Laporan Praktikum Anfisman
Laporan Praktikum Anfisman
“KAPASITAS PARU-PARU”
Disusun Oleh:
Nabella Putri Rama Safitri
(2110119120018)
Kelompok I B
Asisten Dosen:
Muhammad Iqbal Trinajah
Zuhrah Intan Safitri
Dosen Pengampu:
Drs. H. Kaspul, M.Si.
Dra. Hj. Aulia Ajizah, M.Kes.
Riya Irianti, S.Pd., M.Pd.
I. TEORI DASAR
Bernapas adalah proses menghirup udara yang mengandung oksigen
dan mengeluarkan karbon dioksida dari paru-paru. Organ-organ
pernapasan yang dimilki oleh manusia meliputi semua struktur yang
menghubungkan udara dari dan ke paru- paru. Organ tersebut antara lain:
a. Hidung
Hidung terdiri dari lubang hidung, rongga hidung dan ujung
rongga hidung. Rongga hidung banyak memiliki kapiler darah dan
selalu lembab dengan adanya lendir yang dihasilkan oleh mukosa. Di
dalam hidung udara disaring dari benda- benda asing yang tidak
berupa gas agar tidak masuk ke paru-paru.
b. Faring
Faring merupakan ruang di belakang rongga hidung yang
merupakan jalan masuknya udara dari rongga hidung. Pada ruang
tersebut terdapat kleb (epiglotis) yang berfungsi mengatur pergantian
perjalanan udara pernapasan dan makanan.
c. Laring
Laring pangkal batang tenggorokan/kotak suara. Laring terdiri
atas tulang rawan yaitu jakun, epiglotis, tulang rawan penutup dan
tulang rawan.
d. Trakea
Trakea atau batang tenggorokan merupakan pita yang tersusun
atas otot polos dan tulang rawan yang berbentuk huruf "C" pada jarak
yang sangat teratur. Dinding trakea tersusun atas tiga lapisan jaringan
epitel yang dapat menghasilkan lendir yang berguna untuk menangkap
dan mengembalikan benda-benda asing kehulu saluran pernapasan
sebelum masuk ke paru-paru bersama udara pernapasan (Kaspul,
2023).
e. Bronkus
Merupakan batang cabang tenggorokan yang jumlahnya
sepasang, yang satu menuju ke paru-paru kiri dan yang satunya
menuju ke paru-paru kanan. Dinding bronkus terdiri atas lapisan
jaringan ikat, lapisan jaringan epitel, otot polos dan cincin tulang
rawan. Kedudukan bronkus yang menuju ke kiri lebih mendatar
daripada ke kanan. Hal ini merupakan salah satu sebab mengapa paru-
paru kanan lebih mudah terserang penyakit (Kaspul, 2023).
f. Bronkiolus
Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus, dindingnya lebih
tipis. Bronkeolus bercabang-cabang menjadi bagian yang lebih halus
(Kaspul, 2023).
g. Alveolus
Saluran akhir dari saluran pernapasan yang berupa gelembung-
gelembung udara. Dinding alveolus sangat tipis setebal selapis sel,
lembab dan berdekatan dengan kapiler-kapiler darah. Adanya alveolus
memungkinkan terjadinya luasnya daerah permukaan yang berperan
penting dalam pertukaran gas. Pada bagian alveolus inilah terjadi
pertukaran gas-gas O2 dari udara bebas ke sel-sel darah sedangkan
pertukaran CO2 dari sel-sel tubuh ke udara bebas (Kaspul, 2023).
h. Paru-paru
Paru-paru terletak dalam rongga dada dibatasi oleh otot dada dan
tulang rusuk, pada bagian bawah dibatasi oleh otot diafragma yang
kuat. Paru-paru merupakan himpunan dari bronkiolus, saccus alveoris
dan alveolus. Antara selaput dan paru-paru terdapat cairan limfa yang
berfungsi untuk melindungi paru-paru pada saat mengembang dan
mengempis. Mengembang dan mengempisnya paru-paru disebabkan
karena adanya perubahan tekanan rongga dada. Paru-paru kanan
berlobus tiga dan bronkus kanan bercabang tiga. Paru-paru kiri
berlobus dua dan bronkus kiri bercabang dua serta posisinya
mendatar. Paru-paru dibungkus oleh lapisan pleura yang berfungsi
menghindari gesekan saat bernafas (Kaspul, 2023).
Paru-paru berada dalam kantung jaringan pengikat yang tipis,
pleura. Selaput yang menyelaputi paru langsung disebut visceral
pleura (pleura dalam), sedangkan yang menyelaputi rongga dada
sebelah ke tulang rusuk disebut parietal pleura (pleura luar). Rongga
antara kedua selaput ini berupa sebuah kantung disebut rongga pleura,
berisi cairan tubuh. Rongga dada dipisahkan dari rongga perut oleh
diafragma. Pada rongga dada terdapat jantung dan paru bersama
tenggorok, rongkongan dan pembuluh darah. Diafragma itu selain
mengandung penerusan selaput dalam rongga tubuh juga mengandung
otot lurik. Pada bagian tengah terdiri dari jaringan pengikat dan di
pinggiran dan yang melekatkannya ke dinding tubuh berotot (Kaspul,
2023).
Noor Fithri
2. 45 300 ml 900 ml 1200 ml
Agustina
Khayatun
3. 46 300 ml 800 ml 1000 ml
Khasanah
Nabella Putri
4. 41 200 ml 500 ml 1200 ml
Rama Safitri
Salma Nida
8. 52 1000 ml 1500 ml 800 ml
Ulanhar
Sri Ayu
10. 67 510 ml 900 ml 1700 ml
Wahyuni
Yuliana
11. 52 500 ml 1000 ml 1500 ml
Norrahma Sari
Meiliana
12. 53 1000 ml 2000 ml 2500 ml
Widyanor
Pramesti Diah
13. Sulistya 50 400 ml 1000 ml 2100 ml
Maharani
14. Rany Masriana 40 1000 ml 1000 ml 2000 ml
Pandiangan
Nisvie Nur
17. 45 400 ml 1000 ml 2200 ml
Salsabilla
Dhiya Abidah
19. 59 500 ml 1500 ml 2000 ml
Luthfiyana
Rudiah
20. 46 1000 ml 1500 ml 2300 ml
Damayanti
Novita
24. 55 250 2000 4300
Rahmayanti
Rif'atul
25. 38 450 1000 2500
Mahmudah
2. Laki-laki
Kapasitas (ml)
Berat Udara
Udara
No Nama Badan Udara Vital
Respirasi
(kg) Suplamenter Paru-
Biasa
Paru
M. Nazhief
1. 72 400 1700 3000
Ramadhan
2. 44 300 1700 3000
Muhammad
Ilham
Setiyawan
B. Foto Pengamatan
1. Mengukur berat badan
(Sumber : Dok. Kel. I B, 2023)
3. Mengukur kapasitas udara
suplementer