A. LATAR BELAKANG
Untuk menggerakkan tubuh manusia harus ada perintah ke saraf, disini
diketahui bahwa gerakan itu ada yang disadari dan ada yang tak disadari. Gerakan
yang disadari adalah gerakan yang memang benar-benar perintah dari otak
sedangkan gerakan yang tidak disadari tiba-tiba terjadi yang mungkin disebabkan
karena kaget atau yang lainnya. Reflek adalah jawaban terhadap suatu
ransangangerakan yang timbul disebut gerakan reflektorik .Semua
gerakan reflektorik merupakan gerakan yang bangkit untuk penyesuaian diri, baik
untuk menjalin ketangkasan gerakan valunter maupun untuk membela diri.
Gerakan reflektorik tidak saja dilakukan oleh anggota gerak tetapi setiap otot lurik
dapat melakukan gerakan reflektorik, lagi pula perangsangya tidak saja terdapat
pada permukaan tubuh, akan tetapi semua implus perpersefrip dapat merangsang
gerakan reflektorik termasuk implus panca indra.
TINJAUAN PUSTAKA
Refleks adalah respons yang tidak berubah terhadap perangsangan yang terjadi
diluar kehendak. Rangsangan ini merupakan reaksi organisme terhadap perubahan
lingkungan baik dalam maupun luar organisme yang melibatkan sistem saraf pusat
dalam memberikan jembatan (respon) terhadap rangsangan. (Syaifuddin, 2013)
Refleks adalah gerakan yang dilakukan tanpa sadar dan merupakan respon
segera setelah adanya rangsang. Pada manusia gerak refleks terjadi melalui reflex
arc. Gerak refleks dapat digunakan pada pemeriksaan neurologis, untuk mengetahui
kerusakan atau pemfungsian dari sitem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Gerak
refleks dapat dilatih misalnya pengulangan dari gerakan motorik pada latihan
olahraga atau pengaitan dari rangsang oleh reaksi otomatis selama pengkondisian
klasikal. (Suharto, 2012)
Gerak refleks adalah gerak yang dihasilkan oleh jalur syaraf yang paling
sederhana. Jalur safar ini dibentuk oleh sekuen neuron sensr, interneuron, dan
neuron motor. Yang mengalirkan impuls untuk tipe saraf tertentu. Gerak refleks
yang paling sederhana hanya memerlukan dua tipe sel saraf yaitu neuron sensor dan
neuron motor. Gerak refleks disebabkan oleh rangsangan tertentu yang biasanya
mengejutkan dan menyakitkan. Gerak refleks terjadi apabila rangsangan ynng
diterima oleh sel saraf sensorik lamgsung disampaika oleh neuron perantara atau
neuron penghubung (Wulandari, 2011)
Gerak pada umumnya terjadi secara sadar namun, ada pula gerak yang terjadi
tanpa disadari yaitu gerak refleks impuls pada gerakan sadar melalui jalan Panjang,
yaitu dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya diolah oleh
otak, kemudian hasil olahan otak berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motoric
sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor. Gerak refleks berjalan
sangat cepat dan tanggapannya terjadi secara ototmatis terhadap rangsangan, tanpa
memerlukan control dari otak (Sherwood, 2010).
Ada dua sistem gerak pada manusia, yaitu gerak refleks, dan gerak sadar
(terkoordinasi). Refleks ialah aktifitas yang timbul langsung sebagai respon
terhadap rangsangan tanpa olahan syaraf sentral bagian korteks. Refleks bermacam
macamdari yang sederhana hingga yang kompleks. Contoh refleks yang sederhana
adalah refleks yang menyusu. Bayi yangbaru lahir dan sehat sudah menghisap susu
dari payudara ibunya. Refleks alimentasi ini dapat dimulai dari pipi bayi yang
disentuh puting payudara. Bayi akan menengok ke arah payudara yang akan dihisap
itu. Mulutnya membuka, bibirnya menangkap puting payudara, mungkin tangannya
akan memegang payudara itu, lalu timbul gerakan menghisap menelan. Semua
aktifitas ini berjalan reflektoris. (Suyanto, 2010)
Ciri refleks adalah respon yang terjadi berlangsung dengan cepat dan tidak di
sadari. Sedangkan lengkung refleks adalah lintasan terpendek gerak refleks. Neuron
konektor merupakan penghubung antara neuron sumsum tulang belakang. (Taiyeb,
2016).
