DOSEN PENGAMPU :
AGENG SEPTA RINI, S.ST.,M.KM
OLEH:
FENNY APRIANA PERMATASARI
NPM 07230400037
2
A. Analisis SWOT Manajemen Pengelolaan Pertolongan, kehamilan,
persalinan, nifas, bayi, kb di Tempat Praktik
1. Manajemen Kehamilan di PMB Bidan Nani Suhartati, S.Keb
Tabel 3.1
Identifikasi Faktor Internal Evaluasi dan rekomendasi
Pengelolaan Manajemen Pelayanan Kehamilan Di PMB Hj. Rani Kusmirani
SST., SKM., M.Kes Tahun 2023
3
2. Bekerjasama dengan RS swasta
untuk Tindakan kegawat
daruratan kehamilan
3. Terdapat SOP dalam pelayanan
kebidanan
4. Pencatatan dan Pelaporan : Pencatatan dan Pelaporan :
1. Melakukan pencatatan dan 1.Tidak adanya no antrian pasien
pelaporan harian, bulanan,
tahunan dan dilaporkan ke
puskesmas
2. Memiliki semua kelengkapan
administrasi seperti lembar
informed consent, RM,
registrasi, buku KIA, buku
kohort dan rujukan
3. Sistem pencatatan sudah
mengunakan komputerisasi
Sumber : Hasil Analisa Faktor Internal
Tabel 3.2
Identifikasi Faktor Eksternal Evaluasi dan
Rekomendasi Pengelolaan Manajemen Pelayanan
Kehamilan Di PMB Bidan Nani Suhartati, S.Keb
Tahun 2023
4
terapeutik dan memberikan pemeriksaan ANC
konseling yang jelas dan mudah 3. Tidak ada daftar harga
dipahami pelayanan
3. Memiliki visi dan misi klinik
yaitu memberikan pelayanan
kebidanan untuk menurunkan
angka kematian ibu dan bayi
4. Pencatatan dan Pelaporan : Pencatatan dan Pelaporan :
1. Pencatatan dan pelaporan 1. Resiko kehilangan data
harian, mingguan, bulanan dan pelayanan pasien akibat virus
tahunan akan mempermudah komputer
kerja bidan untuk melakukan
evaluasi kinerja
2. Jadwal kunjungan ulang tertulis
di buku KIA pasien dan tercatat
dalam komputer di Klinik
Sumber : Hasil Analisa Faktor Eksternal
Tabel 3.3
Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan Kehamilan
5
orang, dan 1 bidan sedang
menjalani pendidikan profesi
kebidanan.
9. Usia produktif dengan rentang
0.03 4 0.12
usia 25-50 tahun
10. Masa kerja bidan sudah 30 tahun
0.05 5 0.25
dalam membuka Klinik
11. Memiliki tenaga dokter umum 0.05 5 0.25
12. Bekerja sama dengan PMB,
Puskesmas, klinik, RS tipe C 0.05 5 0.25
untuk melakukan rujukan
13. Bekerjasama dengan RS swasta
untuk Tindakan kegawat 0.05 5 0.25
daruratan kehamilan
14. Terdapat SOP dalam pelayanan
0.05 5 0.25
kebidanan
15. Melakukan pencatatan dan
pelaporan harian, bulanan,
0.03 4 0.12
tahunan dan dilaporkan ke
puskesmas
16. Memiliki semua kelengkapan
administrasi seperti lembar
informed consent, RM registrasi, 0.03 4 0.12
buku KIA, buku kohort dan
rujukan
17. Sistem pencatatan sudah
0.03 3 0.09
mengunakan komputerisasi
18. Belum ada fasilitas kelas ibu
0.05 4 0.2
hamil
19. Tidak bekerjasama dengan BPJS 0.05 5 0.25
20. Tidak memiliki alat USG 0.05 5 0.25
21. Selama pandemi bidan belum
Weanesses mengikuti pelatihan 2 tahun 0.02 3 0.06
(Kelemahan kebelakang.
) 22. Asisten bidan lulusan D3
0.02 3 0.06
kebidanan
23. Tidak melakukan Head to toe
0.02 4 0.08
pada pasien
24. Tidak ada kegiatan senam hamil 0.02 3 0.06
25. Tidak adanya no antrian pasien 0.02 3 0.06
Total 1.00 4.54
6
Tabel 3.4
Matriks EFAS (External Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan Kehamilan
7
15. Pelayanan kebidanan kehamilan
0.04 3 0.12
tidak terjadwal
16. Tidak ada home visite untuk
0.04 3 0.12
pemeriksaan ANC
17. Tidak ada daftar harga pelayanan 0.04 3 0.12
18. Resiko kehilangan data
pelayanan pasien akibat virus 0.03 2 0.06
computer
Total 1.00 4.16
Tabel 3.5
Identifikasi Faktor Internal Evaluasi dan Rekomendasi
Pengelolaan Manajemen Pelayanan Persalinan di
PMB Bidan Nani Suhartati, S.Keb Tahun 2023
8
4. Masa kerja bidan sudah 30
tahun dalam membuka klinik
5. Bidan dan asisten bidan sudah
pernah mengikuti webinar
pelayanan persalinan di era
pandemic
6. Memiliki tenaga dokter umum
3. Manajemen Pelayanan Kebidanan 1. Tidak ada Dokter obsgyn di
1. Pertolongan persalinan di PMB
lakukan secara tim
2. Bekerjasama dengan dokter
umum
3. Bekerjasama dengan RS
rujukan, puskesmas,PMB dan
klinik
4. Mempunyai SOP pelayanan
kebidanan persalinan
4. Pencatatan dan Pelaporan : 1. Pencatatan patograf masih
1. Sudah melakukan pencatatan menggunakan manual
dan pelaporan harian, mingguan, 2. Resiko kehilangan data
bulanan dan tahunan untuk pelayanan pasien akibat virus
mempermudah kerja bidan komputer
dalam melakukan evaluasi
pasien bersalin
2. Memiliki kelengkapan
administrasi seperti lembar
informed consent 100 lembar,
partograf 100 lembar dan
rujukan 100 lembar
3. Bidan mempunyai kantong
persalinan
4. Menggunakan komputerisasi
20
Tabel 3.6
Identifikasi Faktor Eksternal Evaluasi dan Rekomendasi
Pengelolaan Manajemen Pelayanan Persalinan di
PMB Bidan Nani Suhartati, S.Keb Tahun 2023
21
Tabel 3.7
Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan Persalinan
23
Tabel 3.8
Matriks EFAS (External Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan Persalinan
24
mengikuti pelatihan APN
terbaru
13. Adanya persalinan dengan
0.07 5 0.35
BPJS
14. Resiko kehilangan data
pendokumentasian pada
0.06 3 0.18
computer bila tidak disimpan
dalam plasdist.
Total 1.00 4.15
25
A. Analisis Isu Strategi Pengelolaan Pelayanan Kebidanan Kehamilan dan
Pertolongan Persalinan di Tempat Praktik
1. Analisis Isu Strategis Pelayanan Kebidanan Kehamilan di PMB Bidan
Nani Suhartati, S.Keb
26
Beberapa alternatif yang dapat ditempuh di antaranya sebagai berikut.
a. Sarana dan Prasarana
Alat yang tersedia untuk pemeriksaan kehamilan yang digunakan di PMB Bidan Nani
Suhartati, S.Keb sudah lengkap sesuai dengan standar. Fasilitas yang tersedia ada
ruang tunggu dan di ruang pemeriksaan cukup lengkap yaitu bed pasien, meja
instrument, meja tulis, kursi dan komputer, APD level 2 lengkap sesuai dengan
kebutuhan dimasa pandemi dan tersedianya tempat sampah yang dibedakan berdasarkan
jenis sampahnya, yakni sampah infeksius dan noninfeksius, sampah tajam dan tempat
linen kotor dan mobil pibadi yang di gunakan untuk merujuk pasien.
