Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM IX

FISIOLOGI HEWAN
(AKBK 3523)

“TOLERANSI OSMOTIK ERITROSIT TERHADAP BERBAGAI


TINGKAT MEDIUM PADA HEWAN POIKILOTERMIK”

Disusun Oleh:
Novia Auliyani
(2110119220013)
Kelompok IV A

Asisten Dosen:
Giovanni
Kamila Nur Faizza

Dosen Pengampu:
Drs. H. Kaspul, M. Si.
Riya Irianti, S. Pd., M. Pd.
Dr. Amalia Rezeki, S. Pd., M. Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
NOVEMBER 2023
PRAKTIKUM IX

Topik : Toleransi osmotik eritrosit terhadap berbagai tingkat medium


pada hewan poikilotermik
Tujuan : Untuk mengetahui besarnya toleransi osmotic eritrosit hewan
Poikilotermik terhadap berbagai tingkat kepekatan medium
Hari/ Tanggal : Senin/ 30 Oktober 2023
Tempat : Laboratorium Biologi Umum PMIPA FKIP ULM Banjarmasin

I. TEORI DASAR
Manusia dan semua hewan yang tergolong hewan yang bertulang
belakang (vertebrata) mempunyai sistem peredaran darah tertutup, dalam hal
ini darah beredar sepanjang rangkaian pembuluh darah dari arteri ke vena
melalui kapiler. Pada katak sistem peredaran darahnya meliputi alat
peredaran darah dan proses peredaran darah (Kaspul, 2023).
1. Alat peredaran darah katak berupa:
a. Jantung yang terdiri dari 2 serambi (Atrium) dan I bilik (ventrikel
b. Pembuluh darah, yang terdiri atas lengkung aorta, aorta, arteri
kapiler, arteri ke paru-paru dan ke kulit, vena serta vena kava
2. Proses peredaran darah
Darah dari ventrikel yang telah membawa O 2 dan sari-sari
makanan dilepas kelenjar tubuh. CO 2 dan sisa-sisa metabolisme diambil
kembali oleh darah, dibawa ke vena lalu diteruskan ke vena kava
kemudian masuk ke atrium kanan CO 2 yang diiepas ke paru-paru atau di
kulit. Jika katak berada di air dan mengikat O 2 dari paru-paru atau kulit
jika katak berada dalam air (Kaspul, 2023).
Darah dapat dipandang sebagai jaringan penyambung
terspesialisasi yang dibentuk dari sel-sel bebas suatu matriks yang cair
atau plasma. Sel darah berkembang dari jaringan retikuler organ-organ
pembentuk darah dan masuk kedalam aliran darah sebagai sel-sel yang
sepenuhnya telah terbentuk. Unsur- unsur struktural darah terdiri dari
erytrosit, leukosit dan platelet. Erytrosit jauh lebih banyak jumlahnya
dari pada leukosit. Jika suatu tetes darah segar diperiksa atau diamati
dibawah mikroskop, terlihat sel-sel darah merah sebagai lempengan
bikonkap dengan diameter hampir 8 nm, dan warnanya tampak lebih
kehijauan dari pada merah. Lekuk pada bagian pusat tiap sel darah
merah terdapat bintik terang (Kaspul, 2023).
Sitoplasma darah merah mengandung protein yang disebut
haemoglobin yang memberikan warna kemerahan pada sel-sel yang
dikandungnya. (Kaspul, 2023).

II. ALAT DAN BAHAN


A. Alat
1. Baki
2. Mikroskop
3. Alat bedah
4. Spuite
5. Pinset
6. Kaca benda
7. Kaca penutup
8. Lateks
9. Styrofoam
10. Plastic sampel
11. Pipet tetes
12. Wadah
13. Bracket holder
14. Buku penuntun
15. Alat tulis
16. Alat dokumentasi (Hp)
B. Bahan
1. Katak sawah ((Fajervarya cancrivora)
2. Aquadest
3. NaCl (0,1%, 0,2%, 0,3%, 0,4%, 0,5%, 0,6%, 0,7%, 0,8%, 0,9%, 1%)
4. Alcohol 70%
5. Kapas
6. Tisu

III. CARA KERJA


1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Melakukan single pitching menggunakan jarum pentul untuk mematikan
katak.
3. Merentangkan tubuh katak diatas styrofoam.
4. Membedah bagian perut dan dada katak.
5. Mengambil darahnya dengan menggunakan spuit injection.
6. Meletakkan pada kaca benda dengan ditetesi aquadest dan tutup dengan
kaca penutup.
7. Mengamati di bawah mikroskop.
8. Mengganti medium dengan NaCI dari 0,1% sampai 1%.
9. Menghitung jumlah sel isotonis, hypertonis, hipotonis yang ada pada
eritrosit.
10. Mencatat dan mendokumentasikan hasil pengamatan.
IV. HASIL PENGAMATAN
A. Flowchart

(Sumber: Dok. Kel IV (Sumber: Dok. Kel IV


A,2023) A,2023)
Menyiapkan alat dan bahan Mematikan katak
menggunakan teknik single
pitching

(Sumber: Dok. Kel IV (Sumber: Dok. Kel IV


A,2023) A,2023)
Menyedot darah katak pada Membedah katak
bagian jantung dengan menggunakan pisau bedah
menggunakan spuite
(Sumber: Dok. Kel IV (Sumber: Dok. Kel IV
A,2023) A,2023)
Meletakkan darah katak di Meneteskan NaCl 0,6% di
atas kaca benda atas kaca benda

(Sumber: Dok. Kel IV (Sumber: Dok. Kel IV


A,2023) A,2023)
Meneteskan NaCl 0,7 % pada Menutup preparat dengan
preparate kedua di atas kaca kaca penutup
benda
(Sumber: Dok. Kel IV (Sumber: Dok. Kel IV
A,2023) A,2023)
Menutup preparat dengan Mengamati preparat di bawah
kaca penutup mikroskop

(Sumber: Dok. Kel IV (Sumber: Dok. Kel IV


A,2023) A,2023)
Mencatat hasil pengamatan Mendokumentasikan hasil
pengamatan
B. Tabel Hasil Pengamatan

No Medium Foto Hasil Pengamatan Keterangan Perlakuan


.
Isotonis Hipertonis Hipotonis

1. Aquadest 35 27 32

(Sumber: Dok.
Kelompok IA, 2023)

2. NaCl 32 21 43
0,1%

(Sumber: Dok.
Kelompok IA, 2023)

3. NaCl 25 - 3
0,2%

(Sumber: Dok.
Kelompok IIA, 2023)
4. NaCl 32 7 18
0,3%

(Sumber: Dok.
Kelompok IIA, 2023)

5. NaCl 63 21 34
0,4%

(Sumber: Dok.
Kelompok IIIA, 2023)

6. NaCl 40 17 25
0,5%

(Sumber: Dok.
Kelompok IIIA, 2023)
7. NaCl 26 21 69
0,6%

(Sumber: Dok.
Kelompok IV A, 2023)

8. NaCl 31 41 23
0,7%

(Sumber: Dok.
Kelompok IV A, 2023)

9. NaCl 47 51 42
0,8%

(Sumber: Dok
Kelompok VA, 2023)
10. NaCl 18 4 2
0,9%

(Sumber: Dok.
Kelompok VI A, 2023)

11. NaCl 1% 38 6 8

(Sumber: Dok.
Kelompok VI A, 2023)

Anda mungkin juga menyukai