Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PRAKTIKUM FISIOLOGI

MEKANISME PERNAPASAN

DOSEN PENGAMPU : dDr. drh. Maya Purwanti, M. S

MUHAMAD YUSUF
NIM : 02.12.22.144

PROGRAM STUDI
KESEHATAN HEWAN

JURUSAN PETERNAKAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN BOGOR
2022
Tugas Praktikum Fisiologi:
Nama : Muhamad Yusuf
NIM : 02.12.22.144

1. Proses bernafas
a. Metode:
 100 mL air kapur dituangkan kedalam gelas bening/tahung erlenmeyer 100mL
 Straw minum dimasukkan kedalam tabung
 Selama bernafas secara normal, udara eksprirasi ditiupkan kedalam larutan dalam
tabung
 Hitung waktunya sampai larutan menjadi berubah keruh.
 Lakukan untuk:
1) Pernafasan nomal (duduk diam)
2) Pernafasan yang ditahan beberapa saat
3) Setelah melakukan exercise ringan (berdiri duduk- berdiri duduk, 10 kali)
4) Setelah melakukan exercise berat/hiperventilasi (lari ditempat selama 5 menit)

b. Dokumentasi Kegiatan:
c. Hasil:

Aktivitas Angka Pernafasan Waktu larutan berubah


(kali/menit) keruh (menit, detik)
Duduk diam 18 30
Nafas ditahan 15 44
Exercise ringan 25 23
Hiperventilasi 37 17

d. Pembahasan
Pernapasan merupakan satu kali proses inspirasi dan satu kali ekspirasi. Pada praktikum
kali ini, larutan kalium hidroksida atau larutan kapur berubah menjadi keruh ketika ditambahkan
unsur karbondioksida (CO2). Kapur yang dilarutkan menggunakan air akan menjadi keruh dan
terjadi reaksi antara kapur dengan air dan menghasilkan
CaO +H2O —> Ca(OH)2
Kemudian dihembuskan nafas dengan cara ditiup menggunakan sedotan selama beberapa
saat. Larutan kapur tersebut menjadi keruh karena karena larutan kapur itu berekasi dengan
nafas, sehingga membentuk batu kapur kemudian menyebabkan warna larutannya semakin
keruh. Dalam wadah tersebut terjadi reaksi antara larutan kapur CaO dengan CO 2 , kemudian
akan menghasilkan CaCO3 dan H2O.
Ca(OH)2 + CO2 —> CaCO3 + H2O

Keterangan :
CaO : kapur
H2O : air
Ca(OH)2 : larutan kapur
CO2 : karbon dioksida (kandungan terbesar dari nafas)
CaCO3 : batu kapur
Pada praktikum kali ini, pernapasan dipengaruhi oleh aktivitas yang dilakukan. Semakin
berat aktivitas yang dilakukan, maka semakin cepat frekuensi pernapasan dan semakin banyak
tubuh mengeluarkan CO2. Hal ini dikarenakan aktivitas akan menyebabkan peningkatan pada
suhu tubuh dan membuat metabolisme yang terjadi di dalam tubuh lebih cepat sehingga
membutuhkan lebih banyak energi.
2. Volume Pernafasan
a. Metode
 Ambil aqua/soda kapasitas 1 – 1,5 liter yang sudah kosong, beri tanda diluar botol
dengan spidol dengan jarak 100 ml. Gunakan botol aqua gelas volume 200 ml sebagai
alat pengukur volume air dan penanda volume.
 Isi botol dengan air sampai penuh, lalu balikkan dalam baskom yang telah diisi air
secukupnya, untuk menahan air tidak keluar dari botol. Pasang selang karet kecil
(selang plastic akuarium).
 Tarik nafas semaksimum udara yang bisa ditahan paru-paru sambil menjaga hidung
tetap tertutup, kemudian tiup semua udara yang bisa dikeluarkan melalui selang ke
dalam botol melalui tabung karet.
 Ukur air yang mampu tertiup keluar dengan cara membaca garis garis volume yang
dibuat
 Lakukan untuk:
1) Pernafasan normal
2) Pernafasan yang dipaksakan
 Ukur volume oksigen dengan rumus:

𝑀𝑉 = 𝑉𝑇 𝑥 𝑅𝑅

Keterangan:
MV = Minute Ventilation, udara yang masuk ke sistem pernapasan setiap menit
VT = Volume Tidal, 6-8 ml/kg bb
RR = Respiration Rate (angka pernafasan)

b. Dokumentasi Kegiatan:
c. Hasil:

Berat badan 56 kg

Aktivitas Volume Udara yang Volume Ventilasi/Oksigen


ditiup (ml) (ml)
Pernafasan normal 500 6272
Pernafasan dipaksakan 1500 8351

d. Diskusi:

Praktikum kali ini dilakukan untuk mengetahui volume paru-paru manusia. Pada
umumnya, pernapasan manusia dewasa pada saat istirahat adalah 15-18 kali dalam satu
menit. Volume pernapasan terdiri dari
1. Volume tidal
Volume tidak merupakan volume hasil dari satu kali inspirasi atau ekspirasi bernapas
normal. Umumnya pada orang dewasa sebesar 500 ml
2. Volume cadangan inspirasi
Merupakan volume udara ekstra yang dapat diinspirasi setelah volume tidal, umumnya
mencapai 300 ml
3. Volume cadangan ekspirasi
Merupakan jumlah udara yang masih dapat dikeluarkan dengan ekspirasi kuat pada
akhir ekspirasi normal, pada keadaan normal kira-kira sebanyak 1100 ml
4. Volume residu
Merupakan volume udara yang masih tetap berada didalam paru-paru setelah ekspirasi
kuat, kira-kira sebanyak 1200 ml.
Kapasitas paru-paru dapat diukur dengan alat yang disebut spirometer.

Pada praktikum kali ini didapatkan hasil volume udara yang ditiup adalah 500 ml dan
volume ventilasi sebanyak..... pada pernafasan normal. Sedangkan pada pernafasan
yang dipaksakan, didaptkan volume udara sebanyak 1500 ml dan volume ventilasi
sebanyak.....
Jika dibandingkan dengan hasil praktikum orang lain, volume udara tiap orang
berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh ukuran paru-paru, kekuatan bernafas, dan cara
bernafas. Seseorang yang rajin olahraga dan mengatur pernafasan akan memiliki
volume paru-paru yang lebih besar dibandingkan dengan orang biasa.
Kemudian cepat atau lambatnya frekuensi bernafas dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu umur, suhu tubuh, posisi tubuh, dan kegiatan tubuh. Semakin berumur manusia
maka frekuensi bernafas akan semakin rendah. Hal ini disebabkan oleh anak-anak
yang masih dalam tahap pertumbuhan sehingga menyebabkan mereka membutuhkan
energi yang lebih banyak dibandingkan dengan orang tua. Suhu tubuh dan aktivitas
juga mempengaruhi frekuensi bernafas. Semakin tingi suhu tubuh, maka frekuensi
bernafas akan lebih sering karena adanya peningkatan metabolisme sehingga
membutuhkan lebih banyak energi atau oksigen dan pengeluaran karbondioksida.

Anda mungkin juga menyukai