Anda di halaman 1dari 74

PROPRIOSEPTIF

Oleh :
Anugerah

Pembimbing :
dr. Ismail Maryanto, Sp.OT.
(K),FICS

Utk mempertahankan hidup /


menghadapi bahaya

Melihat
Mendengar
Mencium
Merasakan rasa nyeri, rasa raba, rasa
panas, rasa dingin, dsb
=
SISTEM SENSORIK
2

Sistem Sensibilitas
= sistem sensorik = sensasi = perasaan
Dibagi 4 jenis :
Superfisial (exteroseptif)
Dalam (proprioseptif)
Visceral (interoseptif)
Khusus : visual, auditif, penghidu, pengecap
Gangguan perasaan/sensibilitas dapat
disebabkan oleh ggn pd : reseptor, konduksi
saraf, serabut saraf, traktus, daya persepsi
3

Perasaan eksteroseptif :
Rasa raba
Rasa nyeri
Rasa suhu
Perasaan proprioseptif :
Rasa gerak (kinetik)
Rasa sikap (statognesia) dari otot dan persendian
Rasa getar
Rasa tekan dalam
Rasa nyeri dalam (otot)
4

Anatomi dan Fisiologi

Impuls sensorik berjalan dari reseptor di perifer


ke badan sel neuron pertama di ganglion akar
dorsal dari saraf spinal.
Aksonnya menuju sentral, bersinap dg neuron
kedua di kornu posterior medula spinalis atau
inti homolog di batang otak , mis nukleus grasilis
& kuneatus
Akson neuron kedua menyilang (kontralateral),
kmd naik sbg jaras spinothalamicus menuju
sinap berikutnya di talamus.
Neuron ketiga di talamus merelay impuls ke
korteks sensorik di girus post sentral
5

ANATOMI & FISIOLOGI

Reseptor kortek sensorik 3


tingkatan neuron
Memiliki pola dasar :
1. Sistem sensorik menyilang
2. Neuron tk pertama berada di ganglion
akar dorsal
3. Badan sel neuron tk 2 di kornu
posterior M.S / inti homolog M.O
4. Neuron tk 3 di talamus merelay impuls
ke korteks
6

reseptor
Pada dasarnyaterdapat 5 macam reseptor sensoris, :
a.Mekanoreseptor, mendeteksi perubahan bentuk
reseptor atau sel-sel di dekat reseptor tersebut
b.Termoreseptor, yang mendeteksi perubahan
suhu,
c.Nosiseptor, yang mendeteksi nyeri, biasanya
yang disebabkan oleh kerusakan fisik maupun
kerusakan kimia
d.Reseptor elektromagnetik, yang mendeteksi
cahaya pada retina mata
e.Kemoreseptor, mendeteksi pengecapan di
dalam mulut, bau di dalam hidung,.
9

Sistim Somato Sensorik


Somato Sensorik mencakup perasaan :
Eksteroseptif
: Reseptor
- Nyeri
: Corpus Meisner
- Raba Spesifik
: Corpus Meisner
- Raba Umum
: Corpus Merkel
- Suhu dingin
: Corpus Krause
- Suhu Panas
: Corpus Ruffini

10

Reseptor propioseptif, misalnya yang


menerima informasi mengenai posisi bagian
tubuh atau tubuh di ruangan. Macam-macam
reseptor dalam sistem proprioseptif
yaitu:korpus Vater-Pacini untuk rasa tekan,
letaknya di bagian bawah kulit dan jaringan
ikat, organ golgii di dalam tendon dan
selaput sendi, muscle spindle ada dalam
otot, berfungsi sebagai stretch-reseptor,
piring Golgi-Massoni ada dalam kulit untuk
menangkap rasa tekan halus.
11

