Anda di halaman 1dari 24

PATOFISIOLOGI

Infeksi merusak dinding bronchial, menyebabkan


kehilangan struktur pendukungnya dan
menghasilkan sputum kental yang akhirnya dapat
menyumbat bronki. Dinding bronchial menjadi
teregang secara permanen akibat batuk hebat.
Infeksi meluas ke jaringan peribronkial, sehingga
alam kasus bronkiektasis sakuar, setiap tuba yang
berdilatasi sebenarnya adalah abses paru, yang
eksudatnya mengalir bebas melalui bronkus.
Bronkiektaksis biasanya setempat, menyerang
lobus atau segmen paru. Lobus yang paling
bawah lebih sering terkena
Retensi sekresi dan obstruksi yang diakibatkannya
pada akhirnya menyebabkan alveoli di sebelah
distal obstruksi mengalami kolaps (atelektasis).
Jaringan parut atau fibrosis akibat reaksi inflamasi
menggantikan jaringan paru yang berfungsi. Pada
waktunya pasien mengalami infusiensi
pernafasan dengan penurunan kapasitas vital,
penurunan ventilasi, dan peningkatan rasio
volume residual terhadap kapasitas paru total.
Terjadi kerusakan campuran gas yang di inspirasi
(ketidakseimbangan ventilasi-perfusi) dan
hipoksemia. (Sumber buku perpus)
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN BRONKIEKTASIS

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN M.A DENGAN


BRONKIEKTASIS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn Muhamad Arsyad No. Register : 10203905
Umur : 67 Tahun.
Jenis Kelamin : Laki-laki.
Suku/Bangsa : Madura/Indonesia
Agama : Islam
Status Marietal : Kawin
Pekerjaan : Pensiunan
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Alamat : Manukan Asri A4 No 1 Surabaya.
Tanggal MRS : 24 September 2014 Jam 14.00WIT.
Cara Masuk : Lewat IRD Dr. Soetomo Surabaya
Diagnosa Medis : Bronkeiktasis
Alasan Dirawat : Mendapatkan pengobatan lebih lanjut
Keluhan Utama : Sesak nafas.
Upaya yang telah dilakukan : Sehari sebelumnya keluarga telah mengantar berobat ke
tempat praktek dokter swasta.
II.RIWAYAT KEPERAWATAN (NURSING HISTORY)

1) Riwayat Penyakit Dahulu


Sesak nafas kumat-kumatan sejak 5 bulan yang lalu. Mempunyai riwayat Asthma Bronkiale sejak
usia 45 tahun. Klien mempunyai riwayat perokok sebanyak kurang lebih 2 pak/hari.

2) Riwayat Penyakit Sekarang


Batuk dan sesak nafas kumat-kumatan sejak 5 hari yang lalu, sesak bertambah berat, Sesak nafas
dan batuk tidak berhubungan dengan aktivitas dan sesak nafas dan batuk pada waktu setelah
berbaring atau tiduran, duduk, berdiri maupun berjalan. Dan sejak 3 bulan yang lalu batuk
berdahak, kental berwarna putih kekuningan serta agak berbau.

3) Riwayat Kesehatan Keluarga


Kedua orang tua dan saudara-saudarinya tidak ada yang menderita penyakit seperti yang diderita
klien saat ini.

4) Keadaan Kesehatan Lingkungan


Klien mengatakan bahwa lingkungan rumah tempat tinggal cukup bersih.

