Oleh :
Retno Agus Triantono
16091103
YAYASAN AL-FATAH
AKADEMI FARMASI
BENGKULU
2019
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
i
PENGESAHAN
ii
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Saya datang, saya bimbinngan, saya ujian, saya revisi dan saya menang
PERSEMBAHAN
yang engkau berikan akhirnya karya tulis ilmiah yang sederhana ini dapat
Muhammad SAW.
Serta semua pihak yang sudah membantu selama Penyelesaian Tugas Akhir ini....
Terimah kasih Bapak(Suyono) dan Mama tercinta (Sukini, S.Pd), Rasa terima
kasih yang tiada terhingga kupersembahkan karya kecil ini kepada ayah dan ibu
iii
yang telah memberikan dukungan moril dan materi, semoga ini menjadi langkah
awal untuk membuat Bapak, Ibu bahagia dan bangga karna kusadar, selama ini
belum bisa berbuat yang lebih. Untuk Bapak dan Mama yang selalu membuatku
Terimah kasih My Brother (Joko Partomo dan Wahyu Dwi Putrayansyah) dan
Terimakasih My Sister (Dely Susanti dan Reka Anggraini), Untuk Mamas, Ayuk,
dan Mbak tiada yang paling mengharukan saat kumpul bersama kalian, hanya
karya kecil ini yang dapat aku persembahkan. Maaf belum bisa menjadi panutan
seutuhnya, tapi aku akan selalu menjadi yang terbaik untuk kalian semua....
Terimah kasih Dosen Pembimbing , Ibu Betna Dewi,M. Farm., Apt dan Aina
Fatkhil Haque, M. Farm.,Apt selaku dosen pembimbing tugas akhir saya, terima
kasih banyak.... bu..., saya sudah dibantu selama ini, sudah dinasehati, sudah
diajari, saya tidak akan lupa atas bantuan dan kesabaran dari ibu. Serta Ibu Dewi
masukan dan saran dalam menyelesaikan karya Tulis ini Terima kasih banyak..
bu...
Terimah kasih Pejuang Toga, Buat sahabatku FARMASI SQUAD (Agung Aji
Wahyudi , Berliana Rosita Dewi, Fahredi Syamsul, Ike Suciati, Tiara Desbi,
Kurnia Suci Indah Sari, Sisi Suryani, Windi Julianti)yang telah setia menemani
selama kuliah kemaanapun dan dimanapun terimakasih banyak yang selalu ada
disaat aku membutuhkan kalian yang selalu membantu dalam pembuatan KTI
hingga selesai dan yang selalu memberikan semangat .thankyou guys <3
iv
Terima kasih Para boys Akfar TELUR BURUNG aku bukanla apa-apa tanpa
kalian semua, tugas kita adalah untuk mencoba, karena di dalam mencoba itu kita
akan menemukan kesempatan untuk berhasil. Saya adalah salah satu dari sekian
Seluruh Dosen Pengajar, Terima kasih banyak untuk semua ilmu, didikan dan
pengalaman yang sangat berarti yang telah kalian berikan kepada kami.
Serta semua pihak yang sudah membantu selama Penyelesaian Tugas Akhir ini....
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
Tulis Ilmiah. Karya Tulis Ilmiah tentang Uji Efektivitas Antibakteri Masker Kefir
aureus ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Ahli
Dalam proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis sadar banyak
kepada :
penulis.
nasihat, ide, masukan, dukungan, semangat dan motivasi kepada penulis dalam
Ibu Aina Fatkhil Haque, M.Farm., Apt selaku Pembimbing II yang telah
vi
Ibu Dewi Winni Fauziah, M.Farm., Apt selaku Penguji yang telah
Ibu Densi Selpia Sopianti M.Farm., Apt Selaku Direktur Akademi Farmasi
Al-Fatah Bengkulu.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak terdapat
kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun.
Akhirnya penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah yang penulis susun
Penulis
vii
DAFTAR ISI
PENGESAHAN......................................................................................................ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................vi
DAFTAR ISI.......................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xi
DAFTAR TABEL................................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xiii
INTISARI............................................................................................................xiii
BAB I 15
PENDAHULUAN.................................................................................................15
BAB II 18
viii
TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................18
2.1.2. Masker................................................................................20
2.1.3. Kefir....................................................................................20
2.1.7. Antibakteri..........................................................................28
2.1.8. Amoxicillin.........................................................................28
BAB III 33
METODE PENELITIAN....................................................................................33
BAB IV 38
4.1. Hasil.............................................................................................38
ix
4.2. Pembahasan..................................................................................41
BAB V 44
5.1. Kesimpulan..................................................................................44
5.2. Saran.............................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................45
LAMPIRAN..........................................................................................................49
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
INTISARI
DaftarAcuan :36(1980-2016)
xiv
15
BAB I
PENDAHULUAN
pembengkakan, demam, gigitan ular beracun, penyakit vatha, cacingan dan bisul
(Kumar et al., 2011).
