Neuromuskuler
Dosen Pengampu : Nafiah, S.Fis, M.Biomed
2022
PENGUKURAN DAN Pendahulan
PEMERIKSAAN PADA Materi Pengantar Sistem Neuromuskular
SISTEM NEUROMUSKULER
Pemeriksaan Sensorik
Lesi Penyebab
Lesi Saraf tunggal Neuropati akibat saraf terjepit.
(N. Medianus, N. Ulnaris, N. Radialis, dsb).
Lesi Multipel Saraf Tunggal Vaskulitis , Neuropati yg lebih difus.
Lesi Saraf perifer Spinalis DM, Defisiensi Vit. B1, GBS.
Lesi pada Medulla Spinalis Trauma, Kompresi medulla spinalis oleh tumor.
Lesi pada batang otak Stroke pada batang otak.
Gangguan thalamus dan kortikal Stroke, trauma, tumor otak.
Tabel 9. Tanda- Tanda & Efek Gangguan yang ditimbulkan dalam sistem saraf
Sensorik
Letak Lesi Tanda - Tanda
Lesi Kortikal (Lobus Parietal) 1. Stregnosis
2. Grafestia
3. Sensasi Posisi
4. Lokalisasi titik/inattention
Lesi Subkortical (Kapsula Interna, Ganglia 1. Gangguan Tusuk Jarum
Basalis, thalamus) 2. Gangguan Raba
Lesi Pada Batang Otak 1. Penurunan sensasi nyeri
2. Penurunan sensasi suhu,
3. Refleks kornea.
Tabel 9. Tanda- Tanda & Efek Gangguan yang ditimbulkan dalam sistem saraf
Sensorik
❑ Diseluruh bagian tes sensorik, pasien perlu kita ajari terlebih dahulu
mengenai tes yg akan dilakukan. Kemudian lakukan tes tersebut.
5 Kemampuan normal
Sumber: Pudjiastuti, Sri Surini, Budi Utomo. 2003. Fisioterapi Pada Lansia. Jakarta: EGC
PEMERIKSAAN NERVES &
REFLEKS
PEMERIKSAAN NERVES
Pemeriksaan Nerves dilakukan untuk mengetahui rangsangan yang timbul
akibat peradangan pada selaput otak (meningitis) atau adanya benda asing
pada ruang suarachnoid (darah), zat kimia (kontras) dan invasi neoplasma
(meningitis carcinoma).
Manifestasi subyektif adalah sakit kepala, kuduk kaku, fotofobia dll. Yang perlu
diperhatikan adalah timbulnya gejala yang disebut meningismus, yaitu pada
pemeriksaan fisik terdapat rangsangan selaput otak, tetapi tidak ada proses
patologis di daerah selaput otak tersebut melainkan di luar kranium (misalnya
mastoiditis)
•
•
PEMERIKSAAN REFLEKS
Refleks adalah gerakan yang dilakukan tanpa sadar dan
merupakan respon segera setelah adanya rangsang.
1. Refleks Fisiologis
Refleks yang muncul pada orang normal disebut sebagai Nama lain Refleks Fisiologis, yaitu :
refleks fisiologis. ✔ Refleks Regang Otot (Muscle
Stretch Reflex)
✔ Refleks Tendon
Pemeriksaan reflek fisiologis terutama dilakukan pada ✔ Refleks Periosteal
✔ Refleks Miotatik
kasus-kasus :
✔ Refleks Fisiologis.
Mudah lelah, sulit berjalan, kelemahan/kelumpuhan,
kesemutan, nyeri otot anggota gerak dan sebagainya
Interpretasi
(negatif) : tidak ada refleks sama sekali
+1 : Refleks Menurun
+2 : Normal
+3 : Refleks Meningkat
+4 : Hyperfleksia tanpa klonus
+5 : Hyperfleksia disertai klonus
Berbeda dengan retention urinanae, Anuria adalah suatu keadaan penderita tidak
mampu memproduksi urine, dalam hal ini tentu saja vesica urinaria kosong.
Gangguan Miksi (Buang Air Kecil)
Inconentia urinae
Suatu keadaan penderita tidak mampu menahan kencing,
sehingga penderita sering ngompol
Aromaic bladder
Suatu keadaan bila vesica urinaria penuh, maka urine secara
otomatis akan dikeluarkan
Atonic bladder
Suatu keadaan penderita tidak mampu mendorong urine keluar
akibat m. detrusor vesicae lemah
2. Refleks Defekasi