Anda di halaman 1dari 30

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS DELAY

DEVELOPMENT DI YPAC Prof. Dr. SOEHARSO


SURAKARTA

Diajukan Untuk Menyusun Karya Tulis Ilmiah Program Studi Diploma III
Fisioterapi Fakultas Psikologi Dan Kesehatan Universitas Widya Dharma Klaten

Disusun Oleh :
Ikhfani Khasanah
1962100006

PROGRAM STUDI DIII FISIOTERAPI


FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN
2022

i
HALAMAN PERSETUJUAN

ii
MOTTO

Angin tidak berhembus untuk menggoyangkan pepohonan, melainkan


menguji kekuatan akarnya." - Ali bin Abi Thalib

Pendidikan Memiliki Akar yang Pahit, tapi Buahnya Manis. Aristoteles

Musuh yang Paling Berbahaya di atas Dunia Ini Adalah Penakut dan
Bimbang. Teman yang Paling Setia, Hanyalah Keberanian dan Keyakinan
yang Teguh.Andrew Jackson

Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan


kesanggupannya. Al-Baqarah 286

Rasulullah bersabda : Barangsiapa menempuh jalan untuk mendapatkan


ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga. HR. Musilm.

iv
HALAMAN PERSEMBAHAN

Saya mempersembahkan karya tulis ilmiah ini sebagai bentuk ucapan terimakasih
dan bentuk rasa bersyukur saya :
1. Kepada Allah SWT. yang sudah memberi petunjuknya, keberkahannya dan
kemudahan kepada saya, maka terselesaikannya KTI ini.
2. Kepada kedua Ibu saya yang selalu memberikan semangat, motivasi,
dukungan dan terus memberikan kasihsayang, selalu mendoakan, terus
menasehati jadi semakin baik. Terimakasih semoga engkau diberikan
kesehatan dan panjang umur supaya bisa mendampingi langkah ku
mengapai keberhasilan kesuksesan.
3. Kepada kakak saya yang saya sayangi dan bangakan yang terus memberi
support dan mendoakan yang terbaik untuk saya.
4. Kepada orang terdekat dan sahabat saya yang selalu ada ketika saya
membutuhkan, selalu mendoakan dan mensuport saya kapanpun dan
dimanapun.
5. Kepada Bapak dan Ibu dosen pembimbing KTI saya, terima kasih telah
bimbing saya menuntaskan KTI ini. Terima kasih atas pengarahan dan
kesabarannya. Sukses dan sehat, Bapak Yudha dan Ibu Amalia.
6. Kepada Bu Amel, Bu Luluk, Bu Rima, dan Pak Yudha selaku Dosen Program
Studi DIII Fisioterapi yang selalu memberi motivasi dan bimbing saya pada
proses belajar.
7. Kepada orang tua pasien yang sudah memberikan izin dan juga mau
memberikan informasi untuk kelengkapan tugas Karya Tulis Ilmiah saya.
8. Kepada teman sekelompok saya Mb Ainur dan Dea, terimakasih untuk
kebersamaanya selama praktek di rumah sakit dan di kos-kosan, maaf untuk
segala kata dan perbuatan yang tidak menyenangkan, terima kasih untuk Mb
Ainur yang selalu sabar dengan segala tingkah lakuku.
9. Kepada teman-teman seperjuangan saya angkatan 2019 Ratih, Yoga, Dea,
Mita, dan Aisyah terimakasih untuk kebersamaannya selama 3 tahun ini,

v
banyak cerita, pengalaman dan pelajaran berharga yang sudah dilalui
bersama, semoga kita semuanya jadi orang yang berhasil dan berguna.
10. Kepada seluruh rekan mahasiswa dan mahasiswi Fisioterapi UNWIDHA
yang banyak memberi bantuan dan mendoakan saya.
11. Kepada saya pribadi yang sudah kuat, bersabar, dan mau berjuang hingga
akhirnya sampai pada titik ini dan menyelesaikan Pendidikan Diploma III,
semoga Allah SWT. selalu meridhoi serta mempermudah setiap langkah yang
akan ditempuh.

