FACULTY LO:
1. Reseptor general
2. Modalitas sensoris
3. Konsep neuron ordo 1, 2, 3
4. Sistem DCML, PCML
5. Sistem ALS
6. Sistem trigeminotalamik
7. Mapping sensoris (gambar)
8. Mekanisme nyeri
SENSASI
Modalitas sensoris
1. Sensasi umum/general
a. Somatic: termasuk sensasi taktil, nyeri, proprioseptif
b. Visceral/dalam: tekanan, rasa lapar, dan suhu
2. Sensasi spesial: pembau, perasa, penglihatan, keseimbangan
Reseptor sensoris
1. Berdasarkan struktur mikroskopisnya
a. Free nerve endings
i. Hanya terdapat dendrit
ii. Reseptor untuk nyeri, suhu, gatal adalah reseptor sensoris tipe ini
iii. Menghasilkan potensial berjenjang/graded potential
b. Encapsulated nerve endings
i. Dendritnya ditutupi oleh kapsul jaringan ikat
ii. Contohnya adalah korpuskulum paccini untuk tekanan
iii. Menghasilkan potensial berjenjang/graded potential
iv. Posisinya lebih dalam, sehingga untuk tereksatitasi membutuhkan tekanan lebih
c. Separate cells
i. Biasanya terdapat pada organ indera
ii. Menghasilkan potensial reseptor yang akan ditransmisikan melalui eksositosis oleh
neurotransmitter
SENSASI SOMATIK
Adaptasi:
- Tonik: mempertahankan postur dan keseimbangan
- Fasik (cepat): ketika terjadi perubahan
Tipe-tipe nyeri
Lokalisasi nyeri
Jalur spinothalamic/anterolateral
1. Traktus spinothalamic mempunyai dua divisi:
a. Anterior: crude touch (very light touch, cannot be discriminated), pressure
b. Lateral: pain and temperature
c. Keduanya bisa saling tumpang tindih
2. Bagaimana stimulasi dari jalur ini? Untuk dapat menyalurkan sensoris tersebut, harus ada reseptor
yang menerima impuls
3. Jenis reseptor yang berperan dalam jalur ini:
a. A-delta
i. Cold temperature
ii. Mechanical stimuli
iii. Keduanya dianggap sebagai prick pain atau nyeri hebat
b. C
i. Slow pain
1) Ketika kita terluka, maka akan terjadi kenaikan kadar bradikinin, K+, H+, dan
histamine pada reseptor
2) Senyawa-senyawa tersebut memberi tahu kita bahwa ada kerusakan jaringan
ii. Hot temperature
iii. Crude touch and pressure
1) Merkels discs
2) Free nerve endings
3) Peritrachial nerve endings
4. Pada kornu posterior, terdapat beberapa bagian yang dipisah-pisah yang dinamakan rexed laminae.
Mulai dari arah lateral ke medial, terdapat bagian I, II, III, IV, V
a. I: marginal nucleus
b. II: substansia gelatinosa of orlando
c. III: nucleus propeus
d. V: reticular nucleus
5. Untuk stimulus yang dihantarkan menggunakan serabut neuron tipe C pembawa stimulus dari hot
temperature dan slow pain, akan bersinapsis pada rexed laminae II dan III, kemudian mengalami
crossing pada komissura anterior
6. Untuk stimulus yang dihantarkan menggunakan serabut neuron tipe A-delta pembawa stimulus dari
cold temperature dan mechanical stimuli, akan bersinapsis pada rexed laminae I dan V, kemudian
mengalami crossing pada komissura anterior
7. Khusus untuk pembawa stimulus dari crude touch, serabutnya akan dibawa ke bagian anterior
kolumna alba, sementara yang lainnya akan dibawa ke bagian lateral kolumna alba. Makanya nama
dari traktus ini adalah anterolateral
8. Selain ada anterolateral, sebenarnya ada juga posteriorlateral (tractus of lissauer) yang menghantarkan
stimulus yang sama. Ketika stimulus crude touch, pain, temperature, dan pressure dihantarkan,
mereka bisa memilih untuk menuju ke jalur anterolateral atau jalur ke posteriorlateral 2-3 di bawah
medula spinalis yang dirangsang sebelum bersinapsis pada rexed laminae
9. Untuk stimulus crude touch yang dibawa ke bagian kolumna alba anterior kemudian disalurkan ke
atas, dinamakan ventrospinathalamic tract (VST). Untuk stimulus sisanya yang dibawa ke bagian
kolumna alba lateral kemudian disalurkan ke atas, dinamakan lateral spinothalamic tract (LST)
10. Pada lateral spinothalamic tract (LST) terdapat dua jalur: neospinothalamic pathway untuk jaras
dengan serabut tipe A-delta, dan paleospinothalamic pathway untuk jaras dengan serabut tipe C. Tapi
bagian ini tidak usah dihafalkan atau dipahami
11. Untuk stimulus yang dihantarkan menggunakan serabut neuron tipe C pembawa stimulus dari crude
touch, akan langsung menuju bagian thalamus bagian ventroposteriorlateral (VPL) dan
ventroposteriorinferior (VPI)
12. Untuk stimulus yang dihantarkan menggunakan serabut neuron tipe C pembawa stimulus dari slow
pain dan hot temperature, bisa melalui dua jalur:
a. Jalur pertama sebanyak 15% total jaras akan dibawa langsung ke thalamus bagian nukleus
spesifik maupun yang tidak spesifik
b. Jalur kedua sebanyak 85% total jaras akan dibawa ke reticular formatio. Reticular formatio
berfungsi sebagai pengaturan kejagaan (wakefulness, alerting) untuk CNS. Ketika kita bangun,
panik, dan fokus, maka reticular formatio akan aktif dan bertugas sebagai pemilah hal-hal mana
yang harus otak kita fokuskan. Sementara ketika kita tidur, reticular formatio ini juga ikut
tertidur, makanya ketika kita menyentuh orang yang sedang tidur, mereka tidak sadar
13. Setelah dihantarkan ke thalamus, serabut neuron tipe C pembawa stimulus dari slow pain dan hot
temperature ini bisa menuju korteks cerebri. Selain korteks cerebri, stimulus juga dihantarkan ke gyrus
cinguli (sistem limbik) dan korteks insula yang berkaitan dengan emosi
14. Setelah dibawa ke thalamus, semua serabut yang ada, bisa dibawa ke bagian 1/3 posterior kapsula
interna, kemudian ke corona radiata, dan diarahkan menuju somatosensorik primer dan sekunder
15. Traktus anterolateral (semua serabut yang telah disebutkan) bisa bercabang ke colliculus superior (kita
refleks melihat sumber nyeri, karena colliculus superior berfungsi sebagai respon stimulus untuk
penglihatan). Bisa juga bercabang ke nukleus parabrachial, dari situ akson-aksonnya akan
menghantarkan stimulus ke bagian amygdala yang juga merupakan sistem limbik
Trigeminothalamic pathway
1. Terdapat sinyal kortikofugal: mengatur sensitivitas/konduktivitas dari jaras, supaya tidak terlalu cepat
ataupun lambat
Pain:
1. Somatic: nyeri dari luar dan pada kulit dengan reseptor nociceptors
2. Visceral: nyeri yang berasal dari organ dalam
Referred pain
1.
Spino-cerebellar tract
1. Terdapat tiga bagian
a. Dorsal spinocerebellar tract
b. Ventral spinocerebellar tract
c. Cuneocerebellar tract
2. Traktus ini berguna untuk propioseptif
3. Kritikal untuk postur, keseimbangan, dan koordinasi pergerakan
Mapping somatosensorik
Rangkuman jaras