Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN

STRUKTUR SEL DAN HEMOLISIS ERITROSIT

Dosen Pengampu:
I Made Oka Riawan, S.Pd, M.Sc.

Oleh:
Nama : Made Cristiana
NIM : 2113041042
Kelas : 3B Pendidikan Biologi

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI DAN PERIKANAN KELAUTAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2022
A. Judul Praktikum
Struktur Sel Dan Hemolisis Eritrosit
B. Waktu Pelaksanaan
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat, 28 Oktober 2022
C. Tujuan Praktikum
a. Mengetahui struktur normal dari eritrosit pada berbagai spesies vertebrata
b. Memahami dinamika osmolaritas eritrosit pada berbagai konsentrasi cairan ekstraseluler
c. mengetahui efek hemolisis beberapa senyawa kimia terhadap eritrosit
D. Landasan Teori
Darah berasal dari kata "haima", yang berasal dari akar kata hemo atau hemato. Merupakan
suatu cairan yang berada di dalam tubuh yang berfungsi mengalirkan oksigen ke seluruh jaringan
tubuh, mengirimkan nutrisi yang dibutuhkan sel-sel, dan menjadi benteng pertahanan terhadap
virus dan infeksi. Darah adalah suatu jaringan tubuh yang ada di dalam pembuluh darah yang
berwarna merah. Darah selamanya beredar di dalam tubuh karena adanya kerja atau pompa
jantung selama darah berada dalam pembuluh darah, maka bisa menjadi beku (Syaifudin, 2006).
Eritrosit merupakan sel darah merah yang membawa hemoglobin dalam sirkulasi sel-sel
tubuh, dimana eritrosit merupakan sel darah terbesar (Ganong, 2008). Morfologi dan ukuran
eritrosit memiliki inti pada kebanyakan vertebrata kecuali pada sebagian besar mamalia yang
tidak berinti. Bentuk eritrosit mamalia adalah bulat dan bikonkaf. Sedangkan pada kebanyakan
vertebrata lainnya bentuk eritrosit adalah lonjong dan bikonfeks. Eritrosit paling besar ditemukan
pada amphibi, sedangkan sel eritrosit mamalia dianggap lebih kecil dan spesifik dengan ketiadaan
nucleus (Santoso, 2009). Fungsi utama eritrosit adalah membawa O2 ke jaringan dan
mengembalikan CO2 dari jaringan ke paru (Indrapraja, 2009).

E. Alat Dan Bahan


1. Praktikum 1. Struktur Eritrosit Vertebrata
a. alat
1) alat bedah
2) jarum suntik
3) mikroskop
4) pipet tetes
5) kaca objek
6) cover glass
7) botol sampel darah
b. bahan
1) EDTA (etilen diamih tetra asetat) 10%
2) NACI 0,9 %
3) Kodok (bufo sp.)
4) Mencit (mus musculus)
2. Praktikum 2. Dinamika Osmolaritas Eritrosit
a. Alat
1) Mikroskop
2) Pipet tetes
3) Objek glass
4) Cover glass
5) Botol sampel darah
b. Bahan
1) Sampel darah Kodok (Bufo sp.) san Mencit (Mus musculus)
2) NACI dengan beberapa konsentrasi (0,3 %, 0,6%, 0,9%, 1,2 %, 2%)
3. Praktikum 3. Hemolisis Darah
a. Alat
1) Tabung reaksi
2) Pipet tetes
3) Gelas ukur
b. Bahan
1) Sampel darah kodok (bufo sp.) dan mencit (mus musculus)
2) Kloroform
3) Formalin
4) Etanol
5) NACI 0,9 %
F. Prosedur Kerja
1. Praktikum 1. Struktur Eritrosit Vertebrata
1) Melakukan koleksi sampel darah dari kodok (bufo sp) dan mencit (mus musculus)
2) Mengambil sampel darah dengan menggunakan jarum suntik yang telah dibilas dengan
EDTA 10% dan menampung sampel darah dalam botol sampel yang juga telah dibilas
dengan EDTA.
3) Objek Meneteskan setetes darah pada kaca objek dan menetesi dengan 3 tetes NACL
A0,9 %, menutup kaca objek dengan cover glass, lalu mengamati strukturnya pada
mikroskop hingga perbesaran optimal.
4) Memperhatikan dan menggambar struktur eritrosit yang terlihat.
5) Membandingkan struktur eritrosit kodok dan mencit.
2. Praktikum 2. Dinamaika Osmolaritas Eritrosit
1) Menyediakan lima kaca objek yang berbeda, lalu meneteskan setetes sampel darah pada
masing-masing kaca objek tersebut.
2) Meneteskan 3 tetes NACL dengan konsentrasi berbeda untuk setiap objek kaca.
3) Menutup dengan cover glass, dan membiarkan beberapa menit.
4) Mengamati struktur eritrosit pada mikroskop dengan perbesaraan optimal
5) Memperlihatkan perubahan yang terjadi pada eritrosit terutama ukurannya lalu
menggambarkan pada lembar kerja praktikum dan menginterpretasikan peristiwa
fisiologis dan bagaimana mekanismenya
3. Praktikum 3. Hemolisi Darah
1) Menyediakan 5 tabung reaksi berbeda dan memberi label I sampai IV.
2) Memasukkan masing-masing 2,5 ml NaCl 0,9% ke dalam tabung tersebut dan
meneteskan 2 tetes suspense darah dari hewan percobaan.
3) Memasukkan 2,5 ml senyawa etanol pada tabung III, 2,5 ml senyawa formalin pada
tabung IV.
4) Membiarkan selama 20 menit lalu mengamati proses yang terjadi dan membandingkan
efek emolisis yang disebabkan oleh masing-masing senyawa tersebut.
5) Mencatat hasil pengamatan dan menginterpretasikan pada lembar kerja
G. Hasil Dan Pembahasan
a. Kodok (Bufo sp.)
 Tabel perbandingan darah kodok (Bufo sp.) dan Mencit (Mus musculus)
No. Gambar keterangan
1. Darah kodok Cairan NACL 0,6 %

Darah mencit

2. Darah kodok Cairan NACL 2 %


Darah mencit

3. Darah kodok Cairan NACL 1,2%

Darah mencit
4. Darah kodok Cairan NACL 0,3%

Darah mencit

Pembahasan :

 Tabel hasil pengamatan pada tabung reaksi

No Gambar keterangan
.
1.
2.
3.
4.

Anda mungkin juga menyukai