Anda di halaman 1dari 40

DISEMINASI AWAL

MANAJEMEN KEPERAWATAN
IGD RS. TK. II UDAYANA
DENPASAR
OLEH:

KELOMPOK 5
PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN
KEPERAWATAN
STIKES BINA USADA BALI
POKOK BAHASAN
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Praktek pelayanan keperawatan di banyak rumah sakit di Indonesia belum


mencerminkan praktik pelayanan profesional. Nursalam (2015) menjelaskan
bahwa manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui
anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara
professional. Manajer keperawatan dituntut untuk merencanakan,
mengorganisasikan, memimpin, dan mengevaluasi sarana dan prasarana
yang tersedia untuk dapat memberikan asuhan keperawatan yang seefektif
dan seefisien mungkin bagi individu, keluarga, dan masyarakat.
TUJUAN PRAKTIK
Manfaat Praktik
Tempat dan Waktu Praktik
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
-Visi dan Misi
GAMBARAN UMUM RS
- Motto
SECARA UMUM - Falsafah

GAMBARAN UMUM RUANGAN


(DENAH RUANGAN)
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

Analisa SWOT
PENJELASAN
M1 (MAN)
Strength Weakness Opportunity Threat

1. Tenaga keperawatan cukup 1. Struktur organisasi sudah 1. RS terakreditasi KARS 1. Adanya tuntutan dari
dengan kualifikasi, S1 Ners Paripurna masyarakat untuk pelayanan
sebanyak 7 orang, DIII ada namun belum dibuat 2. Terjalin kerjasama yang baik yang lebih profesional
Keperawatan sebanyak 11 lengkap antara RS dengan institusi
orang, dan 1 orang staf pendidikan
administrasi.
2. Berdasarkan perhitungan
tenaga keperawatan menurut
Depkes RI tahun 2005, jumlah
tenaga keperawatan di Ruang
UGD cukup.
3. Kualifikasi staf, sudah ada yg
tersertifikasi perawat
emergency dengan pelatihan
BLS/BTCLS/PPGD,
ACLS/ATLS, pelatihan
paramedic ambulance,
pelatihan disaster plan, dll.
4. Sudah ada petugas inventaris.
5. Tenaga perawat sudah
melaksanakan komunikasi
yang efektif yang tercermin
dari adanya rapat setiap
bulannya.
M2 (Material )
Strength Weakness Opportunity Threat

1. Mempunyai sarana dan 1. Belum tersedianya bel pasien 1. Ada anggaran untuk 1. Proses pengadaan untuk yang
prasarana untuk pasien dan di masing-masing bed pasien pengadaan sarana yang belum tidak terencana memerlukan
tenaga kesehatan yang cukup maupun di kamar mandi lengkap waktu
memadai 2. Sarana penyimpanan APD di 2. Tersedia lemari untuk
2. Tersedia nurse station ruang isolasi kurang tepat, penyimpanan APD
3. Memiliki lemari tempat sebaiknya diletakkan di luar
penyimpanan sarana kesehatan ruangan agar tidak
4. Memiliki alat dan obat terkontaminasi dan petugas
emergency dalam trolety memakai APD sebelum
emergency memasuki ruangan
5. Sudah ada bedrail dimasing- 3. Tidak adanya check list alat
masing tempat tidur pasien pada setiap shiftnya, serta
pelaporan alat rusak. hal ini
dilakukan untuk mencegah
terjadinya alat tidak berfungsi
ketika akan digunakan seperti
defribilator diatas trolly
emergency, lalu mesin EKG
serta alat yang memerluka
charge sebelum digunakan
M3 (METODE)
Strength Weakness Opportunity Threat

1. Sudah ada model asuhan 1. Hasil survey kepuasan 1. Ada kebijakan RS 1. Tingginya tuntutan
keperawatan yang belum dikomunikasikan tentang profesionalisme masyarakat akan
digunakan yaitu metode ke ruangan terkait perawat pelayanan kesehatan
primer modifikasi 2. Pelaksanaan TRIAGE yang lebih baik
2. Model yang digunakan belum maksimal dan
dipahami oleh perawat konsisten
3. Memiliki standar asuhan
keperawatan untuk 10
kasus bedah dan non
bedah yang berkunjung
ke IGD
4. Sudah dilakukan orientasi
staf baru
5. Sudah dilakukan orientasi
pasien baru
6. Sudah ada system
TRIAGE
Strength Weakness Opportunity Threat

1. Tenaga kesehatan 1.Ronde keperawatan tidak 1. Literatur mudah diakses 1. Tuntutan dari masyarakat
memiliki kemauan untuk konsisten dilakukan. 2. Adanya dukungan dari akan pelayanan kesehatan
melakukan ronde 1. Sulitnya mengumpulkan tim tim kepearawatan yang lebih baik
keperawatan kesehatan dalam melakukan Adanya proses akreditasi
2. Terdapat buku ronde keperawatan Rumah Sakit
dokumentasi ronde
keperawatan
MARKET
Strength Weakness Opportunity Threat

1. Sudah ada rekam medik 1. Pengkajian pasien baru 1. Literatur mudah diakses Semakin meningkatnya
yang di dalamnya hanya dilakukan oleh 2. Adanya buku standart pengetahuan masyarakat
dilengkapi dengan format dokter akreditasi KARS tentang malpraktik
pengkajian pasien baru 2. Dokumentasi pengkajian kesehatan
2. Sudah ada format keperawatan belum ada
terintegrasi dimana
seluruh tenaga kesehatan
menulis dalam format
yang sama
DATA DAN ANALISA DATA
N Data Waeancara, observasi Masalah
o

1 Saat observasi di temukan tidak adanya form pengkajian Pengkajian keperawatan dan rencana keperawatan belum ada
keperawatan serta form rencana keperawatan. Menurut formnya bagi perawat
wawancara kepada perawat jaga, memang tidak ada form
pengkajian khusus perawat karena form jadi satu dengan
pengkajian medis
2 Saat observasi di IGD, Pasien yang dating ke IGD dengan Tidak adanya penanda pasien dengan risiko jatuh dan alergi di IGD
risiko jatuh tidak serta merta mendapat penanda baik berupa
gelang atau pun stiker.
3 Hasil observasi di ruangan isolasi, tidapatkan lemari Tempat APD di isolasi tidak tertutup
penyimpanan APD tidak tertutup. Hal tersebut dapat memicu
terjadinya kontaminasi virus dan bakteri. Lemari
penyimpanan APD terletak di dalam ruangan isolasi yang
tidak berisi anteroom
4 Hasil wawancara kepada kepala ruangan dikatakan bahwa Pelaksanaan Ronde Keperawatan belum pernah dilakukan
belum terlaksananya ronde keperawatan di IGD

5 Hasil wawancara kepada kepala ruangan dikatakan bahwa Pelaksanaan RDK belum pernah
belum terlaksananya RDK keperawatan di IGD, Hanya staf
medis yang melakukan refleksi kasus

6 Hasil wawancara kepada staf yang bertugas IGD dikatakan Uraian tugas di Ruang IGD belum sesuai dengan standar
bahwa uraian tugas tidak spesifik.

7 hasil wawancara pada kepala ruangan di katakana bahwa, Belum ada dokumentasi orientasi pegawai baru
pegawai baru mendapat orientasi lisan serta mengabsensi
kehadiran. Tidak adanya dokumen tertulis seperti target-
target yang harus dicapai.
8 Tidak adanya laporan INOS tahunan di ruangan Tidak adanya laporan INOS

9 Hasil wawancara kepada kepala ruangan, rapat tidak rutin Belum adanya rapat bulanan (rutin)
dilakukan, rapat hanya dilakukan sewaktu-waktu.

1 Hasil wawancara dan observasi didapatkan bahwa operan Timbang terima tidak terlaksana dengan baik
0 shift dilakukan di nurse station dan tidak terdapat
dokumentasi timbang terima
INOVASI
MPKP
RUMUSAN MASALAH
• Ruang IGD belum memiliki uraian tugas secara spesifikasi, namun uraian tugas yang bersifat umum yang ada
hanya kepala ruangan, wakil kepala ruangan dan supervisor. Uraian tugas staf PP dan PA belum spesifik.
• Belum ada buku RDK dan RDK belum terlaksana
• Sudah dilaksanakan orientasi untuk pegawai baru, namun belum terdapat dokumentasi orientasi pegawai baru.
• Operan shift (timbang terima) di Ruang IGD belum dilakukan secara teratur dan belum maksimal dalam
pelaksanaanya, dimana pelaksanaan timbang terima dilakukan di nurse station dan tidak terdapat
dokumentasinya.
• Ronde keperawatan di Ruang IGD belum dilaksanakan karena belum semua karyawan belum paham dengan
ronde keperawatan.
• Di Ruang IGD sudah ada laporan harian dan bulanan tetapi laporan tahunan tentang penyakit INOS tidak ada.
• Tidak adanya pengkajian keperawatan dan form rencana tindakan keperawatan.
• pada pasien yang baru masuk IGD. Hanya ada pengkajian medis.
• Pasien yang masuk ke IGD dengan risiko jatuh tidak terkaji dan tidak mendapatkan penanda.
• Peletakan APD pada ruang isolasi masih dengan lemari yang terbuka tidak ada penutupnya. Sehingga mudah
terkontaminasi.
• Tidak adanya rapat bulanan rutin yang dihariri oleh seluruh staf IGD
PRIORITAS MASALAH
FISH BONE
ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH
NO PENYEBAB PENYELESAIAN

Operan shift (timbang terima) di Ruang IGD belum


1 terlaksana Adanya role play tentang timbang terima.

Fasilitas buku timbang terima

Ronde keperawatan di Ruang IGD belum dilaksanakan


2 Adaya role play ronde keperawatan
Belum ada buku RDK dan RDK belum terlaksana
3 Kepala ruangan membuatkan jadwal rutin

untuk RDK
Pasien yang masuk ke IGD dengan risiko jatuh tidak terkaji
4 dan tidak mendapatkan penanda. Pembuatan stiker kuning (untuk risiko jatuh) dan

stiker merah (untuk alergi) sebagai identifikasi dan

keselamatan pasien
NO PENYEBAB PENYELESAIAN

Peletakan APD pada ruang isolasi masih dengan lemari


5 yang terbuka tidak ada penutupnya. Sehingga mudah Mengubah posisi peletakan APD di ruang
terkontaminasi.
isolasi
Sudah dilaksanakan orientasi untuk pegawai baru, namun
6 belum terdapat dokumentasi orientasi pegawai baru. Kepala ruangan membuatkan standar

orientasi pegawai baru


Tidak adanya pengkajian keperawatan dan form rencana
7 tindakan keperawatan. pada pasien yang baru masuk IGD. Koordinasi dengan pokja terkait mengenai
Hanya ada pengkajian medis.
penambahan form pengkajian
Peletakan APD pada ruang isolasi masih dengan lemari
5 yang terbuka tidak ada penutupnya. Sehingga mudah Mengubah posisi peletakan APD di ruang
terkontaminasi.
isolasi
NO PENYEBAB PENYELESAIAN

Di Ruang IGD sudah ada laporan harian dan bulanan tetapi


8 laporan tahunan tentang penyakit INOS tidak ada. Kepala ruangan membuatkan laporan kerja

tahunan

Ruang IGD belum memiliki uraian tugas secara spesifikasi,


9 namun uraian tugas yang bersifat umum yang ada hanya Kepala ruangan membuatkan uraian tugas
kepala ruangan, wakil kepala ruangan dan supervisor.
Uraian tugas staf PP dan PA belum spesifik spesifik
ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH
POA
KRITERIA HASIL
DOKUMENTASI
INOVASI

Anda mungkin juga menyukai