5) Riwayat Kesehatan Lainnya


Klien tidak mempunyai riwayat penyakit DM, TBC maupun hipertensi. Klien tidak memakai alat
bantu( gigi palsu, kacamata dan alat bantu pendengaran).
OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK
1) Keadaan Umum : baik.Terkadang klien batuk sekali-kali
2) Tanda-tanda vital
Suhu : 36,8 0c
Nadi : 100 X/menit. Kuat dan teratur
Tekanan darah : 130/80 mmHg.
Respirasi : 32 x/menit
3) Body Systems
(1) Pernafasan (B 1 : Breathing)
Pernafasan melalui hidung. Frekuensi 32 x/menit. Nafas pendek, khususnya pada
saat berjalan,kadang-kadang dada terasa tertekan/ketidakmampuan untuk
bernafas. Batuk menetap dengan produksi sputum setiap hari selama 3 bulan
berturut-turut. Sputum putih kekuningan dengan jumlah banyak. Pengguanaan otot
bantu pernafasan, Dada barel chest, gerakan diafragma minimal. Bunyi nafas,
Ronki(+), wheezing (-), redup (+). Perkusi hypersonor pada area paru. Sianosis bibir
dan dasar kuku (+), jari tabuh(-).
(2) Cardiovascular (B 2 : Bleeding)
Klien mengatakan dada rasa tertekan namun rasa nyeri (-) terasa pusing terutama
saat berjalan.Tidak ditemukan palpitasi dan clubbing finger serta Oedema(-) pada
palpebra, anasarka,maupun pada ektremitas, asites(-). Pada auskultasi tidak
ditemukan adanya kelainan(mur-mur maupun gallop).
(3) Persyarafan (B 3 : Brain)
Tingkat kesadaran (GCS) Membuka mata : Spontan (4)
Verbal : Orientasi baik (5)
Motorik : Menurut perintah (6)

Compos Mentis : Pasien sadar penuh.


Kepala dan Wajah tidak ditemukan adanya kelaian.
Mata : pada sclera tidak ada kelaianan ( tampak putih ),Conjungtiva pucat, Pupil : isokor.
Leher: pergerakan bebas tanpa gangguan ( kaku Kuduk (-) )serta tidak ditemukan adanya
pembesaran kelenjar thyroid maupun vena jugularis.
Persepsi Sensori :
Pendengaran
Klien pada telinga kiri maupun kanan dalam batas normal tidak adanya ganguan
pendengaran.
Penciuman:
Klien dapat membedakan rasa yang kurang sedap seperti rasa bau dari dahak yang
dikeluarkan pada saat batuk
Pengecapan:
Klien dapat membedakan rasa pahit, manis, serta asin.
Penglihatan:
Mata kiri maupun kanan dalam batas normal tidak ditemukan adanya katarak
maupun gangguan mata lainnya.
Perabaan :
Dalam batas normal dimana klien dapat membedakan rasa panas, dingin maupun
tekanan.
(4) Perkemihan-Eliminasi Uri (B.4 : Bladder)
Jumlah urine 1200 cc/24 jam.
Warna urine kuning muda.
Klien tidak merasakan adanya masalah pada system perkemihan.

(5) Pencernaan-Eliminasi Alvi (B 5 : Bowel)


Mulut dan tenggorokan klien merasa kering. Serta sering mengeluarkan secret yang
banyak saat batuk. Hal ini menyebabkan nafsu makan klien menurun. Selama dirawat di
bangsal paru laki berat badan klien menurun dari 45 kg saat masuk RS menjadi 40 kg /
tanggal 1-10-2202.
Abdomen normal ( asites (-) ), peristaltik normal, tidak kembung, tidak terdapat
obstipasi maupun diare.
Rectum normal, klien buang air besar 1 x/hari dengan konsistensi setengah padat.

(6) Tulang-Otot-Integumen (B 6 : Bone)


Kemampuan pergerakan sendi : bebas tanpa adanya kelainan
Tidak ditemukan adanya parese,paralise maupun hemiparese.
Ekstrimitas : Tidak ada kelainan/ dalam batas normal.
Atas : Tidak ada kelainan/ dalam batas normal.
Bawah : Tidak ada kelainan/ dalam batas normal.
Tulang Belakang : Tidak ada kelainan/ dalam batas normal.
Warna kulit : Pucat
Akral : Hangat.
Turgor : Baik
(7) Sistem Endokrin
Terapi hormon : (-)
Karakteristik sex sekunder : Tidak ada kelainan/ dalam batas normal.
Riwayat pertumbuhan dan perkembangan fisik: Tidak ada kelainan/ Dalam
batas normal.

(8) Sistem Hematopoietik.


Klien tidak pernah menderita penyakit hematopoietik seperti anemi,
kecendrungan perdarahan maupun mendapat tranfusi darah. Data
laboratorium tanggal 30 september 2002 menunjukkan Hb klien dibawah
batas normal yaitu : 13,2 g/dl ( N : 13,4-17,7 ).

(9) Sistem Reproduksi


Reproduksi klien dalam batas normal. libido menurun. Selama dirawat di rumah
sakit klien tidak dapat melakukan hubungan seksual seperti biasanya.