Upaya pengendalian dan pencegahan infeksi di ruang pemeriksaan kehamilan ini
difasilitasi dengan tersedianya ruang khusus untuk pencegahan infeksi dan 1 wastafel.
Namun PMB Bidan Nani Suhartati, S.Keb tidak bekerja sama dengan BPJS. Akan tetapi
PMB Bidan Nani Suhartati, S.Keb tidak memfasilitasi pelayanan senam hamil. Strategi
pertumbuhan yang dapat diimplementasikan berkaitan dengan sarana dan prasarana di
PMB Bidan Nani Suhartati, S.Keb dikarenakan belum terlaksananya pelayanan senam
hamil. Diharapkan untuk menggunakan fasilitas secara efektif dan efisien agar dapat
terlaksananya pelayanan senam hamil. Banyaknya tempat pelayanan kesehatan lain
seperti posyandu, PMB, Klinik, RS dan puskesmas yang berdekatan dengan PMB Bidan
Nani Suhartati, S.Keb juga fasilitas pelayanan kesehatan lain yang bekerja sama dengan
BPJS sehingga pilihan masyarakat lebih beragam, sehingga ini menjadi kelemahan dan
ancaman PMB Bidan Nani Suhartati, S.Keb. Untuk menyiasati agar pasien BPJS dapat
tetap dilayani perlu adanya kerjasamanya dari klinik dengan pihak BPJS.
b. Sumber Daya Manusia
28
Tabel 3.9
Hasil Matriks SWOT Manajemen Pelayanan Kehamilan
di PMB Bidan Nani Suhartati, S.Keb
FAKTOR STRENGTHS (S) WEAKNESSES(W)
STRATEGI INTERNAL
1. Memiliki alat yang 1. Belum ada fasilitas
lengkap untuk kelas ibu hamil
pemeriksaan kehamilan. 2. Tidak bekerjasama
2. APD lengkap sesuai dengan BPJS
dengan kebutuhan 3. Belum memiliki alat
dimasa pandemi USG
3. Tersedia tempat sampah 4. Selama pandemi bidan
yang dibedakan belum mengikuti
berdasarkan jenis pelatihan 2 tahun
sampahnya, yakni kebelakang.
sampah infeksius dan 5. Asisten bidan lulusan
non infeksius D3 kebidanan
4. Fasilitas di ruang 6. Tidak melakukan
pemeriksaan lengkap Head to toe pada
seperti tempat tidur pasien
pasien, meja instrument, 7. Tidak ada kegiatan
computer, kursi, meja senam hamil
tulis 8. Tidak adanya no
5. Mempunyai mobil antrian pasien
pribadi yang di gunakan
untuk merujuk pasien
6. Bidan memiliki SIP yang
aktif
7. Bidan dan asisten bidan
memiliki STR yang aktif
8. Bidan sudah lulus
sekolah DIV bidan
sebanyak 1 orang, dan
lulus sekolah D3 bidan
29
sebanyak 1 orang, dan 1
bidan sedang menjalani
pendidikan profesi
kebidanan.
9. Usia produktif dengan
rentang usia 25-50 tahun
10. Masa kerja bidan sudah
30 tahun dalam
membuka Klinik
11. Memiliki tenaga dokter
umum
12. Bekerja sama dengan
PMB, Puskesmas, klinik,
RS tipe C untuk
melakukan rujukan
13. Bekerjasama dengan RS
swasta untuk Tindakan
kegawat daruratan
kehamilan
14. Terdapat SOP dalam
pelayanan kebidanan
15. Melakukan pencatatan
dan pelaporan harian,
bulanan, tahunan dan
dilaporkan ke puskesmas
16. Memiliki semua
kelengkapan administrasi
seperti lembar informed
consent, RM, registrasi,
buku KIA, buku kohort
dan rujukan
17. Sistem pencatatan sudah
mengunakan
komputerisasi
FAKTOR
STRATEGI EKSTERNAL
OPPORTUNITIES (O) STRATEGI SO STRATEGI WO
30
pelatihan gentle birth dan saat menempuh 4. Mengadakan pelayanan
baby spa. pendidikan untuk gentle birth dan baby
6. Tidak ada angka kematian diterapkan dalam praktik spa
ibu yang tercatat di klinik sehari-hari.
7. Bidan melakukan 4. Mengembangkan system
komunikasi terapeutik pencatatan dan pelaporan
dan memberikan secara digital
konseling yang jelas
dan mudah dipahami
8. Memiliki visi dan misi
klinik yaitu memberikan
pelayanan kebidanan
untuk menurunkan
angka kematian ibu dan
bayi
9. Pencatatan dan pelaporan
harian, mingguan,
bulanan dan tahunan akan
mempermudah kerja
bidan untuk melakukan
evaluasi kinerja
10. Jadwal kunjungan ulang
tertulis di buku KIA
pasien dan tercatat
dalam
komputer di Klinik
THREATS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT
31
2. Analisis Isu Strategis Pelayanan Kebidanan Persalinan di PMB Bidan
Nani Suhartati, S.Keb
Berdasarkan hasil perhitungan pada matriks IFAS dan EFAS, diperoleh
titik koordinat diagram SWOT (0,07 ; 1,21) sehingga posisi Pelayanan
Kebidanan Persalinan di PMB Bidan Nani Suhartati, S.Keb, S.Tr.Keb berada
pada kuadran I sebagaimana terlihat pada gambar 1. Hal tersebut berarti
strategi yang perlu dilakukan adalah strategi bertumbuh.
Gambar 3.2
Posisi manajemen pelayanan Persalinan berdasarkan Analisis SWOT
32
a. Sarana danPrasarana
Di PMB mempunyai ruang tunggu dan alat persalinan yang
digunakan di PMB Bidan Nani Suhartati, S.Keb sudah lengkap sesuai
dengan standar yaitu terdapat 2 bed bersalin, 5 partus set,
5 heacting set, 1 meja instrumen, 1 meja resusitasi lengkap. APD
lengkap sesuai dengan kebutuhan dimasa pandemi (level 2) dan
tersedianya tempat sampah yang dibedakan berdasarkan jenis
sampahnya yakni sampah infeksius dan non infeksius, Upaya
pengendalian dan pencegahan infeksi di ruangan bersalin ini difasilitasi
dengan tersedianya ruang khusus untuk pencegahan infeksi dan 1
wastafel. Strategi pertumbuhan yang dapat diimplementasikan berkaitan
dengan sarana dan prasarana di PMB yaitu ruang bersalin dengan
fasilitas bed bersalin hanya 2, untuk mengantisipasi pasien bersalin
yang banyak dan datang secara bersamaan bed bersalin sebaiknya bisa
ditambahkan serta meningkatkan dan mengembangkan pelayanan
persalinan dengan cara memaksimalkan sarana prasarana dengan
menggunakan APD lengkap sesuai tingkat serta delivery chamber.
Banyaknya fasilitas pelayanan kesehatan yang bekerjasama dengan
BPJS sehingga pilihan masyarakat lebih beragam dan ruang bersalin
harus melewati ruang nifas terlebih dahulu, sehingga ini menjadi
kelemahan dan ancaman di PMB Hj. Rani Kusmirani SST., SKM.,
M.Kes
b. Sumber Daya Manusia
Petugas kesehatan di PMB Bidan Nani Suhartati, S.Keb telah
menempuh pendidikan minimal sesuai dengan standar yaitu tenaga
pelaksana pelayanan kebidanan sudah lulus D4 dan saat ini sedang
menjalani kuliah profesi bidan, sesuai dengan kebutuhan SDM yang
akan datang, hal ini sesuai dengan adanya UU No. 4 Tahun 2019
tentang kebidanan, Praktik Mandiri Bidan hanya diperuntukan bagi
bidan berpendidikan profesi, sedangkan bidan dengan kualifikasi
diploma hanya dapat menjalankan praktik di fasilitas kesehatan, bidan
33
memiliki STR yang aktif, memiliki SIPB, bidan sudah mengikuti
pelatihan APN dan usia asisten bidan masih termasuk kategori usia
produktif yaitu 25 tahun dan 38 tahun. Hal ini sangat berkaitan dengan
kekuatan dan kemampuan petugas dalam memberikan pelayanan
kesehatan yang berkualitas kepada pasien, masa kerja bidan sudah 15
tahun dalam membuka klinik sehingga pengalaman bidan sudah cukup
dalam melakukan pelayanan kebidanan dan sudah memiliki
kepercayaan dari masyarakat setempat. Namun asisten bidan belum
mempunyai pengalaman kerja di luar PMB sehingga masih harus perlu
dibimbing supaya tumbuh kepercayaan pasien. Dan ancaman nya yaitu
tempat PMB berdekatan dengan PMB lian yang menerima pelayanan
BPJS dan persalinan dengan harga yang lebih rendah.
