Sedangkan mengedipkan matanya,respon ini adalah refleks dasar sebagai bentuk respon
adanya benda yang akan masuk ke mata. Refleks kornea dilakukan dengan menyentuh
kornea mata salah satu siswa dengan sepotong kapas yang ujungnya dibuat runcing,yang
akan mengakibatkan dipejamkannya mata (m.orbicularis oculi). Perlu dipastikan siswa tidak
melihat arah datangnya kapas ke mata. Sensibilitas kornea dipengaruhi oleh N.V sensorik
cabang oftalmik. Refleks kornea tampak berkurang atau justru tidak terjadi pada kondisi
adanya ganguuan pada N.V sensorik, ataupun pada kondisi terjadinya kelumpuhan
m.orbicularis oculi yang dipersarafi oleh n.facialis (N.VII).
Gerak sadar: rangsang reseptor sel saraf sensorik otak sel saraf motorik
efektor tanggapan.
Gerak refleks : rangsang reseptor sel saraf sensorik sel saraf perantara (konektor)
sel saraf motorik efektor tanggapan antara sel saraf sensorik dengan sel saraf
motorik terdapat hubungan melalui sel saraf perantara (terletak di sumsum tulang
belakang). Jika simpul saraf yang masuk di sel saraf sensorik masih dalam daya
tampungnya,maka seluruh impuls saraf menuju otak dan mengakibatkan gerak sadar. Tetapi
jika impuls saraf yang masuk ke dalam sel saraf sensorikini akan menuju sel saraf motorik
melalui sel saraf perantara dan mengakibatkan gerak refleks. Ini terjadi karena impuls saraf
tanggapan dari otak di dahului impuls saraf yang langsung menuju sel saraf motorik dari sel
saraf sensorik.
Urutan impuls pada gerak biasa berbeda dengan pada gerak refleks. Urutan
jalannya impuls pada gerak biasa Stimulus pada organ reseptor – sel saraf sensorik – otak –
sel saraf motorik – respon pada organ efektor Gerak Refleks terjadi secara otomatis
terhadap rangsangan tnapa kontrol dari otak sehingga dapat berlangsung dengan cepat.
Gerak Refleks terjadi tidak disadari terlebih dahulu atau tanpa dipengaruhi kehendak.
Contoh gerak refleks seperti mengangkat tangan ketika terkan api,mengangkat kaki ketika
tertusuk duri,berkedip ketika ada benda asing yang masuk ke mata,bersin serta batuk.
Urutan perambatamn impuls pada gerak refleks : Stimulus pada organ reseptor – sel saraf
sensorik – sel penghubung (asosiasi) pada sumsum tulang belakang – sel saraf motorik –
respon pada organ efektor. Jalan pintas pada gerak refleks yang memungkinkan terjadinya
gerakan dengan cepat disebut lengkung refleks. Macam gerak refleks yaitu refleks otak dan
refleks sumsum tulang belakang. Refleks otak terjadi apabila saraf penghubung (asosiasi)
terdapat di dalam otak,seperti gerak mengedip atau mempersempit pupil pada saat ada
cahaya yang masuk ke mata. Refleks sumsum tulang belakang terjadi apabila sel saraf
penghubung terdapat di dalam sumsum tulang belakang seperti refleks pada lutut. Ciri gerak
refleks yaitu :
1. Dapat diramalkan jika rangsanganya sama
2. Memiliki tujuan tertentu bagi organisme tersebut
3. Memiliki reseptor tertentu dan terjadi pada efektor tertentu
4. Berlangsung cepat, tergantung pada jumlah sinapsis yang dilalui impuls
5. Spontan, tidak dipelajari dulu
6. Fungsi sebagai pelindung dan pengatur tingkah laku
7. Respon terus menerus dapat menyebabkan kelelahan.
Macam Refleks : Refleks sepinal (pada sumsum tulang belakang),Refelks ,medulla (pada
sumsum lanjutan ), Refleks cerebellar (melibatkan otak kecil), Refleks superfisial (melibatkan
kulit dan lain-lain), Refleks miotatik (pada otot lurik), Serta Refleks visceral (berhubungan
dengan dilatasi pupil dan denyut jantung).
D. BUKTI PRAKTIKUM/DOKUMENTASI
E. DAFTAR PUSTAKA
- https://www.alomedika.com/tindakan-medis/neurologi/pemeriksaan-refleks-
fisiologis/teknik
- https://brainly.co.id/tugas/656697?
utm__source=android&utm_medium=share&utm_campaign=question
- https://pdfcoffee.com/laporan-gerak-refleks-biologidocx-pdf-free.html