(10) Psikososial
Adanya perubahan fungsi dan struktur tubuh akan menyebabkan penderita
mengalami gangguan pada gambaran diri. Lamanya perawatan, banyaknya
biaya perawatan dan pengobatan menyebabkan pasien mengalami
kecemasan dan gangguan peran pada keluarga (self esteem). Klien
mengalami cemas karena kurangnya pengetahuan tentang sifat penyakit,
pemeriksaan diagnostik dan tujuan tindakan yang diprogramkan.
(11) Spiritual
Klien dan keluarganya sejak kecil memeluk agama
Islam, ajaran agama dijalankan setiap saat. Klien sangat
aktif menjalankan ibadah dan aktif mengikuti kegiatan
agama yang diselenggarakan oleh mesjid di sekitar
rumah tempat tinggalnya maupun oleh masyarakat
setempat.
Saat ini klien merasa tergangguan pemenuhan
kebutuhan spiritualnya Klien berkeyakinan doa nya
bahwa Tuhan akan menolongnya dalam proses
penyembuhan serta berkeyakinan sakitnya akan
sembuh. Penyakit yang dialaminya saat ini bukan
merupakan hukuman ataupun cobaan tetapi
merupakan kesalahannya sendri saat masih muda
( sering sebagai perokok berat ).
KLASIFIKASI dan ANALISA
DATA Kemungkinan Penyebab MASALAH
1 S: Obstruksi saluran nafas Tidak efektif bersihan
Klien mengatakan sesak nafas. rasa jalan nafas
dada tertekan /kesulitan untuk Penyerapan udara di parenhcim dan
bernafas. sekitarnya tersumbat
O:
RR : 32 x /menit. Tek.Intra pleura lebih negatif dan
Nafas pendek. kerusakan pada jaringan otot dan
Penggunaan otot elastin
bantu pernafasan
Sianosis bibir dan Cemas Bronchus dilatasi
dasar kuku
Peningkatan produksi mukus.

2 O: Sesak nafas, batuk serta mual Gangguan


Klien hanya makan beberapa pemenuhan nutrisi
sendok dari makanan yang Nafsu makan menurun kurang dari
disajikan. kebutuhan tubuh
S: Intake makanan yang kurang.
Klien mengeluh sesak nafas dan
batuk pada waktu makan dan
kadang rasa mual serta
mengatakan bahwa selama
dirawat beratnya menurun ( dari
BB 45 kg menjadi 40 Kg ).
3 O: Kerusakan pertukaran gas Intoleran Aktivitas
Klien dibantu oleh
keluarga hendak kekamar
kecil ( pakai kursi roda ) Sesak nafas
Respirasi 32 x/ mt/ nafas
pendek Kondisi lemah dan kelelahan
Lemah dan kelelahan
S:
Klien mengatakan cepat lelah
dan sesak nafas saat berjalan

4 O: Kurangnya pengetahuan Cemas


S : Klien mengatalakan tentang penyakitnya
cemas karena kurangnya
pengetahuan tentang sifat
penyakit, Lamanya
perawatan, banyaknya
biaya perawatan dan
pengobatan dan gangguan
peran pada keluarga (self
esteem).
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidak efektifan bersihan jalan nafas
berhubungan dengan peningkatan produksi
mucus /peningkatan sekresi lendir
2. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan Intake
makanan yang kurang.
3. Intolerensi aktivitas berhubungan dengan
kerusakan pertukaran gas
4. Cemas berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan tentang penyakitnya
RENCANA TINDAKAN
DIAGNOSA TUJUAN TINDAKAN RASIONAL
KEPERAWATAN

