Anda di halaman 1dari 3

Laporan Kunjungan ke Panti Sosial

Rudy Setiady
10.2012.323, Kelompok D-7
Mahasiswa Kedokteran
Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Krida Wacana
Alamat : Fakultas Kedokteran - Universitas Kristen Krida Wacana, Jalan Arjuna Utara Nomor 6, Kebon Jeruk
Jakarta Barat 11510
email : setiadyrudy@hotmail.com

Pada hari sabtu tanggal 13 oktober 2012 kami mahasiswa FK UKRIDA mengadakan
kunjungan ke panti baik panti asuhan maupun panti werdha. Kunjungan ke panti berdasarkan
urutan kelas masing-masing yang di kelompokan oleh ibu Ester. Saya dari kelas D melakukan
kunjungan ke panti sosial tresna werdha usada mulia 5 yang terletak di Jl. Cendrawasih VI,
Cengkareng, Jakarta Barat. Kelas C dan D melakukan perjalanan ke panti tersebut pada pukul
09.00 WIB. Perjalanan berlangsung dengan aman dan nyaman tanpa berbagai macam kendala
kecuali macet. Macet memang merupakan penyakit keturunan yang berada pada ibukota
Indonesia ini. Akan tetapi, kami semua cukup senang dan nyaman dalam perjalanan. Sampai
pada akhirnya kami pun sampai dengan selamat pada tujuan.
Sesampai di tempat tujuan, kami kelas C dan D rombongan berjalan ke panti werdha
tersebut karena jalan yang kami lewati tidak dapat di lalui oleh bis. Perjalanan memang tidak
memakan waktu yang cukup banyak, hanya 5 menit kami sampai ke pekarangan panti tersebut.
Sesampai kami dip anti, kami langsung di sambut oleh para pengurus panti yang sangat ramah
dan mempersilahkan kami semua untuk masuk ke dalam ruang pertemuan untuk mendengarkan
pengarahan dari ketua pengurus panti tersebut. PSTW Usada Mulia 5 adalah Panti yang
dikhususkan untuk para lansia sakit dan terlantar atau tidak memiliki keluarga. Warga Binaan
Sosial (WBS/Lansia) yang rata-rata tidak memiliki keluarga atau berasal dari keluarga tidak
mampu atau tidak bisa memmenuhi kebbutuhan nya sendiri baik jasmani maupun rohani.
Kondisi WBS PSTW Usada Mulia 5 saat ini 90% dalam kondisi sakit, yang pada umumnya
penyakit tang diderita WBS PSTW Usada Mulia 5 adalah penyakit karena usia lanjut (tua),
TBC/Paru, Stroke, kanker, asma dan lain-lain. Selain di ceritakan tentang tujuan didirikan PSTW
Usada Mulia 5, kami juga di ceritakan mengenai sejarah panti werdha ini, PSTW Usada Mulia 5
didirikan almarhumah Johana Sunarti Abdul Haris Nasution pada 1975. Namanya adalah Panti
Usaha Mandiri (PUM) yang menampung orang telantar dan berkecimpung dalam bidang
kesehatan. Namun, pada 10 Maret 2010, PUM diserahkan kepada Dinsos DKI Jakarta agar bisa
dikembangkan dan dikelola dengan baik, melalui Peraturan Gubernur Nomor 57 Tahun 2010,
yang ditandatangani Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. Setelah banyak bercerita, kami pun di
persilahkan untuk bertemu dengan para penghuni panti werdha, sebelum itu kami juga
diperingati bahwa tidak boleh mengunjungi penghuni yang menderita penyakit TB paru kecuali
jika menggunakan pengaman seperti masker karena berbahaya dan merupakan penyakit yang
menular.
Setelah mengerti, kami dengan rombongan yang terpisah pun segera bertemu dan
mewawancarai penghuni panti tersebut. Orang yang pertama saya kunjungi adalah bapak Fajar,
ia baru setengah bulan berada di panti tersebut karena ia menderita stroke ringan. Sebelumnya ia
mempunyai pekerjaan sebagai sopir pribadi di daerah Senen,Jakarta Pusat. Bapak yang belum
mempunyai anak tersebut beragama Kristen dan ia mempunyai rencana bila ia sembuh ia akan
meneruskan pekerjaannya sebagai sopir pribadi di Senen, setelah banyak berbincang, bapak yang
berumur 50 tahun tersebut ternyata murah senyum dengan giginya yang hilang satu tersebut.
Menurutnya, kehidupan dip anti tersebut sangat bosan karena dalam kesehariannya ia hanya
duduk di halaman, nonton, dan tidur. Tidak ada kegiatan yang menarik dip anti tersebut. Kami
berbincang sangat banyak hingga saya lupa apa yang kami bicarakan
Kami pun menuju ke seorang bapak di ruang fisioterapi, sebelum kami menyapa bapak
tersebut, bapak tersebut dengan senyum yang lebar langsung menyapa Halo kepada kami.
Tanpa saya sadari, kami pun sudah terlalrut dalam percakapan yang panjang tersebut. Bapak
tersebut Bernama Abduraman yang usianya sudah menginjak 50 tahun juga sama seperti bapak
Fajar. Ia menderita sejenis penyakit gatal di kakinya sehingga dalam kesehariannya, ia hanya
bisa duduk di ranjang fisioterapi saja. Akan tetapi setiap kami bertanya ia selalu menjawab
pertanyaan kami dengan senyum dan riang. Bapak tersebut mempunyai istri dan anak di
kampung. Bapak tersebut memang asli Jakarta dan ia juga turut serta dalam pilkada 2012.
Orang ketiga yang kami wawancarai adalah seorang perempuan yang paling muda dip
anti tersebut bernama Iis yang baru berusia 18 tahun sama seperti saya, sehingga kami pun
terlarut obrolan seperti teman sejawat. Iis ternyata menderita penyakit multiple fracture yang
terjadi akibat ia terlindas kereta api. Ia berasal dari Sumatra, ia menjadi penghuni panti sosial
tersebut karena ia merasa tidak mampu sehingga ia pergi dari kampung meninggalkan
keluarganya. Tanpa terasa, sudah 1 tahun lamanya ia menghuni panti tersebut dan menurutnya
menghuni panti tersebut ia merasa cukup senang karena ia tidak perlu pusing untuk bekerja,
mencari makan, dll.
Saya juga mewawancarai seorang nenek yang paling tua di panti tersebut yang sudah
berumur 97 tahun dan berasal dari semarang. Ia di tinggal oleh keluarganya dan di bawa ke panti
tersebut. Belum lama, ia terjatuh dari ranjang tempat ia tidur dan akibatnya ia harus berjalan
dengan menggunakan tongkat dengan terpogoh-pogoh. Ia sangat hobi sekali memasak dan
merajut. Sampai akhir ini kabar mengenai keluarganya tidak jelas dan ia menceritakannya sangat
sedih sekali.
Masih banyak penghuni yang saya wawancarai akan tetapi saya tidak ingat nama dan
identitas mereka masing-masing. Saya tidak mau menanyakan identitas mereka dengan
menggunakan catatan kecil dan pena, karena menurut saya kita menanyakan identitas mereka
hanya untuk memenuhi tuntutan dalam mengerjakan tugas saja, akan tetapi saya dapat
menerapkan empati yang sudah dipelajari. Setelah, selesai acara kita dalam kunjungan dan
wawancara di panti pada pukul 12.00, kami pun kembali berkumpul untuk absen pulang. Setelah
itu kami mengucapkan terima kasih kepada ketua pengurus PSTW Usada Mulia 5 karena telah
menerima kunjungan kami. Setelah itu kami pun segera menuju ke bis dan kembali ke kampus
dengan selamat.

Anda mungkin juga menyukai