Pada Penderita
Stroke“
Oleh:
Heru Purbo Kuntono, Dipl.PT,
M.Kes
Pendahuluan
Senso- Kognitif/
motoris Memori
Psikiatrik/
Emosi
2. Unmasking
1. Rotasi trunk
2. Mobilitas ekstrimitas
3. Pola jalan
4. Spastisitas
5. Mekanisme reflek postural normal
Counter Balance & Counter Activity Pada
Hemiparise Sinistra dan Postural Normal
c a. Counter activity
a b
lebih kecil dari
pada counter
balance
b. Counter activity
lebih besar dari
pada counter
balance
c. Counter activity
seimbang dengan
counter balance
Counter balance Counter activity
a. Tingkat Receptor
b. Tingkat Spinal
c. Tingkat Supraspinal
d. Tingkat Central
Modulasi Nyeri Tingkat Reseptor
1. Menaikkan ambang
rasa
2. Menurunkan
konduktivitas
penghantar nyeri
(serabut aff.
Nosiseptif)
3. Memperbaiki
metabolisme lokal
4. Menghambat aktivasi
Nocxius
Intervensi :
Terapi termal,
Topical treatment
(iontoporosis flexasur).
Aplikasi modulasi reseptor dapat dikombinasi dengan topical treatment
Misalkan : iontoporisis (flexasur dan obat/gel NSAID)
Modulasi Nyeri Tingkat Spinal
Ektremitas Atas ( C8 – Th 9)
Ektremitas Bawah (Th 8 – 12)
Antagonis
• Tujuan melawan otot agonis yang potensial
menjadi spastik.
• Pada stadium awal fasilitasi kontraksi dan
menghambat pola sinergis yang dapat mengganggu
pola gerak..
• Pada kondisi stadium recovery dengan gejala
spastisitas kuat maka stimulus elektris harus
dibarengi dengan posisioning pasien secara benar .
• Jenis alat listrik IDC (Interrupted Direct Current),
Interferensi dan TENS.
• Dosis 15 – 20 per-menit .frekuensi setiap hari
minimal 3 minggu.
Mengurangi spastisitas dengan
metode Sensory habituation
SEKIAN