Anda di halaman 1dari 18

1

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI 1


BLOK NBSS
MEKANISME SENSORIK

I. JUDUL PERCOBAAN : Mekanisme Sensorik

II. TANGGAL PERCOBAAN : 9 September 2009

III. TUJUAN PERCOBAAN :


a. Mengetahui mekanisme dasar yang dipakai oleh reseptor sensorik untuk
mengubah rangsangan sensorik menjadi sinyal saraf yang akan diproses
dalam sistem saraf pusat.
b. Mengetahui macam-macam reseptor sensorik (dan penyebarannya) serta
rangsangan sensorik yang dapat dikenalinya.
c. Mengetahui adanya mekanisme adaptasi reseptor.
d. Mengetahui klasifikasi pembagian sistem sensoris.

IV. TINJAUAN PUSTAKA


Adanya penghantaran sinyal saraf yang sampai pada sistem saraf pusat adalah
karena adanya reseptor sensorik yang mengenali bermacam-macam
rangsangan sensorik seperti raba, suara, cahaya, nyeri, panas, dan dingin.
Ada 5 jenis reseptor sensorik yang ada pada tubuh kita :
1. Mekanoreseptor
Reseptor ini mengenali kompresi mekanis atau peregangan pada reseptor
atau jaringan yang terletak berdekatan dengan reseptor.
2. Termoreseptor
Dipakai untuk mengenali perubahan-perubahan suhu, beberapa reseptor
untuk mengenali suhu dingin dan lainnya suhu panas.
3. Nosiseptor (reseptor nyeri)
Dipakai untuk mengenali kerusakan jaringan yang terjadi, apakah
kerusakan fisik atau kerusakan kimiawi.
2

4. Reseptor elektromagnetik
Dipakai untuk mengenali cahaya yang sampai pada retina mata.
5. Kemoreseptor
Dipakai untuk mengenali rasa/pengecapan dalam mulut, bau-bauan dalam
hidung, kadar oksigen dalam darah arteri, osmolalitas cairan tubuh,
konsentrasi C02, dan faktor-faktor lain yang menyusun keadaan kimiawi
tubuh.

Setiap reseptor sensorik ini sangat peka terhadap salah satu macam
rangsangan yang dirancang untuknya dan bahkan hampir tidak memberi
respon terhadap rangsangan sensoris jenis lain, misalnya sel batang dan
kerucut mata sangat peka terhadap rangsangan cahaya tetapi hampir tidak
memberi respon terhadap panas, dingin, dan tekanan pada bola mata (Guyton
& Hall, 2008).

Berbagai macam sensasi yang kita rasakan seperti panas, dingin, raba, nyeri,
dan lain-lain disebut sebagai modalitas sensasi dan masing-masing serabut
saraf hanya dapat menjalarkan satu modalitas sensasi saja, spesifitas dari
serabut saraf ini disebut prinsip garis etiket. Saat semua reseptor sensorik
dirangsang oleh suatu stimulus dari luar, maka pengaruh yang segera terjadi
adalah perubahan potensial listrik membran reseptor yang disebut potensial
reseptor. Untuk menimbulkan potensial reseptor ada beberapa cara yang dapat
dilakukan yaitu :
1) Perubahan reseptor secara mekanis.
2) Pemberian suatu bahan kimia pada membran.
3) Mengubah suhu membran.
4) Memberikan efek radiasi elektromagnetik.

Dari semua cara tersebut, pada prinsipnya penyebab pokok dari potensial
reseptor adalah adanya perubahan pada permeabilitas membran reseptor.
Reseptor sensorik memiliki sifat di antara nya dapat beradaptasi dengan baik
terhadap setiap rangsangan, jadi bila ada rangsangan sensorik reseptor
3

terlebih dahulu akan berespon dengan kecepatan impuls yang tinggi


kemudian respon semakin berkurang kecepatan potensial aksi menurun
(Ganong, 1995).

