MANAJEMEN KEPERAWATAN DI
RUANG ANTURIUM 2 RUMAH SAKIT
PERKEBUNAN JEMBER KLINIK
Oleh :
Kelompok 4
M. Sufyan Asasi, S.Kep NIM 212311101179
Karina Puspa Wulandari NIM 222311101104
Bina Salsabila, S.Kep. NIM 222311101108
Alfianza Febriani Astini, S.Kep NIM 222311101119
Aulia Nindita Sari, S.Kep NIM 222311101123
Fida Nafisah Anngraeny, S.KepNIM 222311101129
Mardlotillah K. A., S.Kep NIM 222311101131
Vindika Winda. A. P., S.Kep NIM 222311101134
Cassia Daras Firjatullah, S.Kep NIM 222311101141
Weni Irianti, S.Kep. NIM 222311101147
t
Prioritas
Pengkajian 3 Masalah
M1-M5 1
6
Analisis
Swot 2 Topik
Bahasan
4
Rencana
Inovasi
PENGKAJIAN
UNSUR MANAJEMEN
MAN / KETENAGAAN
M5
MATERIAL/SARANA DAN
PRASARANAN
M4
METHOD/PROSEDUR
M3
MONEY/PENDANAAN
M2
MARKET/PEMASARAN
M5
UNSUR MANAJEMEN
M1/MAN/KETENAGAAN
.
UNSUR MANAJEMEN
M2/MATERIAL
• RSBM : Lokasi Rumah Sakit Jember Klinik adalah rumah sakit Umum dibawah naungan Kementrian
BUMN dan merupakan salah satu rumah sakit tipe C yang terletak di wilayah Jember, Jawa Timur. RS
Jember Klinik terletak di Jalan Bedadung No. 2, Jember Lor, Patrang, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
• Anthorium II adalah ruang rawat inap VIP yang diperuntukkan untuk orang dewasa dan juga pasien
.
anak-anak berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan. Ruang Anthurium II berada di gedung lantai
II, diatas ruang Anthurium I di lantai 1 dan dibawah ruang Anthorium III di lantai 3.
• Terdapat 13 ruangan pasien dan 14 bed, dengan 2 ruangan sedang di renovasi dan 1 ruangan memiliki
double bed. Ruang Anthurium 2 memiliki beberapa fasilitas, antara lain: ruangan konsultan, nurse
station, ruang sholat, ruang makan, kamar mandi perawat, gudang, ruang sarana dan prasarana.
ANALISA MASALAH M2/MATERIAL
• Belum tersedianya stiker nama atau pasien yang jelas pada setiap loker sehingga memumgkinkan
terjadinya kesalahan dalam pemberian obat/terapi
• Belum tersedianya handrub yang diletakkan pada setiap bed pasien untuk upaya pencegahan infeksi.
• Belum tersedianya kartu kuning tanda resiko jatuh pada bed pasien yang memiliki resiko jatuh tinggi
• Safety box diruangan masih menggunakan kardus dimana kardus yang dipakai saat inidengan kardus
.
khusus safety box berbeda dari segi kualitas bahannya, sehingga tidak sesuai dengan standart
penggunaan safety box
DENAH RUANG ANTURIUM 2
.
• SPO yang terdapat di ruang kasuari adalah SPO rawat inap.
• Berdasarkan pengkajian pada 9 dan 10 Oktober 2023 timbang terima di Ruang Anthurium belum
menggunakan SBAR (Situation, Background, Assesment, Recomendation).
• Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan di Ruang Anthorium didapati bahwa masih belum
.terbentuk untuk program supervise tiap tingkat truktural keperawatan di ruangan tersebut hingga saat ini
• Berdasarkan hasil wawancara di Ruang Anthurium II didapatkan bahwa pada ruangan tersebut pernah
melakukan diskusi refleksi kasus dimana membahas penyakit atau kasus komplek tertentu namun tidak
terdapat penjadwalan khusus terkait pelaksanaan DRK.
