Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN BIOLOGI

PENGUKURAN KAPASITAS PARU-PARU


DAN PENGHASILAN CO2

DISUSUN OLEH :

Nama : Riska Rahmawati

Kelas : XI IPA 2

SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR

T.A. 2018/2019
A. Tujuan Praktikum :

1.Mengukur kapasitas paru-paru seseorang


2.Membuktikan bahwa dalam pernapasan dihasilkan karbon dioksida (CO2)

B. Landasan Teori :

Pernapasan ialah mengambil oksigen dari udara dan mengantarkannya ke jaringan.


Oksigen itu dipakai untuk oksidasi glukosa, sehingga keluar energi dalam ikatan
fosfat (ATP).
Respirasi adalah suatu proses pertukaran gas oksigen (O2) dari udara oleh organisme
hidup yang digunakan untuk serangkaian metabolisme yang akan menghasilkan
karbondioksida (CO2) yang harus dikeluarkan karena tidak dibutuhkan oleh tubuh.
1. Sistem Pernapasan pada Manusia :
Organ-organ pernapasan yang dimilki oleh manusia meliputi semua struktur
yang menghubungkan udara dari dan ke paru-paru. Organ tersebut antara lain:
a. Hidung
Hidung terdiri dari lubang hidung, rongga hidung dan ujung rongga
hidung. Di dalam hidung udara disaring dari benda-benda asing yang
tidak berupa gas agar tidak masuk ke paru-paru.
b. Faring
Faring merupakan ruang di belakang rongga hidung yang merupakan
jalan masuknya udara dari rongga hidung. Pada ruang tersebut terdapat
kleb (epiglotis) yang berfungsi mengatur pergantian perjalanan udara
pernapasan dan makanan.
c. Laring
Laring terdiri atas tulang rawan yaitu jakun, epiglotis, tulang rawan
penutup dan tulang rawan trikoid(cincin stempel) yang letaknya paling
bawah. Pita suara terletak di dinding laring bagian dalam.
d. Trakea
Trakea atau batang tenggorokan merupakan pita yang tersusun atas
otot polos dan tulang rawan yang berbentuk huruf “C” pada jarak yang
sangat teratur. Dinding trakea tersusun atas tiga lapisan jaringan epitel
yang dapat menghasilkan lendir yang berguna untuk menangkap dan
mengembalikan benda-benda asing kehulu saluran pernapasan sebelum
masuk ke paru-paru bersama udara pernapasan.
e. Bronkus
Merupakan batang cabang tenggorokan yang jumlahnya sepasang,
yang satu menuju ke paru-paru kiri dan yang satunya menuju ke paru-
paru kanan. Kedudukan bronkus yang menuju ke kiri lebih mendatar
daripada ke kanan. Hal ini merupakan salah satu sebab mengapa paru-
paru kanan lebih mudah terserang penyakit.
f. Bronkiolus
merupakan cabang dari bronkus, dindingnya lebih tipis. Bronkeolus
bercabang-cabang menjadi bagian yang lebih halus.
g. Alveolus
Merupakan Saluran akhir dari saluran pernapasan yang berupa
gelembung-gelembung udara. Pada bagian alveolus inilah terjadi
pertukaran gas-gas O2 dari udara bebas ke sel-sel darah sedangkan
pertukaran CO2 dari sel-sel tubuh ke udara bebas.
h. Paru-paru
Paru-paru terletak dalam rongga dada dibatasi oleh otot dada dan
tulang rusuk, pada bagian bawah dibatasi oleh otot diafragma yang
kuat. Paru-paru kiri berlobus dua dan bronkus kiri bercabang dua serta
posisinya mendatar. Paru-paru dibungkus oleh lapisan pleura yang
berfungsi menghindari gesekan saat bernafas.

2. Volume Udara Pernapasan


a. Volume Tidal
Volume udara pernapasan (inspirasi) biasa, yang besarnya 500 cc
atau 500 ml.
b. Volume cadangan inspirasi ( Udara Komplementer )
Volume udara yang masih dapat dimasukkan secara maksimal setelah
bernafas (inspirasi) biasa, yang besarnya 1500 cc atau 1500 ml.
c. Volume cadangan ekspirasi ( Udara Suplementer )
Volume udara yang masih dapat dikeluarkan secara maksimal setelah
mengeluarkan nafas (ekspirasi) biasa, yang besarnya 1500 cc
atau 1500 ml.
d. Volume sisa ( Residu )
Volume udara yang masih tersisa dalam paru-paru setelah
mengeluarkan nafas (ekspirasi) maksimal, yang besarnya 1000 cc
atau 1000 ml.
e. Kapasitas Vital Paru-paru
Volume udara yang dapat dikeluarkan semaksimal mungkin setelah
melakukan inspirasi semaksimal mungkin juga, yang besarnya 3500
cc atau 3500 ml.
f. Volume Total Paru-paru
g. Volume udara yang dapat ditampung paru-paru semaksimal mungkin,
yang besarnya 4500 cc atau 4500 ml.
Volume dan kapasitas seluruh paru pada wanita kira-kira 20 sampai 25
persen lebih kecil daripada priadan lebih besar lagi pada orang yang
atletis dan bertubuh besar daripada orang yang bertubuh kecil.

