Anda di halaman 1dari 10

RESPIRASI BAKTERI

LAPORAN PRAKTIKUM
Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Mikrobiologi
Yang dibina oleh Prof. Dr. Dra. Utami Sri Hastuti, M.Pd

Oleh:
Kelompok 1/ Off A/ 2014
Alfiani Nanda Indrayanti

(140341605192)

Desnaeni Wahyuningtyas

(140341606222)

Dinar Ajeng Nur Aziza

(140341605926)

Eka Imbia Agus Diartika(140341601668)


Evi Kusumawati
Fiqih Dewi Maharani

(140341601274)
(140341606456)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
JURUSAN BIOLOGI

Februari 2016
A. Topik
Respirasi Bakteri
B. Tanggal
Selasa, 16 Februari 2016
C. Tujuan
a. Untuk memperoleh keterampilan membuat medium cair
b. Untuk mengetahui sifat respirasi bakteri
D. Dasar Teori
Respirasi adalah penggunaan rantai angkut elektron untuk
mengantarkan elektron ke penerima elektron anorganik akhir.
Energi dapat diperoleh melalui fosforilasi oksidatif, tetapi
prosesnya dapat menggunakan oksigen sebagai penerima
elektron terakhir (respirasi aerob) atau senyawa anorganik
lainnya (respirasi anaerob) (Volk & Wheeler, 1988). Kebutuhan
akan oksigen bebas dari udara bagi mikroba untuk respirasi sel
sangat berbeda, tergantung pada adanya system enzim
biooksidatif yang ada pada tiap spesies sehingga dikenal
adanya

respirasi

menggunakan

aerob

oksigen

dan

bebas

anaerob.
sebagai

Respirasi

penerima

yang

electron

disebut respirasi aerob, sebagai yang menggunakan senyawa


anorganik sebagai penerima elektron disebut respirasi anaerob
(Utami, 2004).
Medium cair merupakan medium yang tidak mengandung
bahan pemadat (misalnya serbuk agar). Medium cair dapat
dipakai untuk menumbuhkan bakteri yang akan dipelajari sifat
respirasinya. Sifat respirasi bakteri tersebut dapat diketahui
dari tempat terkumpulnya sel bakteri yang ditandai dari letak
zone keruh pada medium cair itu (Hastuti, 2015: 31).
Menurut Chan, et al., (2008) dalam pemanfaatan Oksigen
(O2) untuk respirasinya, bakteri dibagi menjadi 4 kelompok
yaitu sebagai berikut.

1. Aerob obligat, yaitu kelompok bakteri yang membutuhkan


O2 yang sangat banyak sebagai akseptor akhir dalam
oksidasi biologis atau respirasi aerob.
2. Anaerob obligat yaitu kelompok bakteri

yang

tidak

membutuhkan O2 bebas, bahkan jika kontak dengan oksigen


akan mematikan organisme tersebut.
3. Fakultatif aerob atau fakultatif anaerob, dapat menggunakan
O2 sebagai akseptor elektron, atau sebagai penggantinya,
diambil

oksigen

dari

garam-garam

seperti

NaNO 3.

Penggunaan pengganti ini kadang-kadang disebut juga


respirasi anaerob.
4. Mikroaerofil, bakteri

kelompok

ini

akan

terhambat

pertumbuhnya oleh oksigen yang jenuh. Pertumbuhan


terbaik baik bagi kelompok organisme ini adalah konsentrasi
oksigen terbatas.

Gambar 1. Distribusi mikroba dalam medium cair


(Sumber: Chan, et al., 2008)
E. Alat dan Bahan
Alat
1)
2)
3)
4)
5)
6)

Timbangan
Sendok
Jarum inokulasi berkolong
Kaca pengaduk
Labu Erlenmeyer
Inkubator
13)

7) Gelas ukur 10 mL
8) Autoklaf
9) Kompor gas
10) Rak tabung reaksi
11) Gunting
12) Tabung reaksi

Bahan

1) Beef extract
2) Bacto peptone

3) Aquades
4) Kapas

coy.S,fB5L
l1x24jTg-D
iaknbterdusph37Pm

5) Kain kassa
6) Alkohol 70%
7) Lisol
8) Vaseline
12)

F. Prosedur
13)

9) Sabun cuci
10)
Lap
11)
Biakan bakteri

G. Data
14)

N 15)

o.