12

Jenis jenis perasaan

Perasaan khusus atau perasaan panca indra, seperti


perasaan penghiduan atau perasaan visual, perasaan
auditorik, perasaan gustatorik dan sebagainya
Perasaan eksteroseptif atau perasaan protopatik,
yaitu nyeri, suhu dan raba
Perasaan proprioseptif yaitu perasaan gerak, getar,
sikap dan tekan. Perasaan eksteroseptif dan
proprioseptif sering diklasifikasikan juga sebagai
somestesia, yaitu perasaan yang bangkit hasil
perangsangan alat-alat perasaan di jaringan yang
berasal dari somatopleura, sebagai banding dari
viseroestesia.
13

Perasaan interoseptif atau viseroestesia,


yaitu perasaan yang bangkit akibat
perangsangan alat-alat perasaan di
jaringan yang berasal dari viseropleura
(usus, paru, limpa dan sebagainya)
Perasaan diskriminatif atau perasaan
multimodalitas, yaitu perasaan yang
sekaligus memberikan pengenalan
secara banding
14

Istilah pada gangguan


proprioseptif

Perasaan gerak dinamakan


kinestesia
Perasaan sikap dikenal juga sebagai
statestesia
Perasaan getar atau palestesia
Perasaan tekan atau barestesia

15

Hilang atau berkurangnya perasaan


proprioseptif disebut dengan
menambahkan hip atau an di depan
sukukata estesia, jadi
Kinhipestesia, kinanestesia
Stathipestesia, statanestesia
Palhipestesia, palanestesia
Barhipestesia, baranestesia
16

Pemeriksaan sensibilitas

Anamnesis : jenis keluhan,


intensitasnya, waktu, dan faktor
pencetus
Pemeriksaan diusahakan saat pasien
tenang & perhatiannya dapat
dipusatkan pd pemeriksaan atau
diminta menutup mata

17

persiapan

Koperasi pasien
Penilaian obyektif

18

Tehnik

Test untuk perasaan sikap

19

Tes gerak dan posisi

20

Tes getar

21

Tes tekan/nyeri dalam

22

fisioterapi

Treatment terapisensory
integration(SI), yaitu
pengorganisasian berbagai informasi
sensori agar bisa dimanfaatkan oleh
tubuh.

23

Terapi ini merupakan salah satu


metode okupasi terapis. aktifitas
dalam terapi sensori integrasi adalah:
1.Mengembangkan intelektual,
kemampuan sosial dan emosi
2.Meningkatkan harga diri ( selfesteem)
3.Mempersiapkan badan dan
pikiran agar lebih siap untuk belajar
4.Dapat berinteraksi dengan positif
terhadap lingkungan sekitar
24

1)Latihan Pasif
Anggota Gerak Atas

Gerakan menekuk dan meluruskan sendi


bahu
Gerakan menekuk dan meluruskan siku
Gerakan memutar pergelangan
Gerakan menekuk dan meluruskan
pergelangan tangan
Gerakan memutar ibu jari
Gerakan menekuk dn meluruskan ibu
jari tangan
25

Latihan Pasif Anggota


Gerak Bawah

Gerakan menekuk dan meluruskan


pangkal paha
Gerakan menekuk dn meluruskan
lutut
Gerakan latihan pangkal paha
Gerakan memutar pergelangan kaki

26

Latihan Aktif
Latihan I :
1)mengangkat tangan yang lemah/ lumpuh
menggunakan yang sehat kearah atas.
2)Meletakkan kedua tangan di atas kepala.
Mengembalikan tangan ke posisi semula
(bawah)
Latihan II :
1)mengangkat tangan yang lemah / lumpuh
melewat dada kearah tangan yang sehat
2)Menegembalikan ke posisi semula
27

Latihan III :
1)Menganjurkan penderita mengankat
tangan yang lemah/ lumpuh ke atas kepala
2)Mengembalikan ke posisi semula
Latihan IV :
1)Menekuk siku yang lemah / lumpuh
menggunakan tangan yang sehat
2)Meluruskan siku , kemudian
mengangkat ke atas
3)Meletakkan kembali tangan yang
lemah di tempat tidur
28

