Disusun oleh :
BAIQ ELMA SEPTIANI
(41032102141172)
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga
kami dapat menyelesaikan Makalah ini yang berjudul SISTEM
SENSIBILITAS ATAU INDERA PERABA.
Makalah ini berisikan tentang latar belakang , rumusan
masalah , tujuan dan manfaat yang nantinya diharapkan makalah
ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang indera
peraba (sensibilitas).
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat yang sebesar-sebesar-Nya bagi penulis
Bandung, 05
Oktober 2014
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
iv
: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .
B. perumusan masalah .........
C. Tujuan .....
D.Manfaat .
BAB II : PEMBAHASAN ..
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
BAB
III
: PENUTUP
A. KESIMPULAN.
B. DAFTAR PUSTAKA ..
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap makhluk hidup di bumi diciptakan berdampingan dengan
alam, karena alam sangat penting untuk kelangsungan makhluk hidup.
Karena itu setiap makhluk hidup, khususnya manusia harus dapat menjaga
keseimbangan alam. Untuk dapat menjaga keseimbangan alam dan untuk
dapat mengenali perubahan lingkungan yang terjadi, Tuhan memberikan
indera kepada setiap makhluk hidup.
Indera berfungsi untuk mengenali setiap perubahan lingkungan, baik
yang terjadi di dalam maupun di luar tubuh. Indera yang ada pada makhluk
hidup, memiliki sel-sel reseptor khusus. Sel-sel reseptor inilah yang
berfungsi untuk mengenali perubahan lingkungan yang terjadi. Dalam
makalah ini akan membahas tentang sistem indera khususnya system
sensibilitas atau indera peraba.
B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu menjelaskan apa itu
system sensibilitas beserta reseptor dan syaraf yang ada di dalamnya.
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini :
1. Agar dapat mengetahui apa itu sensibilitas.
2. Agar dapat mengetahui Anatomi dan Fisiologi sensibilitas.
3. Agar dapat mengetahui Reseptor Pada Sistem Sensorik beserta gangguannya
4. Agar dapat mengetahui Hubungan manusia dengan dunia luar.
5. Agar dapat mengetahui Tingkatan sensibilitas.
6. Agar dapat mengetahui Pemeriksaan sensibilitas dan Fisik Sistem Sensorik.
7. Agar dapat mengetahui lapisan pada kulit.
8. Agar mengetahui organ apa saja yang ada di dalam kulit.
D. Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini yaitu kita dapat mengetahui apa itu
sensibilitas, tingkatan sensibilitas, anatomi dan fisiologi sensibilitas, kita
dapat mengetahui reseptor pada system sensorik beserta gangguannya yang
bersifat positif maupun negatif, kita dapat mengetahui hubungan manusia
dengan dunia luar, kita dapat mengetahui pemekrisaan sensibilitas
dan sensorik , dan lapisan pada kulit beserta organ apa saja yang terdapat
dalam kulit.
SISTEM SENSIBILITAS
Sensibilitas berasal dari kata berbahasa Latin sensibile dengan
akar kata sensus yang artinya pencerapan dengan indra, rasa, perasaan dan
kesan. Kemampuan untuk menafsirkan rangsangan dari luar atau dari dalam
tubuh; kepekaan (Wikiniory). Sensibilitas merupakan sistem saraf sensorik
yang disebut juga perasaan , sensibilitas dibagi menjadi 4 jenis, yaitu:
a.Superfisial (Exteroseptif)
Reseptornya berespons terhadap stimulus dari lingkungan
eksternal,termasuk visual, auditoar, dan taktil. Sensibilitas ini terdiri dari
rasa nyeri( Nosiseptor), raba (tangoseptor) dan suhu (thermoreseptor)
b.Dalam (Proprioseptif)
Reseptornya akan menerima informasi mengenai posisi bagian tubuh
atau tubuh di ruangan. Sensibilitas ini terdiri dari rasa gerak (kinetik),rasa
sikap (statognesia) dari otot persendian, rasa getar, rasa tekan dalam,rasa
nyeri dalam (otot). Reseptornya berupa mucle spindle , alat golgi pada
tendon, dan alat paccini,c.Visceral (Interoseptif) Reseptornya akan
mendeteksi kejadian internal seperti perubahan tekanan darah. Reseptornya
berupa ujung-ujung saraf bebas dari susunan saraf simpatis.
c. Sensasi viseral (interoseptif)
Dihantar melalui serabut otonom aferen dan mencakup rasa
lapar,enek dan rasa nyeri pada visera.
d. Khusus
Meliputi: kemampuan menghidup, melihat, mendengar, mengecap
dan keseimbangan.
1. Anatomi dan Fisiologi sensibilitas yaitu :
Sistem sensorik menyilang. Informasi sensorik dari separuh badan
berproyeksi ke thalamus dan korteks kontralateral.
Neuron tingkat pertama berada di ganglion akar dorsal
Badan sel neuron tingkat dua berada di kornu posterior medulla spinalis
atau di inti homolog di medulla oblongata seperti nucleus grasilis (yang
menerima impuls dari tungkai) dan kuneatus (yang menerima impuls dari
lengan) .
Neuron tingkat tiga di thalamus me-relay impuls ke korteks.
2.
a.
b.
c.
d.
Stimulus : ujung yang tajam dari ujung swab stick yang patah , jarum atau
peniti, ujung tumpul menggunakan ujung swab stick yang tidak patah.
Teknik : rasa nyeri dibangkitkan dengan menusuk dengan jarum atau
dengan menggunakan benda tumpul pada tubuh penderita dan bandingkan
bagian-bagian yang simetris, jika bagian simetris dibandingkan, tusukan
harus sama kuat.
Pemeriksaan Rasa Suhu
Stimulus : tabung reaksi yang diisi dengan air es (10-200 celcius) untuk
rasa dingin dan untuk rasa panas dengan air panas (40-500 celcius). Suhu
yang kurang dari 50C dan lebih dari 500C akan menimbulkan rasa nyeri.
Teknik : Diperiksa di seluruh tubuh dan dibandingkan bagian-bagian yang
simetris. Bagian proksimal ekstremitas biasanya kurang peka terhadap rasa
dingin, bila dibandingkan dengan bagian distal ekstremitas. Bagian yang
simetris harus diusahakan agar berada dalam kondisi yang sama, dibuka
pakaiannya secara bersamaan.
B. Pemeriksaan sensibilitas dalam / propioseptif terdiri dari :
Pemeriksaan Rasa Gerak dan Rasa Sikap
Teknik : rasa gerak dan rasa posisi diperiksa bersamaan. Dilakukan dengan
menggerakkan jari-jari secara pasif dan menyelidiki apakah penderita dapat
merasakan gerakan tersebut serta mengetahui arahnya. Tes lain untuk tes
rasa gerak dan sikap adalah tes tunjuk hidung dan tes tumit-lutut serta tes
Romberg .
Pemeriksaan Rasa Getar
Stimulus : garputala 128 Hz Teknik : Menempatkan garputala yang
sedang bergetar pada ibu jari kaki.
Pemeriksaan Rasa Raba Kasar ( Rasa Tekan)
Pemeriksaan Rasa Nyeri Dalam
Pemeriksaan system sensorik meliputi :
Pemeriksaan Sentuhan Ringan
Sentuhan ringan diperiksa dengan menyentuh pasien secara ringan dengan
sepotong kecil kain kasa.Mintalah pasien untuk menutup mata dan
memberitahu anda jika anda sedang menyentuhnya. Diusahakan menyentuh
jari kaki dan tangan pasien. Jika sensasinya normal, lanjutkan dengan
pemeriksaan yang lain. Jika sensasinya abnormal, lakukanlah pemeriksaan
Membatasi penguapan,
Menyokong mekanik,
Penyerapan, dan
Penyimpanan air.
b. Dermis
Merupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering dianggap
sebagai True Skin. Tebalnya bervariasi, yang paling tebal pada telapak
kaki sekitar 3 mm. Penyusun utama dari bagian dermis adalah jaringan
penyokong yang terdiri dari serat yang berwarna putih dan serat yang
berwarna kuning. Serat kuning bersifat elastis/lentur, sehingga kulit dapat
mengembang. Stratum germinativum mengadakan pertumbuhan ke daerah
dermis membentuk kelenjar keringat dan akar rambut. Akar rambut
berhubungan dengan pembuluh darah yang membawakan makanan dan
oksigen, selain itu juga berhubungan dengan serabut saraf. Pada setiap
pangkal akar rambut melekat otot penggerak rambut. Pada waktu dingin
atau merasa takut, otot rambut mengerut dan rambut menjadi tegak. Di
sebelah dalam dermis terdapat timbunan lemak yang berfungsi sebagai
bantalan untuk melindungi bagian dalam tubuh dari kerusakan mekanik.
Dermis mempunyai Lapisan dengan ketebalan 4x lipat dari lapisan
epidermis (kira-kira 0.25-2.55mm ketebalannya) tersusun dari jaringan
penghubung dan penyokong lapisan epidermis dan mengikatkannya pada
lapisan dalam hypodermis. pada lapisan ini terdapat kelenjar dan saluran
keringat yaitu bulbus rambut, folikelrambut dan akar rambut, serta
kelenjar sebaseus (kelenjar yang melekat padafolikel rambut dan
melepaskan lipid/lemak yang dikenal sebagai sebum. Sebum berfungsi
menghambat pertumbuhan bakteri). Lapisan ini terbagi atas :
Serat elastin dan kolagen, Semua bagian pada kulit harus diikat
menjadi satu, dan pekerjaan ini dilakukan oleh sejenis protein yang ulet
yang dinamakan kolagen. Kolagen merupakan komponen jaringan ikat yang
utama dan dapat ditemukan pada berbagai jenis jaringan serta bagian tubuh
yang harus diikat menjadi satu. Protein ini dihasilkan oleh sel-sel dalam
jaringan ikat yang dinamakan fibroblast. Kolagen diproduksi dalam bentuk
serabut yang menyusun dirinya dengan berbagai cara untuk memenuhi
berbagai fungsi yang spesifik.
sadar melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor (alat indera) ke saraf
sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil
olahan oleh otak berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motorik sebagai
perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor (alat tubuh yang pemberi
tanggapan).
Gerak sadar:
Reseptor
efektor
syaraf sensori
otak
syaraf motorik
Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis
terhadap rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. Jadi dapat
dikatakan gerakan terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari
terlebih dahulu.Contoh gerak reflex : misalnya berkedip, bersin, atau batuk.
Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu
dimulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh syaraf
sensori ke pusat syaraf, diterima oleh sel syaraf penghubung (asosiasi)
tanpa diolah di dalam otak langsung dikirim tangganpan ke syaraf motor
untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot atau kelenjar. Jalan pintas ini
disebut lengkung refleks. Gerak refleks dapat dibedakan atas refleks otak
bila saraf penghubung (asosiasi) berada di dalam otak, misalnya
gerak mengedip atau mempersempit pupil bila ada sinar, dan refleks
sumsum tulang belakang bila saraf penghubung berada didalam sumsum
tulang belakang misalnya refleks pada lutut.
KESIMPULAN
Sistem sensoris adalah sistem penghantaran rangsangan dari perifer
(reseptor) ke pusat (otak). Mulai dari reseptor di perifer sampai ke korteks
sensorik di otak jalur sensorik sekurang-kurangnya terdiri dari 3 tingkatan
neuron. Impuls (rangsang) berjalan secara sentripetal dari reseptor di
perifer ke badan sel neuron tingkat pertama (primer) di ganglion akar dorsal
dari saraf spinal. Aksonnya menuju ke sentral, bersinaps degnan neuron
tingkat dua (sekunder) di kornu posterior medulla spinalis atau inti homolog
di batang otak.Akson neuron sekunder melintas garis tengah dan menuju
pada sisi sebelahnya (kontralateral), kemudian naik sebagai jaras
spinotalamik atau lemniskus medialis menuju ke sinaps berikutnya di
thalamus. Neuron di thalamus, biasanya berupa neuron tingkat tiga (tersier)
terletak di kompleks ventrobasal thalamus dan berproyeksi melalui kaki
posterior kapsula interna ke korteks sensorik di girus postsentral (area
brodmann 3-1-2) .
Pada sensibilitas terdapat alat yang berkaitan dengan indera peraba
(organon tactus) Organon tactus meliputi kulit dan alat-alat tambahan.
Kulit adalah pelindung terhadap dunia luar, sebagai penghalang dari
kerusakan dan kuman. Kulit juga membantu membuang zat-zat yang tidak
berguna dan mengatur suhu badan.
DAFTAR PUSTAKA
Fembrisma.wordpress.com/science/system-koordinasi-manusia/system-inderamanusia/
TIM,buku ajar anatomi umum fakultas kedokteran Universitas Hasanuddin,2011
http://tensanando.wordpress.com/2013/08/28/bagian-bagian-kulit-besertafungsinya/
http://patriciayulistianty.wordpress.com/2011/09/27/sistem-anatomi-fisiologisistem-integumen-dan-higiene/
http://www.scribd.com/doc/97433320/1/A-INDERA-PERABA
http://chemeng2301.blogspot.com/2013/05/absorpsi.html
http://www.pengertianahli.com/2013/11/pengertian-ciri-fungsi-jaringan.html
http://www.erha.co.id/skin-klopedia/hypodermis
Lumbantobing,S.M. (2012). Neurologi klinik : Pemeriksaan Fisik dan Mental.
Jakarta. Badan Penerbit FKUI
Bickley,Linn S;Szilagyi Peter G, (2009). Guide to Physical
Examination.Philadelphia.Lippincott Williams & Wilkins