Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM XI

FISIOLOGI HEWAN
(AKBK 3523)

“AKTIVITAS OTOT JANTUNG”


Disusun Oleh:
Putri Wulandari
(2110119220012)
Kelompok IV B

Asisten Dosen:
Awaludin Akbar
Wulandari

Dosen Pengampu:
Drs. H. Kaspul, M.Si.
Dr. Amalia Rezeki, S.Pd., M.Pd.
Riya Irianti, S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
NOVEMBER 2023
PRAKTIKUM XI

Topik : Aktivitas Otot Jantung


Tujuan : Untuk menganalisis pengaruh beberapa faktor ekstrinsik terhadap
aktivitas jantung
Hari/tanggal : Senin/ 13 November 2023
Tempat : Laboratorium Biologi Umum PMIPA FKIP ULM Banjarmasin

I. TEORI DASAR
Otot jantung berbeda dari otot kerangka dalam hal struktur dan
fungsinya. Untuk berkontraksi otot jantung tidak memerlukan stimulus
sebab otot jantung memiliki sifat otomatis. Pada sel otot jantung dapat
terjadi peristiwa depolarisasi secara spontan tanpa ada stimulus. Selain itu
otot jantung juga memiliki sifat ritmis, peristiwa depolarisasi dan
repolarisasi berjalan menurut irama tertentu.
Keefektifan kerja jantung dikendalikan oleh faktor intrinsik dan faktor
ekstrinsik. Faktor intrinsik adalah sistem nodus yang mengantarkan
rambatan depolarisasi dari pacu jantung (sinus venosus) ke bagian-bagian
lain dari jantung. Meskipun kontraksi otot jantung tidak tergantung pada
impuls saraf tetapi laju kontraksinya dikendalikan oleh saraf otonom.
Selain itu aktivitas jantung juga dipengaruhi oleh bermacam-macam bahan
kimia, hormon, ion-ion dan metabolit.

II. ALAT DAN BAHAN


A. Alat
1. Alat tulis 10. Plastik sampel
2. Alat dokumentasi 11. Pipet tetes
3. Alat bedah 12. Sterofoam
4. Alkohol spray 13. Stopwatch
5. Baki/nampan 14. Pinset
6. Buku penuntun
7. Gelas kimia
8. Jarum pentul
9. Gunting

B. Bahan
1. Katak
2. Lateks
3. Larutan KCl 0,9 %
4. Larutan CaCl 1%
5. NaCl 0,7%
6. Kapas
7. Tissu

III. CARA KERJA


A. Pengaruh Ion Terhadap Aktivitas Jantung
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Membius katak dengan menggunakan kapas berisi alkohol 70%.
3. Membedah bagian perut dan dada katak menggunakan alat section/
alat bedah.
4. Meneteskan larutan NaCl 0,7%, CaCl2 1% dan KCl 0,9% masing-
masing 1 tetes dan menghitung denyut jantung pada setiap
perlakuan selama 1 menit.
B. Pengaruh Faktor Fisik terhadap Aktivitas Jantung
1. Meneteskan jantung dengan larutan Ringer 5oC, dan menghitung
denyut jantung selama 1 menit
2. Membuang dengan pipet larutan Ringer yang telah dingin dan
mengganti dengan larutan Ringer normal.
3. Mengamati denyut jantung sampai berada dalam kondisi normal.
4. Meneteskan jantung dengan larutan Ringer suhu 40 oC, dan
menghitung denyut jantung per menit.
5. Mendokumentasikan dan mencatat hasil pengamatan.
IV. HASIL PENGAMATAN
A. Flowchart
1. Pengaruh Ion Terhadap Aktivitas Jantung

Menyiapkan
Sumber alat dan
: Dok. Kelompok Membius katak
Sumber : Dok. dengan
Kelompok
IV bahan
B, 2023) IV B, 2023)
menggunakan kapas berisi
alkohol 70%.

Sumber : Dok. Kelompok Sumber : Dok. Kelompok


IV B, 2023) Memberikan perlakuan Membedah
IV B, bagian
2023) perut
NaCl 0,7%, CaCl2 1% dan dan dada katak
KCl 0,9% masing- masing menggunakan alat bedah.
sebanyak 1 tetes

Mengamati
Sumber denyut
: Dok. Kelompok Mendokumentasikan
Sumber dan
: Dok. Kelompok
IV B,
jantung 2023)
katak setiap IV B, 2023)
mencatat hasil
perlakuan selama 1 menit pengamatan
2. Pengaruh Faktor Fisik Terhadap Aktivitas Jantung

Meneteskan
Sumber jantung
: Dok. Kelompok Membuang larutan
Sumber : Dok. Ringer
Kelompok
dengan
IV larutan Ringer
B, 2023) dingin menggunakan
IV B, 2023)
o
suhu 5 C dan menghitung pipet dan mengganti
denyut jantung selama 1 dengan larutan Ringer
menit normal

Sumber : Dok. Kelompok


Mendokumentasikan dan Sumber : Dok. Kelompok
Meneteskan larutan
IV B, 2023) IV B, 2023)
mencatat hasil Ringer dengan suhu 40oC
pengamatan dan menghitung denyut
jantung selama 1 menit

B. Tabel Hasil Pengamatan


No Perlakuan Jumlah Denyut Per Menit
1. Kontrol (NaCl 0,7%) 20
2. Pengaruh Ion CaCl2 1% 22
KCl 0,9% 19
3. Pengaruh Suhu Dingin (5oC) 15
Panas (40oC) 18

C. Foto Pengamatan
No Perlakuan Foto Pengamatan
1. Kontrol (NaCl 0,7%)

(Sumber: Dok. Kelompok


IV B, 2023)
2. Pengaruh Ion CaCl2 1%

(Sumber: Dok. Kelompok


IV B, 2023)
KCl 0,9%

(Sumber: Dok. Kelompok


IV B, 2023)

3. Pengaruh Suhu Dingin (5oC)

(Sumber: Dok. Kelompok


IV B, 2023)
Panas (40oC)

(Sumber: Dok. Kelompok


IV B, 2023)
V. ANALISIS DATA
Pada praktikum kali ini dengan topik aktivitas otot jantung yang
bertujuan untuk menganalisis pengaruh beberapa faktor ekstrinsik terhadap
aktivitas jantung. Adapun alat yang digunakan saat praktikum ini adalah alat
tulis, alat dokumentasi, alat bedah, alkohol spray, baki, buku penuntun, gelas
kimia, jarum pentul, gunting, plastik sampel, pipet tetes, sterofoam, stopwatch
dan pinset. Adapun bahan yang digunakan adalah katak, lateks, larutan KCl
0,9%, larutan CaCl 1%, NaCl 0,7%, kapas dan tissue.
Cara kerja pada praktikum kali ini untuk pengaruh ion terhadap
aktivitas jantung, yang pertama, adalah menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan. Kedua, membius katak dengan menggunakan kapas berisi alkohol
70%. Ketiga, membedah bagian perut dan dada katak menggunakan alat
section/ alat bedah. Keempat, meneteskan larutan NaCl 0,7%, CaCl2 1% dan
KCl 0,9% masing- masing 1 tetes dan menghitung denyut jantung pada setiap
perlakuan selama 1 menit.
Kemudian cara kerja untuk pengaruh faktor fisik terhadap aktivitas
jantung adalah pertama, meneteskan jantung dengan larutan Ringer 5 oC, dan
menghitung denyut jantung selama 1 menit. Kedua, membuang dengan pipet
larutan Ringer yang telah dingin dan mengganti dengan larutan Ringer normal.
Ketiga, mengamati denyut jantung sampai berada dalam kondisi normal.
Keempat, meneteskan jantung dengan larutan Ringer suhu 40 oC, dan
menghitung denyut jantung per menit. Kelima, mendokumentasikan dan
mencatat hasil pengamatan.
Jantung merupakan pompa utama yang mengedarkan darah ke seluruh
tubuh. Jantung berdenyut terus menerus dan hanya beristirahat setelah
kontraksi. Salah satu faktor yang mempengaruhi denyut jantung atau cepat
lambatnya jantung memompa darah adalah suhu. Perbedaan suhu berpengaruh
dalam cepat atau lambatnya metabolisme tubuh sehingga berpengaruh juga
terhadap kinerja jantung.
Selain itu, faktor keturunan dan aktivitas serta jenis kelamin juga
mempengaruhi banyaknya denyutan jantung tersebut. pengaruh suhu panas dan
dingin terhadap denyut jantung katak (Rana sp.) adalah pada suhu panas,
denyut jantung pada katak meningkat karena saat suhu tinggi metabolisme juga
semakin cepat sehingga denyut jantung pun semakin cepat, sedangkan pada
suhu dingin denyut jantung pada katak menurun karena pada suhu dingin
metabolisme tubuh melambat dan juga terjadi hipotermia sehingga denyut
jantung pun melambat.
Menurut literatur, jantung merupakan suatu organ yang berdenyut
dengan irama tertentu (kontraksi ritmik). Fungsi utama jantung adalah
memompa darah ke arah sirkulasi sistemik maupun pulmoner. Jantung terletak
dalam mediastinum di rongga dada, yaitu di antara kedua paru-paru. Lapisan
yang mengitari jantung (pericardium) terdiri dari dua bagian: lapisan sebelah
dalam atau "pericardium visceral" dan lapisan sebelah luar atau "pericardium
parietal". Kedua lapisan pericardium ini dipisahkan oleh sedikit cairan
pelumas, yang berfungsi mengurangi gesekan pada gerakan memompa dari
jantung itu sendiri. Bagian depan dari pericardium itu melekat pada tulang dada
(sternum) bagian bawahnya melekat pada tulang punggung, sedangkan bagian
bawah pada diafragma. Pericardium visceral mempunyai hubungan langsung
dengan permukaan jantung (Raneeta, 2009).
Jantung tersusun atas otot-otot jantung. Jaringan otot jantung terdiri atas
sinsitium serabut-serabut otot yang satu dengan yang lain yang terpisahkan.
Setiap impuls yang timbul di jantung akan disebar ke seluruh otot jantung.
Dengan demikian kontraksinya selalu bersifat "all-or none". Selain itu, kuat
kontraksi otot sangat ditentukan oleh panjang awal dari serabut-serabutnya
(Hukum Starling). Sifat otot jantung adalah mampu membangkitkan sendiri
impuls irama denyut jantung (otomasi jantung). Otot jantung peka terhadap
perubahan metabolik, kimia dan suhu seperti pada jantung katak (Rana sp.).
Kenaikan suhu meningkatkan metabolisme dan frekuensi denyut jantung
(Primawati, 2011).
Berdasarkan hasil pengamatan denyut jantung katak pada keadaan
kontrol atau saat ditetesi larutan NaCl 0,7% jumlah denyut jantung nya 20 per
menit. Setelah diberi larutan CaCl2 1% denyut jantung katak 22 per menit. Saat
diberi larutan KCl 0,9% denyut jantung katak 19 per menit. Selain pengaruh
ion katak juga diberi perlakuan suhu yaitu pada suhu dingin 5oC denyut jantung
menurun menjadi 15 per menit. Pada pelakuan suhu panas yang mana suhu nya
berkisar antara 40oC denyut jantung meningkat menjadi 18 denyut per menit.
Hal ini sejalan dengan literatur bahwa ketika jantung katak diberi tetes
CaCl2, terjadi beberapa perubahan yang memengaruhi aktivitas jantung yaitu
kontraksi yang lebih kuat. Penambahan CaCl2 dapat meningkatkan konsentrasi
kalsium di sekitar sel jantung. Kalsium adalah ion yang esensial dalam proses
kontraksi otot, termasuk kontraksi jantung. Dengan demikian, penambahan
CaCl2 biasanya mengakibatkan kontraksi yang lebih kuat pada jantung katak.
Selain itu, penambahan frekuensi denyut jantung, selain kontraksi yang lebih
kuat, penambahan kalsium juga dapat memengaruhi frekuensi denyut jantung.
Dalam beberapa kasus, penambahan kalsium dapat meningkatkan kecepatan
atau frekuensi kontraksi jantung. Kemudian dengan kenaikan kalsium, jantung
dapat memompa darah dengan lebih efisien. Ini bisa terlihat dalam peningkatan
volume darah yang dipompa setiap denyut jantung atau dalam kecepatan
kontraksi dan relaksasi jantung (Hartanto et al, 2012).

VI. KESIMPULAN
VII. DAFTAR PUSTAKA
Kaspul. (2023). Penuntun Praktikum Fisiologi Hewan. Banjarmasin: CV.
Batang.
Primawati, S. N. (2011). Petunjuk Praktikum Fisiologi Hewan II.
Mataram: Laboratorium Biologi IKIP Mataram.

Hartanto, R. V., Sutiyono, D., & Wahyudi, F. (2012). Perbedaan


Perubahan Konsentrasi Natrium Plasma Antara Preload 20cc/kgbb
Ringer Laktat Dibandingkan Dengan Preload 20cc/kgbb Ringer Asetat
Malat (Doctoral dissertation, Fakultas Kedokteran).

Anda mungkin juga menyukai