Anda di halaman 1dari 29

TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN DAN

KEPEMIMPINAN DALAM KEBIDANAN


ANALISIS SWOT MANAJEMEN PENGELOLAAN
PELAYANAN KEHAMILAN DAN PERSALINAN
DI PMB NANI SUHARTATI, S.Keb

DOSEN PENGAMPU :
AGENG SEPTA RINI, S.ST.,M.KM

OLEH:
FENNY APRIANA PERMATASARI
NPM 07230400037

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS INDONESIA
MAJU 2023
ANALISIS SWOT PELAYANAN KEBIDANAN DI PMB
BIDAN NANI SUHARTATI, S.KEB

Analisis SWOT perlu dilakukan karena analisis SWOT mencocokkan “fit”


antar sumber daya internal dan situasi eksternal. Pencocokkan yang baik akan
memaksimalkan kekuatan dan peluang dan meminimumkan kelemahan dan
ancamannya. Asumsi sederhana ini mempunyai implikasi yang kuat untuk
merancang strategi untuk mengoptimalkan pengelolaan Manajemen Pelayanan
Kehamilan dan Persalinan di PMB Bidan Nani Suhartati, S.Keb
Setelah melakukan identifikasi faktor internal dan eksternal, maka tahap
selanjutnya adalah membuat analisis faktor internal/IFE (internal factor
evaluation) dengan menggunakan matrix untuk menyimpulkan dan
mengevaluasi peluang dan ancaman dengan cara:
a. Identifikasi faktor eksternal peluang dan ancaman serta identifikasi faktor
internal kekuatan dan kelemahan.
b. Buat pembobotan untuk setiap faktor antara 0,0 bila tak penting dan 1,0 bila
paling penting.
c. Membuat ranting antara 1-10 dengan arti sebagai berikut;
1) (1-2) amat sedikit berperan sebagai peluang/ancaman dan kekuatan/
kelemahan
2) (3-4) kurang berperan sebagai peluang/ancaman dan kekuatan/
kelemahan.
3) (5-7) merupakan peluang/ancaman dan kekuatan/kelemahan.
4) (8-10) sangat berperan sebagai peluang/ancaman dan kekuatan/
kelemahan

2
A. Analisis SWOT Manajemen Pengelolaan Pertolongan, kehamilan,
persalinan, nifas, bayi, kb di Tempat Praktik
1. Manajemen Kehamilan di PMB Bidan Nani Suhartati, S.Keb
Tabel 3.1
Identifikasi Faktor Internal Evaluasi dan rekomendasi
Pengelolaan Manajemen Pelayanan Kehamilan Di PMB Hj. Rani Kusmirani
SST., SKM., M.Kes Tahun 2023

No Strength (Kekuatan) Weanesses (Kelemahan)


1. Sarana dan Prasarana : Sarana dan Prasarana :
1. Memiliki alat yang lengkap 1. Belum ada fasilitas kelas ibu
untuk pemeriksaan kehamilan. hamil
2. APD lengkap sesuai dengan 2. Tidak bekerjasama dengan BPJS
kebutuhan dimasa pandemi 3. Belum memiliki alat USG
3. Tersedia tempat sampah yang
dibedakan berdasarkan jenis
sampahnya, yakni sampah
infeksius dan non infeksius
4. Fasilitas di ruang pemeriksaan
lengkap seperti tempat tidur
pasien, meja instrument,
computer, kursi, meja tulis
5. Mempunyai mobil pribadi yang
di gunakan untuk merujuk
pasien
2. Sumber Daya Manusia : Sumber Daya Manusia :
1. Bidan memiliki SIP yang aktif 1. Selama pandemi bidan belum
2. Bidan dan asisten bidan mengikuti pelatihan 2 tahun
memiliki STR yang aktif kebelakang.
3. Bidan sudah lulus sekolah DIV 2. Asisten bidan lulusan D3
bidan sebanyak 1 orang, dan kebidanan
lulus sekolah D3 bidan
sebanyak 1 orang, dan 1 bidan
sedang menjalani pendidikan
profesi kebidanan.
4. Usia produktif dengan rentang
usia 25-50 tahun
5. Masa kerja bidan sudah 30
tahun dalam membuka Klinik
6. Memiliki tenaga dokter umum
3. Manajemen Pelayanan Kebidanan : Manajemen Pelayanan Kebidanan :
1. Bekerja sama dengan PMB, 1. Tidak melakukan Head to toe
Puskesmas, klinik, RS tipe C pada pasien
untuk melakukan rujukan 2. Tidak ada kegiatan senam hamil

3
2. Bekerjasama dengan RS swasta
untuk Tindakan kegawat
daruratan kehamilan
3. Terdapat SOP dalam pelayanan
kebidanan
4. Pencatatan dan Pelaporan : Pencatatan dan Pelaporan :
1. Melakukan pencatatan dan 1.Tidak adanya no antrian pasien
pelaporan harian, bulanan,
tahunan dan dilaporkan ke
puskesmas
2. Memiliki semua kelengkapan
administrasi seperti lembar
informed consent, RM,
registrasi, buku KIA, buku
kohort dan rujukan
3. Sistem pencatatan sudah
mengunakan komputerisasi
Sumber : Hasil Analisa Faktor Internal

Tabel 3.2
Identifikasi Faktor Eksternal Evaluasi dan
Rekomendasi Pengelolaan Manajemen Pelayanan
Kehamilan Di PMB Bidan Nani Suhartati, S.Keb
Tahun 2023

No Opportunity (Peluang) Thereats (Ancaman)


