Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehamilan, persalinan, nifas, merupakan proses yang alami dan fisiologis bagi

setiap wanita, namun jika tidak dipantau mulai dari masa kehamilan dalam

perjalanannya 20% dapat menjadi patologis yang mengancam ibu dan janin yang

dikandungnya, sehingga diperlukan asuhan kebidanan sesuai dengan standar.

Keberhasilan upaya kesehatan ibu dan anak indikatornya adalah Angka Kematian Ibu

(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Indikator ini tidak hanya melihat program

Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), tetapi juga mampu menilai derajat kesehatan

masyarakat pada suatu Negara (Kemenkes RI, 2016).

Salah satu indikator untuk menentukan derajat kesehatan suatu bangsa ditandai

dengan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan bayi. Hal ini merupakan suatu

fenomena yang mempunyai pengaruh besar terhadap keberhasilan pembangunan

kesehatan. Masa nifas merupakan hal penting untuk menurunkan angka kematian ibu

dan bayi di Indonesia (Saleha, 2009. h. 1-2).

Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika

alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

selama kira-kira 6 minggu. Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena

merupakan masa kritis baik ibu maupun bayinya. Diperkirakan bahwa 60% kematian

ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan, dan 50% kematian masa nifas terjadi

dalam 24 jam pertama (Saifuddin, 2009. h. 122)

Selama masa pemulihan berlangsung ibu akan mengalami banyak perubahan,

baik secara fisik maupun psikologis. Perubahan tersebut sebenarnya sebagian besar

bersifat fisiologis, namun jika tidak dilakukan pendampingan melalui asuhan

1
kebidanan, tidak menutup kemungkinan akan menjadi keadaan patologis. Tenaga

kesehatan sudah seharusnya melaksanakan pemantauan dengan maksimal agar tidak

timbul berbagai masalah, yang mungkin saja akan berlanjut pada komplikasi masa nifas

(Purwati Eni, 2012. h. 1).

Dalam masa nifas alat-alat genetalia interna dan eksterna akan berangsurangsur

pulih seperti ke keadaan seperti sebelum hamil. Untuk membantu mempercepat proses

penyembuhan pada masa nifas, maka ibu nifasmembutuhkan diet yang cukup kalori

dan protein, membutuhkan istirahat yang cukup, ambulasi dini, kebersihan diri dan

perineum, kebutuhan seksual, eliminasi, latihan atau senam nifas (Marmi, 2015. h. 135-

148).

Pada masa nifas ibu masih potensial mengalami komplikasi sehingga perlu

perhatian dari tenaga kesehatan. Pada masa pascapersalinan, lebih-lebih ibu yang

memiliki sosio-ekonomi dan pendidikan kurang, sering tidak mengerti potensi bahaya

masa nifas ini. Mereka yang melahirkan di rumah sering tidak mendapatkan pelayanan

nifas. Umumnya pemeriksaan pascapersalinan dilakukan selama 6 minggu

pascapersalinan, yang sesungguhnya kurang efektif. Lebih-lebih bila pemeriksaan ini

dilakukan oleh orang yang berbeda serta lokasi yang berbeda pula dengan lokasi

persalinan. Sering kita lihat angka kunjungan pascapersalinan rendah, tanpa ada upaya

memperbaikinya (Wiknjosastro, 2008. h. 65).

Tujuan masa nifas adalah menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik fisik maupun

psikologik, melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah,

mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya, memberikan

pendidikan kesehatan tentang perawatan diri, nutrisi, keluarga berencana, menyusui,

pemberian imunisasi kepada bayinya dan perawatan bayi sehat, dan memberikan

pelayanan keluarga berencana (Saifuddin, 2009. h. 122).

2
Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang berperan penting dalam

menurunkan AKI dan AKB. Bidan melakukan tugasnya sesuai wewenang yang

tercantum dalam PERMENKES RI No. 28 Tahun 2017 tentang Izin dan

Penyelenggaraan Praktik Bidan. Wewenang bidan dalam memberikan asuhan

kebidanan mengacu pada PERMENKES RI No. 28 Tahun 2017 tentang Standar

Asuhan Kebidanan. Bidan diharapkan mampu melakukan pelayanan antenatal , natal

hingga post natal secara komperhensif yang berkualitas sesuai dengan Standar Asuhan

Kebidanan sehingga dapat menurunkan angka kematian pada ibu dan bayi.

Oleh karena itu disini penulis melakukan asuhan khususnya asuhan masa nifas

yang mana telah melakukan asuhan komprehensif mulai dari masa kehamilan.

Sehingga dapat memberikan asuhan sesuai standart , sesuai dengan kebutuhan ibu dan

mencegah komplikasi-komplikasi yang dapat terjadi baik bagi ibu maupun bayinya.

