Anda di halaman 1dari 23

REFLEKS

Nailil Ulfah
( ratu kerajaan opak yang sangat
sombong)
PENGERTIAN

 Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari.
Penjalaran impuls pada gerak refleks berlangsung cepat, melewati jalur
pendek dan tidak melalui otak, tetapi melalui sumsum tulang belakang.
Contohnya terangkatnya kaki saat menginjak paku, menutupnya kelopak
mata ketika benda asing masuk ke mata, dan gerakan tangan saat memegang
benda panas. Hantaran impuls pada gerak refleks mirip eperti pada gerak
biasa. Bedanya, impuls pada gerak refleks tidak melalui pengolahan oleh
pusat saraf. Neuron di otak hanya berperan sebagai konektor saja. Ada dua
macam neuron konektor di otak dan di sumsum tulang belakang
FUNGSI REFLEK TUBUH

 Semua gerakan reflektorik merupakan gerakan yang bangkit untuk


penyesuaian diri, baik untuk menjamin ketangkasan gerakan volunter
maupun membela diri. Gerakan refleks pada manusia terjadi secara
otomatis atau tidak disadari yang timbul akibat adanya rangsangan
 merupakan suatu reaksi perlindungan
 Gerak refleks merupakan bagian dari mekanisme pertahanan tubuh
dan terjadi jauh lebih cepat dari gerak sadar. Misalnya, menutup mata
pada saat terkena debu
KLASIFIKASI REFLEK UTAMA

SECARA GARIS BESAR REFLEK TERBAGI DUA


1.Refleks otak
Adalah gerak refleks yang melibatkan saraf perantara yang terletak di otak,
misalnya berkedipnya mata, refleks pupil mata karena rangsangan cahaya.
2. Refleks sumsum tulang belakang
Adalah gerak refleks yang melibatkan saraf perantara yang terletak di sumsum
tulang belakang, misalnya sentakan lutut karena kaki menginjak batu yang
runcing. Gerak refleks sumsum tulang belakang terdiri dari 4 jenis gerak refleks,
yaitu : refleks fisiologis , refleks patologis, dan yang terakhir refleks primittive
REFLEKS SUMSUM TULANG BELAKANG

 a. Refleks fisiologis adalah gerak refleks yang terjadi akibat


rangsangan yang terjadi pada tendon atau periosteum.
 b.Refleks Patologis ialah gerak reflekstorik densitif yang pada
orang dewasa diatur dan ditekan oleh aktivitas susunan pyramidal.
 c. Refleks Primitif  gerak refleks yang muncul pada saat
perkembangan dalam kandungan atausetelah lahir dan biasanya
hilang setelah umur bayi 6 bulan.
KOMPONEN REFLEK LENGKUNG
 Lengkung refleks adalah jalur yang dilewati proses reflex/ gerak refleks.Rangsangan yang diakibatkan oleh perubahan
lingkungan di dalam ataupun di luar tubuh akan menimbulkan respon yang berwujud sebagai perilaku manusia. Reaksi
tubuh terhadap suatu ransangan yang melibatkan sistem saraf disebut reflex. Peristiwa reflex terjadi melelui mekanisme
yang melalui jalur tertentu. Jalur reflex tersebut bila dibuat gambar bagian urutan peristiwa yang terjadi di reseptor, saraf
eferen, medulla spinalis sebagai saraf pusat, saraf eferen dan fektor akan terlihat sebagai jalur yang melengkung. Dengan
demikian jalur yang dilalui proses reflex sering disebut Lengkung Refleks.
  Komponen-komponen yang dilalui refleks adalah sebagai berikut :
1. Reseptor rangsangan sensoris : ujung distal dendrit yang menerima stimulus
peka terhadap suatu rangsangan misalnya kulit.
2. Neuron aferen (sensoris) : melintas sepanjang neuron sensorik sampai ke medula
spinalis yang dapat menghantarkan impuls menuju ke susunan saraf pusat.
3. Neuron eferen (motorik) : melintas sepanjang akson neuron motorik sampai ke
efektor yang akan merespon impuls eferen menghantarkan impuls ke perifer
sehingga menghasilkan aksi yang khas.
4. Alat efektor : dapat berupa otot rangka, otot jantung, atau otot polos kelenjar
yang merespons, merupakan tempat terjadinya reaksi yang diwakili oleh suatu
serat otot atau kelenjar.
GAMBAR REFLEK LENGKUNG
CIRI CIRI GERAK REFLEK