Pada hasil penelitian diatas, maka saya tertarik untuk meneliti efektivitas
dari sediaan masker kefir yang dikombinasikan dengan daun widuri terhadap
bakteri penyebab jerawat Staphylococcus aureus
Bagaimana uji efektivitas antibakteri masker kefir ekstrak daun widuri (Calotropis
Pada formulasi berapa masker kefir ekstrak daun widuri (Calotropis gigantea L)
gigantea L) sebagai tanaman yang dapat menjadi sediaan masker dan juga dapat
Al-Fatah Bengkulu.
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dan bahan perbandingan
bagi mahasiswa yang ingin melanjutkan penelitian dengan topik yang sama dan
TINJAUAN PUSTAKA
18
19
Tenggara, biasanya tumbuh di tanah yang kurang subur, padang rumput kering
dari lereng-lereng gunung yang rendah, serta di pantai. Tanaman perenial ini
mempunyai persebaran di wilayah tropis dan subtropis, di benua Asia dan Afrika
et al., 2010)
senyawa biokatif yang terkandung dalam daun widuri tidak hanya bersifat toksik,
penelitian menyatakan beberapa manfaat dari tanaman widuri adalah sebagai obat
batuk, gatal-gatal, obat sakit gigi, obat sakit telinga, epilepsi, luka, skesleo dan
2.1.2. Masker
Menurut (Anjani, 2013) masker adalah salah satu jenis perawatan yang
sering dimanfaatkan oleh para wanita untuk mengatasi masalah wajah, tapi belum
banyak yang tahu bahwa beda maka berbeda pula kegunaan dan fungsinya.
akan tertera kata moisturizing, hydrating, dan nourishing. Manfaat untuk wajah
Untuk kulit berminyak , pilihlah masker seperti clay mask, deep cleansing
mask atau masker yang mengandung ekstrak lemon (jeruk nipis). Masalah kulit
berminyak biasanya adalah komedo dan jerawat. Clay (tanah liat) mampu
dan menjaga kesehatan kulit seperti masker kolagen dan masker lumpur (mad
menghaluskan kulit wajah, sedangkan lumpur kaya akan berbagai mineral penting
2.1.3. Kefir
Menurut Albaarri dan Murti (2003), kefir adalah produk susu yang
lactis, Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus, dan ragi jenis khamir dalam
proses fermentasi tersebut menghasilkan asam dan alkohol. Pada tahap akhir
21
proses dilakukan dalam kemasan tertutup untuk produksi karbonat dari proses
Cara menyimpan kefir yang baik adalah dengan memindahkan bibit kefir
lama kedalam susu yang di pasteurisasi secara berkala, di inkubasi semalam dan
disimpan dalam lemari es bersuhu 4-7 °C dalam kondisi ini bibit kefir tetap aktif
perbedaan pada jenis kultur bakteri yang digunakan untuk fermentasi. Yoghurt
menyediakan makanan untuk bakteri baik, sedangkan kefir dapat benar – benar
membersihkan saluran usus, sesuatu yang tidak dapat di lakukan yoghurt. Kefir
mengandung beberapa strain bakteri yang tidak dapat ditemukan pada yoghurt,
Konsentrasi (%)
NamaBahan Kegunaan
F0 F1 F2 F3
Ekstrak Daun
0 2% 4% 6% Zat aktif
Widuri
Na. Alginat 7,5 % 7,5 % 7,5 % 7,5 % Pengental
Nipagin 0,2 % 0,2 % 0,2 % 0,2 % Pengawet
Kefir Susu Kambing 65 % 65 % 65 % 65 % Zat aktif
Ad Ad
Aquadest ad Ad 100% Ad 100% Pelarut
100% 100%
Keterangan :
seperti buah anggur, fakultatif anaerob, tidak membentuk spora, dan tidak
bergerak. Bakteri ini tumbuh pada suhu optimum 370C, tetapi membentuk pigmen
paling baik pada suhu kamar (20-25 ºC). Koloni pada perbenihan padat berwarna
berkilau. Lebih dari 90% isolat klinik menghasilkan Staphylococcus aureus yang
mempunyai kapsul polisakarida atau selaput tipis yang berperan dalam virulensi
ph 7,4-7,6, suhu pertumbuhan berada di 370C, dan media isolasi primer adalah
agar darah dengan oksigen yang rendah karena oksidasi intraseluler dapat
menghasilkan hidrogen peroksida yang bersifat toksik bagi bakteri (Ika Putri
Sinaga, 2015).
infeksi yang bervariasi dari ringan hingga berat, dari infeksi tenggorokan ringan
Grup A, banyak ditemukan pada permukaan tubuh, seperti kulit, dan tenggorokan
Pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti HIV, kanker, dan
kencing manis
Wanita hamil
Gejala pada infeksi bakteri Staphylococcus aureus bergantung pada organ yang
Infeksi kulit, berupa kemerahan yang dapat disertai rasa gatal dan adanya nanah
Infeksi pada telinga, menyebabkan demam, nyeri pada telinga, hingga gangguan
pendengaran
25
Infeksi rongga sinus di wajah, menyebabkan nyeri pada wajah, pilek berulang,
sakit kepala
demam
pembuluh darah, berupa gejala demam, denyut jantung dan pernafasan yang cepat,
penurunan kesadaran.
suntikan. Antibiotik diberikan harus dengan teratur dan tepat dosisnya. Bila gejala
yang timbul cukup berat maka diperlukan perawatan di rumah sakit. Obat-obatan
lain yang umum digunakan yaitu obat pendamping, seperti anti demam, anti nyeri,
Fase lag berawal ketika beradaptasi ke lingkungan baru, dimana sel mengalami
kekurangan metabolit dan enzim sebagai hasil dari kondisi tidak menguntungkan
pertumbuhan kembali.
Fase dimana material sel baru disintesis dengan kecepatan konstan, tetapi material
baru tersebut merupakan katalis, dan massa meningkat secara eksponensial. Hal
ini berlanjut hingga nutrisi dalam media habis atau terjadi akumulasi metabolit
Fase Stasioner
dimana jumah sel baru yang dibentuk seimbang dengan jumlah sel yang mati,
Setelah periode waktu pada fase stasioner yang bervariasi pada tiap organisme dan
tetap. Setelah mayoritas sel mati, kecepatan kematian menurun hingga drastis,
digunakan sebagai starter kultur untuk susu fermentasi. Bakteri ini dapat
dan merupakan sebagian kecil dari flora usus. Menurut Feliatra et al. (2004)
mamalia, dan vagina mamalia, dan tidak bersifat patogen. Dalam susu,
Lactobacillus bulgaricus akan mengubah laktosa menjadi asam laktat. Bakteri ini
1980).
sehingga asam laktat yang dihasilkan akan semakin banyak. Muriana dan
bulgaricus dapat aktif pada pH rendah dan menghasilkan asam laktat dalam
namun toleran asam dan mampu mesintesis kadar asam laktat dalam jumlah yang
banyak.
28
2.1.7. Antibakteri
(Setiabudy, 2007).
2.1.8. Amoxicillin
Obat lain yang termasuk ke dalam golongan ini antara lain Ampicillin,
Piperacillin, Ticarcillin, dan lain lain. Karena berada dalam satu golongan maka
Obat ini tidak membunuh bakteri secara langsung tetapi dengan cara
Lapisan ini bagi bakteri berfungsi sangat vital yaitu untuk melindungi bakteri dari
perubahan lingkungan dan menjaga agar tubuh bakteri tidak tercerai berai. Bakteri
tidak akan mampu bertahan hidup tanpa adanya lapisan ini. Amoxicillin sangat
29
pusatnya, sedangkan dua buah gugus metil, atom oksigen, dan sebuah pasangan
tinggi, yaitu mencapai nilai 47. Hal ini mengakibatkan DMSO menjadi pelarut
DMSO adalah salah satu pelarut organik paling kuat yang dapat
melarutkan berbagai bahan organik dan polimer secara efektif (Gaylord Chemical
Company, 2007). DMSO larut dalam air dan berbagai cairan organik lainnya,
(Jacob, 2015). Berbeda dengan air, DMSO merupakan pelarut aprotik dipolar,
yaitu pelarut yang bukan berperan sebagai pendonor proton melainkan lebih
yang memiliki karakteristik baik hidrofilik maupun hidrofobik. Oleh karena itu,
berperan sebagai interface antara air dan minyak. Namun, tidak seperti surfaktan
lainnya, DMSO bersifat netral. DMSO tidak bersifat asam atau basa karena
banyak digunakan sebagai pelarut ekstrak pada berbagai penelitian terkait uji
Pada penelitian ini, masker akan diuji secara in vitro dengan menggunakan
metode difusi (difusi cakram). Kajian metode difusi yang dijelaskan meliputi
didasarkan pada kemampuan difusi zat antimikroba dalam lempeng agar yang
Metode difusi agar dapat dilakukan dengan tiga cara, diantaranya sebagai
berikut:
Metode Cakram
cakram kertas saring (paper disc) yang berfungsi sebagai tempat menampung zat
pelat agar yang telah diinokulasikan mikroba yang diuji, kemudian diinkubasi.