UNSUR MANAJEMEN
M3/METHOD
• Ruang Anthurium II Rumah Sakit Perkebunan Jember Klinik tidak memiliki visi, misi, tujuan, serta falsafah
ruangan. Ruang Anthurium II RSJK mengikuti visi serta misi dari rumah sakit.
• Model penugasan asuhan keperawatan di Ruang Anthurium II menggunakan metode tim perkelompok shift
• Timbang terima di Nurse Station oleh perawat primer dan perawat asosiasi kemudian di lanjutkan dengan
.bed side
• Dischard planning dilakukan sejak awal pasien masuk, media dischard planning masih terbatas berupa kertas
yang ada pada rekam medis
• Belum terdapat visi dan misi ruangan di Ruang Kasuari RSUD Bali Mandara.
• Pelaksanaan diskusi refleksi kasus (DRK) selama ini belum dilakukan oleh perawat terutama secara formal.
• Metode pemberian asuhan keperawatan yang ada pada masa transisidari fungsional ke modular yang masih
kurang optimal dalampenerapannya.
• SOAP yang dituliskan pada lembar CPPT belum lengkap, dimana data objektif hanya menuliskan hasil TTV
pasien dan pada bagian planning, kurang dituliskan rencana yang akan dilakukan pada setiap diagnose
keperawtan seperti terapi obat atau advice dokter penanggung jawab.
UNSUR MANAJEMEN
M4/PENDANAAN
1 2 3
Rincian akumulasi biaya Kurang optimalnya
perawatan di RS dalam pemberian intervensi
bentuk kuitansi keperawatan sesuai sop
Content here
pembayaran karena masalah pendanaan.
UNSUR PENDANAAN M5/MUTU/MARKET
• Nilai standar ALOS menurut DEPKES tahun 2006 yakni 6-9 hari, Hasil ALOS yaitu,
.
PRIORITAS MASALAH
Safety box di ruangan masih menggunakan kardus dimana kardus yang dipakai saat ini dengan
kardus khusus safety box berbeda dari segi kualitas bahannya, sehingga tidak sesuai dengan standart
penggunaan safety box.
Belum tersedianya stiker nama dan no.RM atau pasien yang jelas pada setiap loker sehingga
memumgkinkan terjadinya kesalahan dalam pemberian obat/terapi
POA (Point Of Action)
NO MASALAH RENCANA KEGIATAN KRITERIA HASIL PENANGGUNG WAKTU
JAWAB
1 Safety box di ruangan Memberikan dan menerapkan standarisasi Mahasiswa dapat memberikan dan Sofyan dan Alfianza 12 Oktober – 4
masih menggunakan safety box dan penggunaan safety box menerapkan standarisasi safety box November
kardus dimana kardus sesuai SOP dan penggunaan safety box sesuai 2023
yang dipakai saat ini SOP
dengan kardus khusus
safety box berbeda dari
segi kualitas bahannya,
sehingga tidak sesuai
dengan standart
penggunaan safety box.
POA (Point Of Action)
NO MASALAH RENCANA KEGIATAN KRITERIA HASIL PENANGGUNG WAKTU
JAWAB
2 Belum tersedianya stiker a. Memberikan pelabelan/stiker identitas a. Mahasiswa memberikan Vindika dan Aulia 12 Oktober – 4
nama atau pasien yang nama dan nomor RM pasien pada pelabelan/stiker identitas nama November
jelas pada setiap loker setiap loker obat pasien dan nomor RM pasien pada 2023
sehingga memungkinkan setiap loker
terjadinya kesalahan
dalam pemberian
obat/terapi
RENCANA INOVASI
• Menerapkan sistem pengelolaan limbah benda tajam dalam penggunaan safety box
maksimal ¾ volume kotak dan bahan sesuai dengan standar
• Memfasilitasi stiker nama pasien pada loker obat guna menghindari kesalahan dalam
.
pemberian obat
RENCANA INOVASI
KELEBIHAN
Tidak membutuhkan
banyak biaya
Memberikan dan
menerapkan standarisasi
safety box dan
Memberikan
penggunaan safety box
pelabelan/stiker identitas
sesuai SOP
nama dan nomor RM
pasien pada setiap loker
obat pasien
TERIMA KASIH