Anda di halaman 1dari 29

SISTEM

PERNAPASAN

Pratiwi Srikandi Yudhastari


(31)
XI MIPA 4
SISTEM PERNAPASAN
PADA MANUSIA
Fungsi:

– Mengambil O₂ dari atmosfer ke paru-paru dan melepaskan CO₂ yang dihasilkan


oleh sel-sel tubuh ke atmosfer.
– Jalur pengeluaran air dan panas serta membantu keseimbangan asam-basa.
– Memungkinkan bicara, menyanyi, atau vokal lainnya.
– Sistem pertahanan terhadap benda asing.
– Sebagai indra penciuman oleh hidung
A. ALAT PERNAPASAN

1. Hidung (Nasal)
Ciri-Ciri
 saluran udara yang pertama, memiliki dua
lubang yang dipisahkan oleh sekat hidung.
 Berbentuk piramida dari tulang rawan hialin
dan jaringan fibroareolar.
 Kulit eksternal mengandung folikel rambut
dan kulit bagian dalam rongga memiliki
rambut-rambut halus (vibrissae) untuk
menyaring udara, debu, atau kotoran yang
masuk.
 bagian yang lebih dalam sampai ke bronkus
dilapisi oleh epitel bersilia yang memiliki sel
goblet.
Fungsi:
 Menyaring partikel oleh rambut halus dan lapisan mukosa
bersilia.
 Melembapkan dan menghangatkan udara yang masuk. Udara
kering dilembapkan melalui penguapan cairan sekresi serosa dan
mukosa, dihangatkan dengan radiasi panas dari pembuluh darah.
 Mematikan kuman yang masuk bersama udara oleh leukosit
pada selaput lendir mukosa.
 Indra penciuman oleh sel-sel olfaktori di bagian atas rongga.

Saluran hidung membuka ke dalam faring (tekak) sehingga udara


di faring dapat berasal dari hidung atau mulut. Terdapat 2 saluran
yang berasal dari faring, yaitu trakea yang dilalui udara menuju
paru-paru dan esofagus yang dilalui makanan menuju lambung.
2. Laring
 Terletak dari bagian depan faring hingga bagian bawah trakea.
 Terdapat tonjolan jakun (Adam’s apple), epiglotis, dan pita suara.
 Epiglotis berupa katip tulang rawan, membatung laring menutup saat menelan.
 Pita suara berjumlah 2 buah; 1 pita suara palsu
atas dan 1 pita suara sejati bawah.
 Saat udara kencang dilewatkan ke pita suara
maka lipatan pita suara akan bergetar dan
menghasilkan suara. Bibir, lidah, rongga mulut,
dan rongga hidung memodifikasi suara menjadi
pola yang dapat dikenali.
 Perbedaan suara seseorang bergantung pada
tebal dan panjangnya pita suara (laki-laki lebih
tebal dari perempuan).
3. Trakea
 Merupakan saluran lanjutan dari laring.
 Panjangnya 9-11 cm, dan dibentuk oleh 16-20 cincin tulang
rawan berbentuk C.
 Tulang rawan berfngsi mempertahankan agar trakea tetap
terbuka.
 Bagian dalam saluran dilapisi oleh selaput lender dari sel-
sel epitel bersilia dan sel goblet. Silia hanya bergerak
menuju ke laring untuk mengeluarkan benda asing yang
masuk.

4. Bronkus
 Cabang kanan dan kiri dari trakea.
 Strukturnya sama dengan trakea.
 Bronkus kanan lebih pendek dan besar (6-8 cincin kartilago)
dari bronkus kiri.
 Bronkus kiri lebih panjang dan ramping (9-12 cincin
kartilago).
 Di dalam paru-paru, bronkus bercabang menjadi saluran-
saluran kecil (bronkiolus). Pada bronkiolus tidak terdapat
cincin kartilagi namu mengandung sel-sel bersilia. Di ujung
bronkiolus terdapat alveolus.
5. Paru-paru
 Organ pernapasan utama
 Terdiri atas jaringan elastik yang berpori seperti spons
dan berisi udara.
 Terletak di rongga toraks sebelah kanan dan kiri yang
dipisahkan oleh jantung, di atas diafragma.
 Pulmo kanan terdiri atas 3 lobus dan pulmo kiri terdiri
atas 2 lobus.
 Tersusun atas 300 juta alveolus.
 Alveolus berbentuk kantong kecil yang terbuka pada
salah satu sisinya.
 Setiap alveolus mengandung satu lapisan sel epitel
skuamosa (pipih) dan dikelilingi pembuluh darah kapiler
tempat pertukaran oksigen dengan karbon dioksida.
Lapisan-lapisan pulmo:

• Pleura parietal melapisi sangkar rusuk,


diafragma,
dan mediastinum (rongga antara pulmo
kanan dan kiri).

• Pleura visera melapisi pulmo dan


bersambungan
dengan pleura parietal di bagian bawah
pulmo.

• Rongga pleura, ruangan berisi cairan


pelumnas
di antara pleura parietal dan pleura visera

• Resesus pleura, rongga pleura yang tidak


terisi
jaringan pulmo.
B. MEKANISME PERNAPASAN
 Proses yang bergantung pada perubahan volume
rongga dada dan perubahan tekanan

 Tekanan yang berperan: tekanan atmosfer,


tekanan
intrapulmonari, dan tekanan intrapleura.

 Dilakukan o/ otot utama (interkostalis luar dan


diafragma) dan otot aksesori

 Pernapasan yang dilakukan oleh otot interkostal


disebut pernapasan dada

Pernapasan yang dilakukan oleh otot diafragma


disebut pernapasan perut.

 Dalam satu siklus pernapasan, terjadi satu kali


inspirasi dan satu kali ekspirasi.
INSPIRASI (Menghirup udara)

a) Otot interkostal eksternal berkontraksi → tulang rusuk terangkat → paru-paru mengembang → tekanan udara
paru-paru mengecil → udara dari luar (atmosfer) masuk. Memasukkan 25% udara pada pernapasan normal.

b) Otot diafragma berkontraksi → diafragma menjadi datar yang awalnya melengkung → volume rongga dada
membesar → paru-paru mengembang → tekanan udara paru-paru mengecil → udara dari luar masuk.
Memasukkan 75% udara pada pernapasan normal.

c) Pada inspirasi kuat, kontraksi otot-otot tambahan yang terletak di leher, mampu mengangkat sternum (tulang
dada) dan dua tulang rusuk pertama sehingga volume rongga dada bertambah.
EKSPIRASI (Menghembuskan udara)

a) Otot interkostal luar relaksasi → tulang rusuk turun kembali → volume rongga dada mengecil → paru-paru
mengecil → tekanan udara paru-paru besar → udara keluar.

b) Otot diafragma relaksasi → diafragma yang datar kembali melengkung → volume rongga dada mengecil →
paru-paru mengecil → tekanan udara paru-paru besar → udara keluar.

c) Pada ekspirasi kuat, kontraksi otot interkostal dalam membantu menarik tulang rususk ke bawah, dan kontraksi
otot dinding abdomen (perut) menyebabkan diafragma terdorong ke atas, ke dalam rongga dada, sehingga
rongga dada menyempit.
C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FREKUENSI PERNAPASAN

o Jenis kelamin. Kecepatan pernapasan wanita > laki-laki. Paru-paru wanita menampung 4,2 L dan laki-laki 5,7 L

o Umur. Bayi dan balita memiliki frekuensi yang lebiH tinggi (30-40x pm, 2-5thn 24x pm) dibanding dengan orang
dewasa (24x pm). Pada orang tua juga memiliki frekusensi yang tinggi.

o Suhu tubuh. Jika suhu tinggi maka metabolisme meningkat dan konsumsi oksigen bertambah. Metabolisme
karbohidrat meningkat 10-15% untuk setiap kenaikan 1°C, sehingga frekuensi jantung dan pernapasan meningkat.

o Emosi, rasa sakit, dan ketakutan. Menyebabkan terjadinya impuls yang merangsang pusat pernpasan sehingga
menghirup udara semakin kuat.

o Posisi dan aktivitas tubuh. Frekuensi pada saat berdiri > saat duduk karena pada saat berdiri otot berkontraksi
untuk menjaga tubuh tetap tegak sehingga butuh lebih banyak energi dan oksigen.

o Ketinggian tempat. Tempat yang tinggi memiliki oksigen yang rendah sehingga jumlah oksigen yang
dihirupnlebih sedikiti. Hal ini menyebabkan sesak napas dan peningkatan frekuensi pernapasan.
Frekuensi Pernapasan:

