Laporan Praktikum
Disusun oleh :
JURUSAN BIOLOGI
Oktober 2018
RESPIRASI MANUSIA
TUJUAN
1. Menentukan volume tidal, volume cadangan ekspirasi, kapasitas vital, dan volume
cadangan inspirasi
2. Mengetahui frekuensi pernapasan dan faktor-faktor yang mempengaruhi irama
pernapasan
3. Mendapatkan kandungan CO2 dalam udara ekspirasi
DASAR TEORI
Setiap makhluk hidup pasti melakukan respirasi, karena ciri makhluk hidup salah
satunya yaitu dapat bernapas. Begitu juga pada hewan kebanyakan sangat tergantung dengan
oksigen untuk memenuhi energinya, hanya beberapa hewan yang tidak membutuhkan
oksigen. Fungsi sistem respirasi adalah menyediakan oksigen untuk darah. Respirasi
(Pernapasan) merupakan proses pengambilan oksigen dan pembebasan karbondioksida.
Proses difusi merupakan perpindahan oksigen dan karbondioksida melintasi permukaan
tubuh atau organ respiratori (Soewolo, 2000).
Respirasi berdasarkan prosesnya dibagi menjadi 2, yaitu Pernapasan internal (Pernapasan
dalam) dan pernapasan eksternal (pernapasan luar). Pernapasan internal merupakan proses
metabolism intraseluler dalam sitoplasma dan mitokondria (Soewolo, 2000). Pernapasan
seluler merupakan proses masuknya oksigen (O 2) dari darah menuju jaringan, dan
penggunaan O2 oleh sel tubuh untuk menghasilkan energi, air, dan karbondioksida (CO 2)
(Sudiana, 2013). Tahapan respirasi internal yaitu (1) glikolisis, terjadi di sitoplasma secara
anaerob, (2) oksidasi asam piruvat menjadi asetil-KoA (3) Daur asam sitrat, terjadi di dalam
matriks mitokondria (4) sistem transfer electron (Soewolo, 2000). Sedangkan pernapasan
eksternal merupakan proses pertukaran O2 yang berasal dari udara luar menuju ke alveoli
kemudian masuk ke dalam darah (Sudiana, 2013). Tahapan respirasi eksternal yaitu (1) Tahap
ventilasi, proses pertukaran gas antara lingkungan eksternal dengan organ pernapasan. (2)
Tahap pertukaran O2 dan (3) tahap pengangkutan O2 dari kapiler menuju sel tubuh dan
penganngkutan CO2 menuju organ pernapasan (4) tahap pertukaran O2 dan CO2 antara darah
pada kapiler dengan sel tubuh (Soewolo, 2000).
Organ pernapasan pada manusia dimulai dari hidung dan menuju ke paru-paru. Organ-
organ tersebut meliputi (a) Hidung, dalam hidung terdapat bulu hidung yang berfungsi untuk
menyaring udara yang masuk agar benda-benda asing yang bukan berupa gas tidak masuk ke
paru-paru. (b) faring, terdapat klep (epiglotis) yang berfungsi untuk mengatur pergantian
jalan masuknya udara dan makanan. (c) laring (d) trachea, terdapat 3 lapisan jaringan epitel
yang menghasilkan lendir untuk menangkap benda asing (e) bronkus (f) bronkiolus (g)
alveolus, terjadi pertukaran gas oksigen (h) paru-paru. (Tambajong, 1995).
Alat bahan
1. Spirometer
4. Buret 2. Aquades
7. Statis
Prosedur Kerja
Mengurangkan hasil langkah satu terhadap langkah empat (Volume cadangan inspirasi). 5
Irama Pernapasan
1. Pelaku duduk santai, hitung frekuensi pernapasannya dalam satu menit
Pelaku menarik napas panjang, menutup hidung, menahan selama mungkin sampai pelaku
. harus bernapas lagi, kemudian mencatat waktunya
Pelaku menarik napas panjang, menutup hidung, menahan selama mungkin sampai pelaku
harus bernapas lagi dengan hembusan yang sangat panjang , kemudian mencatat waktunya
2. Pelaku melakukan pernapasan dengan cepat selama satu menit, Kemudian pelaku bernapas
normal selama satu menit, hitung frekuensinya per menit
Pelaku menarik napas panjang, menutup hidung, menahan selama mungkin sampai pelaku
. harus bernapas lagi, kemudian mencatat waktunya
Pelaku menarik napas panjang, menutup hidung, menahan selama mungkin sampai pelaku
harus bernapas lagi dengan hembusan yang sangat panjang , kemudian mencatat waktunya
3. Pelaku bernapas di dalam kantong plastik dengan cara memasukan hidung dan mulutnya di
dalam plastik selama dua menit, kemudian pelaku bernapas normal di luar kantong plastik,
hitung frekuensinya per menit
Pelaku menarik napas panjang, menutup hidung, menahan selama mungkin sampai pelaku
. harus bernapas lagi, kemudian mencatat waktunya