vi
HALAMAN PERNYATAAN

vii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadiratnya Allah SWT yang sudah memberi rahmat, taufik,
hidayah serta karuniaNya maka pengkaji bisa menuntaskan makalah ini dengan
judul “PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS DELAY
DEVELOPMENT DI YPAC Prof. Dr. SOEHARSO SURAKARTA ” selaku
persyaratan guna memenuhi tugas-tugas untuk menuntaskan Program Studi
Diploma III Fisioterapi Fakultas Psikologi dan Kesehatan Universitas Widya
Dharma Klaten.
KTI ini pada penulisan nya tidak akan tuntas tanpa pertolongan dari
seluruh pihak, guna itu secara semua kerendahan hati tidak luput penulis
menghaturkan terima kasih yang setinggi tingginya kepada:
1. Bapak rektor Prof. Dr. Triyono, M.Pd selaku Rektor Universitas Widya
Dharma Klaten.
2. Bapak Winarno Heru Murjito, S.Psi, M.Psi selaku Dekan Fakultas Psikologi
dan Kesehatan Universitas Widya Dharma Klaten.
3. Ibu Amalia Solichati Rizqi, SSt.FT, M.Si selaku Kepala Program Stusi DIII
Fisioterapi Fakultas Psikologi dan Kesehatan Universitas Widya Dharma
Klaten dan juga sebagai dosen pembimbing1.
4. Bapak Yudha Wahyu Putra, SSt.Ft, M.Or sebagai dosenpembimbing 2 yang
senantiasa sabar dan ikhlas bimbing penulis pada pembentukan KTI ini.
5. Semua Dosen Program Studi Fisioterapi Universitas Widya Dharma Klaten.
6. Bapak Agus Basuki, SST.Ftr., selaku Pembimbing Lahan di Yayasan
Pembinaan Anak Cacat Prof. Dr. Soeharso Surakarta.
7. Ibu Nugraheni Agustyaningsih, SST.Ftr., M.Fis., selaku Pembimbing Lahan
di Yayasan Pembinaan Anak Cacat Prof. Dr. Soeharso Surakarta.
8. Ibu, keempat kakakku yang tersayang dan seluruh anggota keluarga yang
senantiasa mendoakan, memberikan dorongan dan semangat.
9. Teman teman Mahasiswa Universitas Widya Dharma Klaten perogram studi
Fisioterapi

viii
10. Semua orang yang tidak bisa peneliti sebut satu persatu yang telah memberi
bantuan berjalannya praktek ini.
Peneliti sadar akan ada nya kekurangan serta kekeliruan yang dikarenakan
oleh keterbatasaan pengetahuan dan penggalaman peneliti, maka KTI ini jauh dari
kata sempurna. Maka sebab itu, peneliti mengharap kritik serta saran yang
memotivasi dari segala pihak yang bermanfaat guna perbaiki KTI ini.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Klaten, 11 Juni 2022

Penulis

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

MOTTO.............................................................................................................. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... v

HALAMAN PERNYATAAN............................................................................ vii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiii

DAFTAR GRAFIK........................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xv

ABSTRAK ....................................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 5

C. Tujuan Penulisan ....................................................................................... 6

D. Manfaat Penulisan ..................................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 8

A. Diskripsi Kasus ......................................................................................... 8

1. Delay Development ................................................................................ 8

2. Normal Development ............................................................................. 9

3. Faktor Penyebab .................................................................................. 11

x
4. Tanda dan Gejala ................................................................................. 14

5. Etiologi ................................................................................................ 15

6. Patofisiologi ........................................................................................ 15

B. Teknologi fisioterapi ............................................................................... 16

1. Neuro Developmental Treatment (NDT) .............................................. 16

2. Neuro Senso Motor Refleks Development And Synchronization


(NSMRDS) ................................................................................................. 21

3. Massage ............................................................................................... 28

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 33

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................................... 33

B. Tempat dan waktu penelitian ................................................................... 33

C. Subjek penelitian ..................................................................................... 33

D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 34

E. Analisa Data............................................................................................ 35

F. Pelaksanaan Status Klinis ........................................................................ 36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 48

A. HASIL .................................................................................................... 48

B. PEMBAHASAN ..................................................................................... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 73

A. KESIMPULAN ....................................................................................... 73

B. SARAN ................................................................................................... 73

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 74

LAMPIRAN ...................................................................................................... 79

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 4. 1 Perkusi .............................................................................................. 51


Tabel 4. 2 Pemeriksaan Gerak Dasar .................................................................. 52
Tabel 4. 3 Antropometri Test ............................................................................. 53
Tabel 4. 4 GMFM .............................................................................................. 53
Tabel 4. 5 Sensoy............................................................................................... 54
Tabel 4. 6 Reflek................................................................................................ 54
Tabel 4. 7 XOTR ............................................................................................... 55
Tabel 4. 8 Evaluasi GMFM ................................................................................ 60
Tabel 4. 9 Evaluasi Sensory ............................................................................... 60
Tabel 4. 10 Evaluasi Reflek ............................................................................... 61
Tabel 4. 11 Evaluasi XOTR ............................................................................... 63

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Fasilitasi ........................................................................................ 20


Gambar 2. 2 Stimulasi ........................................................................................ 21
Gambar 2. 3 Gerakan NSMRDS Pertama ........................................................... 23
Gambar 2. 4 Gerakan NSMRDS Kedua ............................................................. 23
Gambar 2. 5 Gerakan NSMRDS Ketiga ............................................................. 24
Gambar 2. 6 Gerakan Picking Up ....................................................................... 26
Gambar 2. 7 Gerakan Contrac Stretch ................................................................ 28
Gambar 2. 8 Cara Pijat Muka Bayi ..................................................................... 29
Gambar 2. 9 Cara Pijat Lengan Bayi .................................................................. 30
Gambar 2. 10 Cara Pijat Perut Bayi .................................................................... 30
Gambar 2. 11 Cara Pijat Kaki Bayi .................................................................... 31
Gambar 2. 12 Peregangan Bayi .......................................................................... 31
Gambar 2. 13 Cara Pijat Punggung Bayi ............................................................ 32
Gambar 4. 1 PemeriksaanSubyektif .....................................................................48

xiii
DAFTAR GRAFIK

Grafik 4. 1 Evaluasi DDST ................................................................................ 61

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Status Klinis (SK)

Lampiran 2. Cek Plagiat

xv
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS DELAY
DEVELOPMENT DI YPAC Prof. Dr. SOEHARSO
SURAKARTA
Ikhfani Khasanah, Amalia Solichati Rizqi, Yudha Wahyu Putra.

PROGRAM STUDI DIII FISIOTERAPI


UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN

ABSTRAK
Latar Belakang: Delay development yakni keadaan saat ada
keterlambatan tahap tumbuh kembangnya anak. Di Indonesia penderita
Delay Development ada sebanyak 11,5%. Tujuan: yang ingin dicapai
dengan pemberian modalitas Neuro Senso Motor Reflek Development and
Synchronizatioon, Neurodevelopmental Treatment dan Massage dalam
menaikan kegiatan fungsional, memperbaiki gangguan sensoris,
memperbaiki reflek, meningkatkan tumbuh kembang anak dan menaikan
kekuatan otot serta tonus pada anak Delay Development. Metode
Penelitian: memakai metode studi kasus pada pengukuran data variabel
guna mencaritahu kegunaan dari intervensi dan Massage yang dijalankan
pada bulan Maret hingga Agustus 2022. Hasil Penelitian: setelah
dilakukan 6 kali terapi pada Delay Development untuk (1) Aktivitas
fungsional dengan GMFM nilai T1 adalah 41% dan T6 adalah 43%, (2)
Sensory nilai T1 dan T6 adalah 2 untuk visual, auditory, touch, smell, dan
taste, nilai tactile T1dan T6 adalah 1, nilai vestibulare dan propioseptive
T1 adalah 1 dan T6 adalah 2, (3) Reflek babinski dengan nilai T1 (+) dan
T6 (-), (4) Tumbuh kembang anak pada aspek bahasa, personal sosial,
motorik kasar dan halus dari T1 sampai T6 tidak ada perubahan, (5)
Kekuatan otot dan tonus dengan skala XOTR pada regio shoulder, elbow,
wrist, hip nilai T1 dan T6 adalah X, regio knee dan ankle nilai T1 adalah T
dan T6 adalah X. Kesimpulan: hasil dari T1 sampai T6 ada peningkatan
pada aktivitas fungsional, sensory, reflek, dan kekuatan otot dan serta
tonus pada pasien delay development.

Kata kunci : Delay development, Neuro Developmental Treatment.

xvi
MANAGEMENT OF PHYSIOTHERAPY IN THE CASE OF DELAY
DEVELOPMENT AT YPAC Prof. Dr. SOEHARSO

SURAKARTA
Ikhfani Khasanah, Amalia Solichati Rizqi, Yudha Wahyu Putra.

DIII PHYSIOTHERAPY STUDY PROGRAM


WIDYA DHARMA UNIVERSITY KLATEN
ABSTRACT
Background: Delay development is a condition when there is a delay in
the child's growth and development process. In Indonesia, there are 11.5%
sufferers of delayed development. Objectives: to be achieved by giving
the modalities of Neuro Senso Motor Reflex Development and
Synchronization, Neurodevelopmental Treatment and Massage in
increasing functional activity, improving sensory disturbances, improving
reflexes, increasing child development and increasing muscle strength and
tone in children with Delay Development. Methods : using a case study
method with variable data measurement to determine the benefits of the
intervention of Neuro Senso Motor Reflex Development and
Synchronization, Neurodevelopmental Treatment and Massage which was
carried out from March to August 2022. Results: after 6 treatments on
Delay Development for (1) Functional activity with GMFM value of T1 is
41% and T6 is 43%, (2) Sensory value of T1 and T6 is 2 for visual,
auditory, touch, smell, and taste, tactile value of T1 and T6 is 1, vestibular
and proprioceptive value of T1 is 1 and T6 is 2, (3) Babinski's reflex with
a value of i T1 (+) and T6 (-), (4) Child development in aspects of
language, personal social, gross and fine motor skills from T1 to T6 did
not change, (5) Muscle strength and tone with XOTR scale in the shoulder
region, elbow, wrist, hip T1 and T6 values are X, knee and ankle regions
T1 values are T and T6 are X. Conclusion: the results from T1 to T6 there
was an increase in functional activity, sensory, reflexes, and muscle
strength and tone in patients development delays.

Keywords: Delay development, Neuro Developmental Treatment.

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak yakni termasuk harta orangtua yang sangat berharga. Anak

yakni anugrah paling besar. Dari dalam kandungan sampai anak

dilahirkan kedunia, akan selalu ada proses yang di namakan tumbuh dan

kembang. Masa ini yakni berbahaya guna tiap daur kehidupan anak,

sehingga dari itu sangat krusial guna kita memperlihatkan seluruh aspek

yang mendorong ataupun yang memberi pengaruhi pertumbuhan dan

perkembanggan anak. Anak terjadi tumbuh kembang yang di mulai dari

dalam kandungan waktu bayi, dan balita. Istilahnya tumbuh kembang

sesungguhnya memuat dua kejadian yang sifatnya tidak sama. Namun

sama sama berhubungan dan susah dipisahkan, yakni pertumbuhan dan

perkembangan. Menurut Soetjingingsih, 2012, Perkembangaan

(development) yakni bertambah nya kemampun pada struktur dan fungsi

tubuh yang semakin komplek dalam pola yang beraturan. Cakupan tahap

ini masuk juga pertumbuhan emosi, intelektual, dan tingkah laku selaku

hasil dari ada di lingkungan. Pertumbuhan bersangkutan terhadap

permasalahan perubahan dalam besar, total, ukuran atau dimensi taraf sel,

organ ataupun seseorang, yang bisa di ukur terhadap ukuran berat,

panjang, umur tulang dan keseimbangannya metabolik.

1
. Tiap tahap tumbuh kembang anak memiliki ciri khas sendiri,

maka bila ada permaslaahan pada satu tahap tumbuh kembang itu akan

berimbas pada hidup berikutnya. Periode krusial pada tumbuh kembang

anak yakni pada waktu balita. Pada pertumbuhan anak ada masa kritis, di

mana dibutuhkan pancingan atau stimul yang bermanfaat supaya peluang

berkembang, maka harus memperoleh perhatian. Kurang nya hal ini dalam

waktu pertumbuhan anak bisa memunculkan segala masalah. (Tjandrajani

dkk., 2012)

Layanan fisioterapi yakni layanan kesehatan yang memberi

layanan pada seseorang, keluarga, klompok, dan rakyat. Memecah

permasalahan dan kebutuhannya kesehatan gerak fungsional atau kegiatan

fisik. Layanan fisioterapi bisa memecah permasalahan di rakyat

(Kemenkes, 2015). Fisioterapi anak yakni salah satu tenga kesehatan yang

mengelola ada nya keterlambatan, gangguan dan kelainan pada alat dan

fungsi gerak pada anak dari lahir hingga remaja. Sehingga peran

fisioterapi sangatlah krusial ketika membantu mengembangkan, menjaga,

dan memperpulih gerak serta fungsi pada anak yang terjadi gangguan

ketika keterlambatan tumbuh dan kembangnya maka bisa menaikan

kemampuan fungsional.

Permaslahaan tumbuh kembang anak yang biasa di temui

termasuknya delay development. Sepanjang masa itu, orang tua memiliki

peran yang amat sangatlah krusial yakni memelihara, merawat,

mengajarkan dan mendoakan supaya anak lahir dengan baik dan lengkap

2
tanpa kurangnya apa pun juga pastinya keadaan ibu yang sehat sesudah

melahirkan.

Delay Development yakni bagian dari ketidak mampuan meraih

pertumbuhan berlandaskan usia, dan diartikan keterlambatan pada dua

bidang atau lebih pertumbuhan motor kasar atau motor halus,

bicara/berbahasa, kognisi, personal/sosial dan kegiatan sehari-harinya.

Perumpaamaan bagi anak yang berumur kurang dari 5 tahun (Kurniawanti.

2013).

Delay development yakni keadaan saat ada keterlambatan tahap

tumbuh kembangnya anak pada satu area atau cenderung di banding anak

seumurnya. Area tumbuh kembangnya ini terdiri kemampuan : motorik

kasar, motoric halus, bahasa, dsb(Amanati, dkk., 2018).

Prevalensi keterlambatan pertumbuhan motorik yang jelas di dalam

populasi anak tidak di ketahui. Dengan penghitungan statistik, 2-3% bayi

ada di luar jarak tonggak pencapaianya motorik normal. Dari angka itu,

minoritas (15-20%) di ketahui memilliki dagnosa neuromotor signifikan

yakni serebral palsi atau defek ketika lahir. Jarang di temukanya penyakit

saraf atau otot yang progresif (Amanati, dkk., 2018). Data negara maju,

keterlambatan pertumbuhan di laporkan ada 10% - 15% dan global

keterlambatan perkembangan 1% - 3% dari anak usia di bawah 5 tahun

(Choo, et al 2019). Data nasional menurut Kementrian Kesehatan

Indonesia jika pada tahun 2010 sejumlah 11,5% anak balita di Indonesia

3
terjadi kelainan pertumbuhan dan perkembanggan (Asthiningsih dan

Muflihatin, 2018).

Prevalensi Delay Development di YPAC Surakarta pada tahun

2017 sejumlah 116 pasien dan pada tahun 2018 totalnya naik jadi 135

(Data Primer YPAC Surakarta, 2018).

Keterlambatan ini yakni ketertinggalan signifikan pada fisik, terdiri

kegiatan merangkak, duduk, berdiri dan jalan pada pasien jika di banding

pasien normal seumurnya. Pasien berkondisi ini akan lambat ketika meraih

satu atau lebih perkembangan kemampuan nya. Terdapat sejumlah unsur

yang memberi pengaruh adanya sebuah keterlambatan perkembangan

yakni faktor internal yang terdiri faktor keturunsan, faktor keadaan pasien

dan faktor dalam terdiri kelahiran, gizi dan psikologis (Mahendra dan

Susanti. 2014).

Permasalahan yang ditemui pada kondisi delay development

adanya Impairment adanya tonus postural, perkembangan motorik,

Fungsional Limitation keterbatasan fungsional, Participan Restriction

ketidakmampuan pasien. Permasalahan yang di temui pada keadaan ini

yakni gangguan di impairmennt, participant restriction, dan fungsionals

limitation. (1) Body Structure : terdapat spasme pada uppertrapezius,

kepala pasien tegak. (2) Body Function : adanya hipotonus postural pada

ankle hipermobilitas, kurang optimalnya tonus postural, kurang

optimalnya kekuatan otot, adanya gangguan keseimbangan merangkak dan

berdiri, adanya gangguan koordinasi, tactile, propioseptive, dan

4
vestibulare. Fungsional limitation : pasien belum bisa berdiri secara

mandiri tetapi sudah bisa merangkak. Participant restriction berupa

adanya gangguan bersosialisasi dengan teman sebayanya.

Fisioterapi berfungsi guna memberi edukasi dan menaikan

skill motoriknya pada anak terhadap delay development supaya meraih

skill seumuranya. Permainan dan alat tertentu di dorong pada

kemampuan handling seorang fisioterapi dipkai guna mendidik skill

motoriknya anak terhadap delay development itu (Reddihough, 2009

dalam Amanati dkk, 2018).

Dalam hal ini, peran fisioterapi dibutuhkan untuk membantu

pemulihan pasien, dengan modalitas fisioterapi yang dipakai pada delay

development yakni (NSMRD & S), Neurodevelopmental Treatment (NDT)

dan Massage digunakan untuk memperbaiki sensory dan reflek pada anak

delay development, menaikan kekuatan otot atau tonus postural anak,

meningkatkan kemampuan fungsional dan tumbuh kembang anak.

Berlandaskan latar belakang masalah diatas pengkaji hendak

menjalankan studi yang berjudul Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus

Delay Development Di Ypac Prof. Dr. Soeharso Surakarta.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang di peroleh dari latar belakang di atas yakni :

Gimana Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Delay Development

Di Ypac Prof. Dr. Soeharso Surakarta?

5
C. Tujuan Penulisan

Berlandaskan rumusan masalah diatas di dapatkan tujuan penulisan

sebagai berikut:

1. Tujuan Umum

Guna mencaritaahu Penatalaksanan Fisioterapi Pada Kasus Delay

Development Di Ypac Prof. Dr. Soeharso Surakarta.

2. Tujuan Khusus

Untuk mengidentifikasi pemberian modalitas (NSMRD & S),

(NDT) dan Massage dalam meningkatkan aktivitas fungsional,

memperbaiki gangguan sensoris, memperbaiki reflek, menaikan

tumbuh kembangnya anak dan menaikan kekuatannya otot serta

tonus pada anak Delay Development.

D. Manfaat Penulisan

1. Manfaat Teoritis :

Guna menambahkan wawasan dan memberikan informasi bagi

mahasiswa Universitas Widya Dharma Klaten sekaligus

memberikan informasi dan pengetahuan bagi masyarakat umum

mengenai kasus Delay Development.

2. Manfaat Praktis :

a. Hasil studi ini bisa jadi dasar referensi mengenai pemberian

modalitas Neuro Senso Motor Reflek Development and

Synchronization (NSMRD & S), Neurodevelopmental

6
Treatment (NDT) dan Massage pada kasus Delay

Development.

b. Penelitian ini dapat menjadi evaluasi kepada masyarakat umum

mengenai kasus Delay Development agar selalu menjaga

kesehatan tubuh dan lingkungan aktivitas.