Pada keadaan istirahat:


• Bayi: 30-40 x/mnt
• Anak: 20-30 x/mnt
• Dewasa: 16-20 x/mnt
• Lansia: 14-16 x/mnt
• Sekali nafas 500ml udara atau 5–6menit.
D. TRANSPOR DAN PERTUKARAN GAS

Mekanisme Pertukaran O2 & CO2


a) Kebutuhan normal oksigen perhari adalah 300 cc, kecuali dalam keadaan
tertentu
b) Difusi sederhana: gerakan molekul-molekul secara bebas melalui
membran sel dari konsentrasi/tekanan tinggi ke konsentrasi/tekanan
rendah.

Reaksi antara oksigen dan hemoglobin:


D. TRANSPOR DAN PERTUKARAN GAS

Reaksi Pengikatan O₂ dan CO₂

a) Pertukaran O₂ dan CO₂ di alveolus:


HbCO₂ → Hb + CO₂
O2₂ + Hb → HbO₂ (oksihemoglobin)
H⁺ + HCO₃⁻ → H₂CO₃  H₂O + CO₂

b) Pertukaran O₂ dan CO₂ di jaringan:


HbO₂ → O₂ + Hb
Hb + CO₂ → HbCO₂
H₂O + CO₂ → H₂CO₃ + H⁺ + HCO₃⁻

c) Penggunaan O₂ oleh jaringan:


C₆H₁₂O₆ + 6O₂ → 6CO₂ + 6H₂O + ATP
E. VOLUME DAN KAPASITAS PARU-PARU
Volume tidal Volume cadangan inspirasi (VCI)
Merupakan volume udara yang masuk atau keluar dari Merupakan volume udara ekstra yang masuk ke paru-
paru-paru. paru dengan inspirasi minimum di atas inspirasi tidal.
• Volume laki-laki: 500mL • Volume laki-laki: 3100mL
• Volume wanita : 380mL • Volume wanita : 1900mL

Volume cadangan ekspirasi (VCE) Volume residu


Merupakan udara ekstra yang dapat dikeluarkan dengan Merupakan udara sisa dalam paru-paru setelah
kuat pada akhir ekspirasi tidal. melakukan ekspirasi kuat. Penting untuk kelangsungan
• Volume laki-laki: 1200mL aerasi dalam darah saat jeda pernapasan.
• Volume wanita : 800mL • Volume laki-laki: 1200mL
• Volume wanita : 1000mL
Volume ekspirasi kuat dalam satu detik
(VEK1) atau ekspirasi paksa dalam satu Volume respirasi per menit
Merupakan volume tidal dikalikan dengan jumlah
detik pernapasan per menit.

Merupakan volume udara yang dapat dikeluarkan dari


paru-paru yang terinflasi maksimum, pada saat detik
pertama ekspirasi maksimum => 80% KV
E. VOLUME DAN KAPASITAS PARU-PARU

Kapasitas residu fungsional (KRF) Kapasitas inspirasi (KI)

Merupakan jumlah udara sisa dalam system respirasi Merupakan jumlah udara maksimal yang dapat
setelah ekspirasi normal => KRF = VR + VCE. diinspirasikan setelah melakukan ekspirasi normal
• Kapasitas laki-laki: 2400mL Þ KI = VT + VCI.
• Kapasitas wanita : 1800mL • Kapasitas laki-laki: 3600mL
• Kapasitas wanita : 2400mL

Kapasitas total
Kapasitas vital (KV) paru-paru (KTP)