Mekanisme adaptasi dari tiap reseptor sensorik berbeda-beda, reseptor


beradaptasi secara lambat dan cepat terhadap rangsangan yang diterima.
Setalah stimulus diterima oleh reseptor sensorik maka secepat mungkin sinyal
saraf akan dihantarkan menuju sistem saraf pusat, informasi sensorik ini harus
secepat mungkin dihantarkan menuju SSP, kalau tidak maka informasi nya
menjadi tidak berguna, kemudian informasi sensorik ini akan dihantarkan
menuju sistem saraf pusat melalui serabut saraf jenis A dan C, serabut saraf
jenis A dibagi menjadi alpha, beta, gamma (Guyton & Hall, 2008).

Impuls listrik ditimbulkan oleh pemisahan muatan akibat perbedaan kadar ion
intraseluler dan ekstraseluler yang dibatasi membran sel.
Perjalanan impuls saraf :
a. Polarisasi (dalam keadaan istirahat) dimana Ion K+ dominan di intraseluler
dan ion Na+ dominan di ekstraseluler.
b. Terjadi stimulus dimana terjadi depolarisasi yaitu potensial membran
istirahat berubah dengan adanya stimulus. Na+ masuk ke dalam intraseluler
secara cepat. Pembentukan potensial aksi pada tempat rangsangan.
c. Jika stimulus cukup kuat, potensial aksi akan dialirkan secara cepat ke
sepanjang membran sel.
d. Repolarisasi dimana potensial istirahat kembali terjadi. K+ keluar dari
dalam sel dan permeabilitas membran berubah kembali. Terjadi pemulihan
keadaan negatif di dalam sel dan positif di luar sel (Guyton & Hall, 2008).

Potensial aksi / impuls yang terjadi pada saat depolarisasi dialirkan ke ujung
saraf dan mencapai ujung akson (akson terminal) , lalu dikeluarkan
neurotransmitter yang melintasi sinaps dan dapat merangsang saraf
berikutnya.
4

1. Action potential arriving at the presynaptic terminal cause voltage-gated


Ca2+ channels to open
2. Ca2+ diffuse into the cell and causes synaptic vesicles to release
acetylcholine
3. Acetylcholine diffuses from the presynaptic terminal across the synaptic
cleft
4. Acetylcholine combine with receptor site and causes ligand-gated Na+
channel to open. Na+ diffuse into the cell and causes depolarization.

Sumber : (Slide Ajar dr. Khairun Nisa FK Unila)

Sistem sensoris ini terdiri atas Somestesia yaitu perasaan yang dirasakan pada
bagian tubuh yang berasal dari somatopleura seperti kulit , tulang, periosteum,
tendon, otot. Viseroestesia yaitu perasaan yang dirasakan pada bagian tubuh
yang berasal dari visceropleura, seperti usus, paru, limpa dan sebagainya.
Somestesia terbagi atas:
5

Perasaan Protopatik (eksteroseptif)


mencakup perasaan yang menyakiti yang terdiri dari rasa nyeri, suhu dan rasa
tekan. Reseptornya terletak pada kulit.
Perasaan Proprioseptif meliputi perasaan yang diperlukan untuk mengatur
diri sendiri mencakup rasa gerak, getar, sikap dan rasa halus. Reseptornya
berada didalam otot, tendon dan jaringan pengikat sendi-sendi (Eka dan
Kumbang, 2008).

Rute perjalanan impuls saraf :


Impuls Reseptor saraf sensoris medulla spinalis/otak saraf
motoris efektor tanggapan (Eka dan Kumbang, 2008).

V. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Pengaruh Suhu Terhadap Respon Sensoris


a. Pengaruh perubahan lingkungan terhadap rasa suhu
- disediakan 3 bejana yang masing-masing diisi dengan air es, air
40oC dan air 30oC,
- dimasukkan jari salah satu tangan probandus ke dalam air es dan
jari tangan yang lain ke dalam air 40oC,
- dicatat apa yang dirasakan,
- dimasukkan kedua tangan probandus ke dalam air 30oC,
- dicatat apa yang dirasakan.

b. Pengaruh penguapan terhadap rasa suhu


ditempatkan punggung tangan probandus 10cm di depan mulut dan
ditiup,
dicatat apa yang dirasakan,
dibasahi punggung tangan probandus dengan air dan ditiup,
dicatat apa yang dirasakan,
dibasahi punggung tangan probandus dengan alkohol dan ditiup,
dicatat apa yang dirasakan.
6

2. Penyebaran Reseptor-Reseptor Sensoris pada Satu Daerah


diletakkan salah satu tangan probandus di atas kertas,
ditarik garis sepanjang sisi jari sehingga tergambar lukisan tangan,
dicap kotak-kotak seluas 3 x 3 cm di atas gambar dan tangan
probandus,
ditutup mata probandus,
diberi rangsangan dan biarkan ia menjawab apa yang ia rasakan,
dicatat apa yang ia rasakan.

3. Penempatan Tekanan
ditekan pensil tumpul sekuat mungkin sehingga menimbulkan
bekas pada permukaan punggung tangan,
ditutup mata probandus dan diminta menunjuk bekas tadi dengan
ujung pensil dan tekan dengan sekuat mungkin hingga
menimbulkan bekas pula,
diukur jarak kedua titik bekas tekanan ujung pensil,
dilakukan hal ini sebanyak 5 kali dan dihitung rata-ratanya,
dengan cara yang sama lakukan pada bagian voler, leher, dan ujung
jari tangan.

4. Bayangan Iringan
diletakkan sebuah pensil di belakang telinga antara kepala dan
daun telinga,
dibiarkan pensil tersebut sementara probandus melakukan
percobaan,
setelah beberapa angkat pensil tadi dan dicatat apa yang probandus
rasakan.

5. Percobaan Daya Membedakan


a. Penilaian kekasaran
7

dengan mata tertutup diraba permukaan ampelas dengan


menggunakan ujung-ujung jari (tangan sehat) dan lengan bawah
yang tidak berbulu (tangan tidak sehat),
ditanya kepada probandus mana yang bagian depan dan belakang,
dicata hasilnya.

b. Penilaian bentuk
dengan mata tertutup diraba sejumlah benda-benda kecil seperti
kunci, jepitan kertas, mata uang dsb dengan menggunakan ujung
ujung jari (tangan sehat),
catat apa yang dirasakan,
dengan cara yang sama diraba benda-benda kecil tersebut dengan
menggunakan lengan bawah yang tidak berbulu (tangan tidak
sehat).

6. Taksiran Sikap
diangkat tangan probandus dengan mata tertutup,
ditempatkan tangan ini pada berbagai sikap,
diperhatikan dan dicatat apa yang dikatakan probandus,
disuruh probandus mengangkat lupus tangannya di atas kepala,
disuruh menunjuk telinga, hidung, sisi dahi, dsb,
diperhatikan dan dicatat hasilnya.

VI. HASIL PENGAMATAN

No. Jenis Percobaan Hasil Percobaan Interpretasi Hasil

1. Pengaruh a.Jari tangan dari air es Berarti bahwa reseptor


perubahan air bersuhu 300C jari sensorik yang peka
lingkungan tangan terasa hangat. terhadap suhu (panas
terhadap rasa b.Jari tangan dari air dan dingin ) yaitu ruffini
8

suhu bersuhu 400C air dan badan Krause


bersuhu 300C sangat peka terhadap
tangan terasa dingin. adanya perubahan suhu
yang terjadi dan dapat
dengan cepat
beradaptasi dengan
keadaan lingkungan,
sehingga reseptor-
reseptor ini dapat
dengan cepat
memberikan respon
terhadap sensasi panas
dan sensasi dingin yang
diterima. Artinya, ada
suatu mekanisme
adaptasi.

2. Pengaruh a. Punggung tangan yang Air pada punggung


penguapan dibasahi dengan air lalu tangan menguap karena
terhadap rasa ditiupkan udara adanya kalor yang
suhu air menguap terkandung pada udara
tangan terasa dingin. yang ditiupkan pada
b. Punggung tangan yang punggung tangan,
dibasahi alcohol yang Reseptor panas dan
mudah menguap lalu dingin yag ada pada
ditupkan udara alcohol permukaan kulit dapat
lebih cepat menguap cepat beradaptasi
tangan terasa lebih dingin dengan perubahan
daripada dibasahi dengan lingkungan, sehingga
air. respon terhadap
rangsangan dapat
diberikan dengan cepat.
9

Alkohol lebih cepat


menguap dan lebih
terasa dingin karena
alkohol memiliki massa
jenis yang lebih rendah
dibandingkan dengan
air.

3. Penyebaran Pada cap yang berkotak- Dari percobaan ini dapat


reseptor-reseptor kotak seluas 3x3 cm dilihat bahwa pada area
sensorik pada tersebut telah diberi tertentu,misalnya saja
satu daerah beberapa rangsangan yang area yang seluas 3x3 cm
berbeda dan menghasilkan saja ternyata terdapat
berbagai macam respon, banyak sekali reseptor-
seperti : reseptor sensorik,
a.Taju logam yang sehingga dapat dilihat
direndam air bersuhu 500C terdapat penyebaran
terasa panas. reseptor-reseptor
b.Taju logam yang sensorik yang merata di
direndam dengan air es seluruh permukaan
terasa dingin. tubuh kita dan pada satu
c.Ujung pensil yang tumpul daerah atau area saja
terasa diberi tekanan. yang ada pada
d.Jarum runcing terasa permukaan tubuh kita
nyeri. terdapat banyak reseptor
sensorik dengan
c d b berbagai macam
rangsangan yang dapat
diterima dan berbagai
macam respon ,baik

b d a c a respon panas, dingin,

Didapatkan rata-rata jarak nyeri ataupun tekan.


10

pada :
4. Penempatan a. Bagian telapak tangan : 1 Rata-rata jarak bila
tekanan cm diurutkan dari yang
b. Bagian voler : 2 cm terkecil :
c. Bagian Tengkuk/leher : a.Ujung jari tangan
1,5 cm b.Telapak tangan
d. Bagian ujung jari tangan c.Leher
: 0 cm d.Voler
Dapat disimpulkan
bahwa bagian ujung jari
tangan merupakan
bagian yang paling
sensitive dan pada
bagian ini terdapat lebih
banyak reseptor-reseptor
sensorik dari pada
bagian lain dan paling
banyak terdapat ujung-
Saat antara bagian telinga ujung saraf.
dan kepala probandus
5. Bayangan diletakkan pensil selama Hal ini dikarenakan
iringan beberapa menit setelah itu adanya tekanan yang
pensil tersebut dilepaskan , terlalu lama sehingga
probandus masih merasa impuls saraf masih
pensil masih berada di direspon dan terasa oleh
antara kepala dan daun reseptor Markel pada
telinganya. kulit dimana merupakan
reseptor tekanan ringan.
a. Dengan bagian tangan
yang sehat (ujung jari
6. Penilaian tangan ) didapat daerah Pada percobaan ini diuji
kekasaran permukaan belakang tentang sensasi raba
11

amplas lebih halus daripada yang diirasakan oleh


permukaan depan amplas. permukaan tubuh.
b.Dengan bagian tangan Sensasi raba ini akan
yang tidak sehat (lengan dideteksi oleh reseptor
bawah yang tidak berbulu) yang ada di kulit yaitu
permukaan belakang Corpuskel meissner
amplas terasa lebih kasar. sebagai reseptor
sensorik sensasi raba,
pada ujung jari ada
banyak badan meissner
sehingga sensitivitas
untuk sensasi raba
meningkat dan lebih
baik daripada pada
bagian permukaan kulit
a.Pada ujung jari sebagai yang lain.
tangan yang sehat dapat
7. Penilaian bentuk lebih mudah mengenali Pada ujung jari terdapat
bentuk objek benda. lebih banyak reseptor
b.Pada bagian lengan kulit daripada bagian
bawah tangan yang tidak lengan bawah yang
berbulu sebagai tangan tidak berbulu sehingga
yang tidak sehat lebih sulit ujung jari menjadi lebih
untuk mengenali bentuk sensitive dan dapat
objek benda. merespon rangsangan
yang diterima dengan
Dengan mata tertutup lebih baik dan akurat.
probandus tetap dapat
8. Taksiran Sikap mengetahui dia sedang Pada percobaan ini
melakukan apa, sikap dapat dilihat peran dari
tubuh apa yang sedang ia indera posisi atau indera
lakukan, dan setelah proprioseptive yang
12

diputar-putar, probandus mengatur reseptor-


masih tetap bisa reseptor pada alat gerak
konsentrasi untuk dan tendon sehingga
menunjukan di mana letak kita dapat mengetahui
alat-alat inderanya tanpa adanya gerakan yang
kesulitan. sedang dilakukan dan
dapat mengetahui secara
sadar posisi tubuh kita
dan aktivitas apa yang
sedang kita lakukan
walaupun dalam
keadaan mata tertutup.

VII. PEMBAHASAN

Dari percobaan yang telah dilakukan tersebut kita dapat mengetahui adanya
keterlibatan dan peran reseptor sensorik dalam tubuh kita.
1. Pengaruh Suhu terhadap Respon Sensoris
a. Pengaruh perubahan lingkungan terhadap rasa suhu
Dari percobaan pertama adanya peran dari reseptor panas dan reseptor
dingin yaitu ruffini dan Krause.
Dari percobaan ini didapat jika jari tangan:
- dimasukkan pada air es akan terasa dingin berarti reseptor dingin
terangsang untuk bekerja.
- dimasukkan pada air bersuhu 400C akan terasa panas berarti reseptor
panas terangsang untuk bekerja.

Setelah itu kedua jari dimasukkan secara bersamaan ke dalam air yang
bersuhu 300C.
- Jari yang berasal dari air es setelah dimasukkan ke dalam air yang
bersuhu 300C menjadi terasa hangat.
Berarti reseptor dingin (Krause) tidak bekerja dan yang terangsang
sekarang adalah reseptor panas (ruffini) sehingga terasa hangat.
13

- Jari yang berasal air yang bersuhu 400C setelah dimasukkan ke dalam
air yang bersuhu 300C menjadi terasa lebih dingin.
Berarti reseptor pannas (Ruffini ) tidak bekerja dan digantikan oleh
reseptor dingin (Krause) sehingga terasa dingin.

Dari percobaan ini terlihat bahwa adanya Mekanisme Adaptasi pada


kerja reseptor suhu pada kulit.,dan dapat disimpulkan bahwa reseptor
suhu dapat dengan cepat merespon terhadap perubahan suhu yang
terjadi pada lingkungan sekitarnya.

b. Pengaruh penguapan terhadap rasa suhu


Punggung tangan yang dibasahi alcohol yang mudah menguap lalu
ditupkan udara alcohol lebih cepat menguap tangan terasa
lebih dingin daripada dibasahi dengan air. Air pada punggung tangan
menguap karena adanya kalor yang terkandung pada udara yang
ditiupkan pada punggung tangan, Reseptor panas dan dingin yag ada
pada permukaan kulit dapat cepat beradaptasi dengan perubahan
lingkungan, sehingga respon terhadap rangsangan dapat diberikan
dengan cepat. Alkohol lebih cepat menguap dan lebih terasa dingin
karena alkohol memiliki massa jenis yang lebih rendah dibandingkan
dengan air.

2. Penyebaran Reseptor-Reseptor Sensoris pada Satu Daerah

Pada percobaan kedua ini dapat dibuktikan bahwa reseptor-reseptor


sensorik yang merespon sensasi atau rangsangan panas, dingin, tekanan ,
raba, maupun nyeri telah tersebar di seluruh permukaan kulit. Sehingga
pada satu area saja kita dapat menemukan beragam macam respon yang
diberikan saat pemberian rangsanagn baik panas, dingin, nyeri, maupun
tekanan dan raba.
14

3. Penempatan Tekanan
Pada percobaan ini, didapatkan rata-rata jarak pada :
a. Bagian telapak tangan : 1 cm
b. Bagian voler : 2 cm
c. Bagian Tengkuk/leher : 1,5 cm
d. Bagian ujung jari tangan : 0 cm

Rata-rata jarak bila diurutkan dari yang terkecil :


a.Ujung jari tangan
b.Telapak tangan
c.Leher
d.Voler

Pada ujung jari tangan didapat rata rata jarak terpendek,pada bagian jari
tangan ini didapatkan sebagai bagian yang lebih sensitive daripada bagian
yang lainnya,karena pada bagian jari tangan terdapat salah satu reseptor
kulit dalam jumlah yang lebih banyak,yaitu Corpuskel paccini (reseptor
tekanan kuat). Reseptor ini hanya dapat terangsang dengan adanya
penekanan lokal pada jaringan secara cepat. Mekanisme adaptasi yang
dimiliki oleh reseptor ini sangat baik sehingga dalam waktu sepersekian
detik telah dapat beradaptasi, jadi bila ada suatu penekanan lokal yang
15

terjadi pada permukaan kulit impuls yang diterima dapat segera langsung
dijalarkan ke SSP sehingga pada percobaan probandus dapat segera
menunjukan daerah penekanan.

Dapat disimpulkan bahwa bagian ujung jari tangan merupakan bagian


yang paling sensitive dan pada bagian ini terdapat lebih banyak reseptor-
reseptor sensorik dari pada bagian lain dan paling banyak terdapat ujung-
ujung saraf.

4. Bayangan Iringan
Pada percobaan bayangan iringan probandus masih dapat merasakan
keberadaan pensil pada daerah antara telinga dan kepalanya meskipun
pensil telah dilepaskan. Hal ini dikarenakan adanya tekanan yang terlalu
lama sehingga impuls saraf masih direspon dan terasa oleh reseptor
Markel pada kulit dimana merupakan reseptor tekanan ringan.

5. Percobaan Daya Membedakan


a. Penilaian Kekasaran
b. Penilaian bentuk

Pada percobaan penilaian kekasaran dan penilaian bentuk, pada daerah


tangan yang sehat yaitu bagian ujung jari nilai ambang dan daya
membedakan derajat kekasaran jauh lebih akurat dari pada bagian lengan
bawah yang tidak berbulu sebagai bagian tangan yang tidak sehat. Bagian
ujung jari ini bisa menbjadi lebih peka sebab pada bagian ini terdapat
reseptor sensorik dalam jumlah yang lebih banyak yaitu Corpuskel
meissner (reseptor sentuhan). Corpuskel meissner merupakan reseptor
sentuhan atau reseptor raba yang memiliki sensitivitas khusus ,dan juga
mampu beradaptasi dalam waktu sepersedetik setelah terjadinya
perangsangan. Ujung jari tangan menjadi lebih akurat dan lebih cepat
merespon terhadap rangsangan sentuhan dan perabaan sehingga dapat lebih
cepat mengenali derajat kekasaran benda dan dapat mengetahui bentuk
16

objek benda karena adanya Corpuskel meissner dalam jumlah yang banyak.
Jadi dapat disimpulkan bahwa fungsi perabaan pada ujung jari tangan
jauh lebih peka daripada bagian yang lain.

6. Taksiran Sikap
Pada percobaan taksiran sikap yang berperan di sini adalah reseptor
proprioseptive yang reseptornya ada pada alat gerak dan tendon, jadi
dengan adanya kerja dari reseptor ini kita dapat mengetahui bagaimana
posisi tubuh kita baik dalam keadaan static maupun dalam keadaan
dinamis atau saat melakukan pergerakan.Reseptor ini akan merespon jika
adanya rotasi sendi pada tubuh kita sehingga kita masih bisa sadar apa
yang terjadi pada tubuh kita walaupun dalam keadaan mata tertutup ,
karena bila ada rotasi sendi pada alat gerak kita maka reseptor ini akan
langsung memberikan informasi pada kesadaran kita berapa banyak
persendian yang melakukan rotasi dan menyebabkan kita masih merasa
sadar dan tahu taksiran sikap yang dilakukan pada tubuh dan alat gerak
kita.

VIII. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

Berbagai macam sensasi dapat dirasakan oleh tubuh kita , sensasi yang
dirasakan tubuh ini meliputi sensasi yang berasal dari bagian tubuh yang
disebut somatopleura sensasi ini dinamakan somestesia. Dan sensasi
yang berasal dari bagian viseropleura sensasi ini dinamakan viseroestesia.
1. Somestesia, mencakup 2 perasaan yaitu
Protopatik (eksteroseptif) : reseptor ada pada kulit
Propriseptik : reseptornya ada di dalam otot dan tendon
2. Viseroestesia, mencakup 1 perasaan yaitu
Interoseptif : reseptor ada pada organ-organ dalam
seperti
adanya rasa lapar, haus, peningkatan, dan penurunan frekuensi pernafasan.
17

Berikut ada 5 jenis dasar reseptor sensorik pada tubuh :


a.Mekanoreseptor : mengenali kompresi mekanik dan peregangan.
b.Termoreseptor : mengenali adanya perubahan suhu.
c.Kemoreseptor : mengenali rasa/pengecapan dalam mulut, bau-
bauan dalam hidung, dll.
d.Reseptor elektromagnetik : mengenali cahaya yang sampai pada retina
mata.
e.Nosiseptor : reseptor rasa nyeri.

Reseptor pada kulit :


Corpuskel ruffini (reseptor panas)
Corpuskel paccini (reseptor tekanan kuat)
Corpuskel crause (reseptor dingin)
Corpuskel meissner (reseptor sentuhan)
Markel (reseptor tekanan ringan)
Ujung saraf tanpa selaput (reseptor nyeri)
Ujung saraf sekeliling rambut (reseptor sentuhan/peraba)

Setiap reseptor sensorik tersebut memiliki perbedaan kepekaan terhadap


rangsangan yang ada, jadi setiap macam reseptor dapat sangat peka
terhadap salah satu macam rangsangan dan hampir tidak merespon
terhadap rangsangan sensorik jenis lain.
Setiap reseptor sensorik ini pula dapat beradaptasi dengan baik pada
setiap rangsangan yang sifatnya konstan.
Mekanisme adaptasi tiap reseptor sensorik itu berbeda untuk setiap jenis
reseptor.
Reseptor sensorik ini tersebar secara merata pada semua permukaan
kulit sehingga pada satu area kulit saja dapat merespon terhadap berbagai
rangsangan.

DAFTAR PUSTAKA
18

Eka dan Kumbang. 2008. Catatan Kuliah Fisiologi 1. Bandar Lampung : FK


Universitas Malahayati.

Ganong, WF. 1995. Review of Medical Physiology 17th ed. Connecticut :


Appleton & Lange.

Guyton & Hall. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta : EGC.

Slide Ajar Fisiologi Otak dan Medulla Spinalis dr. Khairun Nisa FK Unila.

Anda mungkin juga menyukai