Anda di halaman 1dari 5

Pemeriksaan Fisik

1. Look
Perhatikan adanya deformitas, bengakak dan memar untuk menentukan tingkat
keparahan dari ankle sprain serta kecenderungan terjadi fraktur. Pasien dengan ankle
sprain juga umumnya memiliki gangguan gait berupa antalgic gait.

2. Feel
Lakukan palpasi pada seluruh fibula, distal tibia, kaki dan tendon Achilles untuk
menyingkirkan adanya fraktur terutama fraktur Maisonneuve yang sering dikaitkan
dengan cedera sindesmotik. Perhatikan adanya nyeri pada area yang diperlukan untuk
menentukan Ottawa Ankle Rules.

3. Movement
Perhatikan adanya nyeri pada gerakan pasif inversi dan eversi. Pada ankle sprain
lateral, nyeri akan meningkat pada gerakan inversi, sedangkan pada medial sprain
nyeri akan lebih meningkat pada gerakan eversi.
Pemeriksaan Fisik (Special Test)
1. Mengukur Edema 2. Anterior drawer test

Pita pengukur ditempatkan di sekitar Pemeriksaan yang dilakukan untuk


pergelangan kaki, melintasi menilai ketidakstabilan pergelangan
tuberositas navicular, ujung meleleus
lateralis, ujung malleolus medial, dan
dasar metatarsal kelima.
3. Talar tilt examination 4. Squeeze test

Pemeriksaan ini dilakukan dengan Pemeriksaan ini dilakukan untuk


memposisikan kaki netral dengan menilai integritas ligamen
plantarfleksi hingga terjadi stabilisasi tibiofibular distal dengan cara
tungkai distal, lalu lakukan gerakan menekan sepertiga bagian proksimal
pemeriksaan pada pergelangan kaki. dari tungkai dengan cukup kuat
hingga ada pergerakan timbal balik
pada ujung distal tibia dan fibula.
5. Dorsiflexion-external rotation
test

Pemeriksaan ini dilakukan untuk


menilai integritas ligamen
tibiofibular distal
Pemeriksaan Penunjang
1. Foto Rontgen 2. X-ray
X-ray digunakan untuk melihat
berapa luas robekan dari ligament,
hal ini terutama berguna untuk
ligamenta lateral.

Foto rontgen digunakan untuk


membedakan pada tulang yang
patah dan untuk menentukan
luasnya degenerasi dan
mengesampingkan malignasi.

Anda mungkin juga menyukai