipi,
dan bagian dalam, yaitu rongga mulut.
2. Faring dan esofagus
Faring merupakan bagian saluran pencernaan yang terletak dibelakang
hidung, mulut, dan laring. Faring langsung berhubungan dengan esofagus.
Esofagus merupakan bagian yang berfungsi menghantarkan makanan dari
faring menuju lambung.
3. Lambung
Lambung berhubungan langsung dengan esofagus melalui orifisium atau
kardia dan dengan duodenum melalui orifisium pilorik. Makanan berada pada
lambung selama 2-6 jam.
4. Usus Halus
Usus halus merupakan tabung berlipat-lipat dengan panjang kurang lebih
2,5 meter dalam keadaan hidup. Kemudian akan bertambah panjang menjadi
kurang lebih 6 meter pada orang yang telah meninggal, akibat adanya
relaksasi otot yang telah kehilangan tonusnya. Usus halus berfungsi mencerna
dan mengabsorpsi chime dari lambung. Zat-zat makanan yang telah halus akan
diabsorpsi didalam usus halus, yaitu pada duodenum, dan disini terjadi
absorpsi besi, kalsium dengan bantuan vitamin D, vitamin A, D, E dan K
dengan bantuan empedu dan asam folat.
5. Usus Besar
Usus besar atau disebut juga sebagai kolon merupakan sambungan dari
usus halus yang memiliki panjang kurang lebih 1,5 meter. Kolon terbagi atas
asenden, transversum, desenden, sigmoid, dan berakhir di rektum yang
panjangnya kira-kira 10 cm dari usus besar, dimulai dari kolon sigmoideus dan
berakhir pada saluran anal.
C. Jenis-jenis Nutrien
1. Karbohidrat
a. Monosakarida
b. Disakarida
3. Lemak
Lemak atau lipid merupakan sumber energi yang kedua setelah
karbohidrat. Lemak berfungsi sebagai sumber cadangan energi, komponen
dari membran sel, melarutkan vitamin A, D, E, dan K sehingga dapat diserap
oleh dinding usus, dan memberikan asam-asam lemak esensial. Lemak terdiri
dari lemak nabati yaitu mengandung lebih banyak asam lemak tak jenuh
seperti yang terdapat pada kacang-kacangan dan lemak hewani yaitu yang
banyak mengandung asam lemak jenuh dengan rantai panjang seperti pada
daging sapi, kambing, dan lain-lain.
4. Vitamin
5. Mineral
6. Air
Air merupakan zat makanan paling mendasar yang dibutuhkan oleh tubuh
manusia. Tubuh manusia terdiri atas 50%-70% air. Asupan air sangat penting
bagi makhluk hidup untuk bertahan hidup dibandingkan dengan pemasukan
nutrisi lain.
6. Prasangka
7. Kebiasaan
8. Kesukaan
9. Ekonomi
Body Mass Index atau indeks masa tubuh merupakan ukuran dari
gambaran berat badan seseorang dengan tinggi badan. BMI dihubungkan
dengan total lemak dalam tubuh dan sebagai panduan untuk mengkaji
kelebihan berat badan (over weight) dan obesitas.
TB x TB (m)
Ideal body weight atau berat badan ideal merupakan perhitungan berat
Kategori IMT
Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat < 17
Kekurangan berat badan tingkat sedang 17,0 - 18,5
Normal 18,5 – 25,0
Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan > 25,0 – 27,0
Kelebihan berat badan tingkat berat >27,0
badan optimal dalam fungsi tubuh yang sehat. Berat badan ideal adalah jumlah
tinggi badan dalam sentimeter dikurangi dengan 100 dan dikurangi 10% dari
jumlah itu.
