Anda di halaman 1dari 8

Physiology practicum reflex

A.Landasan Teori

Gerak pada umumnya terjadi secara sadar, namun, ada pula gerak
yang terjadi tanpa disadari yaitu gerak refleks.Untuk terjadi gerak refleks,
maka dibutuhkan struktur sebagai berikut: organ sensorik (yang menerima
impuls), serabut saraf sensorik (yang menghantarkan impuls), sumsum tulang
belakang (serabut-serabut saraf penghubung menghantarkan impuls), sel saraf
motorik (menerima dan mengalihkan impuls), dan organ motorik (yang
melaksanakan gerakan). Gerak refleks merupakan bagian dari mekanika
pertahanan tubuh yang terjadi jauh lebih cepat dari gerak sadar, misalnya
menutup mata pada saat terkena debu, menarik kembali tangan dari benda
panas menyakitkan yang tersentuh tanpa sengaja. Gerak refleks dapat
dihambat oleh kemauan sadar; misalnya, bukan saja tidak menarik tangan dari
benda panas, bahkan dengan sengaja menyentuh permukaan panas (Pearce,
2009: 292).
Gerak refleks ialah gerakan pintas ke sumsum tulang belakang. Ciri
refleks adalah respon yang terjadi berlangsung dengan cepat dan tidak
disadari. Sedangkan lengkung refleks adalah lintasan terpendek gerak refleks.
Neuron konektor merupakan penghubaung antara neuron sensorik dan neuron
motorik. Jika neuron konektor berada di otak, maka refleksnya disebut refleks
otak. Jika terletak di susmsum tulang belakang, maka refleksnya disebut
refleks tulang belakang. Gerakan pupil mata yang menyempit dan melebar
karena terkena rangsangan cahaya merupakan contoh refleks otak. Sedangkan
gerak lutut yang tidak disengaja merupakan gerak sumsum tulang belakang
(Idel, 2000: 210-215).
B. Examination Procedures

1. Reflek pupil : pada mata terbuka yang diterangi oleh senter.reflek pupil
positive jika terlihat konstruksi pupil nya
Receptor : retina
Afferent nerve : n.optimus (N.II)
Integration center : midbrain
Efferent nerve : n.occulomotorius (N.II)
Effectors : otot polos iris
2. Reflek patella : ketuk ligamentum patella pada saat probandus duduk yang
kakinya menggantung. Respon positif jika ada ekstensi articulation genu
3. Reflek bicep : fleksikan siku probandus, letakkan tangan bawah probandus
diatas paha dengan posisi telapak tangan keatas
- Letakkan ibu jari kiri diatas tendon bisep peobandus
- Perkusi ibu jari pemeriksa dengan reflek hammer
- Amati adanya fleksi ringan yang normal pada siku probandus, rasakan
kontraksi otot bisep
4. Reflek triceps : fleksikan siku probandus, sangga lengan probandus dengan
non dominan
Palpasi tendon trisep sekitar 2-5 cm diatas siku
Perkusi reflek hammer pada tendon trisep
Amati adanya ekstensi ringan yang normal pada siku
Reflek positif jika ada ekstensi pendek di lengan bawah. Sentrum c 7,8
5. Reflek tromner houfmann : probandus duduk santai
Tangan probandus kita pegang pada pergelangan dan jari-jari nya disuruh
entengkan.
Jari tengah probandus kita jepit diantara telunjuk dan ibu jari. Gores kuat-kuat
ujung jari tengah probandus.
Hasilnya positif apabila goresan kuat tadi mengakibatkan fleksi jari telunjuk,
serta fleksi dan abduksi ibu jari. Kadang disertai fleksi jari lainnya.

reflek Achilles : ketuk pada tendon Achilles. Itu positif

C. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Martil reflek
a. Kapas
b. Air
c. Senter

D. hasil praktikum

Gerak refleks

Data Pasien

Nama probandus : Pak Eko

Usia : 36 tahun

Jenis kelamin : Laki-Laki

Kewarganegaraan :Indonesia

Tinggi :164 cm

Berat badan :64 kg


Refleks test

No refleks Respond identified Result


1 Pupil Probandus didapatkan mengedip Reflek positif pada
dan dapat dilihat dengan jelas kondisi normal
konstruksi pupil
2 Biceps Adanya fleksi ringan pada kedua Reflek positif pada
tangan probandus kondisi normal
3 Triceps Didapatkan adanya gerakan ringan Normal
pada lengan bawah kiri dan kanan
probandus
4 Patella Didapatkan adanya gerak reflex Normal
pada kaki kiri dan kanan (lutut
bergotyang kedepan)
5 Achilles Pada saat tendon Achilles diketuk Normal
didapatkan respon probandus
Respon yang terjadi adalah fleksi
plantar

