Anda di halaman 1dari 11

C.

Menyusun Rencana Strategi Dengan Menggunakan SWOT


1. Analisa SWOT Man
SRENGTH WEAKNESS OPPORTUNITY TREATHNED
1. Adanya tenaga 1. Sesuai dengan standart rumah sakit dan 1. Terbukanya jenjang karier yang 1. Peningkatan kemampuan
keperawatan sebanyak berdasarkan data diatas kita simpulkan jelas untuk pegawai yang penilaian secara kritis
19 orang bahwa SDM ketenagaan ruangan memiliki prestasi dan klien terhadap pelayanan
S.Kep,Ns : 2 orang Kemuning sudah memenuhi standar. pengalaman yang diberikan oleh
D3 Kep : 17 orang 2. Secara kwalitatif Pendidikan Katim 2. Terbukanya kesempatan tenaga keperawatan yang
sudah sesuai standar yaitu minimal D melanjutkan pendidikan pada memungkinkan
2. Adanya tenaga III keperawatan. Sedang kan untuk program S1 kep dan profesi ners masyarakat untuk
keperawatan yang pengetahuan dan ketrampilan yang 3. Tersedianya program pelatihan memutuskan penggunaan
berkompetensi diperoleh dengan cara pelatihan masih seminar khusus tentang pada rumah sakit lain.
dibidang keperawatan. kurang, misalnya pelatihan BTCLS dan keperawatan seperti pelatihan 2. Makin tingginya
3. Tersedia fasilitas servise excellent bagi perawat BTCLS. kesadaran masyarakat
keperawatan seperti pelaksana 4. Adanya mahasiswa profesi ners akan hukum.
nurse station. 3. Secara kwantitatif, jumlah tenaga yang Distase manajemen keperawatan 3. Adanya hukuman sesuai
4. Adanya tugas, peran tersedia berkisar masih 90% dari 5. Adanya kerjasama yang baik peraturan yang berlaku
dan wewenang yang kebutuhan tenaga perawat yang antara mahasiswa profesi dan
jelas. direkomendasikan standart RS menurut perawat klinik.
5. Adanya peraturan Depkes 2010, sedang sisa 10% nya
diruangan. tentunya menjadi pemikiran
6. Adanya dukungan dari managemen ruangan untuk segera
pihak direksi dan memenuhinya yang tentunya akan
adanya kesempatan ditindaklanjuti oleh pihak RS.
bagi perawat untuk
melanjut kan
pendidikan dan
pelatihan.
7. Adanya kebijakan dari
direktur rumah sakit
dalam perekrutan
tenaga keperawatan.

2. Analisa SWOT Material Dan Machine


SRENGHT WEAKNESS OPPORTUNITY TREANED
1. Ruang kemuning memiliki 7 1. Buku penunjang yang sudah ada 1. Peluang untuk menjalin Banyak rumah sakit
ruang kamar pasien. Setiap sudah dilaksanakan dengan optimal kerjasama dalam bidang lainnya yang sudah
kamar berisi 5 tempat tidur, 1 seperti buku TTV yang jadi satu pelayanan kesehatan lain yang memiliki fasilitas yang
kamar mandi tetapi tidak ada dengan buku laporan pasien, buku ada di dalam RSUD Dr. R. memadai dan bertaraf
sekatan pasien. Fasilitas kamar pre dan post konfrens, buku Soedjati. pelayanan internasional.
pasien secara umum sudah penyerahan hasil rontgen ada, 2. Adanya tempat untuk
memadai. mempunyai ruang Edukasi pasien ada dalam catatan memperbaiki tempat tempat
HCU untuk pasien pengawasan. medis. yang rusak.
2. Fasilitas staf yang terdiri dari 2. Buku peringatan staf belum ada,
ners station, lemari obat, kamar tukar dinas hanya lewat lisan.
mandi,kamar ganti dan kamar 3. Alat-alat seperti pispot dan urinal
solat, wastafel banyak yang hilang.
3. Terdapat buku penunjang yaitu 4. Kamar berisi 5 tempat tidur tidak
buku TTV, buku pasien dilengkapi penyekat, padahal satu
pulang,buku injeksi, buku pre kamar kadang ditempati pasien
dan post konfrens, buku visite, dengan jenis kelamin yang berbeda.
buku penyerahan hasil rontgen, 5. Sudah ada ruangan khusus untuk
buku diet pasien, buku wasray, HCU akan tetapi tidak ada bad sad
buku edukasi pasien monitor, syringpum,tirai privasi dan
4. Terdapat alat standar infuse, suction
boodwarmer,
nebulizer,syringpum,infuse
pum, banker roll,lampu baca
rongen, pispot pasien,
urinal,kursi roda, meja troli,
timbngan dewasa, suction,troli
linen, ekg, tensi dewasa,
stetoskop dewasa, thermometer,
spuit gliserin, gunting plester,
loker obat, loker obat
emergency, ambubag dewasa,
spigmanometer, computer,
tempat sampah infeksius, tempat
sampat non infeksius, sketsel,
irrigator mayo, bengkok, bak
instrument kecel,sedang, besar,
pinset anatomis, pinset sirugis,
tong spatel
5.

3. Analisa SWOT Method


SRENGHT WEAKNESS OPPORTUNITY TREATHENED
1. Semua perawat memiiki 1. Peran dari masing – masing 1. SDM masih cukup memadai 1. Adanya tuntutan yang
pengetahuan tentang metode individu tidak sesuai dengan uraian untuk melakukan lebih tinggi dari
Tim. tugas pada penugasan metode Tim, pendokumentasian. masyarakat untuk
2. Semua perawat sudah tahu misalnya katim kadang masih 2. Perubahan tuntutan masyarakat mendapatkan pelayanan
tentang semua jadwal dinas. melakukan tindakan keperawatan, akan pelayanan yang lebih pada yang lebih profesional.
3. Kepala ruang telah ada anggota tim yang melakukan saat ini. 2. Apabila operan tidak
melaksanakan pendelegasian pengkajian dan membuat 3. Mengembangkan berbagai maksimal maka hanya
dalam asuhan keperawatan. perencanaan asuhan keperawatan. pelayanan baru dan diminati beberapa perawat yang
4. Perawat Kemuning memiliki 2. Pelaksanaan kerjanya untuk shif masyarakat. mengerti kondisi pasien
pengetahuan timbang terima siang dan malam sudah dan dapat merugikan
dalam asuhan keperawatan dan menggunakan metode tim tapi pasien.
operan dalam asuhan kurang optimal.
keperawatan. 3. Secara umum pendokumentasian
5. Sebagian besar perawat sudah cukup baik namun masih
memiliki pengetahuan baik banyak poin yang belum dilengkapi
tentang pendokumentasian antara lain edukasi pasien masih
askep. ditemukan kosong. Untuk
6. Komunikasi antar karyawan pendokumentasian di CPO, dari 35
berjalan dengan baik, yang Rekam medic yang diperiksa
dipimpin oleh kepala ruang. terdapat 5 CPO dalam rekam medic
yang tidak diberikan tanggal.
Kemudian terdapat 4 lembar resiko
jatuh yang tidak di isi.
4. Dari 35 pasien yang dikaji selama 3
hari, terdapat 18 pasien yang masuk
dikategori resiko jatuh sedang dan
tinggi, akan tetapi yang diberikan
logo falsk risk hanya 5.
5. Dari 35 pasien yang dikaji selama 3
hari, terdapat 1 pasien yang tidak
memakai gelang identitas.

4. Analisa SWOT Money


SRENGHT WEAKNESS OPPORTUNITY TREATHENED
1. Gaji dan insentip didapat dari Penerimaan jasa pelayanan belum 1. Pengeluaran sebagian besar 1. Perawat bekerja dengan
rumah sakit sesuai golongan dan sesuai dengan harapan perawat dibiayai institusi. suasana kerja yang
jumlah pendapatan tindakan kemuning. 2. Adanya rencana perubahan kurang menyenangkan.
asuhan keperawatan. tarif rumah sakit. 2. Perawat kurang puas
2. Pengajuan pengadaan alkes dengan hasil pembagian
kebutuhan rumah tangga dan insentif.
kantor oleh kepala ruang sesuai
dengan RBA.
5. Analisa SWOT Market
SRENGHT WEAKNESS OPPORTUNITY TREATHENED
Market dalam penerapan promosi RS Promosi untuk ruang Kemuning sudah Adanya status rumah sakit sebagai 1. Adanya tuntutan
dilakukan oleh SIM RS, Promosi cukup bagus karena satu satunya ruang rumah sakit pemerintah masyarakat untuk
pada acara-acara Kabupaten atau dari rawat inap umum kelas 3 yang mendapatkan pelayanan
mulut ke mulut orang. merupakan ruang khusus perempuan. yang lebih baik.
Akan tetapi dari 3 hari pengkajian, 2. Banyaknya rumah sakit di
terdapat 1 pasien yang berjenis kelamin sekitar kita yang lebih
laki-laki. bagus dalam hal
pelayanan

6. Analisa SWOT Fungsi-Fungsi Manajemen


SRENGHT WEAKNESS OPPORTUNITY TREATHENED
1. Dalam perencanaan manajemen 1. Dalam pelaksanaan pre dan post 1. Adanya buku – buku 1. Pelayanan keperawatan
kepala ruang sudah ada dan confrem sudah cukup optimal. dokumentasi sebagai bukti tidak berjalan secara
sudah tertuang dalam uraian Akan tetapi kadang tidak diikuti tindakan. komprehensif dan
tugas kepala ruang, diantaranya oleh semua petugas jaga, dan pada 2. Sudah ada form – form yang optimal.
: penunjukkan katim sampai sift siang pre dan post confrem disediakan pihak rumah sakit. 2. Terjadinya
membimbing peserta didik hanya dilakukan di ruang perawat 3. Adanya SOP pelayanan ketidakpuasan
keperawatan sehingga terwujud saja keperawatan dari hasil pelanggan akan
visi dan misi keperawatan RS. 2. Untuk dinas siang dan malam akreditasi rumah sakit. pelayanan yang kita
2. Pengorganisasian dalam sudah menggunakan metode tim tp berikan.
ruangan sudah berjalan dengan kurang optimal. Hasil wawancara
baik dan sesuai aturan SOP dengan kepala ruang di dapatkan
manajemen ruangan. bahwa kurang maksimal tersebut
3. Komunikasi serta pengarahan karena kurangnya tenaga perawat.
staff sudah berjalan dengan 3. Beberapa staff yang tukar dinas
baik. tidak sesuai level kewenangannya
dan tidak sesuai Tim, hanya
melalui lisan dan belum ada buku
tukar dinas
4. Metode keperawatan yang dipakai
dengan metode Tim dengan
pembagian berdasarkan pada
pembagian kamar pasien bukan
pada tingkat ketergantungan pasien

7. Analisa SWOT PeningkatanMutu Dan KelelamatanPasien


SRENGHT WEAKNESS OPPORTUNITY TREATHENED
1. Tersedia panduan dan kebijakan 1. Belum ada software untuk pelaporan 1. Pengumpulan data indicator 1. Mutu dan keselamatan
PMKP. data mutu dan keselamatan pasien mutu sudah berjalan meski pasien baik.
2. Tersedia format pelaporan RS, sehingga masih dilakukan secara manual. 2. Predikat akreditasi
PMKP dalam bentuk manual. secara manual. 2. Semua staf sudah dilatih 4 dasar Rumah sakit sudah
3. Tersedia panduan peningkatan 2. PJ data belum berperan secara pilar akreditasi paripurna.
kepatuhan pemasangan identitas optimal dalam pemantauan
pasien rawat inap. pelaksanaan CP diruang kemuning.
4. Tersedia panduan peningkatan 3. Tidak semua staf mendapatkan
Komunikasi Efektif pelatihan tentang PMKP
5. Tersedia panduan peningkatan 4. Obat high alert dan LASA sudah
keamanan obat high alert dan ada labelnya, hanya Perawat
LASA sudah optimal tapi untuk kemuning belum melakukan double
double cek tidak dilakukan. cek obat LASA pada CPO. Pada
6. Tersedia panduan kepastian tepat pengkajian selama 3 hari, ditemukan
lokasi, prosedur, dan tepat pasien juga obat high alert yang tidak di
operasi. letakan pada tempatnya.
7. Peningkatan kepatuhan 6 langkah 5. Dari 35 pasien yang dikaji selama 3
cuci tangan dan 5 moment cuci hari, terdapat 1 pasien yang tidak
tangan jarang dilakukan. memakai gelang identitas
8. Tersedia panduan pengurangan 6. Tidak semua petugas ruang
resiko pasien jatuh Kemuning melaksanakan 6 langkah
9. Pencatatan dan pelaporan IKP cuci tangan dan 5 momen cuci
sudah dilaporkan ke komite mutu tangan.
dan keselamatan pasien. 6. Dari 35 pasien yang dikaji selama 3
hari, terdapat 18 pasien yang masuk
dikategori resiko jatuh sedang dan
tinggi, akan tetapi yang diberikan
logo falsk risk hanya 5. Pada pasien
resiko jatuh, pengaman pada bed
tidak di pasang sebagaimana
mestinya.
7. Pencatatan dan pelaporan IKP
dilaporkan ke komite mutu dan
keselamatan pasien.
D. Dashboard PeningkatanMutu Dan KeselamatanPasien

PENCAPAIAN MUTU SKP TGL 16,17, 18 Oktober 2017 RUANG


Kemuning RSUD DR.R SOEDJATI
120%
100% 100% 100% 100% 100%
100%

80%

60% 50%

40%

20%

0%
SKP 1 SKP 2 SKP 3 SKP 4 SKP 5 SKP 6
Capaian 100% 100% 100% 100% 50% 100%
Standar 100% 100% 100% 100% 80% 100%
Capaian Standar

Anda mungkin juga menyukai