Sistem sensorik
C5 : bahu
C6-8 : tangan
T4 : puting susu
T10 : pusar
S3-5 : daerah pelana
Reseptor
1. Rasa raba
Alat : kapas /kertas dipilin sampai ujung kecil
Periksa seluruh tubuh & bandingkan bagian yg
simetris
2. Rasa nyeri
Alat : jarum atau peniti
Pasien dg mata tertutup diberi rangsang tusukan
tajam dan tumpul pada tiap titik dermatom dan area
persyarafan , dibandingkan dg sisi simetris dg
intensitas yg sama
3. Uji rasa suhu
Alat : tabung isi air panas (40-50 ° C) dan dingin
(10-20° C)
Bagian proksimal ekstremitas lebih tahan dingin
dibandingkan bagian distal ekstremitas
Periksa seluruh bagian tubuh dibandingkan bagian
yg simetris
Hipestesi rasa dingin sering pd lesi talamus
4. Rasa gerak dan rasa sikap
Rasa gerak (kinetik) dirasakan saat tubuh
digerakkan scr pasif atau aktif, mrp rasa dimana
seseorang tahu bagian tubuh mana yg digerakkan
Rasa sikap / posisi, seseorang tahu bagaimana sikap
tubuh atau bagian dari tubuh
Tes : pasien diminta menutup mata, kemudian
gerakkan ibu jari ke atas dan ke bawah, tanyakan pd
pasien arah gerakan yg dilakukan
Gerakan terkecil yg msh bisa dirasakan ± 2°/1mm
5. Rasa getar
Alat : garpu tala 128 Hz
garpu tala yg bergetar diletakkan pd tulang yg
menonjol, mis : ibu jari kaki, malleolus lateral
/medial, tuberositas tibia, SIAS, sakrum, proc.
spinosus vertebra, sternum, klavikula, proc.
Stiloideus ulna dan radius, jari-jari
Lesi kolumna posterior : rasa getar lebih dulu
terganggu pd ekstremitas bawah dp ekstremitas atas,
bisa mrp gejala dini tabes dorsalis
6. Rasa raba kasar, rasa tekan
Diperiksa dg menekan dg jari/benda tumpul pd kulit
atau dg memencet ringan otot tendon & serabut
saraf
7. Rasa nyeri dalam
memencet otot /tendon & serabut saraf yg dekat
permukaan atau dg memencet testes atau biji mata
Menghilang pd stad dini tabes dorsalis
Rasa somestesia luhur