Anda di halaman 1dari 2

 Reagen carik celup, ada sensitifitasnya (>10mc/l urin 5-15/LPK)

 Nitrit  dia + adanya bakteri urin, 10 pangkat 5 (dalam kultur urin), dan hanya untuk
bakteri” gram negative, dan yg siaftnya redukte
 Nitrit negative blm tentu ga ada bakteriuri, mungkin kumannya bukan yg sifatnya
reductase.
 Bakteriuri + nitrit + leukosit esterase

Kasus 1

1. Tidak ada, karena nitrit dan leukosit sama-sama negatif


2. Tidak, karena jumlah leukositnya tidak melebihi normal (Karena klo ada infeksi baru dia
dapat ditemukan leukosit), kemungkinan ini hanya bakteri yang kontaminasi
3. Terdapat eritrosit dalam jumlah besar dikarenakan, adanya batu/Kristal unidentified yang
menyebabkan peristaltic urin terganggu dan nyebabin kerusakan/iritasi endotel dan
pembuluh darah pada saluran kemih.
 Pada batu:dapat ditemukan hematuria mikroskopis/gross hematuria
 Kerusakan pada glomerulus: protein +1-+3 dan harus ada hematuria, silinder
eritrosit, dan adanya eritrosit dismorfik

Kasus 2

1. Mengindikasikan kehadiran sel-sel leukosit (granulosit) baik secara utuh atau sebagian
sel lisis, dan meunjukkan adanya suatu reaksi inflamasi dapat di sertai infeksi maupun
tanpa infeksi
Positifnya esterase ini menggambarkan secara tidak langsung jumlah leukosit dalam urin.
2. Karena ga semua bakteri bisa mempunyai kemampuan merubah nitrat jadi nitrit dengan
nitrit reductase, dan leukosit esterase yang positif dia menunjukkan adanya pyuria
(leukosit dalam urin) krn adanya inflamasi (radang), kemungkinan lain adalah jamur yang
dapat menyebabkan peningkatkan leukosit
3. Adanya kerusakan pada GBM dan podosit yang disebabkan terbentuknya komplek imun
yang terdeposit, dan nantinya akan menyebabkan meningkatnya kebocoran pada
glomerulus dan nyebabin eritrosit dan protein dapat terekskresi kedalam urin
4. GNAPS

Kasus 3

1. Pielonefritis (ISK Atas), karena pada pemeriksaan makroskopis di dapatkan kekeruhan


pada urinnya (kemungkinan yang disebabkan oleh pyuria), pada pemiriksaan kimia di
temukan leukosit esterase yang banyak dan nitrit yang + , dan pada pemeriksaan
mikroskopis ditemukan adanya sel epithel squamosa, dan ditemukannya Kristal hialin,
dan juga bakteri 50-250 lpf
2. Pemeriksaan lanjutan yang mungkin dapat dilakukan adalah kultur urin dan tes resistensi
antibiotic
3. Silinder hialin, karena silinder hanya ditemukan di tubulus, trus si sel epitel squamosa itu
masih di anggap normal krn bisa di katakana patalogis jika >20
4. Mikroskopis yang membedakan UTI upper dengan UTI lower dengan adanya silinder
hyaline yang terbentuk, karena silinder hialin hanya terbentuk pada tubulus

Kasus 4

1. Karena diurin banyk ditemukan pyuria, WBC. RBC, silinder


2. Karena adanya peradangan pada saluran kemih atas
3. Hubungan warna urinnya tidak ada hubungan dengan penyakitnya, tpi terdapat kekeruhan
pada urinnya
4. Lekosit esterase 3+, nitrit positif, WBC >50hpf, dan ditemukan banyak silinder leukosit
 Epitel transisional dan epitel tubulus ginjal  adanya kelainan pada SK bagian
atas
 Selinder  mengindikasikan adanya infeksi saluran kemih atas
5. Pieolonefritis
6. Kultur bakteri urin dan resistenasi antibiotic, BNO-IVP

Kasus 5

1. Minimal change disease in systemic lupus erythematosus dan diikuti dengan adanya DM.
Ditemukannya protein dan tingginya kadar glukosa dalam urin
Berarti jawabannya Diabetes Militus yang disebabkan oleh penggunaan steroid (Diabetes
induced prednisone)
2. Dalam penjelasan hasil urinalisis yang ada dalam tambel dan hubungan dengan penyakit
yang kemungkinan terjadi, karena ditemukannya kadar protein dalam urin maka terjadi
proteinuria, lalu ditemukan kadar glukosa yang tinggi dan juga adanya sedikit keton yang
ditemukan dalam urinalisis dan itu merupakan salah satu gambaran untuk orang DM)
3. Sebenernya sesuai, karena penyakit ini tidak ada hubungannya dengan infeksi suatu
bakteri, mangkannya pada pemeriksaan carik celup ditemukan nitrit dan leukosit yang
negative maupun dalam mikroskopis juga kadar leukosit yang ditemukan masih dalam
batas normal.
4. Tidak sesuai, karena pada carik celup ditemukan rbc yang negative tetapi pada
pemeriksaan mikroskopis ditemukan rbc 2-10/hpf (kemungkinan pada carik celup
ditemukan negative palsu yg disebabkan oleh suplemen vitamin yg diminum yg
kemungkinan vit. C)

Kasus 6

1. Proteinuria yang +4 dan ditemukannya oval fat bodies, OFB dalam sedimen urin
merupakan salah satu petanda lipiduria dan dapat merupakan sel epitel tubulus yang
mengalami degenerasi lemak, atau dapat pula merupakan monosit/makrofag yang berisi
butir-butir lemak/foam cell. Adanya OFB di urin diharapkan dapat menggambarkan
keadaan lemak darah yang salah satunya adalah gambaran kadar kolesterol yang tinggi
atau hiperkoleterolemia. OFB diduga sebagai penyebab terjadinya kristal kolesterol
2. Edeme yang ditemukan di sekitar kelopak mata
3. Karena GBM glomerulus kehilangan kenegativannya, dan nyebabin kerusakn pada
podisit, sehigga menyebabkan banyaknya protein yang keluaar melalui urin, sehingga
terjadi proteunirua, dan nyebabin hypoalbuminemia, sehingga nanti hati meningkatkan
metabolisme lipid dan nyebabain hyperlipidemia dan hiperkolesterolemia, sehingga dapat
membentuk sel epitel tubulus yang mengalami degenerasi lemak (OFB)
4. Ureum, kreatinin, proteinuria kuantitaif 24 jam, UPr/Cr rasio, GFR, biopsy ginjal
5. sindroma nefrotik

Anda mungkin juga menyukai