Pusat saraf manusia terdiri dari dua bagian yaitu otak dan sumsum tulang
belakang. Masing – masing bagian ini akan menghantarkan impuls dari kelompok
bagian tubuh yang berbeda. Mekanisme gerak tubuh kita memiliki tubuh yang
berfungsi sebagai penerima rangsang, yaitu alat indra. Bagian tubuh ini disebut
reseptor. Reseptor ini memiliki saraf saraf khusus yang bisa mendeteksi rangsangan
tertentu. Misalnya rangsangan cahaya pada mata, rangsangan sentuhan suhu,
gesekan, rasa sakit pada kulit, bau pada hidung, rasa pada lidah, suara pada telinga.
Selain itu saraf – saraf yang disebut neuron reseptor ini akan mengirimkan sinyal
listrik menuju otak. Informasi ini akan diolah sesuai kehendak kita. Kemudian otak
mengirim respon menuju organ yang disebut efektor. Efektor meliputi otot,
kelenjar, dan lain lain. Respon yang dikirim otak ini ada yang dikirim secara
otomatis, adapula yang hanya dikirim bila kita menghendakinya. (Abim, 2010)
Mekanisme gerak refleks merupakan suatu gerakan yang terjadi secara tiba-
tiba diluar kesadaran kita. Refleks fleksor, penarikan kembali tangan secara refleks
dari rangsangan yang berbahaya, merupakan suatu reaksi perlindungan. Refleks
ekstersor (polisinaps), rangsangan dari reseptor perifer yang mulai dari fleksi pada
anggota badan dan juga berkaitan dengan ekstensi anggota badan. Gerak refleks
merupakan bagian dari mekanisme pertahanan pada tubuh dan terjadi jauh lebih
cepat dari gerak sadar. Misalnya, menutup mata pada saat terkena debu (Suardana,
2015).
Gerak refleks berjalan dengan angat cepat dan tanggapan terjadi secara
otomatis terhadap rangsangan tanpa memerlukan kontrol dari otak. Gerak refleks
yang paling sederhana memerlukan dua tipe sel saraf yaitu, neuron sensorik dan
neuron motoric. Gerak refleks tidak bekerja dibawah kesadaran dan kemauan
seseorang (Ganong, 2011).
Pada gerak refleks impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai
dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sendorikke pusat
saraf, diterima oleh sel saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah didalam otak
langsung dikirim tanggapan ke saraf motor disampaikan ke saraf efektor, yaitu otot
atau kelenjar. Jalan pintas ini disebut lengkung refleks (Guyton 2011)
BAB III
- Martil refleks
- Kapas
- Aquadest
1.4 PEMBAHASAN
Kegiatan praktikum kali ini dengan mengamati masalah gerak, lebih tepatnya
masalah gerak reflex. Sebelumnya perlu kita kerahui terlebih dahulu bahwa gerak
reflex bersifat tidak disadari atau diluar kendali manusia. Kegiatan praktikum unit
ini menggunakan 6 macam percobaan untuk diuji ada tidaknya gerak reflex pada
tubuh probandus. Yaitu gerak refleks pada lutut, gerak refleks pada tumit, gerak
refleks pada bisep, gerak reflkes pada trisep, dan gerak refleks mengejapkan mata.
Pada percobaan gerak refleks bisep, lengan kanan naracoba diluruskan secara
pasif, kemudian penguji memukul tendom trisep brakil lengan tersebut dengan
martil reflkes. Pada percobaan ini, tidak di dapati reaksi gerak refleks pada
naracoba.
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Gerak refleks ialah gerakan spontan yang tidak melibatkan kerja otak. Gerak
refleks dilakukan tanpa kesadaran. Mekanisme gerak refleks berlangsung secara
spontan dibawah kontrol medulla spinalis, yakni; rangsang → reseptor →
neuron sensorik → interneuron → medulla spinalis → interneuron → neuron
motorik → efektor → gerakan. Impuls dari neuron motorik langsung menuju
efektor diluar kontrol otak.
5.2 SARAN
Diharapkan agar praktikum kedepannya lebih baik dan lebih tertib lagi sesuai
penuntun.
DAFTAR PUSTAKA
a. Glukosa darah puasa sebelum pemeriksaan pasien harus puasa 10-14 jam.
Kadar gula darah yang berlebihan disebabkan oleh tidak sempurnanya proses
metabolisme zat makanan dalam sel tubuh. Zat gizi dan sari makanan diserap di
usus halus dan dibawa darah ke dalam sel. Di dalam sel, sari-sari makanan tersebut
diubah menjadi energi atau pun zat lain yang diperlukan tubuh. Jika proses
pengangkutan zat gula darah (glukosa) kedalam sel terganggu, maka glukosa tidak
dapat terserap kedalam sel dan tertinggal di dalam darah. Inilah yang menyebabkan
kadar gula darah menjadi tinggi. Penyerapan glukosa ke dalam sel dibantu oleh
sejenis hormon yang disebut insulin. Untuk memelihara kadar gula darah yang
normal dalam tubuh di makanan yang dikonsumsi dengan membatasi konsumsi
makanan yang manis-manis dan asupan karbohidrat.
1.2 TUJUAN
- Mengetahui pengaruh makanan dan minuman terhadap kadar glukosa
darah.
- Membandingkan kadar glukosa darah puasa dan kadar glukosa darah
sewaktu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Otak dan jaringan saraf sangat bergantung kepada glukosa untuk memenuhi
kebutuhan energi. Jaringan saraf mengoksidasi glukosa menjadi karbon dioksida
dan air sehingga dihasilkan ATP. Apabila glukosa turun di ambang di bawah
normal, kepala akan merasa pusing dan kepala terasa ringan. Pada keadaan normal,
otak dan susunan saraf memerlukan sekitar 150 g glukosa setiap hari (Aswani V.,
2010).
Kadar gula darah adalah jumlah kandungan glukosa dalam plasma darah. Kadar
gula darah digunakan untuk menegakkan diagnosis DM. Untuk penentuan
diagnosis, pemeriksaan yang dianjurkan adalah pemeriksaan secara enzimatik
dengan bahan darah plasma vena.Sedangkan untuk tujuan pemanatauan hasil
pengobatan dapat menggunakan pemeriksaan gula darah kapiler dengan glukometer
(PERKENI, 2011).
Kadar glukosa dalam darah yang diperoleh oleh hormon insulin danglukogen
yang berasal dari pankreas. Insulin dibutuhkan untuk permeabilitas Selaput selaput
gula untuk transportasi glukosa ke dalam sel. Glukagon dibutuhkan tubuh untuk
mengubah glukosa (gula), yang salahdiperoleh dari makanan, menjadi simpanan
gula (glikogen) (Pavia etal, 2015).
Insulin merupakan hormon peptida yang disekresikan oleh sel beta pankreas.
Fungsi insulin yaitu pembantuan kadar normal gula darah. Insulin bekerja melalui
memperantarai serapan glukosa seluler, Metabolisme Metabolisme karbohidrat,
lemak dan protein, serta mendorong pemisahan dan pertumbuhan selmelalui efek
motigenik pada insulin (Wilcox 2005). Apabila insulin tidak bekerjasecara baik,
maka akan mempengaruhi kadar glukosa dalam darah. Kadar glukosa darah yang
tidak normal dapat menimbulkan kelainan pada tubuh, diantaranya seperti Diabetes
Melitus, atherosklerosis, hyperglyceridemia dan lain-lain. Diabetes Melitus adalah
penyakit metabolik yang penanggulangan dengan kadar gula darah yang tinggi
(hiperglikemia) yang diakibatkan oleh gangguan sekresi insulin, dan resistensi
insulin atau kelelahan. Hiperglikemia yang berlangsung lama (kronik) pada
Diabetes Melitus akan menyebabkan kerusakan fungsi, kegagalan berbagai atau
gan, terutama mata, organ, ginjal,saraf, jantung dan pembuluh darah lainnya.
