Anda di halaman 1dari 4

III.

Lokalisasi Taktil
A. Dasar Teori
Reseptor taktil adalah Mekanoreseptor, Mekanoreseptor berespons terhadap perubahanbentuk dan
penekanan fisik dengan mengalami depolarisasi dan menghasilkan potensial aksi.Apabila depolarisasinya
cukup besar, maka serat saraf yang melekat ke reseptor akan melepaskan potensial aksi dan menyalurkan
informasi ke korda spinalis dan otak.
1
Reseptor taktilyang berbeda memiliki kepekaan dan kecepatan
mengirim impuls yang berbeda pula.Kemampuan membedakan rangsangan kulit oleh satu ujung benda
dari dua ujung disebut diskriminasi dua titik. Tubuh bervariasi dalam kemampuan membedakan dua titik
pada tingkat derajat pemisahan bervariasi.
2
Normalnya dua titik terpisah 2-4mm. Dapat dibedakan pada
ujung jari tangan, 30-40mm dapat dibedakan pada dorsum pedis. Sensasi taktil dibawa ke kordaspinalis
oleh satu dari tiga jenis neuron sensorik : serat tipe A beta yang besar, serat tipe A deltayang kecil, dan
serat tipe C yang paling kecil. Kedua jenis serat tipe A mengandung mielin dan menyalurkan potensial
aksi dengan sangat cepat; semakin besar serat semakin cepat transmisinya dibanding serat yang lebih
kecil. Informasi taktil yang dibawa dalam serat A biasanya terlokalisasi baik. Serat C yang tidak
mengandung mielin dan menyalurkan potensial aksi ke korda spinalis jauh lebih lambat daripada serat A.
Hampir semua informasi mengenai sentuhan, tekanan, dan getaran masuk ke korda spinalis melalui akar
dorsal saraf spinal yangsesuai. Setelah bersinap di spina, informasi dengan lokalisasi dibawa oleh serat-
serat A yangmelepaskan potensial aksi dengan cepat (beta dan delta) di kirim ke otak melalui sistem
lemniskus kolumna dorsalis. Serat-serat saraf dalam sisitem ini menyebrang dari kiri ke kanan dibatang
otak sebelum bersinaps di talamus . Informasi mengenai suhu dan sentuhan yanglokalisasi kurang baik di
bawa ke korda spinalis melalui serat-serat C yang melepaskan potensial aksi secara lambat. Info tersebut
dikirim ke daerah retikularis di batang otak dan kemudian kepusat-pusat yang lebih tinggi melalui serat di
sitem anterolateral.
Indera raba (taktil): reseptor taktil adalah alat indera yang paling luas, terletak diseluruh
permukaan kulit dan beberapa selaput lendir. Ada dua fungsi penting yaitu untuk survival; dengan
mengidentifikasi sentuhan ringan secara umum, temperatur, dan rasa nyeri. Sedangkan fungsi
diskriminasi yang berkembang kemudian, penting untuk mengenal tekstur, bentuk, lokasi akuratdari suatu
sentuhan dan berperan penting dalam perkembangan persepsi tubuh, keterampilan motorik halus dan
praksis. Reseptor indera taktil terletak pada kulit dan beberapa lokasi selaput lendir. Indera taktil
memberikan informasi tentang kualitas benda-benda yang diraba (keras, halus, dsb), arah gerak dari input
taktil dan lokasi dari input tersebut (= fungsi diskriminatif). Selain itu system taktil juga menerima rasa
raba halus, nyeri dan temperatur (=fungsi protektif).Reseptor taktil, terdapat paling sedikit 6 jenis
reseptor, tapi sebenrnya masih banyak reseptortaktil yang serupa.
1
1. Beberapa ujung saraf bebas, yang terdapat di jumpai di semua bagian kulit dan jaringan-
jaringan lain,dapat mendeteksi rabaan dan tekanan.
2. Reseptor raba dengan sensitivitas khusus,yakni badan meisner, yang meupakan juluran saraf
bermielin dari sensorik besar meilin jenis (A&B). Reseptor ini terutama peka terhadap pergerakkan objek
di atas permukaan kulit seperti juga terhadap getaran berfrekuensi rendah.
3. Ujung jari dan daerah-daerah lainnya yang mengandung banyak sekali badan meissner
biasanya juga mengandung reseptor taktil yang ujung nya meluas,yang salah satu jenisnya diskus Merkel.
Berperan penting dalam melokalisasi sensasi raba di daerah permukaan tubuhyang spesifik dan
menentukan bentuk apa yang dirasakan.
4. Pergerakkan sedikit saja pada setiap rambut tubuh akan merangsang serabut saraf yang pangkal
nya melilit.jadi setiap rambut, dan bagian dasar serabut saraf yang disebut organ ujung rambut. Reseptor
ini dapat mendeteksi, pergerakkan objek pada permukaan tubuh atau kontak awal dengan tubuh.
5. Ruffini reseptor ini berguna untuk menjalarkan sinyal perubahan bentuk jaringan yang terus-
menerus, missalnya sinyal raba dan tekan yang besar dan berkepanjangan.
6. Badan paccini . reseptor ini hanya dapat dirangang oleh penekanan lokal jaringan yang cepat
karena reseptor ini beradaptasi dalam waktu sepersekian detik.
1

C. Hasil Pengamatan dan Pembahasan
No Ujung jari Telapak tangan Lengan bawah Lengan atas Tengkuk
1 0,3 0,6 2,3 1,5 1,5
2 Sesuai titik 1 1,5 1 Sesuai titik
3 1,9 1,6 1 1 0,8
4 Sesuai titik 0,5 2 1 1,5
5 0,8 0,8 1,3 1,5 1

Lokalisasi taktil di tiap bagian tubuh berbeda, dan paling sulit melokalisasi di lengan bawah dapatterlihat
di hasil percobaan dimana jarak perangsangan dan lokalisasi nya berbeda cukup jauh.Jika kurang dari 5
cm maka hasilnya adalah baik, dan jika lebih dari 5 cm maka hasilnya adalahtidak baik pada syaraf
perabanya.
TPL (Two Point Localization ) lebih peka pada bagian yang menonjol, seperti hidung, mata,bibir, dan
lain-lain; merupakan suatu system yang bersifat menyebar dan melingkar
Waktu mempengaruhi sehingga ada penyebaran sensasi.
E. Kesimpulan
Kemampuan lokalisasi taktil seseorang tidak sama besar pada seluruh bagian tubuh,Hampir semua
informasi mengenai sentuhan, tekanan, dan getaran masuk ke korda spinalis melalui akar dorsal saraf
spinal yang sesuai. TPL (lokalisasi taktil) lebih peka pada bagian yangmenonjol, seperti hidung, mata,
bibir, dan lain-lain.

IV. Diskriminasi Taktil
A. Dasar Teori
Kemampuan panca indra untuk membedakan keberadaan 2 titik yang mendapat rangsangan
sangat dipengaruhi oleh mekanisme inhibisi lateral yang meningkatkan derajat kontras pada pola spasial
yang disadari.Setiap jaras sensorik bila dirangsang, secara simultan akan menghasilkan sinyal inhibitorik
lateral, sinyal ini menyebar ke sisi sinyal eksitatorik dan menghambat neuron yang berdekatan.Sebagai
contoh, ingatlah neuron yang dirangsang di nukleus kolumna dorsalis.
1,2
Selain dari pusat sinyal
eksitatorik, jaras lateral pendek juga menjalarkan sinyal inhibitorik ke neuron di sekitarnya.Jadi, sinyal ini
lewat melalui interneuron tambahan yang mensekresi transmitter inhibitorik. Pentingnya inhibisi lateral
adalah bahwa inhibisi ini menghambat penyebaran sinyal eksitatorik ke lateral sehingga meningkatkan
derajat kontras dalam pola sensorik yang dirasakan di korteks serebralis.
1
C. Hasil Pengamatan dan Pembahasan
Ambang Diskriminasi Taktil
Ujung Jari : 0,3 cm
Pipi : 1,25 cm
Tengkuk : 2,1 cm
Bibir bawah : 0,3 cm
Bibir atas : 0,3 cm
Bagian yang terbesar ambang diskriminasi taktilnya yakni tengkuk, dan yang terkecil di bibir dan ujung
jari. Ini membuktikan bahwa sentuhan dua titik di tengkuk sulit dibedakan, karena reseptor peraba lebih
banyak namun lapang reseptif kecil di ujung jari atau bibir.
E. Kesimpulan
Apabila kedua titik menyentuh lapangan reseptif yang sama, keduanya akan dirasakan sebagai satu titik.
1. Sherwwod, Lauralee. 2010. Fisiologi manusia dari sel ke system edisi 8. Jakarta: EGC
2. Ganong WF. 2006. Review of medical physiology 22
nd
Ed. USA: The MacGraw-Hill Companies

Anda mungkin juga menyukai