Pelaku menarik napas panjang, menutup hidung, menahan selama mungkin sampai pelaku
harus bernapas lagi dengan hembusan yang sangat panjang , kemudian mencatat waktunya
Pelaku lari ditempat 60 langkah, setelah itu duduk di kursi dan hitung frekuensi. 4
pernapasannya per menit
Pelaku menarik napas panjang, menutup hidung, menahan selama mungkin sampai pelaku
. harus bernapas lagi, kemudian mencatat waktunya
Pelaku menarik napas panjang, menutup hidung, menahan selama mungkin sampai pelaku
harus bernapas lagi dengan hembusan yang sangat panjang , kemudian mencatat waktunya
Titrasi
Mengisi buret dengan dengan larutan 0,1 M NaOH, mencatat batas volume larutan
Meletakkan labu erlenmeyer berisi larutan tepat dibawah ujung bawah buret dengan memberi
landasan kertas putih
Meneteskan larutan ke dalam labu setetes demi setetes dengan perlahan. Setiap setetes
menggoyangkan labunya
Menggoyangkan terus labu hingga terjadi perubahan warna dari tak berwarna menjadi merah
Bila sudah terjadi perubahan warna hentikan penetesan. Mencatat angka batas volume pada
buret
Menentukan titik ekivalensi dengan cara menentukan angka pertengahan dari angka volume
NaOH saat mulai namak terjadi perubahan warna dengan satu angka sebelumnya
Melakukan lari di tempat sebanyak 60 langkah, menghembuskan udara ke dalam labu
sampai warna hilang. Catat waktu yang diperlukan
Mengisi buret dengan dengan larutan 0,1 M NaOH, mencatat batas volume larutan
Meletakkan labu erlenmeyer berisi larutan tepat dibawah ujung bawah buret dengan
memberi landasan kertas putih
Meneteskan larutan ke dalam labu setetes demi setetes dengan perlahan. Setiap setetes
menggoyangkan labunya
Menggoyangkan terus labu hingga terjadi perubahan warna dari tak berwarna menjadi
merah
Bila sudah terjadi perubahan warna hentikan penetesan. Mencatat angka batas volume pada
buret
Menentukan titik ekivalensi dengan cara menentukan angka pertengahan dari angka volume
NaOH saat mulai namak terjadi perubahan warna dengan satu angka sebelumnya
HASIL
ANALISIS
Irama Pernapasan
Percobaan kedua melakukan penghitungan irama pernapasan. Kegiatan pertama
dilakukan dengan menghitung frekuensi pelaku yang duduk santai dengan waktu 1 menit.
Kegiatan ini memperoleh frekuensi pelaku sebanyak 17. Kemudian pelaku menarik napas
panjang dan menahan hingga pelaku harus bernapas lagi. Didapatkan pelaku membutuhkan 1
menit untuk bernapas lagi. Selanjutnya pelaku menarik napas panjang dan menahan hingga
pelaku harus bernapas lagi dengan hembusan yang lebih panjang. Didapatkan pelaku
membutuhkan waktu 7 detik agar pelaku dapat melakukan hembusan panjang.
Pelaku bernapas cepat selama 1 menit dan didapatkan sebanyak 18 frekuensi.
Selanjutnya pelaku menarik napas panjang dan menahan hingga pelaku harus bernapas lagi.
Pelaku membutuhkan waktu selama 1 menit 25 detik untuk bernapas lagi. Kemudian pelaku
menarik napas panjang dan menahan hingga harus bernapas lagi dengan hembusan yang lebih
panjang. Waktu yang dibutuhkan pelaku agar dapat melakukan hembusan yang panjang yaitu
menahan selama 6 detik.
Pelaku bernapas normal setelah bernapas dengan hidung dan mulut di dalam kantong
plastik selama 1 menit, frekuensi yang didapatkan pelaku sebanyak 23. Lalu pelaku menarik
napas panjang dan menahan hingga harus bernapas lagi. Pelaku membutuhkan waktu 1 menit
29 detik untuk bernapas lagi. Kemudian pelaku menarik napas panjang dan menahan hingga
pelaku harus bernapas lagi dengan hembusan yang lebih panjang. Waktu yang dibutuhkan
pelaku adalah 5 detik untuk dapat melakukan hembusan yang lebih panjang.
Pelaku bernapas setelah lari di tempat 60 langkah selama 1 menit untuk dihitung
frekuensinya. Didapatkan frekuensi pelaku sebanyak 29. Lalu pelaku menarik napas panjang
dan menahan hingga pelaku harus bernapas lagi. Pelaku menahan napas selama 59 detik
untuk dapat bernapas lagi. Kemudian pelaku menarik napas panjang dan menahan hingga
pelaku harus bernapas lagi dengan hembusan yang lebih panjang. Waktu yang dibutuhkan
untuk menahan napas selama 6 detik agar dihasilkan hembusan yang lebih panjang.