1. Sarana dan Prasarana : Sarana dan Prasarana :
1. Letak klinik strategis 1. Tempat klinik berdekatan
dilingkungan yang padat dengan posyandu dan tempat
penduduk dan terjangkau pelayanan kesehatan lainnya
kendaraan mobil serta motor seperti, PMB, Klinik 24 jam,
2. Memiliki fasilitas yang lengkap puskesmas dan RS
Tempat parkir dan ruang tunggu 2. Pelayanan kesehatan lain yang
yang luas. bekerja sama dengan BPJS
2. Sumber Daya Manusia : Sumber Daya Manusia :
1. SDM sudah sesuai dengan UU 1. Asisten bidan belum mengikuti
kebidanan pelatihan
2. SDM Berkompeten dan 2. Kurang asisten bidan
berlisensi STR
3. Sudah mengikuti pelatihan
gentle birth dan baby spa.
3. Manajemen Pelayanan Kebidanan : Manajemen pelayanan Kebidanan :
1. Tidak ada angka kematian ibu 1. Pelayanan kebidanan kehamilan
yang tercatat di klinik tidak terjadwal
2. Bidan melakukan komunikasi 2. Tidak ada home visite untuk

4
terapeutik dan memberikan pemeriksaan ANC
konseling yang jelas dan mudah 3. Tidak ada daftar harga
dipahami pelayanan
3. Memiliki visi dan misi klinik
yaitu memberikan pelayanan
kebidanan untuk menurunkan
angka kematian ibu dan bayi
4. Pencatatan dan Pelaporan : Pencatatan dan Pelaporan :
1. Pencatatan dan pelaporan 1. Resiko kehilangan data
harian, mingguan, bulanan dan pelayanan pasien akibat virus
tahunan akan mempermudah komputer
kerja bidan untuk melakukan
evaluasi kinerja
2. Jadwal kunjungan ulang tertulis
di buku KIA pasien dan tercatat
dalam komputer di Klinik
Sumber : Hasil Analisa Faktor Eksternal

Tabel 3.3
Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan Kehamilan

Bobo Ratin Nila


Faktor Strategik Internal
t g i
1. Memiliki alat yang lengkap untuk
0.05 5 0.25
pemeriksaan kehamilan.
2. APD lengkap sesuai dengan
0.05 5 0.25
kebutuhan dimasa pandemi
3. Tersedia tempat sampah yang
dibedakan berdasarkan jenis
0.05 5 0.25
sampahnya, yakni sampah
infeksius dan non infeksius
4. Fasilitas di ruang pemeriksaan
lengkap seperti tempat tidur
Strength 0.05 5 0.25
pasien, meja instrument,
(Kekuatan) computer, kursi, meja tulis
5. Mempunyai mobil pribadi yang
0.05 5 0.25
di gunakan untuk merujuk pasien
6. Bidan memiliki SIP yang aktif 0.05 5 0.25
7. Bidan dan asisten bidan memiliki
0.05 4 0.2
STR yang aktif
8. Bidan sudah lulus sekolah DIV
bidan sebanyak 1 orang, dan lulus 0.03 4 0.12
sekolah D3 bidan sebanyak 1

5
orang, dan 1 bidan sedang
menjalani pendidikan profesi
kebidanan.
9. Usia produktif dengan rentang
0.03 4 0.12
usia 25-50 tahun
10. Masa kerja bidan sudah 30 tahun
0.05 5 0.25
dalam membuka Klinik
11. Memiliki tenaga dokter umum 0.05 5 0.25
12. Bekerja sama dengan PMB,
Puskesmas, klinik, RS tipe C 0.05 5 0.25
untuk melakukan rujukan
13. Bekerjasama dengan RS swasta
untuk Tindakan kegawat 0.05 5 0.25
daruratan kehamilan
14. Terdapat SOP dalam pelayanan
0.05 5 0.25
kebidanan
15. Melakukan pencatatan dan
pelaporan harian, bulanan,
0.03 4 0.12
tahunan dan dilaporkan ke
puskesmas
16. Memiliki semua kelengkapan
administrasi seperti lembar
informed consent, RM registrasi, 0.03 4 0.12
buku KIA, buku kohort dan
rujukan
17. Sistem pencatatan sudah
0.03 3 0.09
mengunakan komputerisasi
18. Belum ada fasilitas kelas ibu
0.05 4 0.2
hamil
19. Tidak bekerjasama dengan BPJS 0.05 5 0.25
20. Tidak memiliki alat USG 0.05 5 0.25
21. Selama pandemi bidan belum
Weanesses mengikuti pelatihan 2 tahun 0.02 3 0.06
(Kelemahan kebelakang.
) 22. Asisten bidan lulusan D3
0.02 3 0.06
kebidanan
23. Tidak melakukan Head to toe
0.02 4 0.08
pada pasien
24. Tidak ada kegiatan senam hamil 0.02 3 0.06
25. Tidak adanya no antrian pasien 0.02 3 0.06
Total 1.00 4.54

6
Tabel 3.4
Matriks EFAS (External Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan Kehamilan

Faktor Strategik Eksternal Bobo


Rating Nilai
t
Opportunity 1. Letak klinik strategis
(Peluang) dilingkungan yang padat
0.07 5 0,35
penduduk dan terjangkau
kendaraan mobil serta motor
2. Memiliki fasilitas yang lengkap
Tempat parkir dan ruang tunggu 0.07 5 0,35
yang luas.
3. SDM sudah sesuai dengan UU
0.07 5 0.35
kebidanan
4. SDM Berkompeten dan
0.07 5 0.35
berlisensi STR
5. Sudah mengikuti pelatihan
0.04 4 0.16
gentle birth dan baby spa.
6. Tidak ada angka kematian ibu
0.07 5 0.35
yang tercatat di klinik
7. Bidan melakukan komunikasi
terapeutik dan memberikan
0.07 5 0.35
konseling yang jelas dan mudah
dipahami
8. Memiliki visi dan misi klinik
yaitu memberikan pelayanan
0.05 4 0.2
kebidanan untuk menurunkan
angka kematian ibu dan bayi
9. Pencatatan dan pelaporan harian,
mingguan, bulanan dan tahunan
akan mempermudah kerja bidan 0.05 3 0,15
untuk melakukan evaluasi
kinerja
10. Jadwal kunjungan ulang tertulis
di buku KIA pasien dan tercatat 0.07 5 0,35
dalam komputer di Klinik
Thereats 11. Tempat klinik berdekatan
(Ancaman) dengan posyandu dan tempat
pelayanan kesehatan lainnya 0.06 4 0.24
seperti, PMB, Klinik 24 jam,
puskesmas dan RS
12. Pelayanan kesehatan lain yang
bekerja sama dengan BPJS 0.06 4 0.24

