Anda di halaman 1dari 32

ANOTOMI DAN FISIOLOGI

SISTEM PERNAFASAN

Ummi maktum, S.Kep.,M.Bmd


GUNA RESPIRASI
• Mengambil oksigen dari luar masuk ke dalam tubuh, beredar dalam darah.
Selanjutnya terjadi proses pembakaran dalam sel atau jaringan
• Mengeluarkan CO2 yang terjadi dari sisa2 hasil pembakaran dibawa oleh
darah yang berasal dari sel (jaringan). Selanjutnya dikeluarkan melalui organ
pernapasan
• Melindungi sistem permukaan dari kekurangan cairan dan mengubah suhu
tubuh
• Melindungi sistem pernapasan dari jaringan lain terhadap serangan patogenik
• Pembentukan komunikasi seperti berbicara, bernyayi, berteriak da
menghasilkan suara
ORGAN PERNAFASAN
SISTEM PERNAFASAN ATAS
SISTEM PERNAFASAN BAWAH
pai
pyramid
atau HIDUNG
kerucut
dgn
alasnya
pd
prosesus
palatinu
s osis
maksilar
is &
pars
horizont
al osis
palatum
Fungsi Hidung
• Sebagai alat pernapasan (respirasi)
• indra penciuman (pembau)
• Menghangatkan udara, suhu lebih kurang 36°C konka dan septum
nasalis
• Melembabkan udara
• Menyaring kotoranPartikel di rongga disaring oleh rambut
vestibulum, lapisan mukosiliar, dan lisozim (protein dalam air mata)
HIDUNG Proteksi terhadap
udara luar
FARING
Saluran otot selaput kedudukannya tegak lurus
antara basis kranii dan vertebrae servikalis VI dan
panjang faring 12-14 cm.

Persimpangan antara saluran makanan


(esophagus) dan saluran respirasi (trakea)
- Daerah faring yang membuka ke
arah rongga hidung
- Terletak dibelakang hidung dan
diatas palatum molle

- Daerah faring yang membuka ke


arah rongga mulut
- Terletak memanjang dari bagian
bawah palatum molle samai bagian
vertebra servikalis ke-3

Daerah faring yang membuka ke laring


Terletak dari vertebra servikal ke-3
hingga ke-6
LARING
• Jalinan tulang rawan yang
dilengkapi dengan otot, membrane,
jaringan ikat, dan ligamentum
• Laring adalah pangkal tenggorokan.
di dalamnya terdapat pita suara dan
beberapa otot yang mengatur
ketegangan pita suara sehingga
timbul bunyi,berfungsi untuk
menyalurkan udara dari faring ke
trakea.
TRAKEA
• Tabung berbentuk pipa
seperti huruf C yang
dibentuk oleh tulang-
tulang rawan yang
disempurnakan oleh
selaput, terletak di antara
vertebrae servikalis VI
sampai ke tepi bawah
kartilago krikoidea
vertebrae torakalos V
FUNGSI TRAKEA
• Penunjang dan menjaga kepatenan. Susunan jaringan kartilago
menjaga kepatenan jalan napas dan mencegah obstruksi jalan napas
saat kepala dan leher digerakkan.
• Eskalator mukosiliaris. Adalah keselarasan frekuensi gerakan silia
membrane mukosa yang teratur yang membawa mucus dengan
partikel yang melekat padanya ke atas laring dimana partikel ini akan
ditelan atau dibatukkan
• Refleks batuk. Ujung saraf di laring, trakea, dan bronkus peka
terhadap iritasi sehingga membangkitkan implus saraf yang
dihantarkan oleh saraf vagus ke pusat pernapasan di batang otak
Lapisan Jaringan pada Trakea

