Anda di halaman 1dari 15

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan bagian integral
dari pelayanan kesehatan. Setiap dekade fungsi puskesmas terus
berkembang yang semula sebagai tempat untuk pengobatan penyakit dan
luka-luka kini berkembang kearah kesatuan upaya pelayanan untuk seluruh
masyarakat yang mencakup aspek promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif. Pusat Kesehatan Masyarakat adalah satu kesatuan organisasi
fungsionil yang langsung memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada
masyarakat dalam suatu wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha
kesehatan pokok (Azwar, 2015). Di Indonesia Pusat Kesehatan Masyarakat
merupakan tulang punggung pelayanankesehatan tingkat pertama dengan
wilayah kerja tingkat kecamatan atau pada suatudaerah dengan jumlah
penduduk 30.000 - 50.000 jiwa (Entjang, 2016).
Puskesmas adalah salah satu alternatif utama dalam pemilihan
pelayanan kesehatan, tetapi sampai saat ini pemanfaatan pelayanan
puskesmas masih rendah. Menurut Depkes RI (2015) upaya kesehatan di
Indonesia belum terselenggara secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan. Jumlah sarana dan prasarana kesehatan masih rendah
tercatat jumlah Puskesmas untuk seluruh Indonesia sebanyak 7.237 unit,
Puskesmas Pembantu (Pustu) 21.267 unit, Puskesmas Keliling (Pusling)
6.392unit. Penyebaran sarana dan prasarana kesehatan belum merata. Rasio
sarana danprasarana kesehatan terhadap jumlah penduduk diluar pulau jawa
lebih baik dibandingkan dengan pulau jawa hanya saja keadaan transportasi
diluar pulau jawa lebih baik dibandingkan dengan pulau jawa. Meskipun
sarana pelayanan kesehatan dasar milik pemerintah seperti Puskesmas telah
terdapat disemua kecamatan dan ditunjang paling sedikit oleh tiga
puskesmas pembantu, namun upaya kesehatan belum dapat dijangkau oleh
masyarakat. Indonesia masih menghadapi permasalahan pemerataan dan

1
keterjangkauan pelayanan kesehatan,diperkirakan hanya 30% penduduk
yang memanfaatkan pelayanan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu
(Depkes RI, 2015).
Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (2016)
menunjukkan sekitar 33% penduduk yang sakit berobat ke Puskesmas,
sedangkan layanan kesehatan lain yang dituju adalah praktik dokter,
poliklinik dan rumah sakit swasta. Rendahnya pemanfaatan pelayanan
Puskesmas tersebut mungkin dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya
adalah umur, pengetahuan, status pendidikan, ekonomi, jarak, waktu
tempuh, perilaku petugas kesehatan, kebutuhan kesehatan dan stigma atau
pengaruh luar terhadap pelayanan Puskesmas.
Menurut Abbas dan Kristiani (2017) faktor biaya menjadi alasan
masyarakat tidak memanfaatkan pelayanan bidan didesa. Elfiatri, Kusnanto
dan Lazuardi (2017) menyebutkan bahwa faktor keterpencilan, sulit dan
mahalnya transportasi merupakan hambatan untuk menjangkau sarana
kesehatan. Nurcahyani (2014) menyimpulkan ada hubungan antara biaya
berobat, biaya transportasi, jarak dan lama waktu terhadap pemanfaatan
pelayanan. Tata pandangan masyarakat secara sosiologis kuntjaningrat
menyatakan bahwa aspek kesehatan bagi masyarakat traditional, masih
merupakan sesuatu hal yang relatif kehadirannya sudah diterima lama di
tengah-tengah masyarakat untuk berbagai jenis kesehatan. Kebutuhan
kesehatan sebagai kebutuhan fisik minimum sejak lama diakui oleh
masyarakat traditional sebagaimana yang pernah kita rasakan terhadap
peranan ibu bidan atau pak mantri. Oleh karena itu kami membuat makalah
tentang puskesmas untuk lebih memahami tentang konsep tentang
puskesmas.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat
bagi orang yang bertempat tinggal diwilayah kerja puskesmas agar
terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

