1. Pendahuluan
Mikroalga adalah mikroorganisme
berukuran 2-20m, yang sebagian besar
merupakan anggota dari kingdom Protista.
Mikroalga memiliki bentuk sel yang
bermacam-macam, mulai dari bulat, lonjong,
panjang seperti seutas benang, bahkan ada
yang berbentuk tidak beraturan. Mikroalga
merupakan organisme autotrof karena dapat
menghasilkan makanannya sendiri dan
tentunya memiliki klorofil untuk melakukan
fotosintesis (Nurhasanah, 2014).
Berdasarkan
struktur
selnya,
mikroalga ada yang selnya masih bersifat
prokarotik adapula yang sudah eukariotik.
Perbedaannya adalah ada tidaknya membran
mikroalga
sendiri
umumnya
bersifat
uniseluler (Sopiah, dkk, 2012).
Seperti organisme lain, mikroalga juga
bereproduksi untuk menjaga kelestarian
jenisnya. Menurut Norasyikin (2011),
mikroalga bereproduksi secara aseksual
dengan membelah diri. Di habitatnya
mikroalga umunya hidup berkoloni, namun
terkadang ada pula yang hidupnya menyendiri
(soliter). Pada air tawar, umumnya ditemukan
mikroalga dari kelompok cyanophyceae,
chlorophyceae,
dan
chyrsophyceae.
Praktikum ini bertujuan agar praktikan dapat
mengenal beberapa jenis mikroalga air tawar
dan mengetahui gambaran tentang cara-cara
identifikasi mikroalga.
2. Metode
2.1. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum
kali ini adalah toples volume 1 liter,
mikroskop, gelas objek, gelas penutup, botol
plankton, dan pipet tetes.
Bahan
yang
digunaka
untuk
identifikasi mikroalga air tawar adalah air
tawar dari berbagai sumber (air kolam, air
sawah, dan air sungai).
2.2. Prosedur
Sampel air tawar diambil pada tanggal
16 September 2015 berlokasi di sawah di
daerah Manisi, Cibiru, Bandung. Pengambilan
sampel dilakukan tanpa jaring plankton
dengan toples volume 1 liter secara
horizontal. Setelah terkumpul sampel
diendapkan pada botol-botol sampel kurang
lebih selama 24 jam. Kemudian sampel
diambil dari botol dengan menggunakan pipet
tetes lalu diteteskan pada gelas objek,
kemudian ditutup dengan gelas penutup.
Setelah preparat jadi diamati di bawah
mikroskop dengan pembesaran berkala.
3. Hasil dan Pembahasan
Pengambilan
sampel
tidak
menggunakan
jaring
plankton,
maka
dilakukan
cara
pengambilan
dengan
Guiry
Aphanothece
paralleliformis
merupakan jenis alga biru-hijau yang hidup
berkoloni, tubuhnya berukuran 2,5-4m,
berbentuk silindris atau batang, terdisribusi
merata di mucilago dalam koloni. Akan tetapi
tidak terdapat lendir selubung yang berbeda di
sekitar sel-sel individual. Merupakan anggota
kingdom Bacteria, filum Cyanobacteria, kelas
Cyanophyceae, ordo Chroococcales, family
Aphanothecaceae dan genus Aphanothece. A.
paralleliformis bereproduksi dengan cara
pembelahan sel.
A. paralleliformis dapat ditemukan
diberbagai lingkungan misalnya pada danau
bentik, kolam, . juga terdapat pada permukaan
batu yang basah dan pada tanah. Terdapat
pula pada pembentuk endapan di dasar laut.
Microcystis
aeruginosa
Pembesaran 40x10
(Dok. Pribadi, 2015)
Pembesaran 40x10
(Dok. Pribadi, 2015)
(Guiry&
2015)
Guiry
2015)
Scenedesmus
ellipticus
(Guiry&
2015)
(Guiry&
Guiry
pembesaran 10x10
Guiry
dan
tidak
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang
telah dilakukan dan pembahasan dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Mikroalga yang ditemukan pada air sawah
sampel ada tiga spesies yaitu Aphanothece
paralleliformis, Scenedesmus ellipticus, dan
Microcystis aeruginosa dan satu mikroalga
dari sampel murni Porphyridium purpureum.
2. Identifikasi dapat dilakukan dengan cara
membandingkan gambar hasil pengamatan
dengan data literatur yang telah ada.
5. Daftar Pustaka
Kaneko, T., Nakajima, N., Okamoto, S.,
Suzuki, I., Tanabe, Y., Tamaoki, M.,
Nakamura, Y., Kasai, F., Watanabe, A.,
Kawashima, K., Akiko Ono, Y.,
Shimizu, Y., Takahashi, C., Minami, C.,
Fujishiro, T., Kohara, M., Katoh, M.,
Nakazaki, N., Nakayama, S., Yamada,
M., Tabata, S., Watanabe, M.M. 2007.
Complete Genomic Structure of the
Bloom-forming Toxic Cyanobacterium
Microcystis aeruginosa NIES-843.
DNA Research. 14: 247-256.
Lee, R.E. 2011. Phycology (5th Edition). New
York: Cambridge Press.
Mlouka, A., K. Comte, A.-M. Castets, C.
Bouchier, and N. Tandeau de Marsac.
2004. The gas vesicle gene cluster from
Microcystis aeruginosa and DNA
rearrangements that lead to loss of cell
buoyancy. J. Bacteriol. 186:2355-2365.
Norasyikin, 2011. A Cultivation Of Microalgae
Under Heterotrobic Condition for Growth
and Lipid Production in Various Waste.
Civil Engineering Journal. 19-16.
Nurhasanah. 2014. Keanekaragaman Mikroalga
di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT)
Kecamatan Sungai Gelam Jambi.
Universitas Jambi Repository. 11: 21-31.