PENDAHULUAN
setiap wanita, namun jika tidak dipantau mulai dari masa kehamilan dalam
perjalanannya 20% dapat menjadi patologis yang mengancam ibu dan janin yang
Keberhasilan upaya kesehatan ibu dan anak indikatornya adalah Angka Kematian Ibu
(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Indikator ini tidak hanya melihat program
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), tetapi juga mampu menilai derajat kesehatan
Salah satu indikator untuk menentukan derajat kesehatan suatu bangsa ditandai
dengan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan bayi. Hal ini merupakan suatu
kesehatan. Masa nifas merupakan hal penting untuk menurunkan angka kematian ibu
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika
alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung
selama kira-kira 6 minggu. Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena
merupakan masa kritis baik ibu maupun bayinya. Diperkirakan bahwa 60% kematian
ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan, dan 50% kematian masa nifas terjadi
baik secara fisik maupun psikologis. Perubahan tersebut sebenarnya sebagian besar
1
kebidanan, tidak menutup kemungkinan akan menjadi keadaan patologis. Tenaga
timbul berbagai masalah, yang mungkin saja akan berlanjut pada komplikasi masa nifas
Dalam masa nifas alat-alat genetalia interna dan eksterna akan berangsurangsur
pulih seperti ke keadaan seperti sebelum hamil. Untuk membantu mempercepat proses
penyembuhan pada masa nifas, maka ibu nifasmembutuhkan diet yang cukup kalori
dan protein, membutuhkan istirahat yang cukup, ambulasi dini, kebersihan diri dan
perineum, kebutuhan seksual, eliminasi, latihan atau senam nifas (Marmi, 2015. h. 135-
148).
Pada masa nifas ibu masih potensial mengalami komplikasi sehingga perlu
perhatian dari tenaga kesehatan. Pada masa pascapersalinan, lebih-lebih ibu yang
memiliki sosio-ekonomi dan pendidikan kurang, sering tidak mengerti potensi bahaya
masa nifas ini. Mereka yang melahirkan di rumah sering tidak mendapatkan pelayanan
dilakukan oleh orang yang berbeda serta lokasi yang berbeda pula dengan lokasi
persalinan. Sering kita lihat angka kunjungan pascapersalinan rendah, tanpa ada upaya
Tujuan masa nifas adalah menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik fisik maupun
mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya, memberikan
pemberian imunisasi kepada bayinya dan perawatan bayi sehat, dan memberikan
2
Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang berperan penting dalam
menurunkan AKI dan AKB. Bidan melakukan tugasnya sesuai wewenang yang
hingga post natal secara komperhensif yang berkualitas sesuai dengan Standar Asuhan
Kebidanan sehingga dapat menurunkan angka kematian pada ibu dan bayi.
Oleh karena itu disini penulis melakukan asuhan khususnya asuhan masa nifas
yang mana telah melakukan asuhan komprehensif mulai dari masa kehamilan.
Sehingga dapat memberikan asuhan sesuai standart , sesuai dengan kebutuhan ibu dan
mencegah komplikasi-komplikasi yang dapat terjadi baik bagi ibu maupun bayinya.
1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui perubahan fisiologis dan psikologis ibu pada masa nifas secara
2019.
b. Tujuan Khusus
1. Mampu melakukan pengkajian pada ibu nifas pada Ny. A umur 33 tahun P2A0
hari ke 7 post partum
2. Mampu mengidentifikasi masalah yang ada berdasarkan data pada ibu nifas Ny.
A umur 33 tahun P2A0 hari ke 7 post partum
3. Mampu mengidentifikasi kebutuhan segera atau kolaborasi dengan petugas
kesehatan pada ibu nifas Ny. A umur 33 tahun P2A0 hari ke 7 post partum
4. Mampu membuat rencana asuhan kebidanan yang akan diberikan kepada ibu
nifas pada Ny. A umur 33 tahun P2A0 hari ke 7 post partum
5. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu nifas pada Ny. A umur 33
tahun P2A0 hari ke 7 post partum
6. Mampu mengevaluasi asuhan yang telah diberikan pada masa nifas pada Ny. A
umur 33 tahun P2A0 hari ke 7 post partum.
3
1.3 Metode Pengumpulan Data
Dalam pembuatan Laporan ini yang menjadi objek pengumpulan data adalah ibu
nifas yang telah diikuti mulai dari kehamilan, persalinan hingga pasca salin kurang
dari 7 hari post partum di PMB Sri Umini kecamatan Rambipuji kabupaten Jember,
dengan cara tergantung pada instrumen yang digunakan dan sumber datanya.
Data dari suatu penelitian diperoleh dari bermacam-macam sumber, namun dapat
1. Sumber Primer
a) Wawancara
lengkapnya tentang ibu dan kebiasaan saat kehamilannya hingga saat ini.
b) Observasi
format pada buku panduan mahasiswa. Hal ini dimaksudkan agar observasi
dilakukan sesuai dengan target penelitian dan tidak melebar ke bidang yang
tidak sesuai dengan tujuan penelitian. Pada teknik ini, penulis melakukan
4
observasi dengan datang secar langsung ke tempat penelitian yaitu rumah
2. Sumber Sekunder
Data sekunder adalah data yang bersumber dari hasil penelitian prang lain yang
dibuat dengan maksud yang berbeda. Data tersebut sudah dalam bentuk laporan
dan dapat diperoleh dari kantor yang berkaitan dan dapat digunakan sebagai
Laporan ini memiliki sistematika penulisan yang dibagi dalam lima bab sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab ini menguraikan latar belakang, tujuan, metode pengumpulan data dan
sistematika penulisan.
Pada bab ini menguraikan tentang konsep teori (Termasuk telaah jurnal dan
BAB 4 PEMBAHASAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai masalah pada pasien secara teori maupun
5
BAB 5 PENUTUP
Bab terakhir dari laporan ini berisi kesimpulan dan saran dari laporan ini yang
berguna bagi semua pihak dan sebagai tahun tinjauan untuk pihak yang
membacanya.