Hasil pengamatan yang diperoleh berupa ada tidaknya zona bening yang terbentuk
Metode Parit
Dilakukan dengan cara dibuat sebidang parit pada lempeng agar yang telah
diinokulasikan dengan bakteri uji. Kemudian parit tersebut diisi oleh zat
Metode Sumuran
Pada lempeng agar yang telah diinokulasikan dengan bakteri uji, dibuat
suatu lubang yang selanjutnya setiap lubang diisi dengan zat antimikroba,
kemudian di inkubasi. Hasil pengamatan yang diperoleh adalah ada tidaknya zona
METODE PENELITIAN
Tempat
Al-Fatah Bengkulu
Waktu
Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah inkubator, oven, labu
Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah alumunium foil, DMSO
10%, aquadest, Masker kefir ekstrak daun widuri (Calotropis gigantea L),
33
34
pada suhu 121oC selama 15 menit pada tekanan 2 atm (Anonim, 1995).
Alat yang tidak tahan terhadap pemanasan yang tinggi disterilkan dengan
menggunakan autoclaf.
Peremajaan bakteri
cara digoreskan pada media NA secara aseptik. Kemudian di inkubasi pada suhu
Biakan bakteri yang sudah diremajakan selama 18-24 Jam diambil satu ose
kemudian masukkan kedalam tabung reaksi yang telah berisi NB, lalu tutup dan
Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan kemudian timbang antibiotik
kemudian homogenkan.
36
dibagi menjadi 6 daerah yaitu Masker kefir tanpa ekstrak daun widuri (F0),
masker kefir dengan ekstrak daun widuri 2%(F1), masker kefir dengan ekstrak
daun widuri 4%(F2), masker kefir dengan ekstrak daun widuri 6% (F3), Kontrol
Positif, dan Kontrol negatif. Semua petri diinkubasi pada suhu 370C selama 2 x
24 jam dengan posisi petri dibalik. Diamati pertumbuhan bakteri pada setiap
berikut Dengan menggunakan jangka sorong diukur zona hambat Dari ujung
yang satu ke ujung yang lain melalui tengah-tengah kertas cakram Yang diukur
adalah zona bening (tidak ada pertumbuhan bakteri) sekitar kertas cakram.
Respon
Diameter Zona
Hambatan
Hambat
Pertumbuhan
> 20 mm Sangat kuat
10- 20 mm Kuat
5- 10 mm Sedang
37
<5 Lemah
Analisis yang digunakan dalam penelitian Karya Tulis Ilmiah ini secara
statistik.
BAB IV
4.1. Hasil
Keterangan :
38
39
Keterangan :
Zona Hambat
Keterangan :
Dari Tabel III dapat dilihat bahwa pada F0 didapat rata-rata Daya hambat
daya hambat sebesar 8,08 mm dengan kategori sangat sedang, sedangkan pada Fx
dengan kategori daya hambat sangat Sedang, dan pada Fy yaitu DMSO 10% tidak
4.2. Pembahasan
konsentrasi yaitu 0%, 2%, 4% dan 6%. Pengujian antibakteri pada masker kefir
dengan penambahan ekstrak daun widuri untuk mengetahui daya hambat ekstrak
daun widuri yang diformulasikan dalam sediaan masker. Bakteri yang digunakan
ekstrak daun widuri 2%, F2 dengan konsentrasi ekstrak daun widuri 4%, F3
DMSO 10%.