Berikut ini adalah ciri-ciri gerak refleks yaitu:


 Dapat diramalkan jika rangsangannya sama
 Memiliki tujuan tertentu bagi organisme tersebut
 Memiliki reseptor tertentu dan terjadi pada efektor tertentu
 Berlangsung cepat, tergantung pada jumlah sinapsis yang dilalui impuls
 Spontan, tidak dipelajarai dulu
 Fungsi sebagai pelindung dan pengatur tingkah laku hewan
 Respon terus menerus dapat menyebabkan kelelahan
PENYEBAB TERJADINYA REFLEK

 Penyebab terjadinya gerak refleks pada manusia Secara sederhana, gerak refleks
gerakan yang tidak di sadari. Gerakan yang melalui perjalanan impuls
(rangsang) pendek dan tanpa diolah oleh otak serta, menimbulkan tanggapan
dari anggota tubuh.
 Gerak refleks pada tubuh manusia dapat terjadi akibat hal-hal tertentu. Misalnya,
 gerakan saat kaget, tangan atau kaki menyetuh benda tajam, mencium bau
makana enak sehingga liur keluar tanpa di sadari, gerakan pupil mata membesar
dan kepala menjauh ketika telunjuk di arahkan secara tiba-tiba kearah mata dan
menaarik tangan serta berteriak ketika tangan mendekati api.
PROSEDUR PEMERIKSAAN REFLEK

1. REFLEKS OTAK
 merupakan gerakan yang terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa
disadari terlebih dahulu.
refleks otak bila saraf penghubung (asosiasi) berada di dalam otak, misalnya,
gerak mengedip atau mempersempit pupil bila ada sinar 
2. Refleks sumsum tulang belakang
A. REFLEK FISIOLOGI
 Refleks fisiologis adalah gerak refleks yang terjadi akibat
rangsangan yang terjadi pada tendon atau periosteum.
 1. Refleks Biseps
 Fleksikan lengan klien pada bagian siku hingga 450 dengan
telapak tangan menghadap ke bawah.
 Letakan ibu jari anda ke di fosa antekubital di dasar tendon
biseps dan jari-jari lain anda di atas tendon biseps.
 Pukul ibu jari anda dengan refleks hammer.
 
2. Refleks Triseps

 Letakan lengan penderita di atas lengan pemeriksa.


 Tempatkan lengan bawah penderita dalam posisi
antara fleksi dan ekstensi.
 Minta klien untuk merilekskan lengan bawah.
 Raba triseps untuk memastikan bahwa otot tidak
tegang.
 Pukul tendo triseps yang lewat fosa olekrani dengan
refleks hammer.
3. Refleks Patela

 Minta klien duduk dengan tungkai bergantung


di tempat tidur atau kursi atau minta klien
berbaring terlentang dan sokong lutut dalam
posisi fleksi 900
 Raba daerah tendo patela.
 Satu tangan meraba paha penderita bagian
distal, tangan yang lain memukulkan relfleks
hammer pada tendo patela.
4. Refleks brakioradialis

 Letakkan lengan bawah penderita di atas lengan


bawah pemeriksa.
 Tempatkan lengan bawah klien dalam posisi
antara fleksi dan ekstensi sedikit pronasi
 Minta klien untuk merilekskan lengan bawahnya
 Pukul tendo brakialis pada radius bagian distal
dengan menggunakan ujung datar refleks
hammer
5. Refleks achilles