(Suastika, 2011).
Sebagian besar faktor resiko diabetes melitus adalah gaya hidup yang tidak
sehat seperti kurangnya akifitas fisik, diet yang tidak sehat dan tidak seimbang serta
obesitas. Maka dari itu hal terpenting dari pengendalian diabetes melitus adalah
menegndalikan faktor resiko. Tujuan penting dari pengelolaan diabetes melitus
adalah memulihkan kekacauan metabolik sehingga segala proses metabolik
kembali normal. (Arisman, 2011)
3.2. Bahan
- Alkohol
- Makanan (nasi)
- Gula (75 gr)
- Air 300 ml
4.1 Hasil
Pada Setelah 2 jam Sewaktu
Saat Puasa sesudah makan
77 76 120
4.2 Pembahasan
a. Glukosa darah sewaktu (GDS)
Gula Darah Sewaktu adalah jenis pemeriksan gula darah kapan pun tanpa
memerhatikan waktu maupun kondisi seseorang. Pemeriksaan gula darah yang
dilakukan setiap waktu sepanjang hari tanpa memperhatikan makanan terakhir yang
dimakan dan kondisi tubuh orang tersebut.
5.2 SARAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan praktikan menyarankan
Ketika melakukan praktikum diutamakan ketelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Aswani V., 2010. How Well Do You Understand Blood Glucose Levels?. Available from:
http://www.medscape.com/viewarticle/438144 [Accesed 12 April 2010].
Arisman. 2011. Diabetes Mellitus. Dalam: Arisman, ed. Buku Ajar Ilmu Gizi Obesitas,
Diabetes Mellitus dan Dislipidemia. Jakarta: EGC, 44-54.
Dwi Sulistiani, 2010, Pengaruh Suhu dan Waktu Simpan Pada Serum dan Plasma Untuk
pemeriksaan Kolesterol Total, KTI, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Semarang, Semarang.
Jespersen, ND, Brady, JE, & Hyslop, A. (2011). Kimia: Molekulsifat materi . Pendidikan
Global Wiley
Kemenkes. 2011. Infodatin ( Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI) Jakarta
: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Lestari, D.D. et al., 2013. Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Mahasiswa
Angkatan 2011 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Dengan Indeks
Masa Tubuh 18,5-22,9 kg/m. Jurnal e-Biomedik (eBM). Vol. 1.No. 2. Hal: 991-
996. 2
Pavia, DL, Kriz, GS, Lampman, GM, & Engel, RG (2015). Sebuah Kecil Pendekatan
Skala untuk Teknik Laboratorium Organik. Pendidikan Nelson
Suastika, K., Dwipayana, P., Ratna Saraswati, I. M., (2011). Relationship between age and
metabolic disorders in thepopulation of Bali. Journal of Clinical Gerontology and
Geriatrics, 2(2), 47-52. doi: http://dx.doi.org/10.1016/j.