7
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Pasien dengan nama An. NAM usia 16 bulan belum mampu duduk

mandiri sesudah dilaksanakan 6 kali terapi menggunakan didapatkan

hasil : pemberian modalitas Neuro Senso Motor Refleks Development And

Synchronization, Neuro Developmental Teratment dapat meningkatkan

aktifitas fungsional, sensory, reflek, dan kekuatan otot serta tonus pada

pasien delay development.

B. SARAN

1. Kepada Orang Tua

Guna memperoleh hasil yang maksimal dalam penanganan Delay

Development baiknya latihan dilaksanakan sering mungkin baik dalam

hal itensitas ataupun frekuensi latihan, di sarankan orang tua untuk

melakukan home program yang diberikan terapis secara teratur.

2. Kepada Peneliti

Pentingnya penanganan pada terhadap delay development

disarankan untuk melanjutkan penelitian ini dengan modalitas yang

sama maupun berbeda. Karena penanganan terhadap delay development

perlu waktu yang lama untuk proses penyembuhannya.

73
DAFTAR PUSTAKA

Alimah, S. 2012. Massage Exercise Therapy, Ed 1. Akademi Fisioterapi

Surakarta.

Amanati, S., Purnomo D., Abidin Z., dan Wibisono I.. 2018. Pengaruh Terapi

Latihan pada Development Delay exercise therapy effect on

Development Delay. Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi (JFR) Vol.

2, Tahun 2018, ISSN 2548-8716.

Anggraeni F dan Susanti N. 2021. Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi

Delay Development (DD) dengan Modalitas Neuro Senso Motor

Reflek Development and Synchronization (NSMRD&S) dan

Massage Oral di YPAC Surakarta. Jurnal PENA Vol. 35 No. 2 Edisi

September 2021.

Astiningsih dan Muflihatin. 2018. Deteksi Dini Perkembangan Balita dengan

Metode DDST II Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Juanda

Samarinda. Jurnal Endurance, 3 (2), 367-374.

Cahayaningrum, & Sulistyorini, E. (2014). Hubungan Pijat Bayi Terhadap

Kualitas Tidur Bayi Umur 0-3 Bulan Di RB Suko Asih Sukoharjo

Tahun 2013. Naskah Publikasi Akademi Kebidanan Mamba’ul

’Ulum Surakarta.

Choo, Agarwal, How & Yeleswarapu. 2019. Development Delay : Identification

an management at primary care lava. Singapore med J, 60(3), 119-

123.

74
Deki, P. 2015. Factors Affecting Early Childhood Growth and Development :

Golden 1000 Days. Journal of Advanced Practices in Nursing,

01(01), 1-7.

Demarin, V., Morovic, S., and Bene, R. 2014. “Neuroplasticity”. Periodicum

Biologorum, 116(2), 209–211.

Handryastuty, Setyo. 2017. Proceedings of Update in child neurology: Everything

you should know about motor and movement problems in children.

Jakarta. Ikatan Dokter Anak Indonesia. ISBN : 978-602-70285-8- 6

Hwan Lee, MD,Woo Park, MD, Jun Lee, MD, Yeun Nam, dkk . 2017. Eficacy

Of Intensive Neuro Development Delay, With or Without Cerebral

Palsy. Annalis of Rehabilitation Medicine, 41(1), 90-91.

Kemenkes. 2015. Peraturan Menteri Kesehatan Tentang Pelayanan Fisioterapi.

Nomor 65, Pasal 1.

Kementrian Kesehatan RI.2016. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan

Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Kementrian

Kesehatan RI.

Kurniawanti, Nia Riska. 2013 Pengaruh Halliwick Dan Neuro Development

Treatment (NDT) Terhadap Peningkatan Fungsional Pada Kasus

Delay Development di YPAC Surakarta. Skripsi. Muhammadyah

Surakarta.

Mahendra Surya and Susanti Nur. 2014 Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi

Development Delayed(DD) Dengan Metode Play Exercise [Journal]

// Pena Jurnal Unikal.

75
Minarti, N., & Utami. 2013. Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kualitas Tidur Bayi

Usia 3-6 Bulan di Wilayah Kerja PUskesmas II Denpasar Timur

Tahun 2012. Naskah Publikasi Universitas Udayana.

Moonik, P., Hesti, H.L., Wilar, R. 2015. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi

Keterlambatan Perkembangan Anak Taman Kanak-kanak. Jurnal E-

Clinic. Vol 3. Nomor : 1.

Naufal, A. F., 2019. Mengenal Dan Memahami Fisioterapi Anak. Cetakan

Pertama ed. Surakarta: Penerbit Muhammadiyah University Press.

Noegroho, Agoeng, 2016, Introduction of “Neuro Senso Motor Reflexes

Development And Synchronization concept”. Surakarta: hlm 17-29 6

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 80 Tahun 2013 tentang

Standar Pelayanan Fisioterapi.

Reddihough, D., Marraffa, C., Rowell, M., Carne, R., & Ferguson, L. (2009).

Developmental Delay an Information Guide for Parents. melbourne:

Educational Resource Centre, The Royal Children’s Hospital.

Rizki Fadillah. 2021. Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Delay Development

Dengan Menggunakan Metode Neuro Development Treatment Di

Desa Sarirejo Kecamatan Balen. KTI. Lamongan: Universitas

Muhammadyah Lamongan.

Sodiq. M. 2015. Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi Delay Development Di

Yayasan Pendidikan Anak Cacat Surakarta. KTI. Surakarta:

Universitas Muhammadyah Surakarta.

76
Soetjiningsih, IG. N. Gde Ranuh, 2014. Tumbuh Kembang Anak Edisi 2. Jakarta :

EGC

Soetjiningsih. 2012. Perkembangan Anak dan Permasalahannya dalam Buku Ajar

I Ilmu Perkembangan Anak Dan Remaja. Jakarta :Sagungseto .Pp

86-90.

Susanti, N., Karimah NA., Pratama MY., dan Wijaya Hartati. 2018. Peran Tenaga

Fisioterapi Pada Kasus Anak Delayed Development (DD) Dengan

Modalitas Neuro Senso Motor Reflek Development and

Synchronization (NSMRD & S) Dan Neuro Development Treatment

(NDT) di RSUD Bendan Kota Pekalongan. Prosiding Seminar

Nasional Dies Natalis Universitas Pekalongan. ISBN: 978-602-6779-

23-6.

Susanto, dan N. Susanti. 2020. Penatalaksaan Fifioterapi pada kondisi

Development delayed (DD) dengan Metode Hidroterapi Hubbard

Tank dan General Massage di YPAC surakarta. Jurnal PENA Vol.

34 No. 1 Edisi Maret 2020.

Takarini dalam: Sodik, M. Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi Delay

Development Di Yayasan Pendidikan Anak Cacat Surakarta. 2015.

Tjandrajani, Anna, Dewanti, Atiila, Burhany, Amril A., Widjaja., Joanne,

Angelica. 2012. Keluhan Utama Pada Keterlambatan Perkembangan

Umum di Klinik Khusus Tumbuh Kembang RSAB Harapan Kita.

Jakarta. Sari Pediatri. Vol 13. No: 6.

Utami, Roesli. 2016. Pedoman Pijat Bayi. jakarta: Jakarta Trubus Agriwidya.

77
Wahyuningrum P dan Susanti P. 2021. Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Delay

Development dengan Hallwick dan Neuro Developmetal Treatment

underwater in YPAC Surakarta. Jurnal PENA Vol. 35 No. 1 Edisi

Maret 2021.

Waluyo, E., Surachman, Y. 2012. Workshop Pelatihan Fisioterapis Anak. 14

April.

Zanon, M. A. Porfirio, G.SM, Riera.R, Martimbianco Ana, L.C. (2018)

„Neurodevelopmental treatment approaches for children with

cerebral palsy‟, 2018(8). doi: 10.1002/14651858.CD011937.pub2.

Cochrane Database of Systematic Reviews.

78

Anda mungkin juga menyukai