13. Asisten bidan belum mengikuti


0.05 3 0.15
pelatihan
14. Kurang asisten bidan 0.05 3 0.15

7
15. Pelayanan kebidanan kehamilan
0.04 3 0.12
tidak terjadwal
16. Tidak ada home visite untuk
0.04 3 0.12
pemeriksaan ANC
17. Tidak ada daftar harga pelayanan 0.04 3 0.12
18. Resiko kehilangan data
pelayanan pasien akibat virus 0.03 2 0.06
computer
Total 1.00 4.16

2. Manajemen Persalinan di PMB Bidan Nani Suhartati, S.Keb

Tabel 3.5
Identifikasi Faktor Internal Evaluasi dan Rekomendasi
Pengelolaan Manajemen Pelayanan Persalinan di
PMB Bidan Nani Suhartati, S.Keb Tahun 2023

No Strength (Kekuatan) Weanesses (Kelemahan)


1. Sarana dan Prasarana : 1. Satu ruang bersalin melewati
1. Terdapat 2 ruang bersalin ruang periksa hamil terlebih
dengan 2 tempat tidur, Alat dahulu
persalinan lengkap dengan meja
resusitasi.
2. APD lengkap sesuai dengan
kebutuhan dimasa pandemi
3. Tersedia tempat sampah yang
dibedakan berdasarkan jenis
sampahnya, yakni sampah
infeksius dan non infeksius
4. Terdapat wastafel untuk cuci
tangan di tempat praktek
5. Mempunyai ruang tunggu
pasien, ruangan persalinan,
ruang PI ruang bayi dan mobil
pribadi untuk merujuk pasien
6. Terdapat kamar mandi pasien
yang terpisah dengan ruang
bersalin
2. Sumber Daya Manusia : 1. Asisten bidan tidak
1. Bidan memiliki STR dan SIP mempunyai pengalaman kerja
yang aktif diluar PMB atau klinik dan rs.
2. Bidan sudah lulus D4 1 orang
dan dan bidan D3 1 orang.
3. Usia produktif dengan rentang
usia 25-50 tahun

8
4. Masa kerja bidan sudah 30
tahun dalam membuka klinik
5. Bidan dan asisten bidan sudah
pernah mengikuti webinar
pelayanan persalinan di era
pandemic
6. Memiliki tenaga dokter umum
3. Manajemen Pelayanan Kebidanan 1. Tidak ada Dokter obsgyn di
1. Pertolongan persalinan di PMB
lakukan secara tim
2. Bekerjasama dengan dokter
umum
3. Bekerjasama dengan RS
rujukan, puskesmas,PMB dan
klinik
4. Mempunyai SOP pelayanan
kebidanan persalinan
4. Pencatatan dan Pelaporan : 1. Pencatatan patograf masih
1. Sudah melakukan pencatatan menggunakan manual
dan pelaporan harian, mingguan, 2. Resiko kehilangan data
bulanan dan tahunan untuk pelayanan pasien akibat virus
mempermudah kerja bidan komputer
dalam melakukan evaluasi
pasien bersalin
2. Memiliki kelengkapan
administrasi seperti lembar
informed consent 100 lembar,
partograf 100 lembar dan
rujukan 100 lembar
3. Bidan mempunyai kantong
persalinan
4. Menggunakan komputerisasi

Sumber : Hasil Analisa Faktor Internal secara interview

20
Tabel 3.6
Identifikasi Faktor Eksternal Evaluasi dan Rekomendasi
Pengelolaan Manajemen Pelayanan Persalinan di
PMB Bidan Nani Suhartati, S.Keb Tahun 2023

No Opportunity (Peluang) Thereats (Ancaman)


1. Sarana dan Prasarana 1. Tempat PMB berdekatan
1. Letak PMB strategis yaitu dengan PMB lain yang
dilingkungan padat penduduk menerima BPJS.
2. Perlengkapan alat dan ruang 2. Harga persalinan di bidan desa
untuk persalinan sudah lengkap lebih rendah dari PMB
3. Bekerjasama dengan RS swasta
dan dr obgin untuk tindakan cito
2. Sumber daya manusia 1. Asisten bidan belum mengikuti
1. SDM sudah sesuai dengan UU APN terbaru
3. Manajemen Pelayanan Kebidanan 1. Adanya persalinan dengan
1. Tidak ada angka kematian ibu BPJS
dan bayi yang tercatat di PMB
2. Persalinan dengan gentle birth
4. Pencatatan dan Pelaporan 1. Resiko kehilangan data
1. Pencatatan dan pelaporan pendokumentasian pada
harian, mingguan, bulanan dan computer bila tidak disimpan
tahunan akan mempermudah dalam plasdist.
kerja bidan untuk melakukan
evaluasi persalinan dan
melaporkan ke PKM
2. Memiliki kelengkapan
administrasi seperti lembar
informed consent, registrasi,
partograf dan rujukan
3. Bidan mempunyai kantong
persalinan untuk memudahkan
bidan untuk memfollow up
pasien yang akan bersalin