3. Frekuensi pernapasan
Pada umumnya manusia mampu bernapas 15 – 18 kali tiap menitnya. Cepat
atau lambatnya bernapas dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
a. Faktor Umur
Semakin bertambah usia seseorang, maka semakin rendah frekuensi
pernapasannya.
b. Jenis Kelamin
Laki-laki umumnya bernapas lebih pelan daripada perempuan ini
dikarenakan volume paru-paru laki-laki lebih besar daripada
perempuan. Namun kadar O2 yang dibutuhkan oleh laki-laki lebih
besar daripada perempuan, itu karena pada umumnya laki-laki lebih
banyak bergerak daripada perempuan.
c. Suhu Tubuh
Hal ini berhubungan dengan proses metabolisme tubuh, semakin tinggi
suhu tubuhnya semakin tinggi pula frekuensi pernapasannya.
d. Posisi Tubuh
Pada saat berdiri frekuensi pernapasan lebih besar, karena energi yang
digunakan untuk menopang tubuh lebih banyak. Pada posisi duduk,
frekuensi pernapasan lebih menurun, karena energi yang digunakan
untuk menyangga tubuh merata oleh tubuh.
e. Kegiatan Tubuh
Orang yang banyak melakukan kegiatan frekuensi pernapasannya akan
meningkat karena akan lebih banyak memerlukan energi.
Dibandingkan dengan orang yang melakukan sedikit kegiatan, jelas
frekuensi pernapasannya akan lebih rendah karena lebih sedikit
memerlukan energi.
Setelah bekerja berat seperti berlari atau olahraga, maka laju
pernapasan akan lebih cepat. Pada saat menghembuskan nafas
sejumlah CO2 dilepaskan.

C. Alat dan Bahan :


1. Ember / Bak air besar
2. Botol / Toples /Jerigen volume 5 liter
3. Selang plastik / Karet 40 cm
4. Gelas Ukur
5. Timbangan Badan
6. Spidol anti air besar
7. Gelas Kimia 3 buah
8. Selang plastik kecil 1 meter
9. Sedotan 3 buah
10. Corong plastik kecil
11. Kapur Tohor / Kapur Sirih
12. Air

D. Cara Kerja :

A. Cara Kerja Pengukuran Kapasitas Paru-paru :


1. Berilah tanda skala ukuran ( dalam cc atau ml ) di dinding jerigen dengan
menggunakan spidol anti air.Caranya dengan mengisi pada gelas ukur setiap
10ml atau 10 cc,lalu dimasukkan dan berilah tanda.Demikian seterusnya
hingga setinggi botol.
2. Baliklah dengan cepat jerigen berskala yang telah penuh air dalam ember yang
juga terisi air.
3. Masukkan selang dalam mulut jerigen.Catat posisi ( skala ) awal air
4. Timbang berat badan probandus ( orang yang melakukan percobaan ). Tiap
kelompok ada 2 orang yang melakukan percobaan,yaitu 1 laki-laki dan 1
perempuan.
5. Lakukan pengukuran volume tidal dan kapasitas vital paru-paru,dengan cara
sebagai berikut :
a) Kapasitas Tidal
Orang yang melakukan percobaan melakukan inspirasi normal
biasa,lalu melakukan eskpirasi dengan normal / biasa pula melalui
selang.
Catat volume air yang keluar dari jerigen ( skala yang dihasilkan ) lalu
Hitung selisih antara skala awal dan skala yang terbentuk.

b) Kapasitas Total
Orang yang melakukan percobaan melakukan inspirasi sekuat
mungkin,lalu melakukan ekspirasi sekuat mungkin juga melalui
selang.Hitung selisih antara skala awal dan skala yang terbentuk.

6. Ulangi percobaan sekali lagi pada orang yang berjenis kelamin berbeda
dengan orang pertama yang melakukan percobaan.
7. Catat hasil pengamatan ke dalam tabel Hasil Pengukuran Paru-paru.

B.Cara Kerja Penghasilan Karbon Dioksida dala Pernapasan :


1. Larutkan kapur tohor / kapur sirih ke dalam 250 ml air hingga jenuh ( sebagian
ada yang tidak melarut )
2. Biarkan air kapur mengendap semalaman hingga diperoleh larutan kapur yang
jernih
3. Pisahkan larutan kapur yang jernih dari endapan kapur dan masukkan ke
dalam 2 buah gelas kimia,masing-masing sebanyak 100 ml dan beri label A
dan B
4. Dengan menggunakan sedotan,tiupkan udara ke dalam larutan kapur yang ada
dalam gelas kimia A selama 1 menit dan amati perubahan yang terjadi
5. Bandingkan dengan larutan kapur yang ada dalam gelas kimia B,kemudian
catatlah perbedaannya dan buatlah kesimpulan.

