Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena rahmat
dan karunia-Nyalah makalah ini dapat diselesaikan. Tidak lupa shalawat dan salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad
SAW. Makalah ini penulis susun untuk memenuhi tugas Pra Mapaba.
Tidak sedikit hambatan dan kesulitan yang penulis hadapi selama menyusun
makalah ini. Namun berkat doa, usaha, bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak
serta dengan izin Allah SWT akhirnya penyusunan makalah ini dapat diselesaikan
dan disusun menjadi sebuah makalah dengan judul : Mahasiswa dan Tanggung
Jawab Sosial Penulis berharap hasil penyusunan makalah ini dapat menjadi
masukan yang positif untuk sahabat PMII, sehingga makalah ini dapat dirasakan
manfaatnya. Penulis sadari kritik dan saran sangat penulis butuhkan, karena kritik
dan saran tersebut berguna bagi peneliti untuk menuju proses yang lebih baik.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan
kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun agarmakalah ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua
pembaca.

Bandung, 2 Oktober 2015

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................ii
BAB 1........................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN...........................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................................1
BAB 2............................................................................................................................2
PEMBAHASAN.............................................................................................................2
A. Pengertian Mahasiswa.........................................................................................2
B. Mahasiswa sebagai agent of change...................................................................2
C. Peran dan posisi mahasiswa................................................................................4
D. Tanggung jawab mahasiswa................................................................................6
BAB 3............................................................................................................................7
PENUTUP.....................................................................................................................7
3.1.

Kesimpulan......................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................8

BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mahasiswa merupakan kelompok kecil dari generasi muda yang berkesempatan
mengenyam pendidikan formal di perguruan tinggi. Ia memiliki peran dan tanggung
jawab sebagai mahasiswa yakni; tanggung jawab ideologis sebagai pewaris utama
perjuangan bangsa, maupun tanggung jawab profesional yang dipersiapkan untuk
menjadi ahli dalam bidang-bidang tertentu agar dapat berperan aktif dalam proses
pembangunan.
Pada umumnya keberadaan mahasiswa telah menjadi sorotan di mata
masyarakat. Hal tersebut dikarenakan mahasiswa merupakan puncak status bagi
para pelajar yang nanti akan dapat memperbaiki kehidupan perekonomian keluarga.
Selain itu mahasiswa di Indonesia khususnya juga telah mengambil arti penting
dalam sejarah perkembangan bangsa. Peran mahasiswa dalam perubahan di
Indonesia tidaklah terlepas dari peristiwa-peristiwa besar yang pernah terjadi. Peran
tersebut ditunjukkan melalui berbagai rangkaian aktifitas yang dilakukan mahasiswa,
atau dengan kata lain rangkaian kegiatan mahasiswa tersebut dapat disebut dengan
kata gerakan mahasiwa.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud mahasiswa?
2. Mengapa mahasiswa sebagai agent of change?
3. Bagaimana peranan mahasiswa?
4. Bagaimana tanggung jawab sosial mahasiswa?
C. TUJUAN
1. Mengetahui arti dari kata mahasiswa.
2. Memahami fungsi mahasiswa sebagai agent of change.
3. Mengetahui peran dan posisi mahasiswa.
4. Mengetahui tanggung jawab sosial mahasiswa.

BAB 2
PEMBAHASAN

A.

Pengertian Mahasiswa

Mahasiswa dalam peraturan pemerintah RI No.30 tahun 1990 adalah peserta


didik yang terdaftar dan belajar di Perguruan tinggi tertentu. Selanjutnya menurut
Sarwono (1978) Mahasiswa adalah setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk
mengikuti pelajaran di Perguruan tinggi dengan batas usia sekitar 18-30 tahun.

Mahasiswa merupakan suatu kelompok dalam masyarakat yang memperoleh


statusnya karena ikatan dengan Perguruan Tinggi. Mahasiswa juga merupakan
calon intelektual atau cendekiawan muda dalam suatu lapisan masyarakat yang
sering kali syarat dengan berbagai predikat.

Mahasiswa

menurut

Knopfemacher

(dalam

Suwono,

1978)

adalah

merupakan insan-insan calon sarjana yang dalam keterlibatannya dengan perguruan


tinggi (yang makin menyatu dengan masyarakat), dididik dan di harapkan menjadi
calon-calon intelektual.

Dari pendapat di atas bisa dijelaskan bahwa mahasiswa adalah status yang
disandang oleh seseorang karena hubungannya dengan perguruan tinggi yang
nantinya diharapkan menjadi calon-calon intelektual. Namun jika kita mendefinisikan
mahasiswa secara sederhana, maka kita akan menafikan peranannya yang nyata
dalam perkembangan arus bangsa. Ketika kita mencoba menyederhanakan peran
mahasiswa dengan mengambil definisi setiap orang yang belajar di perguruan
tinggi, definisi itu akan mempersempit makna atau esensi dari mahasiswa itu
sendiri.

B.

Mahasiswa sebagai agent of change

Posisi seorang mahasiswa sangatlah strategis untuk dimanfaatkan, dimana


mahasiswa mempunyai peluang untuk menjadi salah satu control power terhadap
kebijakan-kebijakan kaum elitis dalam memberikan respon terhadap aspirasi
masyakat awam. Sangat dipahami bahwa terkadang kebijakan elitis yang lahir tidak
sesuai dengan harapan masyarakat. Terhadap fenomena ini, mahasiswa harus
muncul sebagai penjembatan dan berfungsi sebagai Social Control (control sosial),
Agent Of Change (Insan Pembaharu/Perubahan), dan Change Of Development.
Perlu di ingat bahwa tanggungjawab sosial mahasiwa dalam mengontrol berbagai
kebijakan elitis bukan hanya pada aspek politis, akan tetapi lebih dari itu mahasiswa
harus mampu mengakomodir dan memberikan respon secara general terhadap
keseluruhan peraturan dalam berbagai aspek kehidupan.

Mahasiswa haruslah peka dan senantiasa tanggap terhadap setiap kebijakan


yang ada, termasuk isu akan diberlakunya Undang-Undang BHP di Perguruan
Tinggi. Namun tafsiran peran dan fungsi tersebut mengalami kekeliruan. Aspirasi
kepentingan selalu disalurkan dalam bentuk demonstrasi dan terkesan anarkis.
Gerakan dalam rangka pembaharuan dan perubahan kebijakan yang sesuai dengan
aspirasi masyarakat adalah sesuatu yang sah, akan tetapi satu hal yang perlu di
ingat oleh mahasiswa adalah bahwa dalam menyampaikan aspirasi harus senatiasa
berdasarkan pada azas logika, etika dan estetika.

Secara keseluruhan, tidak semua mahasiswa bisa mengemban tanggung


jawab sosial seperti yang telah dikemukakan di atas. Penyebabnya adalah karena
karakteristik dari setiap mahasiswa itu berbeda-beda. Dalam kategorisasi karakter
mahasiswa, sekurang-kurangnya terdapat tiga jenis mahasiwa, antara lain;

1.

Mahasiswa Passifis, adalah bentuk mahasiswa yang tidak mau peduli terhadap

orang lain, cenderung cuek dan apatis,


2.
Mahasiswa Akademis, adalah mahasiwa yang menggunakan parameter
keberhasilan dengan angka dan nilai (IPK) yang tinggi, selesai kuliah dengan cepat,
sehingga waktunya dihabiskan untuk kuliah secara monoton tanpa menimbulkan
simpati dan empati dalam dirinya terhadap orang lain dan realitas eksternal mereka.

Jenis mahasiswa ini setelah menyelesaikan studinya sering disebut sebagai sarjana
karbitan; dan
3.
Mahasiswa Aktifis, adalah mahasiswa yang kehadirannya dalam sebuah
perguruan tinggi bukan semata-mata menjadi pecundang-pecundang mata kuliah
denga akreditasi Cumlaude. Akan tetapi mereka mempunyai kepedulian terhadap
realitas eksternal mereka, tanpa meninggalkan tugas utamanya sebagai mahasiswa
(kuliah).

Dari ketiga karakter mahasiwa tersebut diatas, maka sudah sangat jelas
bahwa mahasiswa yang akan mampu memegang amanah menjalankan tanggung
jawab sosial adalah mereka yang termasuk dalam komunitas mahasiswa aktifis. Hal
ini disebabkan karena adanya kesadaran mereka untuk memposisikan diri bukan
semata-mata sebagai seorang egaliter yang sangat egois terhadap status yang
melekat pada dirinya sebagai mahasiswa yang harus dilayani oleh orang tuanya dan
masyarakat yang memberikan amanah kepada mereka. Akan tetapi lebih dari itu
seorang aktifis mampu memadukan antara kepentingan dirinya sebagai aksentuasi
dari amanah orang tuanya dengan realitas di luar dirinya.

C.

1.

Peran dan posisi mahasiswa

Peran moral

Mahasiswa yang dalam kehidupanya tidak dapat memberikan contoh dan


keteladanan yang baik berarti telah meninggalkan amanah dan tanggung jawab
sebagai kaum terpelajar . Jika hari ini kegiatan mahasiswa berorientasi pada
hedonisme (hura hura dan kesenanggan) maka berarti telah berada persimpangan
jalan . Jika mahasiswa hari ini lebih suka mengisi waktu luang mereka dengan
agenda rutin pacaran tanpa tahu dan mau ambil tahu tentang perubahan di negeri ini
maka mahasiswa semacam ini adalah potret generasi yang hilang yaitu generasi
yang terlena dan lupa akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang pemuda
dan mahasiswa.

2.

Peran sosial

Mahasiswa harus menumbuhkan jiwa-jiwa sosial yang dalam atau dengan kata
lain solidaritas sosial. Solidaritas yang tidak dibatasi oleh sekat sekat kelompok,
namun solidaritas sosial yang universal secara menyeluruh serta dapat melepaskan
keangkuhan dan kesombongan. Mahasiswa tidak bisa melihat penderitaan orang
lain, tidak bisa melihat poenderitan rakyat, tidak bisa melihat adanya kaum tertindas
dan di biarkan begitu saja. Mahasiswa dengan sifat kasih dan sayangnya turun dan
memberikan

bantuan

baik

moril

maupun

materil

bagi

siapa

saja

yang

memerlukannya.

3.

Peran Akademik

Sesibuk apapun mahasiswa, turun kejalan, turun ke rakyat dengan aksi


sosialnya, sebanyak apapun agenda aktivitasnya jangan sampai membuat
mahasiswa itu lupa bahwa adalah insan akademik. Mahasiswa dengan segala
aktivitasnya harus tetap menjaga kuliahnya. Setiap orang tua pasti ingin anaknya
selesai kuliah dan menjadi orang yang berhasil. Maka sebagai seorang anak
berusahalah semaksimal mungkin untuk dapat mewujudkan keinginan itu, untuk
mengukir masa depan yang cerah dan membahagiakan orang tua.

4.

Peran politik

Peran politik adalah peran yang paling berbahaya karena disini mahasiswa
berfungsi sebagai presseur group ( group penekan ) bagi pemerintah yang zalim.
Oleh karena itu pemerintah yang zalim merancang sedemikian rupa agar mahasiswa
tidak mengambil peran yang satu ini. Pada masa ordebaru di mana daya kritis rakyat
itu di pasung, siapa yang berbeda pemikiran dengan pemerintah langsung di cap
sebagai makar dan kejahatan terhadap negara. Mahasiswa adalah kaum terpelajar
dinamis yang penuh dengan kreativitas. Mahasiswa adalah bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari rakyat. Sekarang mari kita pertanyakan pada diri kita yang
memegang label Mahasiswa, sudah seberapa jauh kita mengambil peran dalam diri
kita dan lingkungan.

Oleh karena itu Mahasiswa harus tetap menjaga idealismenya sebagai agen
kontrol sosial (agent of social control) dan agen perubahan sosial (agent of social
change). Sejak era pra kemerdekaan sampai era reformasi, mahasiswa mampu
mengambil peran strategis bagi perubahan sosial, politik dan ekonomi.

D.

Tanggung jawab sosial mahasiswa

Proses pembelajaran disekolah-sekolah maupun diperguruan tinggi ditujukan


untuk membekali diri pelajar untuk dapat menjawab tuntutan yang ada dimasyarakat
pada umumnya yakni melalui transformasi keilmuan dapat tercipta pemberdayaan
masyarakat, partisipasi aktif dalam proses pembangunan dan peningkatan taraf
hidup berbangsa dan bernegara. Yang menjadi tugas sahabat-sahabati adalah
mengamalkan ilmu yang sahabat-sahabati dapatkan dikampus nantinya untuk
kepentingan dalam bermasyarakat. Baik dalam hal ikut andil dalam memberikan
tawaran solusi dari sebuah masalah yang dihadapi, peningkatan SDM, ataupun yang
lain.

Sebagai mahasiswa kita mempunyai peran double, pertama sebagai kaum


terpelajar yang kedua sebagi anggota dari masyarakat. Oleh karena itu dengan
sendirinya tanggung jawabnya juga menjadi lebih besar karena memainkan dua
peran sekaligus. Mahasiswa mempunyai kekuatan dalam daya nalar dan
keilmuannnya dalam menyelesaikan permasalahan bangsa. Namun, unsur penting
dari ilmu dan daya pikir itu adalah entitas nilai moral yang harus dijunjung tinggi.
Seperti yang disampaikan oleh KH. Idham Cholid, bahwa ilmu bukan untuk ilmu, tapi
ilmu untuk diamalkan. Perguruan tinggi adalah sebuah institusi yang tidak sekedar
untuk kuliah, mencatat pelajaran, pulang dan tidur. Tapi harus dipahami bahwa
perguruan tinggi adalah tempat untuk penggemblengan mahasiswa dalam
melakukan kontempelasi dan penggambaran intelektual agar mempunyai idealisme
dan komitmen perjuangan sekaligus tuntutan perubahan.

Penggagasan terhadap terminologi perguruan tinggi tidak akan bisa


dilepaskan dari suplemen utama, yaitu mahasiswa. Stigma yang muncul dalam
diskursus perguruan tinggi selama ini cenderung berpusat pada kehidupan
mahasiswa. Hal ini sebagai konsekuensi logis agresitivitas mereka dalam merespon
gejala sosial ketimbang kelompok lain dari sebuah sistem civitas akademika. Akan
tetapi fenomena yang berkembang menunjukkan bahwa derap modernisasi di
Indonesia

dengan

pembangunan

sebagai

ideologinya

telah

memenjarakan

mahasiswa dalam sekat institusionalisasi, transpolitisasi dan depolitisasi dalam


kampus. Keberhasilan upaya dengan dukungan penerapan konsep NKK/BKK itu,
pada sisi lain mahasiswa dikungkung dunia isolasi hingga tercerabut dari realitas
sosial yang melingkupinya. Akibatnya, mahasiswa mengalami kegamangan atas
dirinya

maupun

peran-peran

kemasyrakatan

yang

semestinya

diambil.

Mahasiswapun tidak lagi memiliki kesadaran kritis dan bahkan sebaliknya bersikap
apolitis.

Melihat realitas seperti itu maka perlu ditumbuhkan kesadaran kritis


mahassiwa dalam merespon gejala sosial yang dihadapinya, karena di samping
belum tersentuh kepentingan praktis, mahasiswa lebih relatif tercerahkan (well
informed) dan potensi sebagai kelompok dinamis yang diharapkan mampu
mempengaruhi atau menjadi penyuluh pada basis mayarakat baik dalam lingkup
kecil maupun secara luas. Dengan tataran ideal seperti itu, semestinya mahasiswa
dapat mengambil peran kemasyrakatan yang lebih bermakna bagi kehidupan
kampus dan mayarakat.

BAB 3

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Mahasiswa merupakan sebuah ungkapan yang secara terminologi melekat erat


pada diri muda anak bangsa yang memiliki semangat membara jika dipercikan api
motivasi dan masa dimana seorang pemuda berada dalam tahap persiapan menuju
kehidupan yang lebih jauh lagi. Peran mahasiswa sebenarnya dapat kita
kelompokkan menjadi berbagai macam. Dalam perkembangannya, peran tersebut
dapat kita hubungkan dengan tanggung jawab sosial mereka sebagai agent of social
change. Peran mahasiswa yaitu peran moral, peran sosial , peran akademik dan
peran politik. Peran peran inilah yang harus mereka lakoni untuk keseimbangan
dalam diri mereka. tidak semua orang dapat melakukan semua peran ini dengan
maksimal, namun bukan berarti tidak dapat dilakukan. Keempat peran tersebut
hanya dapat dilakukan untuk mereka yang memiliki niatan yang ikhlas untuk
membawa bangsa ini ke jalur yang semestinya. Jalur bagi negara negara maju
yang terus bersaing. Mahasiswa dapat memainkan peran peran dan tanggung
jawab tersebut untuk membenahi tekstur kehidupan bangsa mulai dari level bawah.
Hal yang sangat krusial dalam kehidupan bangsa adalah bagaimana masyarakat
bawah dapat dikomandoi untuk melakukan dan membiasakan diri dengan sistem
yang benar. Sehingga dengan peran mahasiswa ini, dapat menjalar ke tingkat yang
lebih tinggi dan masa waktu yang selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA
Andrain, Charles F. 1992. Kehidupan Politik dan Perubahan Sosial. Yogyakarta :
Tiara Wacana Yogya.
Danim, Sudarwan. 2003. Menjadi Komunitas Pembelajar Kepemimpinan
Transformasional dalam Komunitas Organisasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi
Aksara.
Faiz, Khairul. 2008. Peran dan tanggung Jawab Mahasiswa dalam Lingkungan
Sosial. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Setiawan Asep. 6 Januari 2007. Gerakan Mahasiswa Tinjauan Teoritis
Globalisasi dan Politik. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai