Oleh :
MEITA INDRIASTUTI
723901S.14.059
Oleh :
MEITA INDRIASTUTI
723901S.14.059
ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Wahai orang-orang yang beriman!
Taatilah Allahdan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang
kekuasaan) selama pemegang kekuasaan berpegang pada Kitab Allah dan Sunnah
Rasul diantara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu,
maka kembalikanlah kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu
beriman kepada Allah dan Hari Kemudian.
Yang demikian itu, lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”.
(Qs. An-Nisa’: 59)
Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani
(Di Depan Menjadi Panutan, Di Tengah Menjadi Penyeimbang, Di Belakang
Melakukan Dorongan)
(Ki Hajar Dewantara)
PERSEMBAHAN
Alhamdullillahirobbil alamin
Atas ridho dari Allah SWT sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan
dengan baik, serta sholawat serta salam kita haturkan kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW
Kepada Bapak dan Ibu, yang tidak pernah letih mendoakan adek dan selalu
mengingatkan adek dalam hal yang baik dan positif. Bapak dan Ibu yang selalu
menyayangi dan mencintai adek. Terimakasih atas segalanya
Kakak Ain, engkaulah yang terbaik dalam hidup ini terimakasih atas ketulusan
mu dalam membimbing adek.
Keluarga kedua, bude (uti raje), ayah bunda raje, dan Rajendra yang selama 3
tahun ini yang bersedia menerima anthy disini, hari hari dilalui semua dengan
kalian. Terimakasih atas semuanya yang telah diberikan.
iii
Para sahabat, yang paling aneh ngeselin tapi rasa sayang ini selalu ada untuk
kalian Azizah Suhaimi, Irmawati, Fita Sari, Indra (panggilannya iin). Yang selama
3 tahun ikhlas dan bersedia menerima kekurangan maupun kelebihanku. Semoga
kita kedepannya sukses semua aminn Allahuma amin.
Untuk ukhti-ukhti korpri ku, Risnawati dan Ayun Rahmawati yang berada di
Balikpapan, terimakasih atas waktu dan kesempatan yang telah diberikan untuku
selama ini. Semoga kita tetap selalu bisa bersama dalam setiap kesempatan.
Sukses untuk kita semua
Teman saat penelitian, mba Pipih Purnawati dan Rafidah Surzanti, terimakasih
atas ide, saran dan bantuan yang sangat cemerlang dari kalian sehingga selesai nya
Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik.
Seluruh teman-teman angkatan 2014, terimakasih atas ilmu yang bermanfaat
yang selalu dibagi ke penulis dan berjuang bersama selama ini.
Untuk almamaterku, kampus Akademi Farmasi Samarinda jaya selalu
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KTI
NIM : 723901S.14.059
Dengan ini menyatakan bahwa KTI dengan judul “Uji Aktivitas Antibakteri
Ekstrak Etanol Daun Glodokan Tiang (Polyalthia Longifolia S.) Terhadap Bakteri
atau materi dari sumber lain telah dikutip dengan cara penulisan referensi yang
sesuai.
Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan jika pernyataan ini tidak
sesuai dengan kenyataan, maka saya bersedia menanggung sanksi yang akan
dikenakan kepada saya termasuk pencabutan gelar Ahli Madya yang nanti saya
dapatkan.
Meita Indriastuti
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
Karya Tulis ini dapat terselesaikan berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai
Samarinda
Tulis Ilmiah.
vi
5. Staf laboran yang telah bekerja sama dengan baik selama penelitian
6. Kedua Orang tua serta keluarga tercinta yang selalu memberikan doa,
pengujian.