E. Hasil Percobaan

A.Tabel Hasil Pengukuran Kapasitas Paru-paru :

N Kapasitas Tidal Kapasitas Vital Vol


o Nama Jenis Berat (ml) Paru-paru ume
kelamin bada 1 2 Rata 1 2 Rata Paru
n -rata -rata -
paru

1. M.Fariq Laki- 73 30 2.40 2.10 2.40 5.00 2.60 4.70


Khadafi laki 0 0 0 0 0 0 0

2. Martha Peremp 52 30 1.30 1.00 1.30 3.30 2.00 3.00


Magdalena uan 0 0 0 0 0 0 0

B. Gelas A menjadi keruh setelah ditiup selama 1 menit , sedangkan gelas B


warnanya tetap karena tidak ditiup.

F. Pembahasan
1.Apakah ada perbedaan antara kapasitas vital laki-laki dan perempuan ? Mengapa ?
Jawab :-Ada.
- Karena kapasitas vital laki-laki lebih besar daripada perempuan sehingga
laki-laki bernapas lebih lambat daripada perempuan,namun kadar oksigen
yang dibutuhkan oleh laki-laki lebih besar dari perempuan.
Hal ini terjadi karena volume paru-paru laki-laki lebih besar dan laki-laki
lebih banyak melakukan aktivitas yang lebih berat dari perempuan.

2.Adakah hubungan antara berat badan dan rata-rata kapasitas vital paru-paru ?
Jelaskan ?
Jawab :-Ada
-Hubungan antara berat badan dan rata-rata kapasitas vital paru-paru adalah
berbanding lurus.Semakin besar berat badan seseorang,maka rata-rata
kapasitas vital paru-paru juga akan besar.
Dan sebaliknya semakin kecil berat badan seseorang,maka rata-rata
kapasitas vital paru-paru juga akan semakin kecil.

3.Apa saja yang mempengaruhi volume udara pernapasan pada manusia ?


Jawab : Volume udara pernapasan pada manusia berbeda-beda,hal ini dikarenakan
volume paru-paru setiap manusia berbeda.Berikut hal-hal yang
mempengaruhinya :
1.Aktivitas  Orang yang sering berolahraga biasanya
Memiliki volume paru-paru yang lebih besar
jika dibandingkan dengan orang yang jarang
berolahraga,sehingga volume udara
pernapasannya juga besar.
2.Kondisi Lingkungan  Orang yang tinggal di dataran tinggi dengan
kadar oksigen yang rendah biasanya volume
paru-parunya akan lebih besar jika
dibandingkan dengan orang yang tinggal di
dataran rendah.Sehingga volume udara
pernapasannya juga besar.
3.Jenis Kelamin  Laki-laki biasanya mempunyai volume paru-
paru yang lebih besar jika dibandingkan
dengan perempuan.Sehingga volume udara
pernapasan laki-laki juga lebih besar.

4.Apakah perbedaan antara larutan kapur yang ditiup dan larutan kapur yang tidak
ditiup ?
Mengapa ?
Jawab :-Perbedaannya yaitu larutan kapur yang ditiup warnanya akan berubah
menjadi keruh,hal ini membuktikan bahwa napas yang kita keluarkan
mengandung karbon dioksida ( CO2).Saat larutan kapur ditiup maka
karbon dioksida akan bereaksi dengan larutan kapur tersebut sehingga
menyebabkan air kapur menjadi keruh.
-Sedangkan air kapur yang tidak ditiup tidak mengalami perubahan
apapun,karena larutan kapur tersenut tidak bereaksi dengan napas kita
yang mengandung karbon dioksida.

5.Apa fungsi larutan kapur dalam percobaan ini ?


Jawab : Larutan kapur berfungsi untuk mengetahui apakah terjadi perubahan
setelah larutan kapur tersebut ditiup dan tidak ditiup.

G. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa :
1. Kapasitas vital paru-paru dipengaruhi oleh faktor jenis kelamin dan berat badan.
-Jenis kelamin  Kapasitas vital paru-paru laki-laki lebih besar daripada
perempuan,karena volume paru-paru laki-laki lebih besar jika
dibandingkan dengan perempuan
-Berat badan  Semakin besar berat badan seseorang,maka kapasitas vital paru-
parunya juga akan semakin besar.Begitupun sebaliknya.
Selain 2 faktor tersebut,kapasitas vital paru-paru juga dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu : Umur,suhu tubuh,posisi tubuh,dan aktivitas tubuh.

2. Dalam proses pernapasan maka akan mengeluarkan karbon dioksida ( CO2).Hal


ini dibuktikan dengan larutan kapur yang menjadi keruh setelah ditiup.Keruhnya
alaruta kapur tersebut menunjukkan bahwa telah terjadi reaksi antara karbon
dioksida ( CO2 ) dengan larutan kapur.

H. Daftar Pustaka
1. Lks_biologi_kelas_xi_semester_genap_intan_pariwara
2. Buku_siswa_menjelajah_dunia_biologi_tiga_serangkai
3. http// Maryati, Sri dkk. 2006. BIOLOGI untuk SMA Kelas XI. Jakarta. Erlangga.
4. www.academia.edu.biologi.respirasi
5. www.prestasiherfen.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai