Anda di halaman 1dari 3

1.

Darah
Bagian-bagian darah
Sel-sel darah (bagian yg padat)

 Eritrosit (sel darah merah)


 Leukosit (sel darah putih)
 Trombosit (keping darah)

Plasma Darah (bagian yg cair)

 Serum
 Fibrinogen

Fungsi Darah
Darah mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah
2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh
plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal
3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan
oleh plasma darah.
4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah
5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih
6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah
7. Menjaga kestabilan suhu tubuh.

Percobaan : Indera Peraba


Nama Percobaan : Lokalisasi Taktil
Nama Subjek Percobaan : Jonbares G
Tempat Percobaan : Laboratorium Psikologi Faal
a. Tujuan Percobaan : Memahami serta mengetahui kepekaan saraf peraba
dengan melokalisir tempat yang ditusukkan ke
berbagai tempat, serta mengetahui kepekaan TPL
( Two Point Localization ).
b. Dasar Teori : TPL ( Two point localization ) lebih peka pada
bagian yang menonjol, seperti bibir, hidung, mata,
ujung jari dan telinga. Jarak yang asisten tusuk
dengan yang pratikan dapat tergantung pada waktu.
Waktu mempengaruhi sehingga ada penyebaran
sensasi. TPL adalah system yang menyebar dan
melingkar.

Reseptor taktil adalah mekanoreseptor.


Mekanoreseptor berespons terhadap perubahan
bentuk dan penekanan fisik dengan mengalami
depolarisasi dan menghasilkan potensial aksi.
Apabila  depolarisasinya cukup besar, maka serat
saraf yang melekat ke reseptor akan melepaskan
potensial aksi dan menyalurkan informasi ke korda
spinalis dan otak. Reseptor taktil yang berbeda
memiliki kepekaan dan kecepatan mengirim impuls
yang berbeda pula. Dikriminasi titik adalah
Kemampuan membedakan rangsangan kulit oleh satu
ujung benda dari dua ujung disebut diskriminasi dua
titik. Berbagai daerah tubuh bervariasi dalam
kemampuan membedakan dua titik pada tingkat
derajat pemisahan bervariasi. Normalnya dua titik
terpisah 2– 4 mm dpt dibedakan pada ujung jari
tangan, 30-40mm dpt dibedakan pada dorsum pedis.
Tes dapat menggunakan kompas, jepitan rambut.

Sensasi taktil dibawa ke korda spinalis oleh satu dari


tiga jenis neuron sensorik: serat tipe A beta yang
besar, serat tipe A delta yang kecil, dan serat tipe C
yang paling kecil. Kedua jebis serat tipe A
mengandung mielin dan menyalurkan potensial aksi
dengna sangat cepat; semakin besar serat semakin
cepat transmisinya dibanding serat yang lebih kecil.
Informasi taktil yang dibawa dalam serat A biasanya
terlokalisasi baik. Serat C yang tidak mengandung
mielin dan menyalurkan potensial aksi ke korda
spinalis jauh lebih lambat daripada serat A.

Hampir semua informasi mengenai sentuhan,


tekanan, dan getaran masuk ke korda spinalis
melalui akar dorsal saraf spinal yang sesuai. Setelah
bersinap di spinal, informasi dengan lokalisasi
dibawa oleh serat-serat A yang melepaskan potensial
aksi dengan cepat (beta dan delta) di kirim ke otak
melalui sistem lemniskus kolumna dorsalis. Serat-
serat saraf dalam sisitem ini menyebrang dari kiri ke
kanan di batang otak sebelum bersinaps di talamus.
Informasi mengenai suhu dan sentuhan yang
lokalisasi kurang baik di bawa ke korda spinalis
melalui serat-serat C yang melepaskan potensial aksi
secara lambat. Info tersebut dikirim ke daerah
retikularis di batang otak dan kemudian ke pusa-
pusat yang lebih tinggi melalui serat di sitem
anterolateral.
c. Alat Yang Digunakan : Pensil yang tumpul ujungnya, spidol, dan penggaris.
d. Jalannya Percobaan : Asisten menusuk tangan dengan tinta dan selanjutnya
praktikan menentukan tusukan itu berasal dari mana
dan menusuk kembali tusukan dari asisten.
e. Hasil Percobaan : Nilai tusukan pertama dengan yang ke dua kurang
dari 5 cm berarti saraf peraba baik dan lebih dari 5
cm saraf peraba kurang baik.
f. Kesimpulan : TPL ( Two point localization ) lebih peka pada
bagian yang menonjol, seperti bibir, hidung, mata,
ujung jari dan telinga. Jarak yang asisten tusuk
dengan yang pratikan dapat tergantung pada waktu.
Waktu mempengaruhi sehingga ada penyebaran
sensasi. TPL adalah sistem yang menyebar dan
melingkar.
g. Daftar Pustaka : Puspita, I.1999. Psikologi faal.Depok: Universitas   
Gunadarma.

Pinel,J.P.J.1993. Biopsycology.2nd ed. Massachusetts:

Allyn and Bacon.

Anda mungkin juga menyukai