Anda di halaman 1dari 5

No Identifikasi Bencana

1. Topografi daerah kecamatan Brangsong


Merupakan salah satu kecamatan dari 20 kecamatan yang ada pada kabupaten Kendal
provinsi jawa tengah. Letak geografis kecamatan yang dilewati jalan pantura jawa.
Kondisi topografi kecamatan brangsong memiliki kemiringan yang cenderung datar
antara 0% -20%. Pada desa turunrejo dan purwokerto yang berada pada area bibir
pantai memiliki kemiringan lahan 0% - 2%. Sebagian besar wilayah desa turunrejo
dan purwokerto memiliki kemiringan 3% - 7%. Desa Rejosari, Brangsong,
Kebonadem, Sidorejo, Tosari, Kertomulyo, Penjalin, sebagian desa Tunggulsari dan
sebagian desa Sumur memiliki kemiringan 8% - 13%. Sebagian lagi pada desa
Tunggulsari dan Sumur memiliki kemiringan 14% - 20%.
Kecamatan ini memiliki empat jenis hidrologi yang tersebar di beberapa desa. Pada
desa Turunrejo sebagian kecil wilayahnya yang menjorok kea rah laut memiliki jenis
akuifer produktif dengan penyebaran luas & daerah penggaraman. Jenis akuifer
produktif dengan penyebaran luas terdapat pada sebagian besar wilayah desa
Turunrejo, Desa Purwokerto, Desa Rejosari, dan sebagian wilayah Desa Brangsong.
Jenis akuifer produktif sedang dengan penyebaran luas terdapat pada sebagian wilayah
desa Brangsong, sebagian besar wilayah desa Kebonadem, desa Tosari, desa
Kertomulyo, dan sebagian wilayah desa Tunggulsari. Jenis akuifer produktif dan
setempat terdapat pada desa Blorok, desa Penjalin, sebagian besar wilayah desa
Tunggulsari dan desa Sumur.
Jalur air yang bersifat primer pada kecamatan Brangsong terdapat dua buah sungai.
Sungai yang pertama adalah sungai Blorong yang terdapat pada batas barat wilayah
Brangsong, sungai yang kedua adalah sungai Waridin yang terdapat pada batas timur.
2. Potensi Bencana
Kecamatan Brangsong kabupaten Kendal merupakan salah satu kecamatan yang
sering terkena banjir. Hal ini disebabkan karena salah satunya adalah meluapnya
sungai Blorong yang terjadi. Air sungai meluap dikarenakan sungai tidak mampu
menampung seluruh debit air yang meng… pasalnya pada wilayah kabupaten Kendal
pada bagian dataran tinggi telah terjadi hujan deras yang cukup lama.
Seperti pada desa Sidorejo kecamatan Brangsong ketinggian air di Desa itu antara
10cm-40cm.
3. Faktor Resiko
Akibat banjir sejumlah ruas jalan dan beberapa fasilitas publik seperti sekolah dan
puskesmas tergenang banjir namun tidak sampai masuk ke dalam bangunan, dan
petani mengalami gagal panen akibat terendam banjir dan luapan dari sungai Blorong
4. Mitigasi Bencana
Mitigasi dalam bencana banjir terbagi menjadi 2 macam yaitu mitigasi structural dan
mitigasi non structural
1. Mitigasi structural
Upaya yang dilakukan demi meminimalisir bencana seperti dengan melakukan
pembangunan danal khusus untuk mencegah banjir dan dengan membuat
rekayasa teknis bangunan tahan bencana, serta infrastruktur bangunan tahan air.
Dimana infrastruktur bangunanan yang tahan air nantinya diharapkan agar tidak
memberikan dampak yang begitu parah apabila bencana tersebut terjadi antara
lain:
a. Membangun tembok pertahanan dan tanggul
b. Mengatur kecepatan aliran dan debit air
c. Membersihkan sungai dan pembuatan sudetan
2. Mitigasi non structural
Upaya yang dilakukan selain mitigasi structural seperti dengan perencanaan
wilayah dan asuransi. Dalam mitigasi non structural ini sangat mengharapkan dari
perkembangan teknologi yang semakin maju. Harapanya adalah teknologi yang
dapat memprediksi, mengantisipasi dan mengurangi resiko terjadinya suatu
bencana antara lain:
a. Pembentukan LSM
Membentuk LSM yang bergerak dalam bidang kepedulian terhadap bencana
alam dan juga mengadakan kampanye peduli bencana alam kepada
masyarakat, agar masyarakat lebih sadar untuk selalu siap apabial bencana
alam terjadi
b. Melakukan Pelatihan dan Penyuluhan
Mendidik dan memberikan pelatihan kepada masyarakat akan bahaya banjir
yang disertai dengan pelatihan lapangan
c. Membentuk Kelompok Kerja atau POKJA
Dimana dalam kelompok tersebut didalamnya beranggotakan instansi terkait
untuk melakukan dan menetapkan pembagian peran dan kerja untuk
penanggulangan bencana banjir
d. Mengevaluasi Tempat Rawan Banjir
Melakukan pengamatan dan penelusuran di tempat yang rawan banjir,
sehingga apabila ada tanggul yang sudah tidak kuat segera diperbaiki
e. Memperbaiki Sarana dan Prasarana
Mengajukan proposal untuk pembangunan perbaikan sarana dan prasarana
yang memang sudah tidak layak
f. Membuat Mapping
Membuat peta sederhana untuk daerah yang rawan banjir disertai dengan rute
pengungsian, lokasi posko dan lokasi pos pengamat banjir
g. Menyiapkan Persediaan Sandang Papan dan Pangan
Mempersiapkan persediaan tanggap darurat seperti menyediakan bahan
pangan, air minum dan alat yang akan digunakan ketika bencana banjir terjadi
h. Membuat Prosedur Operasi Standar Bencana Banjir
Merencanakan prosedur operasi standar untuk tahap tanggap darurat yang
nantinya melibatkan semua anggota yang bertujuan untuk mengidentifikasi
daerah rawan banjir, identifikasi rute evakuasi, mempersiapkan peralatan
evakuasi dan juga tempat pengungsian sementara
i. Mengadakan Simulasi Evakuasi
Melakukan percobaan pelatihan evakuasi apabila bencana banjir terjadi dan
menguji kesiapan tempat pengungsian sementara beserta perlengkapan dalam
pengungsian
j. Mengadakan Rapat
Mengadakan koordinasi di berbagai tingkat dan utamanya adalah instansi
pemerintah tentang pencegahan bencana banjir
ECOMAPS

TITIK KUMPUL
Topografi daerah
kecamatan
Brangsong

Sumber
Daya
Potensi
Bencana

Faktor
Resiko

1. Mitigasi
Mitigasi non
Bencana structura
l

2. Mitigasi
structural
STRUKTUR ORGANISASI

BAGAN ORGANISASI BADAN PENANGGULANGAN DAERAH KABUPATEN


KENDAL

KEPALA PELAKSANA

SEKRETARIAT

SEKRETARIS

STAFF SEKRETARIAT

SEKSI PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN

KEPALA SEKSI

STAFF

SEKSI PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN

SEKSI KEDARURATAN DAN LOGISTIK

KEPALA SEKSI

STAFF

SEKSI KEDARURATAN DAN LOGISTIK

SEKSI REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI

KEPALA SEKSI

STAFF

SEKSI REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI

Anda mungkin juga menyukai