PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk :
1.3.1 Mengetahui pengertian pemeriksaan sensorik
1.3.2 Mengetahui berbagai macam pemeriksaan sensorik
1.3.3 Mengetahui bagaimana cara melakukan berbagai pmeriksaan sensorik
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
3
4. Yang dinilai bukan hanya ada atau tidak adanya sensasi tetapi
jugameliputi perbedaan-perbedaan sensasi yang ringan, dengan demikian
harus dicatat gradasi atau tingkat perbedaannya.
5. Ketajaman persepsi dan interpretasi rangsangan berbeda pada setiap
individu, pada tiap bagian tubuh, pada individu yang sama tetapi dalam
situasi yang berlainan. Dengan demikian dianjurkan untuk melakukan
pemeriksaan ulangan pada hari berikutnya.
6. Azas simetris: pemeriksaan bagian kiri harus selalu dibandingkan dengan
bagian kanan. Hal ini untuk menjamin kecermatan pemeriksaan.
7. Pemeriksaan ini harus dikerjakan dengan sabar (jangan tergesa-
gesa),menggunakan alat yang sesuai dengan kebutuhan/ tujuan,
tanpamenyakiti penderita, dan penderita tidak boleh dalam keadaan
tegang.
4
Alat yang dipakai adalah kapas, tissue, bulu, kuas halus, dan lain-lain.
Cara pemeriksaan :
1) Nyeri superficial
5
stimulus yang diberikan. Apabila terjadi keraguan
respon maupun kesulitan dan ketidakmampuan dalam
membedakan sensasi, maka hal ini mengindikasikan
adanya deficit hemisensori berupa analgesia,
hipalgesia, maupun hiperalgesia pada sensasi nyeri.
Sedangkan gangguan pada sensasi sentuhan berupa
anestesia dan hiperestesia.
Cara pemeriksan:
6
g. Apabila dicurigai daerah yang sensasinya
menurun/meninggi maka rangsangan dimulai dari
daerah tadi ke arah yang normal.
2) Nyeri Tekan
7
Alat yang dipakai adalah tabung berisi air bersuhu 5-10ºC
untuk sensasi dingin dan air 40-45ºC untuk sensasi panas.
Cara pemeriksaan:
Cara pemeriksaan:
8
pergelangan tangan, maleolus lateralis/medialis,
procc.spinosus vertebrae, siku, bagian lateral clavicula,
lutut,tibia, sendi-sendi jari dan lainnya.
c. Bandingkan antara kanan dan kiri.
d. Catat intensitas dan lamanya vibrasi.
e. Untuk penentuan lebih cermat, garpu tala
kemudiandipindahkan pada bagian tubuh yang sama pada
pemeriksa.Apabila pemeriksa masih merasakan getaran,
berarti rasagetar penderita sudah menurun.
Cara pemeriksaan:
9
dikombinasi dengan modifikasi te sRomberg. Caranya:
penderita diminta berdiri dengan tumit kanan dan jari-jari kaki
kiri berada pada satu garis lurus dan kedua lengan ekstensi ke
depan. Kemudian penderita diminta menutup matanya. Bila
ada gangguan proprioseptik pada kaki maka penderita akan
jatuh pada satu sisi.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
Yunita, dkk. 2012. Pemeriksaan Fisik Sistem Sensori. Diakses pada 3 Oktober 2017,
12