Letak Distribusi Sel

Bakteri dalam Tabung

16)

Tersebar dalam

tabung reaksi

2 23)
.

Gambar

bakteri

ni
18) 1 19)

22)

17)

respirasi

Kolo

Tipe

Tersebar dalam

tabung reaksi

20)

Anaerob

21)

fakultatif

24)

Anaerob

25)

fakultatif

26)
H. Analisis Data
27)

Berdasarkan hasil pengamatan respirasi bakteri

menggunakan medium cair Nutrient Agar (NA) tanpa agar


powder, maka dapat diketahui bahwa letak distribusi sel

bakteri koloni 1 dan koloni 2 tersebar dalam tabung reaksi.


Terdapat titik-titik berwarna putih kekuningan (lebih keruh)
yang menyebar pada tabung reaksi. Dengan demikian,
maka dapat diketahui bahwa tipe respirasi bakteri adalah
anaerob fakultatif.
28)

I. Pembahasan
29)

Kebutuhan akan oksigen bebas dari udara bagi bakteri untuk

respirasi sel sangat berbeda, tergantung pada adanya sistem enzim


biooksidatif yang ada pada tiap spesies sehingga dikenal adanya respirasi
aerob dan anaerob. Respirasi yang menggunakan oksigen bebas sebagai
penerima elektron disebut respirasi aerob, yang menggunakan senyawa
anorganik

sebagai

penerima

electron

disebut

respirasi

anaerob.

Pengamatan terhadap kelompok bakteri yang mempunyai perbedaan sifat


respirasi dapat dilakukan pada medium pertumbuhan bakteri baik
medium padat maupun medium cair, untuk memperjelas pengamatan
terhadap sifat respirasi bakteri biasanya menggunakan medium cair.
Dalam medium cair pertumbuhan bakteri tersebut dapat diamati lebih
jelas dengan mengamati akumulasi dari sel-sel bakteri yang tumbuh.
Penggunaan medium cair tersebut berfungsi untuk mempermudah dalam
proses pengamatan dan juga kebutuhan bakteri akan oksigen bebas lebih
banyak dari pada medium padat (Utami, 2004).
30)

Medium cair merupakan medium yang tidak mengandung

bahan pemadat (misalnya: serbuk agar). Sifat respirasi bakteri tersebut


dapat diketahui dari terkumpulnya sel-sel bakteri yang ditandai dari letak
zona yang tampak keruh pada medium cair. Keadaan ini menunjukkan
bahwa ada pertumbuhan sel-sel bakteri. Bakteri aerob akan berada
dipermukaan atas karena ia akan mengambil oksigen bebas dari udara,
bakteri anaerob akan berada didasar jauh dari permukaan, bakteri yang
anaerob fakultatif akan tumbuh tersebar pada medium cair tersebut,
sebagai bakteri mikroaerofil akan tumbuh sedikit dibawah permukaan
(Hastuti, 2015: 31).
31)

Pada pengamatan yang telah dilakukan diketahui bahwa

respirasi pada kedua bakteri dilakukan secara anerob fakultatif. Hal


tersebut bisa terjadi karena bakteri anaerob fakultatif akan berada
tersebar atau terdistribusi merata pada medium cair karena bakteri dapat
menggunakan O2 sebagai akseptor elektron, atau sebagai penggantinya,
diambil oksigen dari garam-garam seperti NaNO 3. Oleh karena itu pada
pengamatan ditemukan adanya zat berwarna putih yang berada di

tersebar dalam tabung reaksi yang menunjukkan bahwa bakteri sedang


melakukan respirasi (Utami , 2004).
32)

Sesuai

dengan

pendapat

Dwidjoseputro

(1988),

jika

diinokulasikan di medium cair bakteri anaerob fakultatif akan tumbuh


tersebar

di

seluruh

medium.