• Jaringan elastic dan fibrosa yang


Lapisan Luar membungkus kartilago

Lapisan • Kartilago dan pita otot polos yang


Tengah membungkus trakea dalam susunan helik

Lapisan dalam • Epitelium kolumnar penyereksi mukus


BRONKUS
• Percabangan trakea merupakan lanjutan dari
trakea.Bronkus terletak pada ketinggian
vertebrae torakalis IV dan V.
• Bronkus Principalis terdiri dari dua:
1. Bronkus principalis dekstra: panjang 2,5 cm
masuk ke hillus pulmonalis paru kanan,
mempercabangkan bronkus lobaris superior
2. Bronkus principalis sinistra: lebih sempit
dan lebih panjang serta lebih horizontal
dibandingkan bronkus dekstra, panjang 5
cm, berjalan ke bawah aorta dan di depan
esofagus, masuk ke hilus pumonalis kiri,
bercabang menjadi dua (bronkus lobaris
superior dan bronkus lobaris inferior
BRONKIOLUS
• Cabang yang lebih kecil dari
bronkus.
• Pada ujung bronkiolus terdapat
gelembung paru atau alveoli
• Percabangan bronkus lobaris
meliputi Bronkus lobaris
superior dekstra, bronkus
lobaris media dektra, bronkus
lobaris inferior dektra, bronkus
lobalis superior sinistra, dan
bronkus lobaris inferior sinistra
PULMO (PARU-PARU)
• Organ pernafasan yang berada di
dalam kantong yang dibentuk oleh
pleural parietalis dan pleural
viseralis.
• Kedua paru sangat lunak, lastis,
dan berada di dalam rongga
tengkorak.
• Paru berwarna biru keabu-abuan
dan berbintik-bitnik karena partikel
debu masuk termakan oleh fagosit
Next
• Paru kanan terbagi 3 lobus:
lobus superior, lobus medius,
lobus inferior
• Paru Kiri terbagi 2 lobus: lobus
superior dan lobus inferior
Apeks pulmo: berbentuk bundar dan

Next… menonjol ke arah dasar yang lebar

Basis pulmo: bagian yang berada di


atas permukaan sembung diafragma
PLEURA
• Pleura adalah membrane serosa yang
halus, membentuk kantong tempat paru
berada. Pleura mempunyai dua lapisan:
1. Pleura Parietalis  lapisan pleura yang
langsung berhubungan dengan paru-
paru dan memasuki fisura paru,
memisahkan lobus-lonus dari paru
2. Pleura viseralis  pleura yang
berhubungan dengan fasia endotorasika
merupakan permukaan dalam dari
dinding toraks.
MEKANISME PERNAPASAN
VOLUME PARU

Volume tidal
•Volume udara yang diinspirasikan dan diekspirasikan di
setiap pernapasan normal, jumlahnya kira-kira 500 ml

Volume cadangan •Volume tambahan udara yang dapat diinspirasikan di atas


inspirasi volume tidal normal, biasanya 3000 ml

Volume cadangan •Jumlah udara yang masih dapat dikeluarkan dengan ekspirasi
ekspirasi tidal yang normal, jumlahnya lebih kurang 1.100 ml

Volume Sisa
•Volume udara yang masih tersisa di dalam paru-paru setelah
kebanyakan ekspirasi kuat, volume rata-rata 1200 ml
VOLUME RESPIRASI PER MENIT
• Jumlah total udara baru yang masuk ke dalam saluran pernapasan
setiap menit, sama dengan volume tidak kecepatan respirasi.
• Volume tidal normal sekitar 500 ml dan kecepatan respirasi normal 12
kali per menit. Rata-rata volume respirasi per menit sekitar 6
liter/menit.
KAPASITAS PARU
•Sama dengan volume tidal, ditambah dengan volume cadangan inspiras, kira-kira 3.500 ml.
Kapasitas Inspirasi •Jumlah udara yg dpt dihirup oleh seseorang mulai pd tingkat ekspirasi normal dan
mengembangkan parunya sampai jumlah maksimun

Kapasitas sisa •Sama dengan volume cadangan ekspirasi ditambah volume sisa.
•Jumlah udara yang tersisa di dalam paru pada akhir ekspirasi normal
fungsional kira-kira 2.300 ml

•Sama dengan volume cadangan ditambah dengan volume tidal dan volume cadangan ekspirasi.