c. Pelayanan Kebidanan
Pada umumnya, pelayanan kebidanan persalinan yang diberikan di
ruang bersalin di PMB Bidan Nani Suhartati, S.Keb sudah baik karena
dilakukan oleh tenaga yang terampil. Pelayanan kebidanan bersalin atau
pertolongan persalinan dilakukan secara tim yaitu berdua oleh bidan,
dan jika ditemukan kegawatdaruratan bidan melakukan kolaborasi
dengan dokter Obgyn. PMB juga bekerjasama dengan RS rujukan,
puskesmas, PMB dan klinik. Akan tetapi tidak ada dokter obgin dan
dokter jaga di PMB sehingga diperlukan rujukan ketika menangani
persalinan dengan kegawat daruratan.
d. Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan dan pelaporan di ruang bersalin telah dilakukan dengan
baik. Melakukan pencatatan dan pelaporan dalam setiap harian, bulanan
dan tahunan dan sudah menggunakan pencatatan dan pelaporan secara
komputerisasi untuk mempermudah bidan untuk melakukan evaluasi
kegiatan demi perbaikan asuhan kebidanan yang diberikan dan PMB ini
memiliki kelengkapan administrasi seperti, lembar informed consent,
rujukan, registrasi, partograf dan memiliki kantong persalinan sehingga
bidan dapat memfollow up ibu hamil yang akan bersalin dengan mudah.
34
Namun pencatatan dan pelaporan secara komputerisasi memiliki resiko
kehilangan data pelayanan pasien akibat virus computer bila tidak
disimpan dalam plas dist. Sekalipun telah terlaksana dengan baik,
terdapat beberapa poin dalam hal pencatatan dan pelaporan di ruang
bersalin yang perlu di perhatikan, yakni pada pelaksanaan
pendokumentasian bidan diharapkan teliti agar tidak terjadi kesalahan
kesalahan pencatatan yang tidak sesuai dengan diagnosa pasien.
Tabel 3.10
Hasil Matriks SWOT Manajemen Pelayanan Persalinan
di PMB Bidan Nani Suhartati, S.Keb
35
membuka klinik
11. Bidan dan asisten bidan
sudah pernah mengikuti
webinar pelayanan
persalinan di era
pandemic
12. Memiliki tenaga dokter
umum
13. Pertolongan persalinan di
lakukan secara tim
14. Bekerjasama dengan
dokter umum
15. Bekerjasama dengan RS
rujukan,
puskesmas,PMB dan
klinik
16. Mempunyai SOP
pelayanan kebidanan
persalinan
17. Sudah melakukan
pencatatan dan pelaporan
harian, mingguan,
bulanan dan tahunan
untuk mempermudah
kerja bidan dalam
melakukan evaluasi
pasien bersalin
18. Memiliki kelengkapan
administrasi seperti
lembar informed consent
100 lembar, partograf
100 lembar dan rujukan
100 lembar
19. Bidan mempunyai
kantong persalinan
20. Menggunakan
komputerisasi
FAKTOR
STRATEGI EKSTERNAL
36
OPPORTUNITIES (O) STRATEGI SO STRATEGI WO
38
39
40