Laporan Praktikum
FatmaYuni R 170342615516
Offering I 2018
JURUSAN BIOLOGI
PRODI S1 BIOLOGI
OKTOBER 2018
TANGGAL PRAKTIKUM : 17Oktober 2018
TUJUAN
1. Menentukan volume tidal, volume cadangan ekspirasi, kapasitas vital, dan volume
cadangan inspirasi
2. Mengetahui frekuensi pernapasan dan factor-faktor yang mempengaruhi irama
pernapasan
3. Mendapatkan kandungan CO2 dalam udara ekspirasi
DASAR TEORI
Alat: Bahan:
7. Statis
8. Pipa kaca
PROSEDUR KERJA
Pelaku menarik napas panjang, menutup hidung, menahan selama mungkin sampai
pelaku harus bernapas lagi, kemudian mencatat waktunya .
Pelaku menarik napas panjang, menutup hidung, menahan selama mungkin sampai
pelaku harus bernapas lagi dengan hembusan yang sangat panjang , kemudian mencatat
waktunya
2. Pelaku melakukan pernapasan dengan cepat selama satu menit, Kemudian pelaku
bernapas normal selama satu menit, hitung frekuensinya per menit
Pelaku menarik napas panjang, menutup hidung, menahan selama mungkin sampai
pelaku harus bernapas lagi, kemudian mencatat waktunya .
Pelaku menarik napas panjang, menutup hidung, menahan selama mungkin sampai
pelaku harus bernapas lagi dengan hembusan yang sangat panjang , kemudian mencatat
waktunya
3. Pelaku bernapas di dalam kantong plastik dengan cara memasukan hidung dan
mulutnya di dalam plastik selama dua menit, kemudian pelaku bernapas normal di luar
kantong plastik, hitung frekuensinya per menit
Pelaku menarik napas panjang, menutup hidung, menahan selama mungkin sampai
pelaku harus bernapas lagi, kemudian mencatat waktunya .
Pelaku menarik napas panjang, menutup hidung, menahan selama mungkin sampai
pelaku harus bernapas lagi dengan hembusan yang sangat panjang , kemudian mencatat
waktunya
4. Pelaku lari ditempat 60 langkah, setelah itu duduk di kursi dan hitung frekuensi
pernapasannya per menit
Pelaku menarik napas panjang, menutup hidung, menahan selama mungkin sampai
pelaku harus bernapas lagi, kemudian mencatat waktunya .
Pelaku menarik napas panjang, menutup hidung, menahan selama mungkin sampai
pelaku harus bernapas lagi dengan hembusan yang sangat panjang , kemudian mencatat
waktunya
Kandungan CO2 dalam udara ekspirasi
Mengisi 2 labu erlenmeyer dengan 100 mL Aquades
Menambahkan tiap labu 3-5 tetes phenolptalin dan 5 tetes NaOH 0,1 M hingga larutan
berwarna merah delima, kemudian labu ditutup rapat
Memasukkan pipa kaca pada salah satu labu, meniupkan udara pernapasan melalui pipa
kaca hingga warna merah pada larutan hilang. Catat waktu yang diperlukan
Mengisi buret dengan dengan larutan 0,1 M NaOH, mencatat batas volume larutan
Meletakkan labu erlenmeyer berisi larutan tepat dibawah ujung bawah buret dengan
memberi landasan kertas putih
Meneteskan larutan ke dalam labu setetes demi setetes dengan perlahan. Setiap setetes
menggoyangkan labunya
Menggoyangkan terus labu hingga terjadi perubahan warna dari tak berwarna menjadi
merah
Bila sudah terjadi perubahan warna hentikan penetesan. Mencatat angka batas volume
pada buret
Menentukan titik ekivalensi dengan cara menentukan angka pertengahan dari angka
volume NaOH saat mulai namak terjadi perubahan warna dengan satu angka
sebelumnya
Menghitung volume zat pentiter (NaOH) yang terpakai dengan rumus XmL NaOH X
10 = Y 𝛍 mol 𝐂𝐎𝟐
Melakukan lari di tempat sebanyak 60 langkah, menghembuskan udara ke dalam labu
sampai warna hilang. Catat waktu yang diperlukan
Mengisi buret dengan dengan larutan 0,1 M NaOH, mencatat batas volume larutan
Meletakkan labu erlenmeyer berisi larutan tepat dibawah ujung bawah buret dengan
memberi landasan kertas putih
Meneteskan larutan ke dalam labu setetes demi setetes dengan perlahan. Setiap setetes
menggoyangkan labunya
Menggoyangkan terus labu hingga terjadi perubahan warna dari tak berwarna menjadi
merah
Bila sudah terjadi perubahan warna hentikan penetesan. Mencatat angka batas volume
pada buret
Menentukan titik ekivalensi dengan cara menentukan angka pertengahan dari angka
volume NaOH saat mulai namak terjadi perubahan warna dengan satu angka
sebelumnya
Menghitung volume zat pentiter (NaOH) yang terpakai dengan rumus XmL NaOH X
10 = Y 𝛍 mol 𝐂𝐎𝟐
HASIL PENGAMATAN
1. Mengukur Volume Pernapasan
Percobaan Ulangan Rata-rata
1 2 3
Volume 1,3 L 1,2 L 0,5 L 1.5
cadangan
ekspirasi dan
volume tidal
Volume 0,2 L 0,4 L 0,2 L 0,4
cadangan
ekspirasi
Volume tidal 1,1 L 0,8 L 0,3 L 0,7333 L
2. Irama Pernapasan
Percobaan Frekuensi (n / Waktu) Waktu
PEMBAHASAN
Mengukur volume pernapasan
Alat yang digunakan adalah Spirometer, alat ini menggunakan prinsip hukum
Archimedes.Ketika spirometer ditiup, maka tabung yang berisi udara akan naik turun
karena adanya gaya dorong ke atas akibat tekanan dari udara yang masuk ke spirometer.
Pada percobaan ini adalah menghitung jumlah volume tidal dan volume cadangan ekspirasi
pada manusia. Pertama objek melakukan pernafasan secara normal kemudian
menghembuskan nafas secara maksimal di spirometer, perlu diketahui bahwa saat keadaan
normal volume paru-paru manusia mencapai 4500 ml, yang disebut sebagai kapasitas total
udara pernapasan manusia,kemudian hasil menunjukkan 3 kali dari percobaan didapat
jumlah udara yang menurun yaitu 1300 ml, 1200 ml, dan 500 ml dan jika dirata-ratakan
dengan jumlah 1500 ml. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor mengenai jumlah yang
ada, baik itu faktor usia,dan jenis kelamin. Berkurangnya tingkatan volume tersebut
dikarenakan adanya gerak objek, serta kelelahan kerena pernafasan yang dilakukan secara
terus menerus serta pisisi tubuh juga karena posisi tubuh saat duduk dan berdiri memiliki
perbedaan pada kapasitas volume pernafasannya.Kemudian juga obyek yang digunakan
adalah berjenis kelamin perempuan memiliki potensi lebih kecil kebutuhan respirasinya
dibanding pria. Volume tidal adalah ketika objek melakukan inspirasi atau eksprasi secara
normal, dan jumlahnya sekitar 500 ml. Pada prosesedur langkah ke-3 dihitung volume tidal
dari objek yang digunakan yaitu dengan volume tidal dan volume cadangan ekspirasi
dikurangi volume cadangan ekspirasi (Molenaar,2014).
Volume cadangan ekspirasi adalah volume udara yang masih dapat dikeluarkean
setelah dilakukan ekspirasi secara maksimum, biasanya mencapai 1100 ml. Dari hasil
kegiatan didapat rata rata nilai adalah 400 ml. Volume cadangan inspirasi adalah volume
udara ekstra yang diinspirasi setelah volume tidal, dan biasanya mencapai 3000 ml.
Volume cadangan inspirasi dapat dihitung dengan volume tidal dan volume cadangan
ekspirasi dikurangi kapasitas vital dan didapat hasil cadangan ekpirasi pada praktikum kali
ini dengan jumlah rata-rata 1000 ml.Percobaan berikutnya adalah mengukur volume
kapasitas vital (FVC) paru paru dimana untuk mendapakannya maka objek melakukan
penarikan nafas sebanyak-banyaknya. Dari hasil didapat bahwa rata-rata volumenye adalah
1600 ml. Diketahui nilai normal kapasitas vital adalah sampai 4000 ml. Hal ini diakibatkan
beberapa hal baik itu pengaruh dari ekternal dan internl tubuh, karena dapat dipastikan
setiap tubuh memiliki kapasitas rata-rata vital berbeda(Molenaar,2014).
Irama pernapasan
Pada praktikum irama pernafasan ini ada satu pelaku praktikan yaitu laki-laki. Pada
perlakuan ulangan pertama percobaan kesatu, dengan praktikan duduk santai dihitung
frekuensi pernapasannya dalam 1 menit didapatkan hasil untuk praktikan frekuensi
pernafasannya adalah 16 kali. Pada percobaan kedua setelah bernafas cepat selama 1 menit
didapatkan hasil 63 kali. Setelah bernapas normal didalam kantong plastik didapatkan hasil
sebanyak 13 kali. Pada percobaan ketiga dengan praktikan lari ditempat 60 langkah
didapatkan hasil 31 kali. Pada percobaan terakhir dengan pengulangan langkah 1-4 setiap
kali selesai melakukan kegiatan pelaku menarik napas panjang dengan menutup hidung
dan menahan selama mungkin sampai pelaku harus bernapas lagi didapatkan hasil adalah 1
menit 19 detik dan pelaku laki-laki adalah 51 detik.
70
60
50
40
30
Perempuan
20
10
0
Duduk Setelah Bernapas Setelah Setelah Menarik
santai bernapas normal bernapas di berlari di napas
cepat kantong tempat 60 panjang
plastik langkah
Pada perlakuan ulangan kedua percobaan kesatu, dengan praktikan duduk santai
dihitung frekuensi pernapasannya selama 1 menit didapatkan hasil untuk praktikan
perempuan frekuensi pernafasannya adalah 16 kali. Pada percobaan kedua setelah bernafas
cepat selama 1 menit didapatkan hasil 78 kali. Setelah bernapas normal didapatkan hasil
untuk praktikan perempuan adalah 25 kali. Pada percobaan ketiga setelah bernapas selama
2 menit dan bernafas normal di luar kantung plastic didapatkan hasil 13 kali. Pada
percobaan keempat dengan praktikan lari ditempat 60 langkah didapatkan hasil 31 kali
untuk praktikan perempuan. Pada percobaan terakhir dengan pengulangan percobaan 5
dengan perlakuan pelaku yang menghembuskan napas panjang didapatkan hasil untuk
pelaku perempuan adalah 1 menit 19 detik.
Perempuan
70
60
50
40
30
20
10
Perempuan
0
Irama dasar respirasi dikendalikan oleh sistem saraf dalam medula dan pons. Area
penyampaian impuls saraf ke otot pernafasan terletak bilateral dalam bentuk reticular
batang otak, inilah yang disebut pusat pernafasan. Pusat pernafasan berdasarkan fungsinya
terbagi menjadi tiga yaitu : Medullary rhytmicity area (medulla), pneumothaxic area
(pons), dan apneustic area (pons). Medulla rhytmicity area berfungsi mengendalikan
irama dasar respirasi. Pneumotahxic area berperan dalam transmisi mpuls penghambat ke
area inspirasi agar menutup sebelum paru-paru penuh oleh udara. Apneustic area berperan
dalam memberi impuls tranmisi untuk memperpanjang inspirasi, artinya bekerja secara
berlawanan dan bersinergi dengan Pneumothaxic area. (Soewolo, 2003). Irama respirasi
dapat kembali normal karena kerja dari otot yang dikendalikan oleh saraf dapat dirubah
secara sadar akan tetapi akan kembali stabil untuk menjaga ekstenbilitasnya. Tubuh
mahkluk hidup akan merespon baik itu negatif ataupun postif ketika dalam respirasi terjadi
perubahan yang mengakibatkan kondisi tubuh terganggu dengan tujuan agar dapat kembali
pada kondisi normal.
Grafik antara perlakuan dan kandungan CO2 dalam udara ekspirasi dengan 1 ml NaOH
0,1 M setara dengan 10 μmol CO2.
250
194.5
200
150
100
50
19.5
0
Tanpa Lari Setelah Lari
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Sebelum Lari Sesudah Lari
KESIMPULAN
Alat yang digunakan untuk mengetes volume paru adalah spirometer.Udara
pernapasan setiap orang berbeda-beda, dilihat dari ukuran paru-paru, kekuatan bernapas,
dan cara bernapas mereka. Pada praktikum ini terdapat hasil yang volumenya tidak sampai
nilai literatur, hal ini disebabkan bernbagai faktor dari pernafasan yang kurang menepatkan
kenormalan. Frekuensi pernafasan memiliki irama yang dilakukan oleh otot dengan
regulasi dari sistem saraf. Irama respirasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
kondisi tubuh, kebutuhan oksigen, serta ektenbilitas yang dimiliki oleh tubuh. Kandungan
CO2 dalam ekspirasi pada saat bernafas dipengaruhi oleh aktivitas tubuh. Semakin banyak
tubuh melakukan kegiatan aktivitas metabolisme pada tubuh dapat menghasilkan banyak
CO2 pada tubuh. Kandungan CO2 dalam darah dapat menurunkan pH darah yang dapat
berakibat buruk pada tubuh. Tubuh akan mengeluarkan CO2 denan ekspirasi melalui sitem
pernafasan.
DAFTAR RUJUKAN
Guyton, A.C. and Hall, J.E. 2010. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi ke-11.
Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Jurfianti., Engka, J.N.A., and Supit, S. 2015. Kapasitas Vital Paru Pada Penduduk Dataran
TinggiDesa Rurukan Tomohon. Jurnal e-Biomedik (eBm). Volume 3 Nomor 1
Potter and Ferry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik
Edisi ke-4. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Prasetyawan, I.B., Maslukah, L., and Rifai, A. 2017. Pengukuran Sistem Karbon Dioksida
(CO2) Sebagai Data Dasar Penentuan Fluks KarbonDi Perairan Jepara. Jurnal
Buletin Oseanografi Marina. Vol 6 No 1:9–16. ISSN : 2089-3507
Rifa’I, A., Edi, S.S., and Sunarno.2013. Aplikasi Sensor Tekanan Gas Mpx5100 Dalam
Alat Ukur Kapasitas Vital Paru-Paru.Unnes Physics Journal. ISSN 2252-6978
Tumiwa, H.T., Rattu , A.J.M., Paul A,T., and Kawatu. 2016.Gambaran Kapasitas Vital
Paru Dan Volume Oksigen Maksimum (Vo2max) Pada Atlet Sepak Bola Ps.Bank
Sulutgo Di Kota Manado Tahun 2016. Pharmaconjurnal Ilmiah Farmasi. Vol. 5.
ISSN 2302 – 2493