6 Trimmer hoofman Tidak didapatkan fleksi jari telunjuk Negatif dan ini
dan jari lain nya Normal pada orang
sehat
E. Pembahasan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui refleks regangan otot.
Gerak refleks adalah gerak yang dihasilkan oleh jalur saraf yang paling
sederhana. Jalur saraf ini dibentuk oleh sekuen neuron sensor, interneuron,
dan neuron motor, yang mengalirkan impuls saraf untuk tipe reflek
tertentu.Gerak refleks yang paling sederhana hanya memerlukan dua tipe sel
sraf yaitu neuron sensor dan neuron motor. Gerak refleks disebabkan oleh
rangsangan tertentu yang biasanya mengejutkan dan menyakitkan. Misalnya
bila kaki menginjak paku, secara otomatis kita akan menarik kaki dan akan
berteriak. Refleks juga terjadi ketika kita membaui makanan enak, dengan
keluarnya air liur tanpa disadari. Gerak refleks terjadi apabila rangsangan
yang diterima oleh saraf sensori langsung disampaikan oleh neuron perantara
(neuron penghubung). Hal ini berbeda sekali dengan mekanisme gerak biasa.
Gerak biasa rangsangan akan diterima oleh saraf sensorik dan
kemudian disampaikan langsung ke otak. Dari otak kemudian dikeluarkan
perintah ke saraf motori sehingga terjadilah gerakan. Artinya pada gerak biasa
gerakan itu diketahui atu dikontrol oleh otak. Sehingga oleh sebab itu gerak
biasa adalah gerak yang disadari.
Proses yang terjadi pada refleks melalui jalan tertentu disebut
lengkung refleks. Komponen-komponen yang dilalui refleks adalah sebagai
berikut: (1) Reseptor rangsangan sensoris : ujung distal dendrit yang
menerima stimulus peka terhadap suatu rangsangan misalnya kulit, (2)
Neuron aferen (sensoris) : melintas sepanjang neuron sensorik sampai ke
medula spinalis yang dapat menghantarkan impuls menuju ke susunan saraf
pusat, (3) Neuron eferen (motorik) : melintas sepanjang akson neuron motorik
sampai ke efektor yang akan merespon impuls eferen menghantarkan impuls
ke perifer sehingga menghasilkan aksi yang khas, (4) Alat efektor : dapat
berupa otot rangka, otot jantung, atau otot polos kelenjar yang merespons,
merupakan tempat terjadinya reaksi yang diwakili oleh suatu serat otot atau
kelenjar.
Jenis-jenis pemeriksaan gerak refleks dalam praktikum ini adalah
sebagai berikut: (1) Refleks Patella. Refleks patella ditimbulkan dengan cara
mengetok tendon patella tepat di bawah patella. Pasien dalam keadaan duduk
atau tidur terlentang. Jika pasien terlentang, pengkajian menyokong kaki
untuk memudahkan relaksasi otot. Kontraksi quadriseps dan ekstensi lutut
adalah respons normal, (2) Refleks Biseps. Refleks biseps didapat melalui
peregangan tendon biseps pada saat siku dalam keadaan fleksi. Orang yang
menguji menyokong lengan bawah dengan satu tangan sambil menempatkan
jari telunjuk dengan menggunakan palu refleks. Respons normal dalam fleksi
pada siku dan kontraksi biseps, (3) Refleks Triseps. Untuk menimbulkan
refleks triseps, lengan pasien difleksikan pada siku dan diposisikan di depan
dada. Pemeriksaan menyokong lengan pasien dan mengidentifikasi tendon
triseps dengan mempalpasi 2,5 sampai 5 cm di atas siku. Pemukulan langsung
pada tendon normalnya menyebabkan kontraksi otot triseps dan ekstensi siku,
(4) Refleks Achiles. Buat pergelangan kaki dalam keadaan rileks, kaki dalam
keadaan dorsi fleksi pada pergelangan kaki dan palu diketok pada bagian
tendon Achilles. Respon yang terjadi adalah fleksi plantar, (reflek pupil)
dengan cara menyoroti mata probandus dengan cahaya dari senter

CEREBELUM TEST
NO TEST RESPOND RESULT
1 Post pointing test Probandus normal
didapatkan bias
melakukan dan
menyentuh
sesuatu/benda
dengan cepat
2 Romberg Probandus dengan normal
mata tertutup dan
kaki bisa tetap
berdiri lurus
3 Adidokokinesis Probandus bias normal
melakukan
gerakan berulang
dengan benar
4 Disartri Probandus bias
mengucapkan
kata berulang
5 Tremor insensity Tidak didapatkan normal
tremor pada
tangan probandus
sat diminta
mengambil
sesuatu
barang/benda
6 rebound Probandus dapat normal
menahan dengan
kuat,saat
pemeriksa
mncoba
mendorong tngan
probandus

Anda mungkin juga menyukai