A. Anamnesis
1. Anamnesis umum
Susunan riwayat perjalanan penyakit yang lazim adalah :
a. Data data statistik
Terdiri dari : nama , jenis kelamin, umur, tempat kelahiran, alamat,
status perkawinan, pekerjaan, agama, suku bangsa.
b. Keluhan utama dan riwayat perjalanan penyakit
2. Pemeriksaan palpasi
Pasien disuruh mengistirahatkan ototnya. Kemudian otot otot ini
dipalpasi untuk menentukan konsistensi serta adanya nyeri tekan.
Penentuan tonus dilakukan pada berbagai posisi anggota gerak dan
bagian badan.
3. Pemeriksaan gerakan pasif
Penderita disuruh mengistirahatkan ekstremitasnya. Bagian dari
ekstremitasnya ini kita gerakan pada persendiannya. Gerakan dibuat
berfariasi, mula mula cepat kemudian lambat dan seterusnya.
4. Pemeriksaan gerakan aktif
Pada pemeriksaan ini kita nilai kekuatan (kontraksi) otot. Untuk
memeriksa adanya kelumpuhan, kita dapat menggunakan 2 cara
berikut:
1). Pasien disuruh menggerakan bagian ekstremitas atau badanya dan
kita menahan gerakan ini.
2). Kita (pemeriksa) menggerakan bagian ekstremitas atau badan
pasien dan disuruh menahan.
5. Kekuatan otot
Kekuatan otot dapat kita ukur dengan menggunakan skala 0 5 pada
lokasi otot yang akan dinilai
Penilaian kekuatan otot
%
Keadaan fungsi otot Nilai
Normal
Tidak terdapat kontraksi otot, lumpuh total 0 0
Terdapat sedikit gerakan, tidak ada gerakan 1 10
Terdapat gerakan, tetapi tidak mampu
2 25
menahan gravitasi
Terdapat pergerakan dan mampu melawan
3 50
graavitasi
Mampu melawan gravitasi daan melawan
4 75
sedikit tahanan
Mampu melawan gravitasi dan tahanan yang
5 100
kuat
D. Pemeriksaan reflex
Refleks adalah reaksi rangsangan timbul akibat regangan otot atau
jawaban atas rangsangan.
Terbagi atas reflex normal ( tendon, superpisialis ) dan reflex patologis.
a. Refleks normal
E. Status mental
Evalusi status mental merupakan penilaian fungsi kognitif dan emosi yang
sistematis. Fungsi kognitif dan emosi sering terganggu pada pasien
dengan penyakit otak organik. Pemeriksaan status kesehatan harus
dilakukan secara berurutan.
a. Pemeriksaan mental
1. Tingkat kesadaran ( pemusatan perhatian )
2. Orentasi ( orang, tempat, waktu )
3. Berbahasa
Bicara spontan, komprehensi ( pemahaman bahasa )
Repetisi ( mengulang ), membaca, menulis.
4. Memori
Segera (berlangsung dalam beberapa detik atau menit dan
dapat dikonversi di short tem memori).
Jangka pendek ( memori yang menetap beberapa hari atau
minggu, tetapi akan hilang bila tidak dikonversi ke long term
memori)
Jangka panjang ( memori sekali tersimpan dapat dibangkitkan
kembali setelah beberapa tahun atau selama hidup ).
5. Pengetahuan umum
6. Berhitung
7. Abstraksi
8. Gnosis ( pengenalan objek )
9. Respons emosional
Tingkat
Klinis
Responsivitas
Sadar akan dirinya dan lingkungannya, orentasi penuh,
Compos mentis
dapat menjawab pertanyaan dengan benar
Keadaan pasien yang segan untuk berhubungan dengan
Apatis
keadaan sekitar, sikap acuh tak acuh
Keadaan kesadaran pasien yang Nampak lesu dan
Letargi
mengantuk, mengikuti perintah ketika dirangsang
Penurunan kesadaran disertai peningkatan yang
Delirium abnormal aksifitas psikomotor. Pasien Nampak gaduh dan
gelisah, meronta ronta, disorentasi.
Keadaan kesadaran pasien yang selalu mau tidur saja,
Somolen dapat dibangunkan dengan rangsang nyeri namun jatuh
tidur kembali.
Keadaan pasien yang mirip koma, berbaring dengan mata
Stupor tertutup, tidak dapat dibangunkan kecuali dengan
rangsang nyeri
Keadaan pasien yang hilang sama sekali dengan
Koma
rangsang apapun tidak akan timbul.
GCS anak
F. Pemeriksaan Diagnostik
a. Foto Rontgen ( kepala, spinal )
b. Computed tomography (radiologi imaging dan computer analisis).
c. CT scan
d. Magnetik resonance imaging ( MRI )
e. Positron emission tomografi ( PET )
f. Magnetik resonance imaging ( MRI )
g. Anggiografi cerebral
h. Electroencephalogi ( EEG )
i. Electromiografi ( EMG )
j. Lumbal pungsi dan pemeriksaan cairan cerebrospinal
k. Pemeriksaan laboratorium klinik