Kapasitas Vital •Jumlah udara maksimum yang dapat dikeluarkan dari paru-paru setelah ia mengisinya sampai
batas maksimum dan kemudian mengeluarkan sebanyak-banyak kira-kira 4.600 ml

Kapasitas total •Volume maksimum pengembangan paru dengan usaha


inspirasi yang sebesar-besarnya kira-kira 5.800 ml
paru
VENTILASI
• Pertukaran aliran udara masal antara atmosfer dan alveoli adalah
ventilasi, atau bernapas. Satu siklus respirasi terdiri dari inspirasi
diikuti ekspirasi.
VENTILASI MEKANIS

•Paru dan dada bersifat elastis, memerlukan


Elastisitas energi untuk bergerak cepat, dan kembali ke
bentuk awalnya bila energy tidak efektif lagi

•Kemampuan mengembang paru


Komplain •Komplain paru total pd kedua paru
adalah 0,13
Komplain L/cm
= Perubahan volume paru (liter)
Perubahan tekanan paru (cm H2O)
•Udara yang ditangkap jalan napas adalah

TEKANAN campuran nitrogen dan oksigen (99,5%)


dan sejumlah kecil karbon dioksida dan
uap air (0,5%)

GRAVITAS •Akibat banyaknya pertukaran


udara yang terjadi pada bagian
I atas paru daripada dasar paru
Ventilasi

Ventilasi •Frekuensi pernapasan x volume tidal (VT)


•Contohnya: 12 pernapasan/menit x 500 ml = 6000
mL/menit = 6 l/menit
paru total •Ventilasi paru total lebih besar daripada ventilasi alveolar

Ventilasi •Indikator yang lebih baik untuk menyatakan banyaknya udara baru yang
mencapai alveoli.
•Ventilasi alveolar = frekuensi pernapasan x (VT – Volume ruang rugi VD)

alveolar
•Jika besar ruang rugi adalah 150 ml: 12 pernapasan/menit x (500-150 ml)
= 4200 ml/menit
Faktor-faktor yang menentukan kecepatan
difusi gas
• Ketebalan membrane pernapasan: ketebalan membrane ini dapat
menghalangi pertukaran secara bermakna
• Luas permukaan merman pernapasan: bila jumlah total permukaaan
dikurangi pertukaran gas melalui membran tersebut sangat terganggu
• Koefisien difusi gas dalam substansi merman: Memindahkan masing-masing
gas melalui membrane pernapasan bergantung pada kelarutannya
kecepatan difusi karbon dioksida melalui merman 20 kali kecepatan oksigen
• Perbedaan tekanan antara kedua sisi merman: tekanan parsial gas dalam
alveoli lebih besar daripada tekanan gas dalam darah, maka terjadi difusi
netto dari alveoli ke dalam darah begitu juga sebaliknya.
LIMA TAHAP TRANSPOR

OKSIGEN
Oksigen dari atmosfer masuk ke dalam paru pada waktu kita menarik
napas
Tahap I
• Tekanan parsial oksigen dalam atmosfer 159 mmHg, tekanan parsial
oksigen dalam alveoli 105 mmHg

• Darah mengalir dari jantung menuju ke paru untuk mengambil oksigen,


Tahap II
yang berada dalam alveoli

• Oksigen yang telah berada dalam pembuluh darah diedarkan ke seluruh


Tahap III
tubuh

• Sebelum sampai pd sel yg membutuhkan oksigen di bawa melalui


cairan interstisial lebih dahulu.
• Perbedaan Tekanan parsial oksigen dalam pembuluh darah arteri (100
Tahap IV
mmHg) dengan tekanan parsial oksigen dlm cairan interstisial 20
(mmHg) menyebakan terjadinya difusi oksigen yang cepat dari
pembuluh kapiler ke dalam cairan interstisial.
• Tekanan parsial oksigen dalam sel kira-kira antara 0-20 mmHg.
• Reaksi metabolisme yaitu reaksi oksidasi senyawa yang berasal dr
Tahap V
makanan (karbohidrat, lemak dan protein) menghasilkan H2O dan

Anda mungkin juga menyukai