PENDAHULUAN
1
BAB 2
LATAR BELAKANG
Pelayanan KB merupakan salah satu intervensi penurunan Angka Kematian Ibu melalui
pencegahan kehamilan berisiko dan kehamilan yang tidak diinginkan. Dasar kebijakan
pelayanan KB di Indonesia adalah UU RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan yang
tercantum dalam pasal 78, dimana tujuan pelayanan kesehatan dalam keluarga berencana
dimaksudkan untuk pengaturan kehamilan bagi pasangan usia subur untuk membentuk
generasi penerus yang sehat dan cerdas dan Pemerintah bertanggung jawab dan menjamin
ketersediaan tenaga, fasilitas pelayanan, alat dan obat dalam memberikan pelayanan keluarga
berencana yang aman, bermutu, dan terjangkau oleh masyarakat. Intervensi dilakukan
melalui pemenuhan Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan, alat dan obat perbekalan
kesehatan, infrastruktur dan sarana pelayanan, regulasi manajemen dan informasi kesehatan,
pemberdayaan dan kemitraan serta penelitian dan pengembangan.
Dasar kebijakan dalam pelayanan KB di Indonesia adalah UU RI No. 36
tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 78, dimana tujuan pelayanan kesehatan dalam keluarga
berencana dimaksudkan untuk pengaturan kehamilan bagi pasangan usia subur untuk
membentuk generasi penerus yang sehat dan cerdas dan Pemerintah bertanggung jawab serta
menjamin ketersediaan tenaga, fasilitas pelayanan, alat dan obat dalam memberikan
pelayanan keluarga berencana yang aman, bermutu dan terjangkau oleh masyarakat.
Undang-Undang RI No.52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga pasal 20 disebutkan bahwa untuk mewujudkan penduduk tumbuh
seimbang dan keluarga berkualitas, pemerintah menetapkan kebijakan keluarga berencana
melalui penyelenggaraan program keluarga berencana.
Pada tahap persalinan dan nifas, diupayakan agar setiap persalinan ditolong
oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Setelah melahirkan, diupayakan agar
setiap ibu mendapat pelayanan nifas, termasuk KB pasca persalinan. Apabila terjadi
komplikasi pada masa kehamilan, persalinan, dan nifas, maka perlu dirujuk dan
2
mendapatkan penanganan tepat waktu di fasyankes dasar (Puskesmas PONED) maupun
fasyankes lanjutan (RS PONEK).
Program Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB) Nasional di
Indonesia, menganut sistem “cafetaria” dengan menawarkan berbagai jenis kontrasepsi yang
relatif aman dan efektif, dimana salah satunya adalah AKDR. Sesuai dengan HTA (Health
Technology Assesment) Indonesia yang telah dikeluarkan oleh Kemenkes tentang KB pada
periode menyusui, salah satu upaya dalam meningkatkan penggunaan kontrasespi jangka
panjang adalah ditujukan pada ibu pasca bersalin dengan menggunakan AKDR pasca
persalinan dalam mengatur jarak kehamilan tanpa mempengaruhi produksi air susu ibu
(ASI).
RSI Darus Syifa Surabaya merupkan salah satu rumah sakit Swasta yang
berada di Kota Surabaya, dimana menerima rujukan dari FKTP dan FKTRL untuk kasus
kasus kegawatan obstetri dan ginekologi, di rumah sakit ini juga melayani KB yang di kelola
oleh Tim PKBRS yang secara kontinyu dan sinergis menjalankan aktivitas pelayanan di
bidangnya sesuai budaya kerja SIMPATIK.
3
BAB 3
TUJUAN
4
BAB 4
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
5
4.4 PROGRAM SARANA DAN PRASARANA
1. Bertanggung jawab terhadap barang inventaris di ruang BKIA
2. Mengadakan alat-alat kebutuhan untuk ruang konseling KB seperti pulpen,
kertas HVS, satu set computer, meja, kursi, AC, lemari arsip, alat peraga
KB, serta ruangan yang nyaman untuk pasien dan dokter
6
BAB 5
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
2. Diklat Eksternal
7
Rumah Sakit Rsi Darus Syifa’ memberangkatkan Tim PKBRS untuk
mengikuti pelatihan KB
8
BAB 6
SASARAN
Tolak ukur sasaran program minimal unit kerja melakukan screening HIV pada
semua pasien yang berada di IGD, Rawat inap, Rawat jalan dan Bersalin :
1. Pasien dengan TB Paru dan Ekstra Paru
2. Pasien dengan HbsAg positif
3. Pasien dengan IMS
4. Pasien Hamil
5. Pasien Pre operasi
6. Pasien dengan resiko tinggi (Transgenre, LSL, PSK dan Waria)
7. Pasangan yang akan menikah
8. Pasien dengan diare kronis, jamur di seluruh tubuh, jamur di mukosa bibir,
demam lebih dari satu bulan tanpa sebab yang tidak jelas disertai penurunan
berat badan lebih dari 10% berat badan
9
10
BAB 7
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN DAN ANGGARAN KERJA
C PROGRAM SDM
1 Diklat Internal
2 Diklat Eksternal
WAKTU / BULAN PJ
ANGGARA
No. KEGIATAN SASARAN
Ja Fe M Ap M Ju Ag Se Ok De PELAKSAN N
n b ar r ei n Jul t p t Nop s A
dilaksanak
1 Sarana medis dan non medis X
an
11
E PROGRAM K3RS
dilaksanak
1 Penggunaan APD setiap pelayanan X X X X X X X X
an
dilaksanak
2 Pelaporan KTD ke Tim K3RS X X X X X X X X
an
F PROGRAM PPIRS
Dilaksanak
1 Cuci tangan 6 langkah X X X X X X X X
an
dilaksanak
2 Steriliasi dan dekontaminasi alat X X X X X X X X
an
dilaksanak
3 Limbah Infeksius pasien X X X X X X X X
an
dilaksanak
4 Pemilahian sampah medis dan non medis X X X X X X X X
an
PROGRAM MUTU DAN
G
KESELAMATAN PASIEN
Komunikasi efektif dengan pasien terkait dilaksanak
1 X X X X X X X X
konseling KB an
dilaksanak
2 Pelaksanaan 5B terhadap pelayanan pasien X X X X X X X X
an
LAMPIRAN
12
Tabel 8.1 Rencana Anggaran dan Belanja 2019
BANYAK- HARGA TOTAL TOTAL TOTAL
RUANG KETERANGAN SAT PER
Nya HARGA
SATUAN PER SUB UNIT
HIV Kertas HVS 70 gr A4 2 Rim Rp. 40.000 Rp. 80.000
HIV Kertas HVS 70 gr F4 2 Rim Rp. 42.000 Rp. 84.000
HIV Klip kertas 2 Pak Rp. 4.000 Rp. 8.000
HIV Pamflet 100 Lembar Rp. 950 Rp. 95.000
HIV Banner 2 Buah Rp. 250.000 Rp. 500.000
HIV Meja kursi kerja 1 Set Rp. 850.000 Rp. 850.000
HIV Ordner 1 Buah Rp. 20.000 Rp. 100.000
13
BAB 8
EVALUASI
14
BAB 9
PENUTUP
Demikian program kerja dan anggaran pelayanan KB di Rumah Sakit Islam Darus Syifa’
2022, semoga dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal dan target. Amin.
15