Latihan V :
1)Memegang pergelangna tangan yang
lemah / lumpuh menggunakan tangan yang
sehat , mengangkat ke atas kepala
2)Memutar pergelangan tangan kea rah
dalam dan ke arah luar
3)Mengembalikan tangan ke posisi
semula
Latihan VI :
1)Menekuk dan meluruskan jari-jari yang
lemah dengan tangan yang sehat
2)Melakukan gerakan memutar ibu jari
yang lemah dengan tangan yang sehat
29

Latihan VII :
1)meletakkan kaki yang sehat di bawah lutut

yang lemah
2)Menurunkan kaki yang sehat sehingga
punggung kaki yang sehat bersentuhan dengan
pergelangan kaki yang lemah
3)Mengankat kedua kaki ke atas dengan bantuan
kaki yang sehat , kemudian turunkan pelan-pelan
Latihan VIII :
1)Mengangkat kaki yang lemah menggunakan
kaki yang sehat ke atas sekitar 3 cm
2) Mengayunkan kaki sejauh mungkin ke arah kanan
dan ke kiri. Kembali posisi semula dan mengulang
lagi.
30

kesimpulan

Sistem sensoris adalah sistem penghantaran


rangsangan dari perifer (reseptor) ke pusat (otak).
Manusia dapat mempertahankan diri dengan
adanya rasa sensibilitas yang di miliki dari ancaman
bahaya yang datang dari luar.Pada referat ini di
bahas mengenai proprioseptif , yang merupakan
perasaan tentang gerak, getar, sikap dan tekan.
Pemeriksaan sensibilitas dan tehniknya yang
mencakup pemeriksaan proprioseptif memerlukan
ketelitian dan kecermatan yang cukup, koperasi
antara pemeriksa dan penderita sangat diperlukan.
Fisioterapi dini dan kontinue sangat di perlukan
31

TERIMA KASIH

32

Proprioseptif
Regang / pada otot skelet
: Spindel Muscle
Regang pada capsula art : Serat Aferen sekitar
sendi
Tekanan : Corpus Paccini

Visceral

Perubahan tek. darah arterial : Sinus caroticus & Aorticus


Perubahan kadar CO2
: Glomus Caroticus & Aorticus
Rangsangan : Ischaemia, Distensio Mesenterium : Serat
Aferentvisceral

33

Tractus Ascendes
Yang menghantarkan impuls-impuls nyeri
atau suhu dari atau permukaan tubuh
a. Tr. Dorso Lateralis (Tr. Lissaueri)
- menerima serabut dari : serat-serat
bagian lateral Radices Dorsalis Nn
spinalis bercabang dua
- Serat-serat Intersegmental
menghubungkan subs.Gelatinosa pada
berbagai tingkat secara timbal balik
- Sesudah memasuki subs. Alba, tractus ini
bercabang dua ke cranial dan caudal.
Semuanya berakhir di subs gelatinosa.
- Tubuh sel Tractus ini terdapat di
gl.spinalis sesuai tingkatnya
1.

34

35

b. Tractus Spinothalamicus lateralis


- Reseptor berasal dari : Reseptor nyeri,
corpus Ruffini, krause
- Melalui Gl. Spinalis bersynaps pada
cornu post (lamina V, VI, VII)
- Menyilang melalui comnissura Alba
posisi antero lateral
- Naik sebagai Tr.Spinothalamicus
Nc.Ventro postero lateralis thalamus
- Dari sini girus post centralis
36

37

38

c. Tractus spinotectalis
dari Gl Spinalis

(bersynaps)
Menuju Subs.Alba
yang berbatasan
menyilang
dg Tr. Spinothala
micus lateralis

Axon menuju zona


pertengahan subs-grisea
dari neuron ini
keluar axon yg
commissura ant

Keluar axon sebagai Tr. Spino Tectalis berakhir pada :


- Colliculus superior
- Subs. Grisea centralis mesencephalon
Fungsi : menghantarkan rangsang nyeri, suhu, dan
rangsangan berbahaya lain

39

2. Yang menghantarkan impuls-impuls rasa raba


ringan atau kasar

Tractus Spino thalamicus ventralis


Meneruskan sensibilitas rasa raba ringan (gelitik,
membelai), rasa raba kasar. Yang tidak
menunjukkan diskriminasi
Dari. Gl. Spinalis cornu post
Funiculus ant

menyilang

Naik sebagai tr. spinothalamicus vent


Berakhir ke Nc. Ventralis postero lateralis thalamus
Gyrus post centralis
40

Funiculus Dorsalis terdiri atas :

Tractus gracilis & cuneatus tersusun secara


somatotopik

Impuls dari bg atas badan rostral dari th6 terletak lebih


kelateral didalam tr. cuneatus

Jadi :

Serabut-serabut yang berasal dari sacral , lumbal, 6 th


bawah membentuk Tr. Gracilis, melayani menbrun/HF
dan setengah Truncus BG Caudal. Serabut-sarabut
yang berasal dari 6th Atas, servicalTR.Cuncatus,
melayani membran sup dan bg Cranial Truncus

Pada Segnen Cervical, susunan Lanina dari Postero


mediallateral adalah : Serabut-serabut yang berasal
darisacral, Lunbal, Thoracal, Cervical.
41

3. Funiculus Post (Dorsalis)


- Menghantarkan :
Impuls Raba spesifik,diskriminatif,
propioseptif dan kinetik
- Reseptor rasa raba
- Spesifik terdapat pada :
- Corpusculum Meisner (terutama pada
telunjuk)
- Reseptor Proprioseptif :
terdapat pada :
- Otot bergaris melintang
- Tendon
- Sendi
- Capsula Articularis
42

43

4. Tract, Spino
Cerebellaris

a. TR.Spino Cereb.Dorsalis

Fungsi : Koordinasi halus otot-otot


individual selama gerak dan
penyesuaian postural dari anggota
badan dan separuh badan
Serabut-serabutnya menunjukan
susunan somatotopik yang bagian
caudal terletak disebelah Dorsal

44

45

b. Tractus Spino Cerebelaris Ventralis

Impuls berasal dari reseptor di organ Tendo


Golgi yang terletak pada anggota badan
bawah dan separuh badan bawah
Serabut-serabut yang tidak menyilang akan
berakhir pada/ipsilateral Cerebelum
Serabut-serabut yang menyilang didalam
cerbellum akan menyilang lagi, sehingga
akan berakhir disisi yang sama
Susunan serabut juga menunjukan
Somatotopik
46

b. TR.Spino-Olivaris
Fungsi : menghantarkan impuls
propioseptif dan raba
Gl.Spinalis

Medial Cornu Dorsalis Segment


Cervical
Menyilang
commiss alba

Nc.Olivarius
inferior & Acces

Disebelah ventral tr.


Spino cerebellaris
vert
Decussatio didaerah inter olivar
M.O

Cortex
Cerebelli
47

c. Tr.Spino Vestibullaris
Menghantrakan impuls-impuls Propioseptif
dari otot, tendon, sendi
Gl.Spinalis
Cornu Dorsalis
(segmen cerv.atas)
Cerebellum

Nc.Vestibullaris di.M.O

48

pemeriksaan

Rasa gerak dan rasa sikap


Rasa gerak (kinetik) dirasakan saat tubuh
digerakkan scr pasif atau aktif, mrp rasa dimana
seseorang tahu bagian tubuh mana yg digerakkan
Rasa sikap / posisi, seseorang tahu bagaimana
sikap tubuh atau bagian dari tubuh
Tes : pasien diminta menutup mata, kemudian
gerakkan ibu jari ke atas dan ke bawah, tanyakan
pd pasien arah gerakan yg dilakukan
Gerakan terkecil yg msh bisa dirasakan 2/1mm
49

50

Rasa getar
Alat : garpu tala 128 Hz
garpu tala yg bergetar diletakkan pd tulang yg
menonjol, mis : ibu jari kaki, malleolus lateral
/medial, tuberositas tibia, SIAS, sakrum, proc.
spinosus vertebra, sternum, klavikula, proc.
Stiloideus ulna dan radius, jari-jari
Lesi kolumna posterior : rasa getar lebih dulu
terganggu pd ekstremitas bawah dp ekstremitas
atas, bisa mrp gejala dini tabes dorsalis
51