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
Tujuan dari percoban ini adalah untuk menentukan golongan darah donor
dan resipien.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
- Lidi Pengaduk
- Satu set larutan reagen golongan darah ABO
- Kapas
- Alkohol 70%
- Jarum Lancet
- Kartu golongan darah
P : Terjadi Penggumpalan
: Tidak terjadi
- Pembahasan
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
5.2 SARAN
Tekanan darah adalah gaya yang ditimbulkan oleh darah terhadap dinding
pembuluh. Darah mengalir melalui sistem pembuluh darah karena ada perbedaan
tekanan atau gradien tekanan antara ventrikel kiri dan atrium kanan. Pengukuran
tekanan darah dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara langsung dan tidak
langsung. Secara langsung dengan memasukkan kanula ke dalam pembuluh darah
arteri dan dimonitor dengan alat pendeteksitekanan darahnya. Cara tidak langsung
dengan menggunakan alat sphygmomanometer. Pengukuran tekanan darah akan
memberikan informasi yang penting mengenai status kardiovaskular pasien dan
respon terhadap aktifitas. Pengukuran darah yang akurat sangat dibutuhkan dalam
mengevaluasi status hemodinamik pasien dan mendiagnosa penyakit.
Tekanan darah dinyatakan dengan dua besaran tekanan darah yaitu tekanan
sistolik dan satuan mmHG. Tekanan darah dapat diukur secara langsung maupun
tidak langsung. Pengukuran secara langsung dilakukan secara invasif yaitu dengan
memasukkan alat pengukur tekanan ke sebuah jarum yang kemudian dimasukkan
ke dala arteri. Pengukuran tidak langsung dapat dilakukan dengan menggunakan
tensdimeter, yaitu dengan menggunakan manset yang dapat dikembangkan yang
dipakai secara eksternal dan dihubungkan dengan pengukur tekanan.
Cara pengukuran tekanan darah yang baik dan benar sangat diperlukan bagi
seorang tenaga kesehatan dalam mengukur tekanan darah seorang pasien, menurut
JNC 7 posisi tubuh yang benar dalam pengukuran tekanan darah adalah dalam
posisi duduk atau berbaring, dengan lengan dan tensimeter sejajar dengan letak
jantung. Posisi tubuh mempengaruhi tekanan darah karena berhubungan dengan
efek gravitasi. Pada kondisi berbaring, gaya gravitasi mempengaruhi seluruh tubuh
secara uniform. Pada posisi tegak, selain akibat kontraksi jantung, pembuluh darah
di bawah jantung mendapat beban tambahan akibat perbedaan tinggi tingkat
jantung dan pembuluh.
Denyut nadi adalah denyutan arteri dari gelombang darah yang mengalir
melalui pembuluh darah sebagai akibat dari denyutan jantung. Denyut nadi syringe
diambil di pergelangan tangan untuk memperkirakan denyut jantung. Denyut nadi
dapat dengan mudah diberhentikan dengan jari tangan atau dengan cara palpasi,
disamping itu dapat ditentukan pula dengan menggunakan peralatan elektronik
yang sederhana juga yang modern. Denyut nadi dan tekanan darah merupakan
faktor-faktor yang dipakai sebagai indikator untuk menilai sistem kardiovaskuler
seseorang. Selain dua hal tersebut, biasanya dapat dilakukan pengukuran kolesterol
dalam darah dengan mengukur rasio LDL atau kolesterol jahat terhadap HDL atau
kolesterol baik; serta tes doppler. Tes ini digunakan untuk menentukan baik
sirkulasi darah ke seluruh sistem kardiovaskular. Pemeriksaan ini menggunakan
instrumen komputer yang canggih untuk mengukur secaraakurat tekanan darah
atau volume darah, yang mengalir ke seluruh system sirkulasi, termasuk tangan,
kaki, tungkai, lengan dan leher.
Denyut yang terlalu tinggi atau rendah bisa menunjukkan adanya masalah
kesehatan, terutama jika disertai gejala lain seperti pusing, sesak napas atau sering
pingsan. Konsultasikan ke dokter jika denyut Anda secara konsisten di atas 100
bpm/ beats per minute, (tachyeardia) atau di bawah 60 bpm.
1.2 Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
Tekanan darah merupakan faktor yang amat penting pada sistem sirkulasi.