Merupakan jumlah udara maksimal yang dapat Merupakan jumlah total udara yang dapat ditampung
dikeluarkan dengan kuat setelah inspirasi maksimum => paru-paru => KTP = KV + VR.
KV = VT + VCI + VCE. • Kapasitas laki-laki: 6000mL
• Kapasitas laki-laki: 4800mL • Kapasitas wanita: 4200mL
• Kapasitas wanita : 3100mL
Spirogram volume dan kapasitas paru-paru
F. BAHAYA ROKOK BAGI KESEHATAN
• Memiliki napas yang pendek Zat yang berbahaya dalam rokok:
• Mudah lelah 1) Nikotin, dapat merusak jantung dan sirkulasi darah,
• Kemampuan indra penciuman dan pengecap rasa dan bersifat karsinogen. Bersifat adiktif.
berkurang 2) Tar, dapat merusak sel paru-paru dan menyebabkan
• Iritasi mata kanker.
• Sakit kepala dan pusing 3) Karbon monoksida (CO), dapat mengakibatkan
• TBC berkurangnya kemampuan darah mengikat oksigen.
• Hipertensi
• Jantung
• Osteoporosis
• Kerusakan rambut, mata, dan gigi
• Penuaan dini pada kulit
• Kanker paru-paru dan tenggorokan
G. PENGARUH PENCEMARAN UDARA TERHADAP
SISTEM PERNAPASAN

Pencemaran udara pada dasarnya berbentuk partikel (debu, gas, timah hitam) dan gas (Karbon Monoksida (CO),
Nitrogen Oksida (NOx) , Sulfur Oksida (SOx), Hidrogen Sulfida (H2S), hidrokarbon). Udara yang tercemar dengan
partikel dan gas ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan contohnya yaitu:

1. Iritasi pada saluran pernafasan (pergerakan silia menjadi lambat, bahkan dapat terhenti sehingga tidak dapat
membersihkan saluran pernafasan)
2. Peningkatan produksi lendir akibat iritasi oleh bahan pencemar.
3. Penyempitan saluran pernafasan.
4. Rusaknya sel pembunuh bakteri di saluran pernafasan.
5. Pembengkakan saluran pernafasan
6. Lepasnya silia dan lapisan sel selaput lendir.
H. GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN

Tuberkulosis (TBC)

Disebabkan infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.


Penularannya melalui udara

Difteri

Disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae.


Gejalanya sakit tenggorokan, sulit bernapas dan
menelan, mengeluarkan lender dari mulut dan hidung,
demam, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
H. GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN
Faringitis
Peradangan pada faring dan tenggorokan yang
menyebabkan rasa sakit saat makan. Disebabkan oleh
infeksi virus, bakteri, merokok, menelan racun, dan
refluks lambung.

Penyakit pulmonary obstruktif menahun


Asma
Asma, penyempita saluran pernafasan
yang bersifat sementara.

Bronkitis, peradangan pada selaput


lendir bronkus.

Emfisema, kerusakan pada kantong


udara (alveolus) secara bertahap.
Bronkitis Emfisema
H. GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN
Influenza, parainfluenza (sindrom batuk
pilek), flu burung, dan SARS.
Disebabkan oleh virus ortomiksovirus (influenza),
parainfluenzavirus (parainfluenza), HPAIV (flu burung),
SARS coronavirus (SARS).

Sinusitis
Adalah inflamasi atau peradangan pada dinding sinus. Sinus
adalah rongga kecil berisi udara yang terletak di belakang
tulang pipi dan dahi. Beberapa tipe antara lain:
• Sinusitis akut.
• Sinusitis Subakut.
• Sinusitis Kronis.
• Sinusitis Kambuhan.
I. TEKNOLOGI SISTEM PERNAPASAN
1. Trakeostomi, adalah prosedur bedah yang dilakukan dengan membuat lubang di saluran
udara atau trakea untuk memasukkan tabung yang dapat membantu pasien yang kesulitan
bernapas dan mengalami penurunan kadar oksigen yang signifikan atau kegagalan sistem
pernapasan.

2. Terapi Oksigen Hiperbarik, adalah suatu cara pengobatan dimana peserta terapi


bernafas dengan menghirup Oksigen murni (100%) di dalam Ruang Udara Bertekanan
Tinggi lebih dari 1 Atmosfer Absolut. Terapi OHB merupakan terapi utama pada penyakit
penyelaman dan terapi tambahan pada berbagai penyakit klinis.

3. Water Seal Drainage (WSD), adalah Suatu sistem drainage yang menggunakan water
seal
untuk mengalirkan udara atau cairan dari cavum pleura ( rongga pleura)
TUJUANNYA :
• Mengalirkan / drainage udara atau cairan dari rongga pleura untuk
mempertahankan tekanan negatif rongga tersebut
• Dalam keadaan normal rongga pleura memiliki tekanan negatif dan
hanya terisi sedikit cairan pleura / lubrican.

Anda mungkin juga menyukai