= 5,25 ml x 10
= 52,5 μmol
= 0,95 ml x 10
= 9,5 μmol
PEMBAHASAN
Volume pernapasan
Irama pernapasan
Pada percobaan irama pernapasan seperti yang ditunjukkan pada hasil dan analisis
data diatas menunjukkan frekuensi pernapasan normal permenit yaitu 17 termasuk frekuensi
pernapasan permenit pada umumnya, hal tersebut sesuai dengan pendapat Vanputte et al
(2016) tingkat pernapasan normal pada orang dewasa adalah antara 12 dan 20 napas per
menit. Pada anak-anak, tarifnya lebih tinggi dan dapat bervariasi dari 20 hingga 40 er menit.
Kemudian subjek bernapas cepat, bernapas menggunakan kantong plastik, dan lari frekuensi
pernapasannya semakin meningkat, hal tersebut disebabkan karena aktivitas yang
mempengaruhi laju pernapasan. Sesuai dengan pendapat Vanputte et al (2016) laju
pernapasan ditentukan oleh berapa kali otot-otot pernapasan dirangsang. Ritme dasar
pernapasan dikendalikan oleh neuron di dalam medulla oblongata yang menstimulasi otot-
otot respirasi. Peningkatan kedalaman pernafasan dihasilkan dari kontraksi otot-otot
pernafasan yang lebih kuat yang disebabkan oleh perekrutan serabut otot dan peningkatan
frekuensi stimulasi serat otot.
Selama berolahraga gerakan tubuh merangsang proprioceptor (reseptor yang
menerima rangsangan pada saat pergerakan) di sendi anggota badan. Serabut saraf dari
proprioceptor ini meluas ke sumsum tulang belakang untuk terhubung dengan saluran saraf
sensoris naik ke otak. serabut kolateral dari saluran saraf ini terhubung ke pusat pernapasan,
oleh karena itu, gerakan anggota badan memiliki pengaruh stimulasi yang kuat pada pusat
pernapasan. Setelah melakukan aktivitas atau berolahraga, kapasitas vital meningkat sedikit
dan volume residu berkurang sedikit. Volume tidal saat istirahat dan selama olahraga, standar
submaksimal (kegiatan biasanya ditemui dalam kehidupan sehari-hari) tidak berubah. Pada
saat olahraga yang maksimal volume tidal meningkat. Tingkat pernapasan pada setiap
individu yang sedang beristirahat memiliki laju pernapasan yang lebih rendah dibandingkan
dengan individu yang melakukan olahraga (Vanputte et al, 2016).
SIMPULAN
volume tidal merupakan volume udara yang bergerak selama inspirasi tunggal atau
ekspirasi. Volume tidal rata-rata selama pernapasan tenang adalah sekitar 500 ml. Jumlah
udara yang dihembuskan dengan paksa setelah akhir dari ekspirasi normal adalah volume
cadangan ekspirasi dengan rata-rata sekitar 1100 ml. Kapasitas vital merupakan volume
maksimum udara yang dapat dikeluarkan seseorang dari saluran pernapasan setelah inspirasi
maksimal (sekitar 4600 ml). Volume tambahan dari akhir inspirasi normal merupakan volume
cadangan inspirasi. Volume respirasi dipengaruhi oleh faktor jenis kelamin, usia, dan ukuran
tubuh. Sedangkan irama pernapasan dipengaruhi oleh tingkat aktivitas seseorang. Semakin
banyak aktivitas, semakin tinggi metabolisme sehingga semakin banyak CO2 yang dihasilkan
DAFTAR RUJUKAN
Adesola, O. O., Adeniran, S. A., Olubayo, F., & Onagbiye, S. 2013. Relationship between
body circumferences and lung function tests among undergraduate students of a
Nigerian university. Journal of Physiology. 9(1):3–6.
Lutfi, M. F. 2017. The physiological basis and clinical significance of lung volume
measurements. Multidisciplinary Respiratory Medicine. Volume 12, No 3.
Silverthorn, D. U. 2010. Human Physiology, 5th Edition. USA: Pearson Benjamin
Cummings.
Soewolo. 2000. Pengantar Fisiologi Hewan. Proyek Pengembangan Guru sekolah menengah
IBRD Loan.
Soewolo. 2005. Fisiologi Manusia. Malang: UM Press.
Sudiana, I., K. 2013. Dampak Adaptasi Lingkungan Terhadap Perubahan Fisiologis. Seminar
Nasional FMIPA UNDIKSHA III. Fakultas Olahraga Dan Kesehatan, Universitas
Pendidikan Ganesha Singaraja.
Tambajong, J. 1995. Sinopsis Histologi. Jakarta: Kedokteran EGC.
Vanputte, C., Regan, J., & Russo, A. 2016. Seeley’s Anatomy and Physiology. 9th Edition.
USA: McGraw-Hill.