Penulis menyadari dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih terdapat
bersifat membangun untuk menjadi lebih baik lagi. Penulis berharap semoga
kita. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat dan menambah
Penulis
vii
ABSTRAK
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PEGESAHAN ........................................................................... ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. iii
PERNYATAAN KEASLIAN KTI................................................................ v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 3
C. Hipotesis ........................................................................................ 3
D. Tujuan Penelitian........................................................................... 3
E. Manfaat Penelitian......................................................................... 3
ix
1. Definisi Ekstraksi................................................................. 6
2. Pembagian Jenis Ekstraksi ................................................... 6
a. Ekstraksi Secara Dingin ............................................. 6
b. Ekstraksi Secara Panas ............................................... 7
D. Bakteri. .......................................................................................... 9
E. Bakteri Propionibacterium acnes .................................................. 11
F. Antibakteri ..................................................................................... 12
G. Uji Aktivitas Antibakteri .............................................................. 13
x
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pengambilan dan Determinasi Daun Glodokan Tiang .................. 26
B. Pembuatan Simplisia ..................................................................... 27
C. Pembuatan Ekstrak Etanol ............................................................ 28
D. Skrining Fitokimia........................................................................ 29
E. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Glodokan Tiang . 31
BAB V PENUTUP
A. Simpulan........................................................................................ 35
B. Saran .............................................................................................. 35
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Klasifikasi Respon Hambatan Pertumbuhan Bakteri ............................. 12
2. Hasil Skrining Fitokimia ....................................................................... 29
3. Hasil Pengukuran Zona Hambat Bakteri Propionibacterium acnes....... 32
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Glodokan Tiang ...................................................................................... 4
2. Bakteri..................................................................................................... 11
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Alur Penelitian ........................................................................................ 40
2. Hasil Determinasi Daun Glodokan Tiang............................................... 41
3. Perhitungan Susut Pengeringan dan Perhitungan Rendemen Ekstrak
Etanol Daun Glodokan Tiang ................................................................. 42
4. Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Glodokan Tiang ................................. 43
5. Hasil Uji Skrining Ekstrak Etanol Daun Glodokan Tiang...................... 44
6. Alat Uji Aktivitas Antibakteri Daun Glodokan Tiang............................ 45
7. Cara Kerja Uji Aktivitas Antibakteri ...................................................... 46
8. Perhitungan Sediaan Uji ......................................................................... 48
9. Hasil Uji Aktivitas Antibakteri Daun Glodokan Tiang .......................... 49
10. Perhitungan Zona Hambat ...................................................................... .. 51
11. Hasil Analisis Data ................................................................................... 52
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dengan adanya komedo, papul, pustula, dan nodus. Penyebaran jerawat terdapat
pada wajah, dada, punggung yang mengandung kelenjar sebasea yang umumnya
terjadi pada masa remaja (Harper, 2007). Bakteri penyebab jerawat diantaranya
resistensi terhadap tubuh dan dapat mengiritasi kulit. Diperlukan bahan alami
Salah satu tumbuhan yang berpotensi sebagai obat jerawat adalah glodokan
antioksidan, antidotum, dan sitotoksik terhadap sel kanker (Marthanda dkk, 2005).
Menurut data empiris pada penelitian Parvin dkk (2013) mengatakan bahwa
1
2
adanya zona hambat pada konsentrasi 2,5% memiliki diameter 21 mm. Analisis
steroid, dan glikosida. Penelitian Parvin dkk (2013), tentang aktivitas antibakteri
Penelitian Nur (2016), tentang antivitas antibakteri ekstrak etanol daun glodokan
aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun glodokan tiang (Polyalthia longifolia S.)
acnes, karena peneliti ingin melihat zona hambat yang terbentuk dengan
B. Rumusan Masalah
C. Hipotesis Penelitian
50%.
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Glodokan tiang merupakan tanaman asli daerah kering India dan dikenal
di India, Pakistan, dan Sri Lanka. Tanaman glodokan tiang ini walaupun
tanaman obat salah satunya untuk obat jerawat (Katkar, K. V dkk, 2010).