laktat yang dapat menghasilkan antimikroba, salah satunya asam organik (asam
laktat dan asam asetat). Asam organik yang dihasilkan oleh BAL dapat
tahan pH rendah akan terhambat. Hal ini karena asam-asam organik yang
peptidoglikan bakteri Gram positif akan meningkat sehingga dinding sel bakteri
42
2013)
Untuk formula F1, F2, F3 masker dengan ekstrak daun widuri (Calotropis
konsentrasi daun widuri dalam masker maka diameter daya hambat antibakteri
akan semakin besar. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi konsentrasi bahan
uji, yang berarti semakin besar jumlah zat aktif yang terkandung dalam ekstrak,
maka semakin besar pula kemampuan bahan uji dalam menghambat pertumbuhan
terhadap bakteri uji, yaitu 16,73 mm. antibotik yang digunakan sebagai kontrol
positif yaitu amoksisilin yang memiliki spektrum luas. Mekanisme kerja dari
adanya zona hambat. Pelarut DMSO merupakan pelarut organik dan tidak bersifat
Hal ini membuktikan bahwa masker ekstrak daun widuri (Calotropis gigantea L.)
agar.
BAB V
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan analisa data yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan bahwa:
Staphylococcus aureus.
5.2. Saran
Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut untuk uji potensi daya hambat
masker ekstrak daun widuri (Calotropis gigantea L.) pada bakteri lain dan
menggunakan metode yang baru serta melakukan uji daya bunuh bakteri.
44
45
DAFTAR PUSTAKA
kedokteran EGC.
Albaarri, A. N. (2003). Analisa pH, Keasaman, dan Kadar Laktosa Pada. Yakult,
Hardiningsih. (2005, 6 2). Isolasi dan Uji Resistensi Beberapa Isolat Lactobacillus
LAMPIRAN
47
PEREMAJAAN BAKTERI
PEMBUATAN SUSPENSI
48
ANALISIS DATA
Rumus Perhitungan
Replikasi I
( 8,6−6 ) + ( 6,1−6 )
¿
2
F0 ( 2,6 ) + ( 0,1 )
¿
2
¿ 1,35 mm
F1 ( 9,1−6 )+ ( 9,1−6 )
¿
2
49
( 3,1 )+ (3,1 )
¿
2
¿ 3,1 mm
(12,1−6 ) + ( 10,1−6 )
¿
2
( 6,1 )+ ( 4,1 )
F2 ¿
2
¿ 5,1 mm
(12,1−6 ) + ( 10,1−6 )
¿
2
( 6,1 )+ ( 4,1 )
F3 ¿
2
¿ 5,1 mm
Replikasi II
( 25,9−6 )+ ( 21,6−6 )
¿
( Dv−Dc )+(Dh−Dc) 2
2 (19,9 )+ (15,6 )
¿
Fx 2
Keterangan : ¿ 17,75 mm
Dv : Diameter zona bening Vertikal (mm)
Dh : Diameter zona bening Horizontal (mm)
Dc : Diameter Cakram
( 9,2−6 )+ (10,4−6 )
¿
2
( 3,2 )+ ( 4,4 )
F0 ¿
2
¿ 3,8 mm
50
(11,1−6 )+ ( 10,6−6 )
¿
2
(5,1 )+ ( 4,6 )
F1 ¿
2
¿ 4,85 mm
(13,1−6 ) + ( 12,1−6 )
¿
2
(7,1 )+ ( 6,1 )
F2 ¿
2
¿ 6,6 mm
(15,8−6 )+ ( 14,7−6 )
¿
2
( 9,8 ) + ( 8,7 )
F3 ¿
2
¿ 9,25 mm
Replikasi III
( 25,6−6 )+ ( 21,8−6 )
¿
( Dv−Dc )+(Dh−Dc) 2
2 (19,6 ) + ( 15,8 )
F ¿
2
Keterangan : x ¿ 17,7 mm
Dv : Diameter zona bening Vertikal (mm)
Dh : Diameter zona bening Horizontal (mm)
Dc : Diameter Cakram
F (7,1−6 ) + ( 9,9−6 )
¿
0 2
(1,1 )+ ( 3,9 )
¿
2
¿ 2,5 mm
51
(11,6−6 ) + ( 10,1−6 )
¿
2
F (5,6 ) + ( 4,1 )
¿
1 2
¿ 4,85 mm
(12,5−6 ) + ( 13,9−6 )
¿
2
F ( 6,5 )+ ( 7,9 )
¿
2 2
¿ 7,2 mm
(15,1−6 ) + ( 16,7−6 )
¿
2
F ( 9,1 )+ ( 10,7 )
¿
3 2
¿ 9,9 mm
Media NA dan NB
DMSO 100%
Kefir
53
Inkubator
erlemeyer
Lampu Bunsen
Jarum Ose
54
Autoclaf Spatel
Penuanagan NA
Penimbangan Bahan Uji
Inkubasi media
Replikasi 1
57
Replikasi 2
58
Replikasi 3
59