Bakteri

anaerob

fakultatif

dapat

menggunakan oksigen jika tersedia. Dengan adanya oksigen dalam


lingkungan

hidupnya,

maka

jasad

ini

dapat

tumbuh

dengan

memanfaatkan oksigen tersebut sebagai akseptor elektron akhir. Selain


itu juga dapat bertahan dan menyesuaikan hidupnya pada lingkungan
yang tidak mengandung oksigen. Jika tidak ada oksigen, jasad ini dapat
melangsungkan fermentasi atau respirasi anaerob. Hal serupa juga
dijelaskan bahwa yeast dan kebanyakan bakteri dapat membentuk cukup
ATP untuk hidup dengan fermentasi ataupun respirasi.
33)
J. Simpulan
34)

Berdasarkan hasil pembahasan, diperoleh simpulan sebagai

berikut.
a. Medium cair merupakan medium yang tidak mengandung bahan
pemadat (misalnya : serbuk agar). Medium cair dapat dipakai untuk
menumbuhkan bakteri yang akan dipelajari sifat respirasinya. Medium
cair dibuat dengan manggunakan bahan beef extract, bacto peptone.
b. Sifat respirasi bakteri dapat diketahui dari tempat berkumpulnya sel
bakteri yang ditandai dengan adanya zona keruh pada medium cair.
Berdasarkan sifat respirasinya, bakteri dibedakan menjadi 4 kelompok
yaitu:
1) Aerob obligat
2) Anaerob obligat
3) Anaerob fakultatif atau aerob fakultatif
4) Mikroaerofil
35)
K. Bahan Diskusi
a. Mengapa menggunakan medium

cair

untuk

pengamatan

respirasi bakteri?
36)
Karena penggunaan medium cair tersebut berfungsi untuk
mempermudah dalam proses pengamatan, dengan menggunakan
medium cair pertumbuhan bakteri tersebut dapat diamati lebih jelas

dengan mengamati akumulasi dari sel-sel bakteri yang tumbuh.


Tempat akumulai atau berkumpulnya sel bakteri tersebut terlihat
membentuk zona keruh pada medium cair.
b. Mengapa terjadi perbedaan tempat akumulasi sel-sel bakteri?
37)
Karena kebutuhan akan oksigen bebas dari udara bagi bakteri
untuk respirasi selnya berbeda-beda, tergantung pada adanya sistem
enzim biooksidatif yang ada pada tiap spesies sehingga dikenal
adanya respirasi aerob dan anaerob. Sifat respirasi bakteri tersebut
dapat diketahui dari terkumpulnya sel-sel bakteri yang ditandai dari
letak zona yang tampak keruh pada medium cair. Keadaan ini
menunjukkan bahwa ada pertumbuhan sel-sel bakteri. Bakteri aerob
akan berada dipermukaan atas karena ia akan mengambil oksigen
bebas dari udara, bakteri anaerob akan berada didasar jauh dari
permukaan, bakteri yang anaerob fakultatif akan tumbuh tersebar
pada medium cair tersebut, sebagai bakteri mikroaerofil akan tumbuh
sedikit dibawah permukaan Sehingga dapat disimpulkan bahwa
tempat akumulasi sel bakteri hingga membentuk zona keruh pada
medium cair berbeda-beda tergantung jenis bakterinya.
38)
L. Daftar Rujukan
39) Chan., Pelczar., Michael. 2008. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI Press
40)
41)
Dwidjoseputro. 1998. Dasar Dasar Mikrobiologi. Jakarta:
Djambatan.
42)
43)
Hastuti, U.S. 2015. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Malang:
UMM Press.
44)
45)
Utami, U. 2004. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Malang:
Universitas Islam Negeri Malang.
46)
47)
Volk & Wheeler. 1988. Mikrobiologi Dasar, Edisi Kelima, Jilid I.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
48)
49)
50)
51)
52)

53)
M. Lampiran
54)
55)

Tipe respirasi anaerob fakultatif koloni bakteri 1

56)
57)

Tipe respirasi anaerob fakultatif koloni bakteri 2

58)

Anda mungkin juga menyukai