1. Taksonomi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Sub Divisi : Spermathophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Magnoliales
Famili : Annonaceae
Genus : Polyalthia
Spesies : Polyalthia longifolia (Sonn.) Thwaites
4
5
Memiliki nama umum yaitu False Ashoka, Buddha Tree, Green champa, Indian
mast tree, and Indian Fir tree. Sinonimnya ialah Uvaria longifolia Sonn., Guatteria
Batang berbentuk bulat, permukaan halus, putih kotor. Daun tunggal, berseling,
tangkai bulat, panjang 4-8 mm, hijau, helaian bulat telur sampai memanjang,
permukaan halus dan licin, pertulangan menyirip, panjang 12,5-20 cm, lebar 2,5-5
Bunga majemuk, panjang tangkai bunga 2-5 cm, dalam dua lingkaran,
bentuk segitiga runcing, panjang 12-15 mm, lebar 3-4 mm, warna kuning
kehijauan. Buah bulat memanjang, panjang 2-2,5 cm, diameter 1-1,5 cm, panjang
tangkai 1,5 cm, warna muda hijau tua, ungu tua atau hitam. Biji jumlah hanya 1,
berbentuk kecil, bulat dan halus, berakar tunggang (Depkes RI, 2006).
4. Khasiat Tumbuhan
B. Simplisia
Simplisia adalah bahan alamiah yang digunakan sebagai obat yang belum
mengalami proses apapun juga dan kecuali dinyatakan lain. Simplisia merupakan
C. Ekstraksi
larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair.
Ekstrak adalah sediaan pekat yang dibuat dengan menyari simplisia nabati
atau hewani menggunakan pelarut dan cara yang sesuai, kemudian semua atau
hampir semua pelarut diuapkan dan masa serbuk yang tersisa diperlukan
sedemikian hingga memenuhi baku yang telah ditetapkan. Sebagian besar ekstrak
dibuat dengan mengekstraksi bahan baku obat secara perkolasi. Seluruh perkolat
komponen kimia yang tidak tahan pemanasan dan bahan alam yang
1) Metode Maserasi
2) Metode Perkolasi
minyak -minyak menguap yang mempunyai titik didih yang tinggi, selain
1) Metode Refluks
didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif
2) Metode Sokletasi
3) Metode Digesti
pada temperatur yang lebih tinggi dari temperatur ruangan, yaitu secara
4) Metode Dekok
Dekok adalah infus pada waktu yang lebih lama dan temperatur
5) Metode Infundasi
D. Bakteri
tersebar luas dibandingkan makhluk hidup yang lain. Bakteri memiliki ratusan
ribu spesies yang hidup di darat hingga dan pada tempat-tempat yang ekstrim.
Bakteri ada yang menguntungkan dan ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki
ciri-ciri yang membedakannya dengan makhluk hidup yang lain. Bakteri adalah
(Dwijoseputro, 2003).
Bakteri dapat tumbuh dan berkembang biak dengan cepat bila dalam
lamanya mulai dari satu jam hingga beberapa hari. Pada fase ini bakteri tidak
terjadi pertambahan jumlah sel, tetapi terjadi perbesaran ukuran sel bakteri.
pada batas tertentu (tidak terdapat pertambahan bersih jumlah sel), sehingga
memasuki fase statis. Beberapa senyawa yang diinginkan pada fase perbanyakan
adalah etanol, asam laktat, dan asam organik lainnya, asam amino, asam lemak,
dan lainnya.
10
dengan laju kematian, sehingga jumlah keseluruhan bakteri yang hidup akan tetap.
Fase ini, biasanya sel melakukan adaptasi terhadap kondisi yang kurang
Penyebab utama kematian adalah autolisis sel dan penurunan energi seluler.
Beberapa bakteri hanya mampu bertahan beberapa jam selama fase statis dan
akhirnya masuk ke fase kematian, sementara itu ada bakteri yang mampu bertahan
sampai harian bahkan mingguan pada fase statis dan akhirnya masuk ke fase
Kingdom : Bacteria
Phylum : Antinobacteria
Order : Actinomycetales
Family : Propionibacteriaceae
Genus : Propionibacterium
Spesies : Propionibacterium acnes (Sugita dkk, 2010).
batang, atau benang gram positif yang tidak membentuk spora. Bakteri ini
30-370C. Koloni bakteri pada media agar berwarna kuning muda sampai merah
menghasilkan lipase, yang memecahkan asam lemak bebas dari lipid kulit. Asam
lemak ini dapat menimbulkan radang jaringan dan ikut meyebabkan jerawat.