1.2 Tujuan

a. Tujuan Umum

Untuk mengetahui perubahan fisiologis dan psikologis ibu pada masa nifas secara

menyeluruh dan berkesinambungan di PMB Sri Umini Rambipuji Jember tahun

2019.

b. Tujuan Khusus

1. Mampu melakukan pengkajian pada ibu nifas pada Ny. A umur 33 tahun P2A0
hari ke 7 post partum
2. Mampu mengidentifikasi masalah yang ada berdasarkan data pada ibu nifas Ny.
A umur 33 tahun P2A0 hari ke 7 post partum
3. Mampu mengidentifikasi kebutuhan segera atau kolaborasi dengan petugas
kesehatan pada ibu nifas Ny. A umur 33 tahun P2A0 hari ke 7 post partum
4. Mampu membuat rencana asuhan kebidanan yang akan diberikan kepada ibu
nifas pada Ny. A umur 33 tahun P2A0 hari ke 7 post partum
5. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu nifas pada Ny. A umur 33
tahun P2A0 hari ke 7 post partum
6. Mampu mengevaluasi asuhan yang telah diberikan pada masa nifas pada Ny. A
umur 33 tahun P2A0 hari ke 7 post partum.

3
1.3 Metode Pengumpulan Data

a. Lokasi Pengumpulan Data

Dalam pembuatan Laporan ini yang menjadi objek pengumpulan data adalah ibu

nifas yang telah diikuti mulai dari kehamilan, persalinan hingga pasca salin kurang

dari 7 hari post partum di PMB Sri Umini kecamatan Rambipuji kabupaten Jember,

waktu penelitian dilaksanakan pada bulan November 2019-Februari 2020.

b. Tehnik Pengumpulan Data

Kountur (2009:177) mengatakan bahwa teknik pengumpulan data dilakukan

dengan cara tergantung pada instrumen yang digunakan dan sumber datanya.

Data dari suatu penelitian diperoleh dari bermacam-macam sumber, namun dapat

dikelompokan ke dalam dua sumber utama yaitu :

1. Sumber Primer

a) Wawancara

Wawancara telah diakui sebagai teknik pengumpulan data/fakta yang

penting dan banyak dilakukan dalam pengembangan sistem informasi.

Dalam praktek dilapangan, penulis melakukan wawancara dengan ibu hamil

serta suami dan keluarganya untuk memperoleh data yang selengkap-

lengkapnya tentang ibu dan kebiasaan saat kehamilannya hingga saat ini.

b) Observasi

Teknik observasi merupakan cara pengumpulan data dengan cara

pengamatan secara langsung, untuk memudahkan dalam observasi maka

diperlukan instrument atau daftar pengamatan (cek list) sesuai dengan

format pada buku panduan mahasiswa. Hal ini dimaksudkan agar observasi

dilakukan sesuai dengan target penelitian dan tidak melebar ke bidang yang

tidak sesuai dengan tujuan penelitian. Pada teknik ini, penulis melakukan

4
observasi dengan datang secar langsung ke tempat penelitian yaitu rumah

pasien dan saat pasien melakukan pemeriksaan di PMB Sri Umini.

2. Sumber Sekunder

Data sekunder adalah data yang bersumber dari hasil penelitian prang lain yang

dibuat dengan maksud yang berbeda. Data tersebut sudah dalam bentuk laporan

dan dapat diperoleh dari kantor yang berkaitan dan dapat digunakan sebagai

sumber data bagi penelitian.

1.4 Sistematika Penulisan

Laporan ini memiliki sistematika penulisan yang dibagi dalam lima bab sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bab ini menguraikan latar belakang, tujuan, metode pengumpulan data dan

sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN TEORI

Pada bab ini menguraikan tentang konsep teori (Termasuk telaah jurnal dan

Evidance based dalam kehamilan) dan konsep manajemen kebidann.

BAB 3 TINJAUAN KASUS

Pada bab ini menjelaskan mengenai pengkajian/ pengumpulan data, identifikasi

masalah, perencanaan, implementasi, evaluasi dan catatan perkembangan sesuai

dengan kasus yang didapatkan di lapangan.

BAB 4 PEMBAHASAN

Pada bab ini menjelaskan mengenai masalah pada pasien secara teori maupun

penelitian dari jurnal terkini dan penatalaksanaan sesuai evidence based.

5
BAB 5 PENUTUP

Bab terakhir dari laporan ini berisi kesimpulan dan saran dari laporan ini yang

berguna bagi semua pihak dan sebagai tahun tinjauan untuk pihak yang

membacanya.

Anda mungkin juga menyukai