Anda di halaman 1dari 3

A.

Timbang Terima
Timbang terima (operan) merupakan teknik atau cara menyampaikan laporan yang
berkenaan dengan keadaan pasien. Hasil pengkajian secara observasi dan wawancara
pada tanggal10 Februari 2020, timbang terima di ruang Shofa Marwah dilakukan di
nurse station. Dari segi alur timbang terima di shofa marwah sudah sesuai dengan teori
yaitu berdoa sebelum memulai timbang terima dan identifikasi pasien secara tepat dan
jelas. Saat timbang terima, waktu yang diperlukan untuk menyampaikan satu kasus
yaitu kurang lebih 3-4 menit. Kemudian kedua shift dalam keadaan siap, shift yang
akan menyerahkan laporan sudah mempersiapkan hal-hal yang akan disampaikan. Saat
timbang terima terkadang tidak dibuka oleh kepala ruangan, biasanya yang membuka
timbang terima adalah kepala tim atau perawat lain. Timbang terima dilakukan perawat
yang memegang sesuai ruangan tersebut dan bukan ketua tim yang melakukan timbang
terima semua pasien. Setelah semua laporan dibacakan, perawat melakukan operan ke
ruangan pasien dan menyampaikan ke pasien bahwa sedang pergantian jaga dinas dan
kembali lagi ke nurse station. Hal ini sesuai dengan teori yang di kemukakan oleh
Nursalam (2008) bahwa saat pelaksanaan timbang terima kedua shift harus siap untuk
melakukan atau menyerahkan laporan mengenai kondisi pasien, rencana tindakan yang
sudah dan belum dilakukan serta hal-hal penting lain yang perlu dilimpahkan pada shift
berikutnya.
Dari hasil observasi, isi timbang terima di ruang Shofa Marwah sudah sesuai
dengan teori yang dikemukakan oleh Nursalam (2014) yakni menyebutkan identitas
klien, diagnosa medis, keluhan pasien (subjektif dan obyektif), intervensi keperawatan
yang sudah dilakukan, intervensi keperawatan yang belum/akan dilakukan, dan
intervensi kolaboratif. Tetapi, saat timbang terima perawat tidak menyampaikan
asuhan keperawatan yang berdasarkan pada tindakan mandiri perawat. Perawat hanya
berfokus pada asuhan medis saja. Menurut Nursalam (2014), timbang terima harus
berorientasi pada masalah keperawatan yang ada pada klien, dengan kata lain informasi
yang diberikan berawal dari masalah keperawatannya terlebih dahulu (setelah
diketahui melalui pengkajian), baru kemudian terhadap tindakan yang telah dilakukan
dan belum dilakukan serta perkembangan setelah dilakukan tindakan keperawatan.

RolePlay Timbang terima


1. Persiapan
Tahap persiapan timbang terima antara lain
a. Menentukan dan membuat jadwal penanggung jawab pelaksana timbang terima
b. Menyiapkan buku timbang terima
c. Menyiapkan pelaksanaan timbang terima
2. Pelaksanaan
Timbang terima dilaksanakan penuh oleh mahasiswa pada minggu kedua sampai
minggu ke empat yaitu saat perawat dinas 24 jam yang di bagi menjadi 3 shift,
dilaksanakan setiap pergantian shift. Timbang terima dilaksanakan pukul 07.00 WIB
dari perawat associate dinas malam ke dinas pagi dengan KARU, perawat primer dan
perawat associate, pukul 14.00 WIB dari perawat primer dinas pagi ke dinas sore,
pukul 21.00 WIB dari perawat associate dinas sore ke dinas malam. Role play timbang
terima dilaksanakan pada tanggal 17 Februari 2020 pukul 07.00 WIB yaitu dari perawat
asosiate dinas malam ke dinas pagi. Timbang terima diawali di nurse station yang
dibuka dan dipimpin oleh kepala ruangan dengan berdoa. Timbang terima disampaikan
oleh perawat primer dengan menyampaikan: identitas pasien, diagnosa medis, masalah
keperawatan pasien, data fokus, dokter yang merawat, hari perawatan pasien,
intervensi yang sudah dan belum dilaksanakan, membacakan advis dokter yang
terbaru, serta pesan khusus. Setelah semua pasien ditimbang terimakan oleh perawat
primer, perawat melakukan validasi data dengan mendatangi ruangan pasien satu per
satu. Setelah validasi data selesai perawat kembali ke nurse station. Setelah timbang
terima antar perawat associate dan perawat primer 1 dan perawat primer 2 akan
melakukan tanda tangan serah terima tugas di buku timbang terima.
3. Dukungan
a. Perawat ruangan memfasilitasi dan mempersilahkan mahasiswa untuk timbang
terima sesuai dengan ruangan yang dikelola laporan tidak hanya disampaikan
kepada teman, tetapi kepada petugas ruangan yang bertugas pada shift selanjutnya.
b. Perawat ruangan membantu menambahkan apabila dalam timbang terima yang
dilakukan oleh mahasiswa ada yang kurang.
4. Hambatan
Tidak ada hambatan yang berarti saat dilakukan aplikasi timbang terima, hanya
saja saat roleplay kepala ruangan tidak membuka saat timbang terima karena sudah
dibuka oleh perawat ruangan.
5. Evaluasi
a. Evaluasi struktur
Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah disiapkan antara
lain : buku catatan timbang terima, status pasien, dan kelompok shift timbang terima.
Acara role play dilaksan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat. Timbang terima
dilaksanakan pada setiap pergantian shift.
b. Evaluasi proses
1) Timbang terima dilaksan setiap pergantian shift
2) Proses timbang terima pada shift malam ke pagi dipimpin dan dibuka oleh kepala
ruangan (Fery Agus Andriawan) dan perawat primer (Putri Indasari) dengan
diikuti oleh seluruh perawat Associate shift malam yang bertugas maupun yang
akan mengganti shift. Timbang terima pertama dilakukan di nurse station
kemudian berkeliling ke ruangan pasien untuk memvalidasi kondisi pasien dan
kembali lagi ke nurse station dan melakukan klarifikasi. Setelah timbang terima
antar perawat primer malam dan perawat primer pagi akan melakukan tanda
tangan serah terima tugas di buku timbang terima.
c. Evaluasi hasil
Timbang terima dapat dilaksanakan dengan baik setiap pergantian shift dengan
kehadiran perawat dan mahasiswa 90%, sisanya ada yang mengikuti dokter visit jika
dokter datang tepat pada waktu timbang terima atau menghampiri keluarga pasien yang
membutuhkan bantuan.

Anda mungkin juga menyukai