12
F. Antibakteri
kehidupan bakteri (Jawets dkk., 2001). Berdasarkan sifat toksisitas selektif, ada
bakteriostatik dan ada yang bersifat membunuh bakteri dikenal sebagai bakterisid
≥ 20 Sangat kuat
10 – 20 Kuat
5 – 10 Sedang
≤5 Lemah
efektif dan efisien. Menurut Pratiwi (2008) metode uji aktivitas antibakteri terbagi
1. Metode Difusi
pada media agar yang telah ditanami mikroorganisme yang akan berdifusi
agar.
b. E-test
pertumbuhan mikroorganisme.
c. Ditch-plate technique
Pada metode ini sampel uji berapa agen antimikroba yang diletakkan
pada parit yang dibuat dengan cara memotong media Agar dalam cawan
petri pada bagian tengah secara membujur dan mikroba uji (maksimal 6
d. Cup-plate technique
Metode ini serupa dengan metode disc diffusion, dimana dibuat sumur
pada media Agar yang telah ditanami dengan mikroorganisme dan pada
e. Gradient-plate technique
secara teoritis bervariasi dari 0 hingga maksimal. Media Agar dicairkan dan
diatasnya.
2. Metode Dilusi
Metode dilusi dibedakan menjadi dua yaitu dilusi cair (broth dilution) dan
cair yang ditambahkan dengan mikroba uji. Larutan uji agen antimikroba
pada kadar yang terkecil yang terlihat jernih tanpa adanya pertumbuhan
18-24 jam. Media cair yang tetap terlihat jernih setelah inkubasi ditetapkan
sebagai KBM.
media padat (solid). Keuntungan metode ini adalah satu konsentrasi agen
uji.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul akibat
dari adanya perlakuan tertentu (Arikunto, 2005). Penelitian yang dilakukan adalah
uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun glodokan tiang terhadap bakteri
Propionibacterium acnes.
pembuatan media, uji aktivitas antibakteri dengan metode kertas cakram dan
analisis data.
Objek yang diteliti adalah aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun glodokan
tiang dengan konsentrasi 30%, 40%, dan 50% yang diujikan terhadap bakteri
16
17
C. Variabel Penelitian
glodokan tiang.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah hal yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Pada
penelitian ini variabel terikatnya adalah zona hambat bakteri yang terbentuk
di daerah sekitar kertas cakram. Zona hambat yang terbentuk akan diukur
3. Variabel Kontrol
D. Definisi Operasional
1. Daun glodokan tiang adalah daun yang biasanya ditanam sebagai tanaman
sampel yang akan diekstraksi menjadi ekstrak etanol daun glodokan tiang.
18
2. Ekstrak etanol daun glodokan tiang adalah ekstrak yang diperoleh dengan
cara proses maserasi dengan menggunakan etanol 70% dan diuapkan hingga
a. Alat
b. Bahan
c. Bakteri uji
Propionibacterium acnes.
19
2. Prosedur Penelitian
Kalimantan Timur.
70%.
1) Larutan Bouchardat
2) Larutan Dragendorf
mL.
3) Pereaksi Mayer
kemudian disaring.
mL.
1) Pemeriksaan Alkaloid
tangas air selama 2 menit, di dinginkan lalu disaring. Filtrat dipakai untuk
percobaan berikut :
2) Pemeriksaan Tanin
ditambahkan 1-2 tetes pereaksi Ferri Klorida 1%. Warna biru atau hijau
3) Pemeriksaan Flavonoid
dididihkan selama 5 menit dan disaring dalam keadaan panas. Filtrat yang
mL asam klorida pekat, dan 2 mL amil alkohol lalu dikocok dan dibiarkan
memisah. Flavonoid positif jika terjadi warna merah, kuning, dan jingga
4) Pemeriksaan Saponin
10cm. Pada penambahan asam klorida pekat 1 tetes, apabila busa tidak
(Anggraini, 2013)
(Acumedia, 2004)
media.
celupkan pada PI yaitu ekstrak etanol daun glodokan tiang 30%, celupkan
pada PII yaitu ekstrak etanol daun glodokan tiang 40%, dan celupkan pada
PIII yaitu ekstrak etanol daun glodokan tiang 50% yang sebelumnya telah
pada suhu 37°C selama 24 jam. Selesai diinkubasi lalu diukur diameter daya
n1+n2
Pengukuran Zona Hambat =
2
Diameter zona hambat yang diukur yaitu daerah jernih sekitar kertas cakram
(tidak ada pertumbuhan bakteri), diukur dari satu ujung ke ujung yang lain
F. Analisis Data
data kuantitatif. Data kuantitatif berupa daya antibakteri yang terbentuk pada uji
Way ANOVA terlebih dahulu dilakukan uji Shapiro Wilk untuk menentukan
apakah data berdistribusi normal atau tidak. Selanjutnya dilakukan uji LSD untuk
mengetahui perbedaan secara nyata pada perbedaan perlakuan dan hasil yang
Longifolia S.).
digunakan adalah daun glodokan tiang yang segar berwarna hijau tua dikarenakan
pada daun yang tua seluruh kandungan zat aktif yang terdapat didalam daun
tersebut telah sempurna. Pengambilan daun glodokan tiang dilakukan pada sore
hari karena proses fotosintesis telah selesai (Feni, 2015). Daun glodokan tiang
tiang yang akan digunakan dalam penelitian adalah benar tumbuhan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah benar spesies Polyalthia longifolia (Sonn.)
26
27
Longifolia S.).
ini bertujuan untuk memisahkan antara daun dengan tangkai dan bagian tanaman
yang rusak (dimakan ulat dan sebagainya). Pencucian dilakukan menggunakan air
bertujuan agar senyawa kimia tidak rusak atau terurai karena pemanasan oleh
Pengeringan yang dilakukan dalam penelitian ini secara alami yaitu dengan
bobot dari sampel. Daun glodokan tiang yang segar berwarna hijau tua setelah
kemudian disortasi kering untuk memisahkan pengotor lain yang masih tertinggal
Susut pengeringan dari simplisia daun glodokan tiang yaitu sebesar 12,75%.
mesh nomor 60. Alasan penggunaan mesh nomor 60 adalah untuk diperoleh
serbuk halus (Depkes, 2008). Tujuan dari penyerbukan agar ukuran partikel
menjadi lebih kecil sehingga dapat memperluas kontak dan meningkatkan daya
Longifolia S.).
Metode maserasi merupakan metode yang sederhana, lebih mudah dilakukan dan
murah (Marjoni, 2016). Maserasi merupakan cara penarikan zat aktif yang tidak
glodokan tiang dapat stabil dan terhindar dari kerusakan akibat proses pemanasan
etanol 70%, karena etanol 70% merupakan pelarut universal yang dengan baik
melarutkan senyawa kimia dalam tumbuhan baik senyawa polar maupun nonpolar
penangas air, sehingga didapat ekstrak kental yang berwarna hijau tua atau
kehitaman. Berat ekstrak kental yang diperoleh dari 200 gram serbuk simplisia
Longifolia S.).
terhadap ekstrak daun glodokan tiang dapat dilihat pada Tabel 3 berikut:
2 HCl pekat,
Flavonoid Serbuk Mg, Jingga (+)
Amil Alkohol
3 Tanin FeCl31% Biru/ hijau kehitaman (+)
4 Saponin Air + HCl 2N Busa permanen (+)
tiang memiliki metabolit sekunder alkaloid, flavonoid, tanin, dan saponin. Hal ini
sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Manasa dkk (2014), bahwa
senyawa aktif yang terdapat pada daun glodokan tiang adalah alkaloid, flavonoid,
dan tanin.
30
didapatkan hasil negatif karena tidak terbentuknya endapan putih, sedangkan pada
endapan merah bata. Menurut Budiyanti (2016) hasil pengujian alkaloid dapat
dikatakan positif jika terjadi endapan paling sedikit dua dari tiga percobaan di
atas. Apabila kurang dari 2, dari 3 percobaan maka dikatakan negatif alkaloid.
Dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun glodokan tiang dikatakan positif
alkaloid.
menimbulkan reaksi warna merah yang merupakan ciri adanya flavonoid (Tiwari,
2011).
biru atau hijau kehitaman. Senyawa golongan saponin pada ekstrak etanol daun
busa yang permanen selama tidak kurang 10 menit dan tidak hilang jika diteteskan
Pada penelitian ini terdapat perbedaan hasil skrining yang diperoleh dengan
Manasa yaitu metanol, dan juga faktor perbedaan tempat pengambilan sampel
yaitu pada penelitian sebelumnya diambil di negara India dan pada penelitian ini
di negara Indonesia.
Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun glodokan tiang dilakukan untuk
Konsentrasi ekstrak etanol daun glodokan tiang yang digunakan pada penelitian
ini adalah 30%, 40%, dan 50%. Alasan pemilihan konsentrasi ini ialah
efektif ekstrak etanol daun glodokan tiang yang efektif menghambat pertumbuhan
metode difusi cakram. Dasar pemilihan metode ini karena memiliki kelebihan
yaitu mudah dilakukan, tidak memerlukan peralatan khusus dan relatif murah
(Jawetz, 2005).
karena merupakan media yang biasa digunakan dalam uji antibakteri dimana
32
bakteri dapat hidup dalam media tersebut (Fatimah, 2014). MHA juga merupakan
media yang telah direkomendasikan oleh FDA dan WHO untuk tes antibakteri
ekstrak etanol daun glodokan tiang dengan konsentrasi 30%, 40%, dan 50% serta
sebagai kontrol negatif terhadap dapat dilihat pada tabel 4 dibawah ini.
1% tidak terlihat zona hambat, hal ini terjadi dikarenakan dimetil sulfoksida
bakteri Propionibacterium acnes dancairan ini bersifat tidak toksik sehingga tidak
hambat yang paling besar dengan rata-rata zona hambat sebesar 33,16 mm, hal ini
33
efektif dapat menghambat bakteri gram positif dan gram negatif. Kontrol positif
berfungsi sebagai kontrol dari zat uji untuk mengetahui perbandingan diameter
sistemik yang efektif pada acne. Mekanisme kerja Klindamisin yaitu menghambat
sistesis protein dari mikroba dengan cara terikat pada subunit 50S (Ariska, 2016).
dibuktikan dengan terbentuknya zona hambat yaitu area bening yang tidak
ditumbuhi oleh bakteri. Menurut Davis (1971) apabila zona hambat yang
yaitu pada konsentrasi 30% ekstrak etanol daun glodokan tiang rata-rata zona
hambat yang terbentuk sebesar 8,83 mm, konsentrasi 40% rata-rata zona hambat
yang terbentuk sebesar 9 mm, konsentrasi 50% rata-rata zona hambat yang
konsentrasi, semakin meningkat pula daya hambat yang dihasilkan. Hal ini sesuai
konsentrasi yang digunakan maka semakin tinggi daya hambatnya. Hal ini
34
untuk konsentrasi 30% dan 40% daya antibakterinya dapat dikatakan sedang, dan
Zona hambat yang dihasilkan dari ekstrak etanol daun glodokan tiang dapat
Manasa dkk (2014), bahwa senyawa aktif yang terdapat pada daun glodokan tiang
adalah alkaloid, flavonoid, dan tanin. Hal ini sesuai dengan hasil yang didapatkan
dalam penelitian yaitu senyawa alkaloid, flavonoid, dan tanin yang dapat
dengan protein dan terlarut sehingga dapat merusak membran sel bakteri (Nuria,
cara mengkerutkan dinding sel itu sendiri, sel tidak dapat melakukan aktivitas
komponen penyusun peptidoglikan pada sel bakteri, sehingga lapisan dinding sel
tidak terbentuk secara utuh dan menyebabkan kematian sel tersebut (Juliantina,
2008).
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
masing-masing memiliki zona hambat sebesar 8,83 mm, 9 mm, dan 10,5
mm.
2. Ekstrak etanol daun glodokan tiang (Polyalthia Longifolia S.) yang efektif
konsentrasi 30%.
B. Saran
35
DAFTAR PUSTAKA
Acumedia. 2004. mueller hilton agar (7101), rev 02. available from:
http://www.neogen.com
Anggraini, D., Rahmawati, N., dan Hafsah, S. 2013. Formulasi Gel Antijerawat
dari Ekstrak Etil Asetat Gambir. Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia.
Ariska, N. A., Suswati, E., Misnawi. 2016. Uji In Vitro Ekstrak Etanol Biji Kakao
(Theobroma cacao) sebagai Antibakteri terhadap Propionibacterium
acnes. e-Jurnal Pustaka Kesehatan. Vol 4: (1)
36
37
Ganiswara, G., Suliatia. 1995. Farmakologi Dan Terapi Edisi IV. Jakarta:
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal: 73.
Juliantina, F. R., Ayu, D.C.M., Nirwani, B., Nurmasitoh, T., Tri, B.E. 2008.
Manfaat sirih merah (piper crocatum) sebagai agen anti bakterial terhadap
38
bakteri gram positif dan gram negatif. JKKI – Jurnal Kedokteran dan
Kesehatan Indonesia.Vol 1: (3).
Katkar, K.V., Suthar, A. C., Chauhan, V. S.2010. The chemistry, pharmacologic,
and therapeutic applications of Polyalthia longifolia. Hal: 62-68.
Merta, I. W., Nuidja, I. N., dan NM, Marwati. 2013. “Ekstrak Gambir Memiliki
Daya Hambat Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus secara
invitro”. Skala Husada. Vol: 10 (1). Hal: 39.
.
Musaenah. 2016. “Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Air Kulit Bawang Merah
(Allium cepa L.) Terhadap Bakteri Propionibacterium acnes”. Karya Tulis
Ilmiah. Samarinda: Akademi Farmasi.
Nur, M, R. 2016. “Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Glodokan Tiang
(Polyalthia Longifolia L). Terhadap Bakteri Eschericia Coli”. Karya Tulis
Ilmiah. Samarinda: Akademi Farmasi, Hal: 27.
Nuria M. C., A. Faizatun., dan Sumantri. 2009. Uji Antibakteri Ekstrak Etanol
Daun Jarak Pagar (Jatropha cuircas L) terhadap Bakteri Staphylococcus
aureus ATCC 25923, Escherichia coli ATCC 25922, dan Salmonella typhi
ATCC 1408. Ilmu-ilmu Pertanian. Vol: 5. Hal: 26-37
Parvin, A., Akter J., Hassan, M, Md., Biswas, N. 2013. “Study on the comparative
antibacterial activity of Polyalthia longifolia (Debdaru) leaf extract to
some selective pathogenic bacterial strains”. International Journal of
Biosciences. Vol: 3 (5). Hal: 17-24 ISSN 2220-6655.
39
Pelczar, M.J. dan E.C.S, Chan. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jilid 2. Jakarta:
Universitas Indonesia Press. Hal: 100-101, 107-108.
Pratiwi, T. Sylvia. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Erlangga.
Sugita, T., Miyamoto, M., Tsuboi, R., Takatori, K., Ikeda, R., And Nishikawa, A.
2010. “In Vitro Activities of Azole Antifungal Agents against
Propionibacterium acnes Isolated from Patients with Acne Vulgaris”. Biol
Pharm Bull. Vol: 3 (1). Hal: 125-127.
Zanglein, A.L., Graber, E.M., Thiboutot, D.M., and Strauss, J.S. 2008. Acne
Vulgaris and Acneiform Eruptions. Fitzpatrick’s Textbook of
Dermatology. 7th ed. New York: Mc Graw Hill.
40
LAMPIRAN
Pengumpulan Sampel
Determinasi Sampel
Pembuatan Simplisia
Ekstraksi Maserasi
Skrining Fitokimia
Sterilisasi Alat&Bahan
Pembuatan Pembuatan
Media&Kertas Cakram SuspensiBakteri
Analisis Data
41
2000 g − 255,146
= × 100% = 87,242%
2000 g
∴ 100% − 87,242% = 12,75%
susut pengeringan = 12,75%
49,42 𝑔
Perhitungan rendemen ekstrak = × 100% = 24,71 %
200 𝑔
43
Lampiran 5. Hasil Uji Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Daun Glodokan Tiang
(Polyalthia Longifolia S.)
Keterangan :
1. Saponin
2. Tanin
3. Flavonoid
4. Alkaloid Dragendorf
5. Alkaloid Bouchardat
6. Alkaloid Mayer
45
Penggaris
46
Diinkubasi
Dimasukkan ke erlenmeyer
3. Pembuatan suspensi
Suspensi dihomogenkan
4. Uji Antibakteri
Direndam
kertas cakram ke dalam ekstrak
Diinkubasi
48
Cara Kerja :
1. Untuk Konsentrasi 30% = Ditimbang 300 mg ekstrak daun glodokan tiang
kemudian dilarutkan ke dalam DMSO sebanyak 1 ml.
2. Untuk Konsentrasi 40% = Ditimbang 400 mg ekstrak daun glodokan tiang
kemudian dilarutkan ke dalam DMSO sebanyak 1 ml.
3. Untuk Konsentrasi 50% = Ditimbang 500 mg ekstrak daun glodokan tiang
kemudian dilarutkan ke dalam DMSO sebanyak 1 ml.
Kontrol Positif
Klindamisin kapsul 150 mg , bobot serbuk 252 mg
1000 𝑚𝑔
Kontrol Positif 1% = 100 𝑚𝐿 × 100 𝑚𝐿
1000 𝑚𝑔 ×𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑒𝑟𝑏𝑢𝑘
= 𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑎𝑛𝑡𝑖𝑏𝑖𝑜𝑡𝑖𝑘
1000 𝑚𝑔 × 252 𝑚𝑔
= 150 𝑚𝑔
= 1680 𝑚𝑔
Kontrol positif yang digunakan 168 mg yang dilarutkan dengan aquadest sebanyak 10 mL
49
Ulangan 1
Ulangan 2
Ulangan 3
50
Lampiran 9, Lanjutan
K (+) Klindamisin 1%
K (+) Klindamisin 1%
K (+) Klindamisin 1%
K (-) DMSO 1%
51
Lampiran 10. Perhitungan Zona Hambat Hasil Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak
Etanol Daun Glodokan Tiang Terhadap Bakteri Propionibacterium
acnes
Diameter Zona Rata-Rata
Konsentrasi ekstrak Hambat (mm) Diameter
etanol daun glodokan Pengulangan ke- Zona
tiang Hambat
1 2 3 (mm)
DMSO 1% ( K (-) ) 0 0 0 0
30% (P1) 8 9,5 9 8,83
40% (P2) 8 9,5 9,5 9
50% (P3) 10,5 11 10 10,5
Klindamisin 1% ( K (+) ) 25,5 38,5 35,5 33,16
4. Konsentrasi 50%
11+10
I. = 10,5 𝑚𝑚
2
11+11
II. = 11 𝑚𝑚
2
10+10
III. = 10 𝑚𝑚
2
53
Tests of Normalitya
Kolmogorov-Smirnovb Shapiro-Wilk
Konsentrasi Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Zona_Hambat Konsentrasi
,253 3 . ,964 3 ,637
30%
Konsentrasi
,383 3 . ,755 3 ,081
40%
Konsentrasi
,175 3 . 1,000 3 1,000
50%
Kontrol Positif ,301 3 . ,912 3 ,424
a. Zona_Hambat is constant when Konsentrasi = Kontrol Negatif. It has been omitted.
54
B. Uji Homogenitas
C. Uji Anova
55
hambat ekstrak
hambat ekstrak
zona hambat
ANOVA
Zona_Hambat
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between
1838,501 4 459,625 47,956 ,000
Groups
Within Groups 95,843 10 9,584
Total 1934,344 14
56
zona hambat
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Zona_Hambat LSD
Konsentrasi
24,33333* 2,52776 ,000 18,7011 29,96
30%
Konsentrasi
24,16333* 2,52776 ,000 18,5311 29,79
40%
Konsentrasi
22,66667* 2,52776 ,000 17,0345 28,29
50%
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
dinyatakan
RIWAYAT HIDUP
037 Balikpapan lulus pada tahun 2007, dilanjutkan pada Sekolah Menengah
Pertama Negeri 18 Balikpapan lulus pada tahun 2010, dan menempuh jenjang
pendidikan Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Balikpapan lulus pada tahun 2013.
Samarinda.
Farmasi Samarinda dengan melaksanakan Tugas Akhir dengan Judul Karya Tulis