2
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui definisi puskesmas
b. Untuk mengetahui fungsi puskesmas
c. Untuk mengetahui visi misi puskesmas
d. Untuk mengetahui strategi puskesmas
e. Untuk mengetahui kegiatan puskesmas
f. Untuk mengetahui peran puskesmas
g. Untuk mengetahui wlayah kerja puskesmas
h. Untuk mengetahui fasilitas penunjang
i. Untuk mengetahui kedudukan puskesmas
j. Untuk mengetahui struktur organisasi puskesmas

3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Puskesmas
Menurut Dr. Azrul Azwar, MPH (2012) pusat kesehatan
masyarakat (puskesmas) adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang
langsung memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada masyarakat
dalam suatu wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan
pokok.
Menurut Departemen Kesehatan RI (2016) pusat kesehatan
masyarakat (puskesmas) adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan yang
langsung memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan
terintegrasi kepada masyarkat diwilayah kerja tertentu dalam usaha-usaha
kesehatan pokok.
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten/kota yang menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja (Depkes RI, 2015).
B. Menurut Departemen Kesehatan RI (2016)
Puskesmas adalah sebagai pusat pembangunan kesehatan yang
berfungsi mengembangkan dan membina kesehatan masyarakat serta
menyelenggarakan pelayanan kesehatan terdepan dan terdekat dengan
masyrakat dalam bentuk kegiatan pokok yang menyeluruh dan terpadu
diwilayah kerjanya antara lain:
1. Puskesmas adalah suatu unit organisasi yang secara porfesional
melakukan upaya pelayanan kesehatan pokok yang menggunakan
peran serta masyarakat secara aktif untuk dapat memberikan pelayanan
secara menyeluruh dan terpadu kepada masyrakat di wilayah kerjanya.
2. Menurut Departemen Kesehatan RI (2016) puskesmas adalah suatu
kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta
masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan

4
terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan
pokok.
3. Puskesmas menurut pedoman kerja puskesmas tahun 2010
didefinisikan sebagai suatu kesatuan organisasi kesehatan yang
langsung memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan
terintegrasi kepada masyarakat diwilayah kerja tertentu dalam usaha-
usaha kesehatan pokok.
C. Fungsi Puskesmas
Menurut Mubarak (2014) ada 3 fungsi puskesmas, yaitu :
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan puskesmas
selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan
pembanguan lintas sector termasuk oleh masyarakat dan dunia
usaha di wilayah kerjanya.
2. Pusat pemberdayaan masyarakat. Puskesmas selalu berupaya agar
perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat
termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan
melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan
aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk
sumber pembiayaan, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan
memantau pelaksanaan program kesehatan.
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Puskesmas bertanggung
jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama
secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan
kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab puskesmas
adalah :
a. Pelayanan kesehatan perorangan
Pelayananan kesehatan perorangan adalah pelayanan kesehatan
yang bersifat pribadi dengan tujuan umum menyembuhkan
penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa
mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan penegahan penyakit.

5
b. Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan kesehatan
yang bersifat public dengan tujuan utama memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa
mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
Proses dalam melaksanakan fungsinya dilakukan dengan cara :
1. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan
kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri.
2. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana
menggali dan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan
efisien.
3. Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan
rujukan medis maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan
ketentuan bantuan tersebut tidak menimbulkan ketergantungan.
4. Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.
5. Bekerja sama dengan sector-sektor yang bersangkutan dalam
melaksanankan program puskesmas (Mubarak, 2014).
D. Visi Puskesmas
Menurut (Mubarak, 2014) visi Puskesmas adalah mewujudkan
“Kecamatan Sehat” menuju terwujudnya “Indonesia Sehat” adalah
gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui
pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan
dan perilaku yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.Indikator utama “Kecamatan
Sehat” (Mubarak, 2014) adalah sebagai berikut:
1. Lingkungan sehat
2. Perilaku sehat
3. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
4. Derajat kesehatan yang optimal bagi penduduk kecamatan.

6
E. Misi Puskesmas
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh
Puskesmas adalah mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan
nasional. Misi tersebut adalah (Mubarak, 2014) :
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah
kerjanya. Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor
lain yang diselenggarakan di wilayah kerjanya, agar memperhatikan
aspek kesehatan, yaitu pembangunan yang tidak menimbulkan dampak
negatif terhadap kesehatan, setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan
perilaku masyarakat.
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di
wilayah kerjanya. Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga
dan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya makin
berdaya di bidang kesehatan, melalui peningkatan pengetahuan dlan
kemampuan menuju kemandirian untuk hidup sehat.
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya.
F. Strategi Puskesmas
Strategi puskesmas untuk mewujudkan pembangunan kesehatan
(Mubarak, 2014) antara lain :
1. Pelayanan kesehatan yang bersifat menyeluruh ( comprehensive health
care service).
2. Pelayanan kesehatan yang menerapkan pendekatan yang menyeluruh
(holistic approach).
G. Kegiatan Pokok Puskesmas
Berdasarkan buku pedoman kerja puskesmas yang terbaru, terdapat 20
usaha pokok kesehatan yang dapat dilakukan oleh puskesmas. Namun,
pelaksanaannya sangat bergntung pada faktor tenaga, sarana dan
prasarana, biaya tersedia, serta kemampuan manajemen dari tiap – tiap

7
puskesmas. Kegiatan pokok puskesmas (Mubarak, 2014) antara lain
sebagai berikut:
1. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
a. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, melahirkan dan menyusui,
serta bayi, anak balita, dan anak prasekolah.
b. Memberikan pendidikan kesehatan tentang makanan guna
mencegah gizi buruk.
c. Imunisasi
d. Pemberian pendidikan kesehata tentang perkembangan anak
dan cara menstimulasinya.
2. Upaya Keluarga berencana (KB)
a. Mengadakan kursus Keluarga Berecana untuk para ibu dan
calon ibu yang mengunjungi KIA.
b. Mengadakan khursus keluarga berencana kepada dukun yang
akan bekerja sebagai penggerak calon peserta Keluarga
Berencana.
c. Memberikaj pendidikan kesehatan mengenai cara pemasangan
IUD, cara –cara penggunaan pil, kondom, dan alat – alat
kontrasepsi lainnya.
3. Upaya Perbaikan Gizi
a. Mengenali penderita – penderita kekeurangan gizi.
b. Mengenalkan program perbaikan gizi.
c. Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat.
4. Upaya Kesehatan lingkungan
a. Penyehatan air bersih.
b. Penyehatan pembuangan kotoran.
c. Penyehatan lingkungan perumahan.
d. Penyehatan limbah.
e. Pengawasan sanitasi tempat umum.
f. Penyehatan makanan dan minuman.
g. Pelaksanaan peraturan perundangan.

8
5. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
a. Mengumpulkan dan menganalisis data penyakit.
b. Melaporkan kasus penyakit menular.
c. Menyelidiki benar atau tidaknya laporan yang masuk.
d. Melakukan tindakan permulaan untuk mencegah penyebaran
penyakit menular.
e. Menyembuhkan penderita, sehingga tidak lagi menjadi sumber
infeksi.
f. Memberi imunisasi.
g. Pemberantasan vektor.
h. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat.
6. Upaya pengobatan
a. Melaksanakan diagnosis sedini mungkin melalui :
pengumpualan informasi riwayat penyakit, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan laboratorium, dan membuat diagnosis.
b. Melaksanakan tindakan pengobatan.
c. Melakukan upaya rujukan.
7. Upaya penyuluhan kesehatan masyarakat
a. Kegiatan penyuluhan kesehatan dilakukan oleh petugas di
klinik, rumah , dan kelompok – kelompok masyarakat.
b. Di tingkat puskesmas tidak ada petugas penyuluhan tersendiri,
tetapi di tingkat kabupaten terdapat tenaga – tenaga koordinator
penyuluhan kesehatan.
c. Kesehatan olahraga.
d. Kesehatan masyarakat.
e. Kesehatan kerja.
f. Kesehatan gigi dan mulut.
g. Kesehatan mata.
h. Kesehatan jiwa.
i. Laboratorium sederhana.
j. Pencatatan dan pelaporan sistem informasi kesehatan.

9
k. Kesehatan usia lanjut.
l. Kesehatan remaja
H. Peran Puskesmas
Menurut mubarak (2014) dalam konteks otonomi daerah saat ini,
puskesmas mempunyai peran yang sangat vital sebagai institusi pelaksana
teknis. Puskesmas dituntut memiliki kemampuan manajerial dan wawasan
jauh kedepan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Peran
tersebut ditunjukkan dengan ikut serta menentukan kebijakan daerah
melalui sistem perencanaan yang matang dan realistis, tatalaksana kegiatan
yang tersusun rapi, serta sistem evaluasi dan pemantauan yang akurat.
Puskesmas juga dituntut berperan dalam pemanfaatan teknologi informasi
terkait upaya peningkatan pelayanan kesehatan secara komperhensif dan
terpadu.
I. Wilayah Kerja Puskesmas
Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian
sebagian dari kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah
geografis, dan keadaan infrastuktur lainnya merupakan bahan
pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja puskesmas. Puskesmas
merupakan perangkat pemerintah daerah tingkat II, sehingga pembagian
wilayah kerja puskesmas ditetapkan oleh bupati setelah mendengar saran
tekhnis dari kantor wilayah departemen kesehatan provinsi (Mubarak,
2014).
J. Fasilitas Penunjang
Dalam rangka memperluas jangkauan pelayanan kesehatan yang
diberikan, puskesmas perlu ditunjang dengan unit pelayanan kesehatan
yang lebih sederhana, antara lain sebagai berikut (Mubarak, 2014) :
1. Puskesmas pemabantu
Puskesmas pembantu yang lebih sering disebut Pustu atau pusBan
adalah unit pelayanan kesehatan sederhana yang berfungsi menunjang
dan membantu pelaksanaan kegiatan – kegiatan puskesmas dalam
ruang lingkup wilayah yang lebih kecil.

10
2. Puskesmas keliling
Puskesmas keliling merupakan unit pelayanan kesehatan keliling
yang dilengkapi dengan kendaraan bermotor roda empat atau perahu
motor, peralatan kesehatan, peralatan komunikasi, serta sejumlah
tenaga yang berasal dari puskesmas.
3. Bidan desa
Disetiap desa yng belum memiliki pelayanan kesehatan, bidan desa
ditetapkan untuk tinggal didesa tersebut untuk memberikan pelayanan
kesehatan.bidan desa bertanggung jawab langsung kepada kepala
puskesmas.wilayah kerja bidan desa adalah suatu desa dengan jumlah
penduduk rata – rata 3.000 jiwa.
K. Kedudukan Puskesmas
Kedudukan Puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya antara lain :
1. Sistem kesehatan nasional
Kedudukan puskesmas dalam sistem kesehatan nasional adalah
sebagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama yang
bertanggungjawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan
dan upaya kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
2. Sistem kesehatan kabupaten/kota
Kedudukan puskesmas dalam sistem kesehatan kabupaten/kota
adalah sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota
yang bertanggungjawab menyelenggarakan sebagian tugas
pembangunan kesehatan kabupaten/kota di wilayah kerjanya.
3. Sistem pemerintahan daerah
Kedudukan puskesmas dalam sistem pemerintahan daerah adalah
sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
merupakan unit struktural pemerintah daerah kabupaten/kota bidang
kesehatan di tingkat kecamatan.
4. Antar sarana pelayanan kesehatan strata pertama
Di wilayah kerja Puskesmas terdapat berbagai organisasi
pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembaga

11
masyarakat dan swasta, seperti praktek dokter, praktek dokter gigi,
praktek bidan, poliklinik dan balai kesehatan masyarakat. Kedudukan
puskesmas di antara berbagal sarana pelayanan kesehatan strata
pertama ini adalah sebagai mitra.
Di wilayah kerja puskesmas terdapat pula berbagai bentuk upaya
kesehatan berbasis dan bersumberdaya masyarakat seperti posyandu,
polindes, pos obat desa dan pos UKK. Kedudukan puskesmas di
antara berbagai sarana pelayanan kesehatan, berbasis dan bersumber
daya masyarakat adalah sebagai pembina.(Mubarak, 2014).
L. Struktur Organisasi
Struktur organisasi puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban
tugas masing-masing Puskesmas. Penyusunan struktur organisasi
puskesmas di satu kabupaten/kota dillakukan oleh dinas kesehatan
kabupaten/kota, sedangkan penetapannya dilakukan dengan peraturan
daerah. Sebagai acuan dapat dipergunakan pola struktur organisasi
puskesmas sebagai berikut:
1. Kepala puskesmas adalah penanggung jwab pembangunan kesehatan
di tingakta kecamatan. Kepala puskesmas mempunyai tugas
memimpin dan mengawasi kegiatan puskesmas.
2. Kepala urusan tata usaha mempunyai tugas di bidang kepegawaian,
keuangan, perlengkapan, surat menyurat serta pencacatan dan
pelaporan.
3. Unit I melaksanakan kegiatan kesejahteraan ibu dan anak, KB, serta
perbaikan gizi.
4. Unit II melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan
penyakit.
5. Unit III melaksanakan kegiatan kesehatan gigi dan mulut, kesehatan
tenaga kerja, serta kesehatan usia lanjut.
6. Unit IV melaksanakan kegiatan kesehatan masyarakat, sekolah,
olahraga, dll.

12
7. Unit V melaksanakan kegiatan pembinaan, pengembangan dan
penyuluhan kepada masyarakat.
8. Unit VI melaksanakan kegiatan pengobatan rawat jalan dan inap.
9. Unit VII melaksanakan tugas kefarmasian.
M. Tata Kerja Puskesmas
1. Dalam melaksanakan tugasnya puskesmas wajib mengkoordinasi,
integrasi dan sinkronisasi yankes baik didalam maupun diluar gedung
puskesmas.
2. Wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bimbingan teknis yang
ditetapkan oleh dinkes.
3. Ka PKM bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan
semua unsur dalam lingkungan PKM.
4. Setiap unsur di PKM wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan
bertanggung jawab kepada PKM.

13
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Puskesmas dan Pustu sangat berperan penting dalam meningkatkan
akses peningkatan pelayanan kesehatan yang merata, seperti pusat
pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan kelarga dan
masyarakat, pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi
pelayanan kesehatan perorangan (private goods) dan pelayanan kesehatan
masyarakat (public goods).
Pelayanan kesehatan yang diberikan Puskesmas adalah pelayanan
kesehatan menyeluruh yang meliputi Kuratif (pengobatan), Preventif
(upaya pencegahan), promotif (peningkatan kesehatan), dan Rehabilitatif
(pemulihan kesehatan).

14
DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Azrul. Pengantar Administrasi Kesehatan. Edisi 2. (Jakarta : PT. Binapura


Aksara,2015).
Depkes RI. 2015. Peran Serta Masyarakat. Jakrta : Depkes RI, Pusat Pembinaan
dan Pelatihan Masyarakat.
Depkes RI. 2016. Buku Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Jakarta :
Direktorat Rumah Sakit. Khusus dan Swasta, Dit.Jen.Yanmedik.
DepKes RI, 2014. Sistem Kesehatan Nasional 2014, Jakarta.
Entjang Indan., 2016. Ilmu Kesehatan Masyarakat. PT. Citra Aditya Bakti.
Bandung.
Mubarak, Wahit Iqbal. 2014. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Salemba
Medika.
Nurcahyani ; Dewi, Y., 2014. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan
pelayanan pengobatan di puskesmas.
Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2016. Jakarta : BPS.

15

Anda mungkin juga menyukai