Sumber : Hasil Analisa Faktor Eksternal dari interview

21
Tabel 3.7
Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan Persalinan

Faktor Strategik Internal Bobot Rating Nilai


Strength 1. Terdapat 2 ruang bersalin
(Kekuatan) dengan 2 tempat tidur, Alat
0.05 5 0.25
persalinan lengkap dengan
meja resusitasi.
2. APD lengkap sesuai dengan
0.05 5 0.25
kebutuhan dimasa pandemic
3. Tersedia tempat sampah yang
dibedakan berdasarkan jenis
0.05 5 0.25
sampahnya, yakni sampah
infeksius dan non infeksius
4. Terdapat wastafel untuk cuci
0.04 4 0.16
tangan di tempat praktek
5. Mempunyai ruang tunggu
pasien, ruangan persalinan,
0.05 5 0.25
ruang PI ruang bayi dan mobil
pribadi untuk merujuk pasien
6. Terdapat kamar mandi pasien
yang terpisah dengan ruang 0.05 5 0.25
bersalin
7. Bidan memiliki STR dan SIPB
0.05 5 0.25
yang aktif
8. Bidan sudah lulus D4 1 orang
0.04 3 0.12
dan dan bidan D3 1 orang.
9. Usia produktif dengan rentang
0.04 3 0.12
usia 25-50 tahun
10. Masa kerja bidan sudah 30
0.05 5 0.25
tahun dalam membuka klinik
11. Bidan dan asisten bidan sudah
pernah mengikuti webinar
0.04 3 0.12
pelayanan persalinan di era
pandemic
12. Memiliki tenaga dokter umum 0.05 5 0.25
13. Pertolongan persalinan
0.05 5 0.25
di lakukan secara tim
14. Bekerjasama dengan
0.05 5 0.25
dokter umum
15. Bekerjasama dengan RS 0.05 5 0.25
rujukan,
puskesmas,PMB dan
klinik
16. Mempunyai SOP 0.05 5 0.25
22
pelayanan kebidanan
persalinan
17. Sudah melakukan pencatatan
dan pelaporan harian,
mingguan, bulanan dan
0.04 3 0.12
tahunan untuk mempermudah
kerja bidan dalam melakukan
evaluasi pasien bersalin
18. Memiliki kelengkapan
administrasi seperti lembar
informed consent 100 lembar, 0.04 3 0.12
partograf 100 lembar dan
rujukan 100 lembar
19. Bidan mempunyai kantong
0.03 3 0.09
persalinan
20. Menggunakan komputerisasi 0.02 3 0.06
Weanesses 21. Satu ruang bersalin melewati
(Kelemahan) ruang periksa hamil terlebih 0.02 3 0.06
dahulu
22. Asisten bidan tidak
mempunyai pengalaman kerja 0.02 3 0.06
diluar PMB atau klinik dan rs.
23. Tidak ada Dokter obsgyn di
0.03 3 0.09
PMB
24. Pencatatan patograf masih
menggunakan manual 0.02 3 0.06

25. Resiko kehilangan data


pelayanan pasien akibat virus 0.02 3 0.06
computer
Total 1.00 4.24

23
Tabel 3.8
Matriks EFAS (External Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan Persalinan

Faktor Strategik Eksternal Bobot Rating Nilai


Opportunity 1. Letak PMB strategis yaitu
(Peluang) dilingkungan padat penduduk 0.08 5 0.4

2. Perlengkapan alat dan ruang


untuk persalinan sudah 0.08 5 0.4
lengkap
3. Bekerjasama dengan RS
swasta dan dr obgin untuk 0.08 5 0.4
tindakan cito
4. SDM sudah sesuai dengan UU
0.08 4 0.32

5. Tidak ada angka kematian ibu


dan anak yang tercatat di PMB
0.08 5 0.4

6. Persalinan dengan gentle birth


0.08 4 0.32

7. Pencatatan dan pelaporan


harian, mingguan, bulanan dan
tahunan akan mempermudah
0.07 3 0.21
kerja bidan untuk melakukan
evaluasi persalinan dan
melaporkan ke pkm
8. Memiliki kelengkapan
administrasi seperti lembar
0.06 3 0.18
informed consent, registrasi,
partograf dan rujukan
9. Bidan mempunyai kantong
persalinan untuk memudahkan
0.06 3 0.18
bidan untuk memfollow up
pasien yang akan bersalin
Thereats 10. Tempat PMB berdekatan
(Ancaman) dengan PMB lain yang 0.07 4 0.28
menerima BPJS.
11. Harga persalinan di bidan desa 0.07 5 0.35
lebih rendah dari PMB
12. Asisten bidan belum 0.06 3 0.18

24
mengikuti pelatihan APN
terbaru
13. Adanya persalinan dengan
0.07 5 0.35
BPJS
14. Resiko kehilangan data
pendokumentasian pada
0.06 3 0.18
computer bila tidak disimpan
dalam plasdist.
Total 1.00 4.15

25
A. Analisis Isu Strategi Pengelolaan Pelayanan Kebidanan Kehamilan dan
Pertolongan Persalinan di Tempat Praktik
1. Analisis Isu Strategis Pelayanan Kebidanan Kehamilan di PMB Bidan
Nani Suhartati, S.Keb

Berdasarkan hasil perhitungan pada matriks IFAS dan EFAS, di peroleh


titik koordinat diagram SWOT ( 1,11 ; 0,65 ) sehingga posisi pelayanan
Kebidanan Kehamilan Di PMB Bidan Nani Suhartati, S.Keb Tahun 2023
berada pada kuadran I sebagaimana terlihat pada gambar 1. Hal tersebut
berarti strategi yang perlu dilakukan adalah strategi bertumbuh.
Gambar 3.1
Posisi manajemen pelayanan Kehamilan berdasarkan Analisis SWOT

Posisi pelayanan Kebidanan Kehamilan di Di PMB Bidan Nani


Suhartati, S.Keb Tahun 2023 berdasarkan Analisis SWOT Penerapan strategi
bertumbuh adalah dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang yang dimiliki
secara optimal.

26
Beberapa alternatif yang dapat ditempuh di antaranya sebagai berikut.
a. Sarana dan Prasarana

Alat yang tersedia untuk pemeriksaan kehamilan yang digunakan di PMB Bidan Nani
Suhartati, S.Keb sudah lengkap sesuai dengan standar. Fasilitas yang tersedia ada
ruang tunggu dan di ruang pemeriksaan cukup lengkap yaitu bed pasien, meja
instrument, meja tulis, kursi dan komputer, APD level 2 lengkap sesuai dengan
kebutuhan dimasa pandemi dan tersedianya tempat sampah yang dibedakan berdasarkan
jenis sampahnya, yakni sampah infeksius dan noninfeksius, sampah tajam dan tempat
linen kotor dan mobil pibadi yang di gunakan untuk merujuk pasien.
Upaya pengendalian dan pencegahan infeksi di ruang pemeriksaan kehamilan ini
difasilitasi dengan tersedianya ruang khusus untuk pencegahan infeksi dan 1 wastafel.
Namun PMB Bidan Nani Suhartati, S.Keb tidak bekerja sama dengan BPJS. Akan tetapi
PMB Bidan Nani Suhartati, S.Keb tidak memfasilitasi pelayanan senam hamil. Strategi
pertumbuhan yang dapat diimplementasikan berkaitan dengan sarana dan prasarana di
PMB Bidan Nani Suhartati, S.Keb dikarenakan belum terlaksananya pelayanan senam
hamil. Diharapkan untuk menggunakan fasilitas secara efektif dan efisien agar dapat
terlaksananya pelayanan senam hamil. Banyaknya tempat pelayanan kesehatan lain
seperti posyandu, PMB, Klinik, RS dan puskesmas yang berdekatan dengan PMB Bidan
Nani Suhartati, S.Keb juga fasilitas pelayanan kesehatan lain yang bekerja sama dengan
BPJS sehingga pilihan masyarakat lebih beragam, sehingga ini menjadi kelemahan dan
ancaman PMB Bidan Nani Suhartati, S.Keb. Untuk menyiasati agar pasien BPJS dapat
tetap dilayani perlu adanya kerjasamanya dari klinik dengan pihak BPJS.
b. Sumber Daya Manusia

Petugas kesehatan di PMB Bidan Nani Suhartati, S.Keb menempuh pendididkan


minimal sesuai dengan standar yaitu tenaga pelaksana pelayanan kebidanan sudah lulus
D4 dan sedang menempuh sekolah profesi kebidanan. Bidan memiliki surat izin praktik
bidan (SIPB) yang aktif, menurut peraturan Menkes RI nomor
1464/MENKES/PER/X/2010 tentang izin penyelenggaraan praktik bidan pasal ayat 1
setiap bidan yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan wajib memiliki SIKB. Bidan
dan asisten bidan memiliki STR yang aktif, dan usia bidan masih termasuk kategori usia
produktif yaitu 26 dan 38 tahun dan mempunyai pengalaman kerja 15 tahun, Hal ini
sangat berkaitan dengan kekuatan dan kemampuan petugas dalam memberikan
27
pelayanan yang berkualitas kepada pasien.
c. Pelayanan Kebidanan
PMB memiliki kelebihan yaitu bekerjasama dengan puskesmas, klinik, r stipe c
untuk melakukan rujukan. Hal tersebut sangat diperlukan untuk mempermudah dalam
pelayanan gawat darurat pasien kebidanan sesuai SOP yang tersedia. Pada umumnya,
pelayanan kebidanan kehamilan yang diberikan diruang pemeriksaan kehamilan di
PMB Bidan Nani Suhartati, S.Keb sudah baik karena dilakukan oleh tenaga yang
terampil. Belum tersedianya pelayanan USG yang dilakukan oleh dokter obgyn. PMB
Bidan Nani Suhartati, S.Keb.
Petugas kesehatan di ruang pemeriksaan kehamilan tidak melakukan pemeriksaan
fisik secara head to toe pada pasien untuk mengkaji kondisi pasien secara lengkap dan
sistematis, sehingga asuhan kebidanan yang dilakukan hanya yang intinya saja yaitu
pemeriksaan BB, TD, dan leopold serta DJJ. Akan tetapi bidan melakukan komunikasi
terapeutik dan meluangkan waktu lebih lama untuk memberikan konseling yang lebih
jelas dan mudah dipahami pada pasien. PMB Bidan Nani Suhartati, S.Keb tidak
diadakan fasilitas/pelayanan senam hamil, ini menjadi ancaman jika pelayanan
kesehatan lain yang berdekatan dengan klinik mempunyai pelayanan senam hamil.

d. Pencatatan dan Pelaporan

Pencatatan dan pelaporan di ruang bersalin telah dilakukan dengan baik.


Melakukan pencatatan dan pelaporan dalam setiap harian, bulanan dan tahunan agar
mempermudah bidan untuk melakukan evaluasi kegiatan demi perbaikan asuhan
kebidanan yang diberikan dengan menggunakan pencatatan dan pelaporan secara
komputerisasi, Penjadwalan untuk kunjungan ulang dilakukan setiap kunjungan ibu
hamil dan tertulis di buku KIA, agar kunjungan ibu hamil lebih terjadwal.
Sekalipun telah terlaksana dengan baik, terdapat beberapa poin yang belum
terlaksana di PMB Bidan Nani Suhartati, S.Keb berupa tidak adanya nomer antrian
pasien, sehingga pasien menumpuk dan tidak ada social distancing sesuai dengan
prokes covid 19. Diharapkan untuk kedepan nya dapat dibuat nomer antrian sesuai
dengan kedatangan dan janji temu secara online.

28
Tabel 3.9
Hasil Matriks SWOT Manajemen Pelayanan Kehamilan
di PMB Bidan Nani Suhartati, S.Keb
FAKTOR STRENGTHS (S) WEAKNESSES(W)
STRATEGI INTERNAL
1. Memiliki alat yang 1. Belum ada fasilitas
lengkap untuk kelas ibu hamil
pemeriksaan kehamilan. 2. Tidak bekerjasama
2. APD lengkap sesuai dengan BPJS
dengan kebutuhan 3. Belum memiliki alat
dimasa pandemi USG
3. Tersedia tempat sampah 4. Selama pandemi bidan
yang dibedakan belum mengikuti
berdasarkan jenis pelatihan 2 tahun
sampahnya, yakni kebelakang.
sampah infeksius dan 5. Asisten bidan lulusan
non infeksius D3 kebidanan
4. Fasilitas di ruang 6. Tidak melakukan
pemeriksaan lengkap Head to toe pada
seperti tempat tidur pasien
pasien, meja instrument, 7. Tidak ada kegiatan
computer, kursi, meja senam hamil
tulis 8. Tidak adanya no
5. Mempunyai mobil antrian pasien
pribadi yang di gunakan
untuk merujuk pasien
6. Bidan memiliki SIP yang
aktif
7. Bidan dan asisten bidan
memiliki STR yang aktif
8. Bidan sudah lulus
sekolah DIV bidan
sebanyak 1 orang, dan
lulus sekolah D3 bidan

29
sebanyak 1 orang, dan 1
bidan sedang menjalani
pendidikan profesi
kebidanan.
9. Usia produktif dengan
rentang usia 25-50 tahun
10. Masa kerja bidan sudah
30 tahun dalam
membuka Klinik
11. Memiliki tenaga dokter
umum
12. Bekerja sama dengan
PMB, Puskesmas, klinik,
RS tipe C untuk
melakukan rujukan
13. Bekerjasama dengan RS
swasta untuk Tindakan
kegawat daruratan
kehamilan
14. Terdapat SOP dalam
pelayanan kebidanan
15. Melakukan pencatatan
dan pelaporan harian,
bulanan, tahunan dan
dilaporkan ke puskesmas
16. Memiliki semua
kelengkapan administrasi
seperti lembar informed
consent, RM, registrasi,
buku KIA, buku kohort
dan rujukan
17. Sistem pencatatan sudah
mengunakan
komputerisasi

FAKTOR
STRATEGI EKSTERNAL
OPPORTUNITIES (O) STRATEGI SO STRATEGI WO

1. Letak klinik strategis Strategi memanfaatkan Strategi meminimalkan


dilingkungan yang padat kekuatan untuk mengisi kelemahan untuk menangkap
penduduk dan peluang. peluang.
terjangkau kendaraan
mobil serta motor 1. Melakukan pelayanan 1. Melakukan pemeriksaan
2. Memiliki fasilitas yang kebidanan kehamilan kehamilan secara
lengkap sesuai standard SOP. lengkap head totoe
Tempat parkir dan ruang 2. Mengembangkan 2. Mengadakan pelayanan
tunggu yang luas. Sumber Daya Manusia kelas ibu hamil dan
3. SDM sudah sesuai dalam bidang asuhan senam hamil
dengan UU kebidanan kebidanan komplementer 3. Menyediakan video
4. SDM Berkompeten 3. Mengaupdate evidence senam hamil atau
dan berlisensi STR base praktik terkini dilakukan senam hamil
5. Sudah mengikuti terkait asuhan ibu hamil secara online

30
pelatihan gentle birth dan saat menempuh 4. Mengadakan pelayanan
baby spa. pendidikan untuk gentle birth dan baby
6. Tidak ada angka kematian diterapkan dalam praktik spa
ibu yang tercatat di klinik sehari-hari.
7. Bidan melakukan 4. Mengembangkan system
komunikasi terapeutik pencatatan dan pelaporan
dan memberikan secara digital
konseling yang jelas
dan mudah dipahami
8. Memiliki visi dan misi
klinik yaitu memberikan
pelayanan kebidanan
untuk menurunkan
angka kematian ibu dan
bayi
9. Pencatatan dan pelaporan
harian, mingguan,
bulanan dan tahunan akan
mempermudah kerja
bidan untuk melakukan
evaluasi kinerja
10. Jadwal kunjungan ulang
tertulis di buku KIA
pasien dan tercatat
dalam
komputer di Klinik
THREATS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT

1. Tempat klinik berdekatan Strategi memanfatkan Strategi memin kelemahan


dengan posyandu dan kekuatan untuk menghindari untuk menghindari ancaman
tempat pelayanan ancaman. 1 Melakukan pembagian
kesehatan lainnya 1. Melakukan asuhan tugas secara terstruktur
seperti, PMB, Klinik 24 kebidanan secara 2 Melakukan pendaftaran,
jam, puskesmas dan RS keseluruhan dan pencatatan dan
2. Pelayanan kesehatan lain sistematis pelaporan via online
yang bekerja sama 2. Melakukan kerjasama 3 Melakukan kerjasama
dengan BPJS dengan BPJS dengan pelatih senam
3. Asisten bidan belum 3. Melakukan pemeliharaan untuk melakukan
mengikuti pelatihan sarana dan prasarana kegiatan senam hamil
4. Kurang asisten bidan yang baik agar fasilitas
5. Pelayanan kebidanan 4 Melakukan kerjasama
dan alat tetap berfungsi
kehamilan tidak dengan BPJS agar dapat
dengan baik
terjadwal melayani pasien BPJ
4. Memanfaatkan
6. Tidak ada home visite tekhnologi untuk 5 Menambah asisten bidan
untuk pemeriksaan ANC melakukan pencatatan dan mengikuti pelatihan
7. Tidak ada daftar dan pelaporan
harga pelayanan
8. Resiko kehilangan data
pelayanan pasien akibat
virus komputer

31
2. Analisis Isu Strategis Pelayanan Kebidanan Persalinan di PMB Bidan
Nani Suhartati, S.Keb
Berdasarkan hasil perhitungan pada matriks IFAS dan EFAS, diperoleh
titik koordinat diagram SWOT (0,07 ; 1,21) sehingga posisi Pelayanan
Kebidanan Persalinan di PMB Bidan Nani Suhartati, S.Keb, S.Tr.Keb berada
pada kuadran I sebagaimana terlihat pada gambar 1. Hal tersebut berarti
strategi yang perlu dilakukan adalah strategi bertumbuh.

Gambar 3.2
Posisi manajemen pelayanan Persalinan berdasarkan Analisis SWOT

Posisi Pelayanan Kebidanan Persalinan di PMB Bidan Nani Suhartati,


S.Keb berdasarkan Analisis SWOT Penerapan stratergi bertumbuh adalah
dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang yang dimiliki secara optimal.
Beberapa alternatif yang dapat ditempuh di antaranya sebagai berikut.

32
a. Sarana danPrasarana
Di PMB mempunyai ruang tunggu dan alat persalinan yang
digunakan di PMB Bidan Nani Suhartati, S.Keb sudah lengkap sesuai
dengan standar yaitu terdapat 2 bed bersalin, 5 partus set,
5 heacting set, 1 meja instrumen, 1 meja resusitasi lengkap. APD
lengkap sesuai dengan kebutuhan dimasa pandemi (level 2) dan
tersedianya tempat sampah yang dibedakan berdasarkan jenis
sampahnya yakni sampah infeksius dan non infeksius, Upaya
pengendalian dan pencegahan infeksi di ruangan bersalin ini difasilitasi
dengan tersedianya ruang khusus untuk pencegahan infeksi dan 1
wastafel. Strategi pertumbuhan yang dapat diimplementasikan berkaitan
dengan sarana dan prasarana di PMB yaitu ruang bersalin dengan
fasilitas bed bersalin hanya 2, untuk mengantisipasi pasien bersalin
yang banyak dan datang secara bersamaan bed bersalin sebaiknya bisa
ditambahkan serta meningkatkan dan mengembangkan pelayanan
persalinan dengan cara memaksimalkan sarana prasarana dengan
menggunakan APD lengkap sesuai tingkat serta delivery chamber.
Banyaknya fasilitas pelayanan kesehatan yang bekerjasama dengan
BPJS sehingga pilihan masyarakat lebih beragam dan ruang bersalin
harus melewati ruang nifas terlebih dahulu, sehingga ini menjadi
kelemahan dan ancaman di PMB Hj. Rani Kusmirani SST., SKM.,
M.Kes
b. Sumber Daya Manusia
Petugas kesehatan di PMB Bidan Nani Suhartati, S.Keb telah
menempuh pendidikan minimal sesuai dengan standar yaitu tenaga
pelaksana pelayanan kebidanan sudah lulus D4 dan saat ini sedang
menjalani kuliah profesi bidan, sesuai dengan kebutuhan SDM yang
akan datang, hal ini sesuai dengan adanya UU No. 4 Tahun 2019
tentang kebidanan, Praktik Mandiri Bidan hanya diperuntukan bagi
bidan berpendidikan profesi, sedangkan bidan dengan kualifikasi
diploma hanya dapat menjalankan praktik di fasilitas kesehatan, bidan

33
memiliki STR yang aktif, memiliki SIPB, bidan sudah mengikuti
pelatihan APN dan usia asisten bidan masih termasuk kategori usia
produktif yaitu 25 tahun dan 38 tahun. Hal ini sangat berkaitan dengan
kekuatan dan kemampuan petugas dalam memberikan pelayanan
kesehatan yang berkualitas kepada pasien, masa kerja bidan sudah 15
tahun dalam membuka klinik sehingga pengalaman bidan sudah cukup
dalam melakukan pelayanan kebidanan dan sudah memiliki
kepercayaan dari masyarakat setempat. Namun asisten bidan belum
mempunyai pengalaman kerja di luar PMB sehingga masih harus perlu
dibimbing supaya tumbuh kepercayaan pasien. Dan ancaman nya yaitu
tempat PMB berdekatan dengan PMB lian yang menerima pelayanan
BPJS dan persalinan dengan harga yang lebih rendah.
c. Pelayanan Kebidanan
Pada umumnya, pelayanan kebidanan persalinan yang diberikan di
ruang bersalin di PMB Bidan Nani Suhartati, S.Keb sudah baik karena
dilakukan oleh tenaga yang terampil. Pelayanan kebidanan bersalin atau
pertolongan persalinan dilakukan secara tim yaitu berdua oleh bidan,
dan jika ditemukan kegawatdaruratan bidan melakukan kolaborasi
dengan dokter Obgyn. PMB juga bekerjasama dengan RS rujukan,
puskesmas, PMB dan klinik. Akan tetapi tidak ada dokter obgin dan
dokter jaga di PMB sehingga diperlukan rujukan ketika menangani
persalinan dengan kegawat daruratan.
d. Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan dan pelaporan di ruang bersalin telah dilakukan dengan
baik. Melakukan pencatatan dan pelaporan dalam setiap harian, bulanan
dan tahunan dan sudah menggunakan pencatatan dan pelaporan secara
komputerisasi untuk mempermudah bidan untuk melakukan evaluasi
kegiatan demi perbaikan asuhan kebidanan yang diberikan dan PMB ini
memiliki kelengkapan administrasi seperti, lembar informed consent,
rujukan, registrasi, partograf dan memiliki kantong persalinan sehingga
bidan dapat memfollow up ibu hamil yang akan bersalin dengan mudah.

34
Namun pencatatan dan pelaporan secara komputerisasi memiliki resiko
kehilangan data pelayanan pasien akibat virus computer bila tidak
disimpan dalam plas dist. Sekalipun telah terlaksana dengan baik,
terdapat beberapa poin dalam hal pencatatan dan pelaporan di ruang
bersalin yang perlu di perhatikan, yakni pada pelaksanaan
pendokumentasian bidan diharapkan teliti agar tidak terjadi kesalahan
kesalahan pencatatan yang tidak sesuai dengan diagnosa pasien.
Tabel 3.10
Hasil Matriks SWOT Manajemen Pelayanan Persalinan
di PMB Bidan Nani Suhartati, S.Keb

STRENGTHS (S) WEAKNESSES(W)


FAKTOR
STRATEGI INTERNAL 1. Terdapat 2 ruang 1. Satu ruang bersalin
bersalin dengan 2 tempat melewati ruang
tidur, Alat persalinan periksa hamil terlebih
lengkap dengan meja dahulu
resusitasi. 2. Asisten bidan tidak
2. APD lengkap sesuai mempunyai pengalaman
dengan kebutuhan kerja diluar PMB atau
dimasa pandemi klinik dan rs.
3. Tersedia tempat sampah 3. Tidak ada Dokter obsgyn
yang dibedakan di PMB
berdasarkan jenis 4. Pencatatan patograf masih
sampahnya, yakni menggunakan manual
sampah infeksius dan 5. Resiko kehilangan data
non infeksius pelayanan pasien akibat
4. Terdapat wastafel untuk virus komputer
cuci tangan di tempat
praktek
5. Mempunyai ruang
tunggu pasien, ruangan
persalinan, ruang PI
ruang bayi dan mobil
pribadi untuk merujuk
pasien
6. Terdapat kamar mandi
pasien yang terpisah
dengan ruang bersalin
7. Bidan memiliki STR dan
SIP yang aktif
8. Bidan sudah lulus D4 1
orang dan dan bidan D3
1 orang.
9. Usia produktif dengan
rentang usia 25-50 tahun
10. Masa kerja bidan sudah
30 tahun dalam

35
membuka klinik
11. Bidan dan asisten bidan
sudah pernah mengikuti
webinar pelayanan
persalinan di era
pandemic
12. Memiliki tenaga dokter
umum
13. Pertolongan persalinan di
lakukan secara tim
14. Bekerjasama dengan
dokter umum
15. Bekerjasama dengan RS
rujukan,
puskesmas,PMB dan
klinik
16. Mempunyai SOP
pelayanan kebidanan
persalinan
17. Sudah melakukan
pencatatan dan pelaporan
harian, mingguan,
bulanan dan tahunan
untuk mempermudah
kerja bidan dalam
melakukan evaluasi
pasien bersalin
18. Memiliki kelengkapan
administrasi seperti
lembar informed consent
100 lembar, partograf
100 lembar dan rujukan
100 lembar
19. Bidan mempunyai
kantong persalinan
20. Menggunakan
komputerisasi

FAKTOR
STRATEGI EKSTERNAL

36
OPPORTUNITIES (O) STRATEGI SO STRATEGI WO

1. Letak PMB strategis Strategi memanfaatkan Strategi meminimalkan


yaitu dilingkungan kekuatan untuk mengisi kelemahan untuk menangkap
padat penduduk peluang. peluang.
2. Perlengkapan alat dan
ruang untuk 1. Membuat jejaring 1. Penambahan bed bersalin
persalinan sudah untuk pasien hamil dan untuk untuk
lengkap yang akan bersalin mengantisipasi pasien
3. Bekerjasama dengan RS dilingkungan padat bersalin yang banyak dan
swasta dan dr obgin penduduk datang secara bersamaan
untuk tindakan cito 2. Membuat pelayanan karena PMB berada
4. SDM sudah kebidanan persalinan dilingkungan padat
sesuai dengan UU tetap optimal servis penduduk
5. Tidak ada angka excellent dan 2. Melakukan kerjasama
kematian ibu dan dilakukan secara tim dengan BPJS
bayi yang tercatat di untuk mencegah AKI 3. Pemeriksaan head to
PMB 3. Mengembangkan toe bisa dilakukan
6. Persalinan dengan gentle sistem pencatatan dan secara lengkap untuk
birth pelaporan secara mengkaji keadaan
7. Pencatatan dan digital dalam setiap pasien
pelaporan harian, harian, 4. Mengembangkan
mingguan, bulanan dan bulanan,tahunan sistem pencatatan
tahunan akan dan pelaporan
mempermudah kerja secara digital dalam
bidan untuk melakukan setiap harian,
evaluasi persalinan dan bulanan,tahunan
melaporkan ke PKM
8. Memiliki kelengkapan
administrasi seperti
lembar informed
consent, registrasi,
partograf dan rujukan
9. Bidan mempunyai
kantong persalinan untuk
memudahkan bidan
untuk memfollow up
pasien yang akan
bersalin
THREATS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT

1. Tempat PMB Strategi memanfatkan Strategi meminimalkan


berdekatan dengan kekuatan untuk kelemahan untuk
PMB lain yang menghindari ancaman. menghindari ancaman
menerima BPJS.
2. Harga persalinan di 1. Melakukan 1. Penambahan bed
bidan desa lebih pemeliharaan sarana dan bersalin untuk untuk
rendah dari PMB prasarana yang baik mengantisipasi pasien
3. Asisten bidan belum terhadap fasilitas atau bersalin yang banyak dan
mengikuti APN terbaru alat-alat persalinan yang datang secara bersamaan
4. Adanya persalinan ada agar tetap berfungsi 2. Melakukan kerjasama
dengan BPJS dengan baik dengan BPJS agar PMB
5. Resiko kehilangan data 2. Meningkatkan dan dapat melayani pasien
pendokumentasian mengembangkan BPJS
pada computer bila pelayanan persalinan 3. Membuat pencatatan dan
tidak disimpan dalam dengan cara pelaporan secara disiplin
37
plasdist.s memaksimalkan sarana dan teliti
prasarana dengan 4. Mengikuti pelatihan APN
menggunakan APD
lengkap sesuai tingkat
serta delivery chamber
3. Melakukan kerjasama
dengan BPJS
4. Melakukan kerjasama
atau pendampingan
kepada dukun yang
masih melakukan
pertolongan persalinan
5. Memanfaatkan
teknologi dalam
melakukan pencatatan
dan pelaporan

38
39
40

Anda mungkin juga menyukai