Rasa raba kasar, rasa tekan


Diperiksa dg menekan dg jari/benda tumpul pd
kulit atau dg memencet ringan otot tendon &
serabut saraf
7. Rasa nyeri dalam
memencet otot /tendon & serabut saraf yg dekat
permukaan atau dg memencet testes atau biji mata
Menghilang pd stad dini tabes dorsalis

52

53

54

RESEPTOR

Eksteroseptif :

Proprioseptif

Regang (pd otot skelet) akhiran anulospiral


Regang pd capsula artikularis percabangan2 akhir
serat2 aferen sekitar sendi

Visceral

Nyeri & raba spesifik corpusculum Meissner


Raba umum corpusculum merkel
Suhu dingin corpusculum Krause
Suhu panas coepusculum Ruffini
Tekanan corpusculum pacini, golgi-mazzoni

Perubahan tekanan darah arterial sinus caroticus et


aorticus (baroreseptor)
Perubahan kdr CO2 Glomus caroticum et aorticum
(kemoreseptor)
Rangsangan spt iskemia pd mesenterium, ulserasi,
kontraksi otot polos berlebihan serat aferen visceral
yang berakhir di dalam viscera yang bersangkutan

Alat panca indra


55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

66

67

Sensori Integrasi adalah......

Otak berperan sebagai polisi lalu


lintas yang mengatur jalur informasi
yang masuk dan mengaturnya dengan
cara yang tepat.
Otak juga menggunakan informasi
tersebut untuk menentukan respon
terhadap perubahan lingkungan.
68

Integrasi sensoris

kemampuan untuk mengolah dan


mengartikan seluruh rangsang sensoris
yang diterima dari tubuh maupun
lingkungan, dan kemudian menghasilkan
respons yang terarah.
Disfungsi dari integrasi sensoris atau
disebut juga disintegrasi sensoris
berarti ketidak mampuan untuk mengolah
rangsang sensoris yang diterima.

69

Gejala adanya disintegrasi


sensoris

bisa tampak dari : pengendalian sikap tubuh,


motorik halus, dan motorik kasar. Adanya
gangguan dalam ketrampilan persepsi ,
kognitif, psikososial, dan mengolah rangsang.
Namun semua gejala ini ada juga pada anak
dengan diagnosa yang berbeda, misalnya
anak dengan ASD. Diagnosa disintegrasi
sensoris tidak boleh ditegakkan kalau ada
tanda-tanda gangguan pada Susunan Saraf
pusat.

70

Terapi integrasi sensoris

Aktivitas fisik yang terarah, bisa menimbulkan respons


yang adaptif yang makin kompleks. Dengan demikian
efisiensi otak makin meningkat.

Terapi integrasi sensoris meningkatkan kematangan


susunan saraf pusat, sehingga ia lebih mampu untuk
memperbaiki struktur dan fungsinya.

Aktivitas integrasi sensoris merangsang koneksi sinaptik


yang lebih kompleks , dengan demikian bisa meningkatkan
kapasitas untuk belajar.

71

Snoezenelen methode

Adalah sebuah aktifitas yang bertujuan


memperlancar susunan syaraf pusat
melalui pemberian stimulasi pada
stimulasi utama seperti penglihatan,
pendengaran, sentuhan, pembauan dan
pengecapan, sensasi dalam diri dari
sistem vestibular dan proprioseptif, agar
anak dapat mencapai relaksasi atau
keaktifan untuk tujuan meningkatkan
kualitas hidupnya.
72

Media yang digunakan


dalam memberikan
stimulasi lembut antara
lain adalah:

efek lampu
Permukaan taktile
musik lembut, dan
minyak relaksasi yang
esensial

73

Snoezelen membantu dalam


memenuhi kebutuhan
individu sehingga mencapai
:

Kemampuan untuk
relaksasi
Kemampuan
explorasi
Kemampuan
mengekspresikan diri
Kemampuan dalam
meningkatkan rasa
percaya diri
Self System

74

Anda mungkin juga menyukai