Peningkatan atau penurunan tekanan darah akan mempengaruhi homeostasis
didalam tubuh. Jika sirkulasi darah menjadi tidak memadai lagi, maka
terjadilahgangguan pada sistem transportasi oksigen, karbondioksida, dan hasil-
hasil metabolisme lainnya. Di lain pihak fungsi organ-organ tubuh akan mengalami
gangguan seperti gangguan pada proses pembentukan air seni di dalam
ginjalataupun pembentukan cairan cerebrospinalis dan lainnya (Ibnu, 1996 dalam
Anggara, 2013).
2. A. Facialis
5. A. Ulnaris
7. A. Femoralis
8. A. Popliteal
1. Alat :
a. Stetoskop
b. Sfignomanometer
2. Bahan :
a. Naracoba
Alat dan Bahan Pengkuran Denyut Nadi
1. Alat :
a. Arloji (Jam) atau stop-watch
b. Buku catatan
2. Bahan :
a. Naracoba
4.2 Pembahasan
A. Tekanan Darah
Posisi seseorang saat pengukuran tekanan darah baik posisi berdiri atau
duduk akan memberikan gambaran hasil yang berbeda. Faktor lain yang
mempengaruhi, yaitu aktivitas yang akan dilakukan sebelum pengukuran, tekanan
atau stress yang akan dialami, serta waktu pengukuran.
B. Denyut Nadi
Denyut nadi adalah berapa kali arteri (pembuluh darah bersih) mengembang
dan berkontraksi dalam satu menit sebagai respon terhadap detak jantung. Jumlah
denyut nadi sama dengan detak jantung. Ini karena kontraksi jantung menyebabkan
peningkatan tekanan darah dan denyut nadi di arteri. Mengukur denyut nadi sama
artinya dengan mengukur denyut jantung. Jumlah denyut nadi seseorang bisa
berbeda dari orang lain. Denyut nadi yang rendah biasanya terjadi jika kita sedang
beristirahat. Nadi manusia rata-rata berdenyut sekitar 60-100 kali per menit.
Semakin sehat seseorang, semakin rendah denyut nadinya.
5.1 KESIMPULAN
Tekanan darah adalah daya dorong darah ke semua arah pada seluruh
permukaan yang tertutup , yaitu pada dinding bagian dalam jantung dan pembuluh
darah. Tekanan darah berasal dari aksi pemompaan jantung memberikan tekanan
yang mendorong darah melewati pembuluh – pembuluh. Tekanan darah biasanya
di gambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap tekanan diastolik, dengan nilai
dewasa normalnya berkisar dari 100/60 mmHg sampai 140/90 mmHg.
5.2 SARAN
Saran agar saat melakukan pengukuran lebih teliti lagi, apalagi pada saat
melakukan pengukuran denyut nadi dengan cara meraba menggunakan tangan,
diperlukan ketelitian dan konsentrasi yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Amiruddin, R. Hasmi. (2014). Determinan Kesehatan Ibu Dan Anak. Jakarta: Trans
Agus, Hermawan. 2012. Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Info
Media.
Bisset JA, Marin R, Rodriquez MM, Severson DW, Ricardo Y, French L,et al.
Insecticide resistance in two Aedes aegypti (Diptera: Culicidae) strains
from Costa Rica. J Med Entomol. 2013;50(2):352-61.
Danes, Lintong , & Amiruddin . 2015. Analisa Hasil Pengukuran Tekanan Darah
Antara Posisi Duduk dan Posisi Berdiri pada Mahasiswa semester VII
Tahun Ajaran 2014/2015 Fakultas Kedokteran Universitas SamRatulangi.
Journal e-biomedik , 3 (1).
Herru & Priatna, H. (2015). Penambahan Resistance Exercise Pada Senam Aerobik
Lebih Baik Terhadap Penurunan Denyut Nadi 2 Menit Setelah Latihan
Pada Remaja Putri Usia 17-21 Tahun. Journal fisioterapi. 15 (1).
Taiyeb,H. 2016. Kemampuan Motorik Halus Melalui Teknik Finger Painting Anak
Down Syndrome. Makasar : Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling.
HASIL PENGAMATAN
HASIL PRAKTIKUM