Berat badan ideal (kg) = [Tinggi badan (cm) – 100] – [10% (Tinggi
badan – 100)]
2. Gangguan Menelan
Batasan Karakteristik
a. Gangguan Fase esofagus
- Abnormalitas pada fase - Terlihat bukti kesulitan
esofagus pada menelan
- Odinofagia
pemeriksaan menelan
- Regurgitasi isi lambung
- Pernapasan bau asam
- Menelan berulang
- Bruksisme
- Keluhan “ada yang
- Nyeri epigastrik
- Menolak makan menyangkut”
- Nyeri uluhati - Kegelisahan yang tidak
- Hematemesis
jelas seputar waktu
- Hiperekstensi kepala
- Bangun malam karena makan
- Pembatasan volume
mimpi buruk
- Muntah
- Batuk malam hari
- Muntahan di bantal
Gastrointestinal Malnutrisi
obesitas
Kelebihan nutrisi
Ketidakseimba-
ngan nutrisi:
kurang dari
kebutuhan
H. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan yang biasa dilakukan untuk mengetahui adanya perubahan
nutrisi adalah sebagai berikut :
1. Kadar total limfosit
2. Albumin serum
3. Zat Besi
4. Transferin serum
5. Kreatinin
6. Hemoglobin
7. Hematokirit
8. Keseimbangan nitrogen
I. Penatalaksanaan Medis
1. Nutrisi enteral
Metode pemberian makanan alternative untuk memastikan kecukupan
nutrisi meliputi metode enteral (melalui sistem pencernaan). Nutrisi enteral
juga disebut sebagai nutrisi enteral total (TEN) diberikan apabila klien tidak
mampu menelan makanan atau mengalami gangguan pada saluran
pencernaan atas dan transport makanan ke usus halus terganggu. Pemberian
makanan lewat enteral diberikan melalui slang nasogastrik dan slang
pemberian makan berukuran kecil atau melalui slang gastrostomi atau
yeyunostomi.
2. Nutrisi parenteral
Nutrisi parenteral (PN) juga disebut sebagai nutrisi parenteral total (TPN)
atau hiperalimentasi intravena (IV H), diberikan jika saluran gastrointestinal
tidak berfungsi karena terdapat gangguan dalam kontinuitas fungsinya atau
karena kemampuan penyerapannya terganggu. Nutrisi parenteral diberikan
secara intravena seperti melalui kateter vena sentral ke vena kava superior.
Makanan parenteral adalah larutan dekstrosa, air, lemak, protein, elektrolit,
vitamin dan unsur renik, semuanya ini memberikan semua kalori yang
dibutuhkan. Karena larutan TPN bersifat hipertonik larutan hanya
dimasukkan ke vena sentral yang beraliran tinggi, tempat larutan dilarutkan
oleh darah klien. (Nurjanah, 2011).
J. Pengkajian
Pengkajian nutrisi penting khususnya bagi klien yang berisiko masalah nutrisi
yang berhubungan dengan stress, penyakit, hospitalisasi, kebiasaan gaya hidup,
dan faktor –faktor lain. Pusat pengkajian nutrisi sekitar empat area pokok :
K. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
a) Definisi
Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
b) Faktor yang Berhubungan
- Faktor biologis
- Faktor ekonomi
- Ketidakmampuan untuk mengabsorpsi nutrien
- Ketidakmampuan untuk mencerna makanan
- Ketidakmampuan menelan makanan
- Faktor psikologis
c) Batasan Karakteristik
- Kram abdomen - Kesalahann informasi
- Nyeri abdomen - Membran mukosa pucat
- Menghindari makanan - Ketidakmampuan
- Berat badan 20% atau
memakan makanan
lebih di bawah berat - Tonus otot menurun
- Mengeluh gangguan
badan ideal
- Kerapuhan kapiler sensasi rasa
- Diare - Mengeluh asupan
- Kehilangan rambut
makanan kurang dari
berlebihan
RDA
- Bising usus hiperaktif
- Cepat kenyang setelah
- Kurang makanan
- Kurang informasi makan
- Kurang minat pada - Sariawan rongga mulut
- Steatorea
makanan
- Kelemahan otot
- Penurunan berat badan
pengunyah
dengan asupan makanan
- Kelemahan otot untuk
adekuat
menelan.
- Kesalahan konsepsi
2. Gangguan Menelan
a) Definisi
Abnormal fungsi mekanisme menelan yang dikaitkan dengan struktur
atau fungsi oral, faring, atau esofagus
b) Faktor yang Berhubungan
- Defisit Kongenital - Obstruksi mekanis
- Masalah perilaku makan - Gangguan neuromuskular
- Gangguan dengan - Malnutrisi energi-protein
- Gangguan pernapasan
hipotonia signifikan
- Anomali saluran napas
- Penyakit jantung
atas
kongenital
- Masalah Neurologis
- Gagal bertumbuh
- Akalasia
- Riwayat makan dengan
- Defek anatomik didapat
slang - Paralisis serebral
- Gangguan saraf kranial - Abnormalitas laring
- Keterlambatan - Defek laring
- Defek nasal
perkembangan
- Defek rongga nasofaring
- Defek esofagus
- Defek trakea
- Abnormalitas orofaring
- Trauma
- Prematuritas
- Cedera kepala traumatik
- Penyakit refluks
- Anomali jalan napas atas
gastroesofagus
c) Batasan Karakteristik
- Gangguan Fase esofagus - Tersedak sebelum
- Abnormalitas pada fase
menelan
esofagus pada - Batuk sebelum menelan
- Makanan jatuh dari mulut
pemeriksaan menelan
- Makanan terdorong
- Pernapasan bau asam
- Nyeri epigastrik keluar dari mulut
- Menolak makan - Muntah sebelum menelan
- Nyeri uluhati - Ketidakmampuan
- Hematemesis
membersihkan rongga
- Hiperekstensi kepala
- Batuk malam hari mulut
- Terlihat bukti kesulitan - Masuknya bolus terlalu
menelan dini
- Odinofagia - Kurang mengunyah
- Regurgitasi isi lambung - Kurang kerja lidah untuk
- Menelan berulang
membentuk bolus
- Keluhan “ada yang
- Makan lama dengan
menyangkut”
konsumsi sedikit
- Kegelisahan yang tidak
- Refluks nasal
jelas seputar waktu - Piecemeal deglutition
- Makanan terkumpul di
makan
- Pembatasan volume sulkus lateral
- Muntah - Sialorea
- Abnormalitas fase oral - Pembentukan bolus
pada pemeriksaan terlalu lambat
menelan
L. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Tujuan dan Intervensi
Keperawatan Kriteria Hasil
1 Ketidakseimbang- Setelah dilakukan NIC
an Nutrisi Kurang asuhan Nutrition Management
dari Kebutuhan keperawatan ... x 24 a. Kaji adanya alergi
Tubuh jam diharapkan makanan
masalah b. Kolaborasi dengan ahli
keperawatan gizi untuk menentukan
ketidakseimbangan jumlah kalori dan nutrisi
nutrisi kurang dari yang dibutuhkan pasien
kebutuhan tubuh c. Anjurkan pasien untuk
dapat teratasi dengan meningkatkan intake Fe
: d. Anjurkan pasien untuk
meningkatkan protein
Kriteria Hasil dan vitamin C
a. Adanya e. Berikan substansi gula
peningkatan f. Yakinkan diet yang
berat badan dimakan mengandung
sesuai dengan tinggi serat untuk
tujuan mencegah konstipasi
b. Berat badan g. Berikan makanan yang
ideal sesuai terpilih (sudah
dengan tinggi dikonsultasikan dengan
badan ahli gizi)
c. Mampu h. Ajarkan pasien
mengidentifikasi bagaimana membuat
kebutuhan catatan makanan harian
nutrisi i. Monitor jumlah nutrisi
d. Tidak ada tanda- dan kandungan kalori
tanda malnutrisi j. Berikan informasi
e. Menunjukkan tentang kebutuhan
peningkatan nutrisi
fungsi
pengecapan dari
menelan
f. Tidak terjadi k. Kaji kemampuan pasien
penurunan berat untuk mendapatkan
badan yang nutrisi yang dibutuhkan
berarti Nutrition Monitoring
a. BB pasien dalam batas
normal
b. Monitor adanya
penurunan berat badan
c. Monitor tipe dan jumlah
aktivitas yang biasa
dilakukan
d. Monitor interaksi anak
atau orang tua selama
makan
e. Monitor lingkungan
selama makan
f. Jadwalkan pengobatan
dan tindakan tidak
selama jam makan
g. Monitor kulit kering dan
perubahan pigmentasi
h. Monitor turgor kulit
i. Monitor kekeringan,
rambut kusam, dan
mudah patah
j. Monitor mual dan
muntah
k. Monitor kadar albumin,
total protein, Hb, dan
kadar Ht
l. Monitor pertumbuhan
dan perkembangan
m. Monitor pucat,
kemerahan, dan
kekeringan jaringan
konjungtiva
n. Monitor kalori dan
intake kalori
o. Catat adanya edema,
hiperemik, hipertonik
papilla lidah dan cavitas
oral
p. Catat jika lidah berwarna
magenta, scarlet
2 Gangguan NOC NIC
Menelan Setelah dilakukan Apriration Precautios
asuhan keperawatan a. Memantau tingkat
… x 24 jam kesadaran, reflex batuk,
diharapkan masalah reflex muntah, dan
keperawatan kemampuan menelan
gangguan menelan b. Memonitor status paru
pada pasien dapat menjaga/mempertahank
teratasi dengan an jalan nafas
Kriteria Hasil : c. Posisi tegak 90 derajat
a. Dapat atau sejauh mungkin
mempertahanka d. Jauhkan manset trakea
n makanan meningkat
dalam mulut e. Jauhkan pengaturan
b. Kemampuan hisap yang tersedia
menelan adekuat f. Menyuapkan makanan
c. Pengiriman dalam jumlah kecil
bolus ke
g. Periksa penempatan
hipofaring tabung NG atau
selaras dengan gastrostomy sebelum
reflex menelan menyusui
d. Mampu h. Periksa penempatan
mengontrol tabung NG atau
mual dan gastrostomy sisa
muntah sebelum makan
e. Pengetahuan i. Hindari makan, jika
tentang prosedur residu tinggi tempat
pengobatan "pewarna" dalam
f. Pemulihan pasca tabung pengisi NG
prosedur j. Hindari cairan atau
pengobatan menggunakan zat
g. Kondisi pengental
pernapasan, k. Penawaran makanan
ventilasi adekuat atau cairan yang dapat
h. Mampu dibentuk menjadi bolus
melakukan sebelum menelan
i. perawatan l. Potong makanan
terhadap non menjadi potongan-
pengobatan potongan kecil
parenteral m. Permintaan obat dalam
j. Dapat bentuk obat mujarab
mentoleransi n. Istirahat atau
ingesti makanan menghancurkan pil
tanpa tersedak sebelum pemberian
k. Kondisi o. Jauhkan kepala tempat
pernafasan tidur ditinggikan 30
adekuat sampai 45 menit setelah
l. Tidak terjadi makan
gangguan p. Sarankan
neurologis pidato/berbicara
patologi berkonsultasi
q. Sarankan barium
menelan kue atau video
fluoroskopi
3 Kesiapan untuk NOC NIC
meningkatkan Setelah dilakukan a. Managemen nutrisi:
nutrisi asuhan keperawatan membantu atau
… x 24 jam menyediakan asupan
diharapkan kesiapan makanan dan cairan
untuk meningkatkan dengan diet seimbang
nutrisi dapat tercapai b. Konseling nutrisi :
dengan : member bantuan
dengan proses interaktif
Kriteria Hasil yang berfokus pada
a. Mampu kebutuhan terhadap
mempertahanka modifikasi diet
n berat badan c. Penyuluhan individu :
yang ideal membuat perencanaan.,
b. Mengonsumsi implementasi, dan
diet yang evaluasi program
seimbang penyuluhan yang
c. Melaporkan dirancang untuk
peningkatan memenuhi kebutuhan
nilai gizi khusus pasien
makanan yang d. Penyuluhan : Program
dikonsumsi Diet : mempersiapkan
(mis; lebih pasien untuk benar-
banyak benar mematuhi pola
mengonsumsi diet yang diprogramkan
makanan non
olahan, dengan
sedikit
kandungan
lemak jenuh)
4 Ketidakseimbang NOC NIC
an Nutrisi: Lebih Setelah dilakukan Managemen Nutrisi
dari Kebutuhan asuhan keperawatan a. Berikan informasi yang
Tubuh … x 24 jam sesuai tentang
diharapkan masalah kebutuhan nutrisi dan
keperawatan cara memenuhi
ketidakseimbangan kebutuhan tersebut
nutrisi lebih dari b. Lakukan kolaborasi
kebutuhan tubuh dengan ahli diet untuk
dapat teratasi dengan menentukan jumlah
: kalori dan jenis zat gizi
yang dibutuhkan untuk
Kriteria Hasil memenuhi kebutuhan
a. Pasien nutrisi
menyadari Bantuan menurunkan
masalah berat berat badan
badan a. Bantu pasien untuk
b. Pasien mengidentifikasi
mengungkapkan motivasi untuk makan
secara verbal dan isyarat internal dan
keinginan untuk eksternal yang dikaitkan
menurunkan dengan makan
berat badan b. Tentukan bersama
c. Berpartisipasi pasien tentang jumlah
dalam program penurunan berat badan
penurunan berat yang diinginkan
badan c. Bantu pasien
d. Menahan diri menyesuaikan diet
untuk tidak dengan gaya hidup dan
makan banyak tingkat aktivitas
dalam satu d. Susun rencana yang
waktu tertentu realistis dengan pasien
e. Mengalami untuk mengurangi
asupan kalori, asupan makanan dan
lemak, meningkatkan
karbohidrat, penggunaan energy
vitamin, e. Anjurkan untuk
mineral, zat besi mengganti kebiasaan
dan kalsium yang tidak diinginkan
yang adekuat, dengan aktivitas yang
tetapi tidak disukai
berlebihan f. Rencanakan program
latihan fisik,
pertimbangkan
keterbatasan pasien
g. Anjurkan pasien untuk
hadir dalam kelompok
pendukung penurunan
berat badan
5 Resiko NOC NIC
Ketidakseimbang Setelah dilakukan Managemen Nutrisi
an Nutrisi : Lebih asuhan keperawatan a. Membantu atau
dari Kebutuhan … x 24 jam menyediakan asupan
Tubuh diharapkan masalah makanan dan cairan
keperawatan resiko dengan diet seimbang
ketidakseimbangan b. Timbang berat badan
nutrisi lebih dari pasien dalam interval
kebutuhan tubuh yang sesuai
dapat teratasi dengan Managemen Berat Badan
: a. Memfasilitasi
pemeliharaan berat
Kriteria Hasil badan yang optimal dan
a. Mengetahui lemak tubuh yang ada
adanya faktor b. Diskusikan bersama
resiko pasien mengenai
b. Turut serta hubungan antara asupan
dalam program makanan, latihan fisik,
latihan fisik kenaikan berat badan,
yang teratur dan penurunan berat
c. Mampu badan
mempertahanka c. Menetukan berat badan
n berat badan dan presentase lemak
ideal tubuh ideal pasien
d. Mampu d. Diskusikan bersama
mengonsumsi individu mengenai
diet yang ideal kebiasaan, adat istiadat,
budaya, dan faktor
keturunan yang dapat
mempengaruhi berat
badan
e. Bantu pasien dalam
mengembangkan
rencana makan yang
konsisten sesuai dengan
tingkat penggunaan
energi
DAFTAR PUSTAKA