1 Ketidak efektifan Klien dapat 1. Kaji kemampuan klien untuk 1. Memantau tingkat
bersihan jalan meningkatkan memobilisasi sekresi, jika kepatenan jalan nafas
nafas bersihan jalan nafas tidak mampu : dan meningkatkan
berhubungan Kriteria hasil a. Ajarkan metode batuk kemampuan klien
dengan 1. Bunyi nafas terkontrol merawat diri /
peningkatan bersih/Vesikuler b. Lakukan fisioterapi nafas membersihkan/membe
produksi 2. Batuk (-) 2. Secara rutin tiap 8 jam baskan jalan nafas.
mukus/peningka 3. Mampu lakukan auskultasi dada 2. Memantau
tan sekresi mendemonstrasikan untuk mengetahui kualitas kemajuan bersihan
lendir batuk terkontrol. suara nafas dan jalan nafas.
kemajuannya. 3. Mengencerkan
3. Berikan obat sesuai secret agar mudah
dengan resep; mukolitik, dikeluarkan dan
ekspektorans mepercepat proses
4. Anjurkan minum kurang lebih penyembuhan.
3000 liter per hari bila tidak ada 4. Mengencerkan
kontra indikasi sekret.
5. Kaji pasien untuk posisi yang 5. Mempermudah
nyaman, tinggikan kepala fungsi pernafasan serta
tempat tidur dan duduk pada membantumenurunka
sandaran tempat tidur n kelemahan otot-otot
dan dapat sebagai
ekspansi dada
Gangguan Kebutuhan nutrisi dapat 1. Kaji status nutrisi 1.Untuk mengetahui tentang
pemenuhan terpenuhi dan dan kebiasaan keadaan dan kebutuhan
nutrisi kurang peningkatan berat badan makan. nutrisi pasien sehingga dapat
klien diberikan tindakan dan
dari
pengaturan diet yang adekuat.
kebutuhan 2. Anjurkan pasien
2. Kepatuhan terhadap diet
tubuh Kriteria hasil : untuk mematuhi diet
dapat mencegah komplikasi
berhubungan Tidak mengalami yang telah
terjadinya
dengan Intake kehilangan berat badan diprogramkan.
hipoglikemia/hiperglikemia.
makanan lebih lanjut atau
3. Mengetahui perkembangan
yang kurang. mempertahan berat 3. Timbang berat berat badan pasien (berat
badan. badan setiap badan merupakan salah satu
seminggu sekali. indikasi untuk menentukan
diet).
4. Identifikasi 4. Mengetahui apakah pasien
perubahan pola telah melaksanakan program
makan. diet yang ditetapkan.
5. Pemberian diet yang sesuai
5. Kerja sama dengan dapat mempercepat proses
tim kesehatan lain penyembuhan dan mencegah
untuk pemberian komplikasi.
diet Tinggi Kalori dan
Tinggi Protein.
3 Intoleransi Klien menunjukkan 1. Pantau nadi dan 1. Untuk
aktivitas peningkatan frekuensi nafas mengidentifikasi
berhubungan toleransi terhadap sebelum dan sesudah kemajuan penyimpangan
dengan aktivitas aktivitas dari tujuan yang
kerusakan Kriteria hasil : 2.Berikan bantuan diharapkan.
pertukaran Menurunnya dalam melaksanakan 2. Dapat mengurangi
gas keluhan tentang aktivitas sesuai yang pengunaan energi yang
napas pendek dan diperlukan dan berlebihan
lemah dalam dilakukan secara
melaksanakan bertahap 3. Makanan dalam porsi
aktivitas 3. Anjurkan makanan besar dan susah dikunyah
dalam porsi kecil tapi memerlukan lebih banyak
sering dengan makanan energi.
yang mudah dikunyah.
4 Cemas Rasa cemas klien 1. Kaji tingkat 1. Untuk menentukan tingkat
berhubungan berkurang /hilang. kecemasan yang kecemasan yang dialami
dengan Kriteria Hasil : dialami oleh pasien. pasien sehingga perawat bisa
kurangnya 1. Pasien dapat membrikan intervensi yang
2. Beri kesempatan
pengetahuan mengidentifikasikan cepat dan tepat.
tentang sebab kecemasan. pada pasien untuk 2. Dapat meringankan beban
penyakitnya 2. Emosi stabil., mengungkapkan rasa pikiran pasien.
pasien tenang. cemasnya. 3. Agar terbina rasa saling
3. Istirahat cukup. 3. Gunakan komunikasi percaya antar perawat-
4. Frekuensi nadi dan terapeutik. pasien sehingga pasien
nafas kembali normal kooperatif dalam tindakan
4. Beri informasi yang 1. Untuk menentukan tingkat
akurat tentang proses kecemasan yang dialami pasien
penyakit dan anjurkan sehingga perawat bisa memberikan
pasien untuk ikut serta intervensi yang cepat dan tepat.
dalam tindakan 2. Dapat meringankan beban pikiran
keperawatan. pasien.
3. Agar terbina rasa saling percaya
5. Berikan keyakinan antar perawat-pasien sehingga
pada pasien bahwa pasien kooperatif dalam tindakan
perawat, dokter, dan tim keperawatan.
kesehatan lain selalu 4. Informasi yang akurat tentang
berusaha memberikan penyakitnya dan keikutsertaan
pertolongan yang terbaik pasien dalam melakukan tindakan
dan seoptimal mungkin dapat mengurangi beban pikiran
pasien.
6. Berikan kesempatan 5. Sikap positif dari timkesehatan
pada keluarga untuk akan membantu menurunkan
mendampingi pasien kecemasan yang dirasakan pasien.
secara bergantian. 6. Pasien akan merasa lebih tenang
bila ada anggota keluarga yang
7. Ciptakan lingkungan menunggu.
yang tenang dan 7. Lingkungan yang tenang dan
nyaman. nyaman dapat membantu
mengurangi rasa cemas pasien.
TINDAKAN KEPERAWATAN
Tanggal Jam Tindakan Nama Perawat

30-08-2014 9.00 1. Mengkaji kemampuan klien Juli


mengeluarkan secret dengan
mengajarkan metode batuk yang
terkontrol dan sarankan untuk
lakukan fisioterapi nafas
9.45 2. Secara rutin setiap 8 jam
mengawasi perkembangan kualitas
suara nafas dan kemajuannya.
10.00 3. Menganjurkan klien untuk
minum kurang lebih 300 liter /
hari.
10.45 4. Mengkaji klien untuk posisi
yang nyaman serta tinggikan
tempat tidur dan dudukan dengan
mengunakan sandaran bantal.
13.00 5. Memberikan obat Cepofloxasin,
Flunesin dan Bisolvon sirup
01 09 2014 9.00 1. Mengkaji status nutrisi dan kebiasaan makan,dan Jeni
menganjurkan klien untuk mematuhi diet serta
makan dalam porsi kecil tapi sering yang telah
diprogramkan. Menimbang berat badan
11.30 2. Kerja sama dengan tim kesehatan lain untuk
pemberian diet Tinggi Kalori dan Tinggi Protein.
12.00 3. Memantau nadi dan frekuensi nafas klien
12.45 4. Membantu klien kekamar kecil dengfan
menggunakan kursi roda

13.00 5. Mengkaji tingkat kecemasan klien dan


berkomunikasi secara terapeutik kepada klien.

Memberikan pendidikan kesehatan kepada klien


yang mau pulang berupa :
Minumlah obat secara teratur
Kontrol kembali kesarana kesehatan terdekat
atau dokter swasta
Latihan nafas secara bertahap setiap pagi hari
kurang 15- 30 menit / hari
EVALUASI
Tgl DIAGNOSA KEPERAWATAN EVALUASI NAMA
PERAWAT

1. Ketidak efektifan bersihan Klien mengatakan sesak batuk berkurang.


jalan nafas berhubungan O : Suara nafas bersih, pernafasan 24 x/ mt.
dengan peningjkatan A : Masalah teratasi sebagian
produksi mukus / skeret P : Lanjutkan sesuai rencana

2. Gangguan pemenuhan S : Klien mengatakan mulai makan sedikit-demi sedikit.


kebutuhan nutrisi kurang O : Porsi makan yang dihidang porsi dihabiskan, klien
dari kebutuhan tubuh dapat makan buah, berat badan belum ada peningkatan.
berhubungan dengan intake A: Masalah sudah teratasi sebagian
makanan yang kurang P : Anjurkan klien untuk mematuhi diet yang telah
diprogramkan dan sarankan untuk menimbang berat
badan seminggu sekali.

3. Intoleransi aktivitas S : klien mengatakan dapat melakukan aktivitas ringan


berhubungan dengan dengan sendiri tanpa dibantu.
kerusakan pertukaran gas O : Klien dapat berjalan tanpa menggunakan kursi roda,
berjalan secara perlahan-lahan.
A: Masalah sudah teratasi
P : -

4. Cemas berhubungan S : Klien mengatakan sudah memahami tentang


dengan kurangnya keadaannya
pengertahuan tentang O : Wajah rileks, sanmtai
penyakitnya A : Masalah teratasi
P : -

Anda mungkin juga menyukai