 Minta klien untuk mempertahankan posisi,


seperti pada pengujian patela.
 Dorsifleksikan pergelangan kaki klien
dengan memegang jari-jari kaki dengan
telapak tangan anda dan naikkan ke atas.
 Pukul tendon achilles tepat di atas tumit
pada maleolus pergelangan.
6. Refleks superfisialis (abdominalis)

 Minta klien berdiri atau berbaring


terlentang.
 Tekan kulit abdominal dengan gagang
refleks hammer di atas batas lateral otot-
otot rektus abdominal ke arah bagian garis
tengah.
 Ulangi pengujian ini pada masing-masing
kuadran abdominal.
B. REFLEK PATOLOGIS
Refleks patologis adalah refleks-refleks yang tidak dapat
ditemukan pada orang yang sehat, kecuali bayi dan anak
kecil. Refleks-refleks patologik yang sering diperiksa
diantaranya babinski, hoffman, dan tromner.
1. Refleks babinski (plantar)
 Gunakan benda yang memiliki ketajaman sedang,
seperti ujung hammer atau kunci.
 Goreskan ujung benda tadi pada telapak kaki klien
bagian lateral, dimulai ujung telapak kaki belakang
terus ke atas dan berbelok sampai pada ibu jari.
2. Refleks hoffmann

 Mintalah klien berbaring terlentang atau duduk


dengan santai.
 Tangan klien dipegang pada pergelangan dan jari-
jarinya disuruh fleksi atau entengkan.
 Jari tengah penderita kita jepit diantara telunjuk dan
jari tengah kita.
 Dengan ibu jari kita gores kuat ujung jari tengah
klien.
 Refleks positif, bila goresan kuat tadi mengakibatkan
fleksi jari telunjuk, serta flesi dan abduksi ibu jari,
terkadang diikuti fleksi jari lainnya.
3. Refleks tromner

 Minta klien berbaring terlentang atau duduk.


 Tangan klien kita pegang pada pergelangan dan
jari-jarinya disuruh fleksi
 Jari tangan penderita kita jepit di antara telunjuk
dan jari tengah (ibu jari) kita
 Dengan jari tengah kita mencolek-colek ujung
jari klien.
C. REFLEK PRIMITIF

adalah gerakan feflektorik yang bangkit secara fisiologis pada


bayi dan tidak ditemukan pada anak yang sudah besar dan
orang dewasa. Bila ditemukan pada orang dewasa maka
menandakan kemunduran fungsi susunan saraf pusat.
Refleks-refleks pada primit adalah refleks menetek, snout
reflex, refleks grasp, refleks glabella dan refleks palmomental
1. Refleks Snout
 Stimulasi klien dengan melakukan perkusi pada bibir
atas.
 Refleks positif (+) bila bibir atas dan bawah menjungur
atau kontraksi otot-otot di sekitar bibir atau dibawah
hidung.
 Refleks Rooting (menghisap)
 Stimulasi klien dengan memberikan sentuhan pada
bibir/menyentuh sesuatu benda pada bibir.
 Refleks positif jika stimulasi tersebut menimbulkan
gerakan bibir, rahang bawah seolah-olah menetek.

Pemeriksaan refleks menggenggam (grasp


reflex)
Stimulasi dengan penekanan pada tempat
jari pemeriksa pada telapak tangan klien.
Refleks positif jika tangan klien mengepal.
 Refleks glabella
 Lakukan stimulasi dengan pukulan singkat pada glabella
atau sekitar supraorbitalis
 Refleks positif bila terdapat konstraksi singkat pada
kedua otot orbikularis okuli. Pada lesi perifer nervus
fasialis, refleks ini berkurang atau negatif, sedangkan
pada sindrom parkinson refleks ini meninggi. Pusat
refleks terletak di Pons.
 Refleks palmomental
 Stimulasi dengan gorean ujung pensil/gagang refleks
hammer terhadap kulit telapak tangan bagian tenar.
 Refleks positif bila terdapat konstraksi pada muskulus
mentalis dan orbikularis oris ipsilateral
Sekian
terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai