Paru kanan terbagi menjadi lobus atas, tengah, dan bawah oleh fissura
obliqus dan horizontal. Paru kiri hanya memiliki fissura obliqus sehingga tidak
ada lobus tengah. Segmen lingular merupakan sisi kiri yang ekuivalen dengan
lobus tengah kanan. Namun, secara anatomis lingual merupakan bagian dari lobus
atas kiri. Struktur yang masuk dan keluar dari paru melewati hilus paru yang
diselubungi oleh kantung pleura yang longgar.
2. Saluran Napas
3. Otot Pernapasan
4. Mekanisme Pernafasan
Paru dan dinding dada merupakan struktur yang elastis. Pada keadaan
normal, hanya ditemukan selapis tipis cairan di antara paru dan dinding dada
(ruang intrapleura). Inspirasi merupakan proses aktif. Kontraksi otot inspirasi
akan meningkatkan volume intratoraks. Tekanan intrapleura di bagian basis paru
akan turun dari sekitar -2,5 mmHg (relatif terhadap tekanan atmosfer) pada awal
inspirasi, menjadi -6 mmHg. Jaringan paru akan semakin teregang. Tekanan di
dalam saluran udara menjadi sedikit lebih negatif dan udara akan mengalir ke
dalam paru. Pada akhir inspirasi, daya recoil paru mulai menarik dinding dada
kembali ke kedudukan ekspirasi sampai tercapai keseimbangan kembali antara
daya recoil jaringan paru dan dinding dada. Tekanan di saluran udara menjadi
lebih positif dan udara mengalir meninggalkan paru. Ekspirasi selama pernapasan
tenang merupakan proses pasif yang tidak memerlukan kontraksi otot untuk
menurunkan volume intratoraks. Namun, pada awal ekspirasi, sedikit kontraksi
otot inspirasi masih terjadi. Kontraksi ini bertujuan untuk meredam daya recoil
paru dan memperlambat ekspirasi.
B. PENGERTIAN PERNAFASAN
Dalam bernapas, umumnya manusia membutuhkan 300 liter oksigen dalam sehari.
Jika seseorang tersebut sedang mengerjakan pekerjaan berat seperti olahraga maka kebutuhan
oksigennya menjadi bertambah berkali kali lipat. Jumlah oksigen yang diambil ini tergantung
dari jenis aktivitas yang dilakukan, ukuran tubuh dan jenis makanan yang dikonsumsi.
Umumnya, orang-orang yang melakukan aktivitas berat akan mengambil oksigen lebih
banyak dibanding orang yang melakukan aktivitas ringan. Orang yang memiliki tubuh yang
lebih besar juga membutuhkan oksigen yang lebih banyak. Selain itu orang yang sering
mengkonsumsi daging-dagingan akan membutuhkan lebih banyak oksigen dibanding orang
yang lebih sering mengkonsumsi sayur-sayuran atau vegetarian.
Manusia bisa melakukan dua cara pernapasan yaitu menggunakan pernapasan dada
dan pernapasan perut. Manusia bernapas menggunakan alat atau organ-organ pernapasan
yang terdiri dari hidung, faring, trakea, bronkus, bronkiolus dan paru-paru. Pada paru-paru
yang normal, volume udara bisa mencapai 4500 cc. Kapasitas ini biasa dikenal dengan
kapasitas total. ketika proses pernapasan berlangsung, kapasitas vital udara yang digunakan
hanya sampai 3500 cc. Kapasitas vital adalah jumlah udara maksimal yang bisa dikeluarkan
manusia setelah paru-parunya terisi. Lalu ke mana sisa yang 1000 cc nya? 1000 cc yang
tersisa adalah sisa udara yang tidak bisa digunakan. Sisa udara tersebut akan mengisi bagian
paru-paru sebagai residu.
Pernapasan adalah sebuah proses yang terjadi secara otomatis di dalam tubuh
manusia. Bahkan ketika kita tertidur sekalipun. Pernapasan dibedakan menjadi dua yaitu
pernapasan luar dan pernapasan dalam. Pernapasan luar adalah di mana terjadinya pertukaran
udara di dalam alveolus dengan darah yang berada di dalam kapiler. Sedangkan pernapasan
dalam adalah di mana terjadinya pernapasan antara darah yang ada di dalam kapiler dengan
semua sel-sel yang ada di dalam tubuh. Jumlah udara yang masuk dan ke luar dari dalam
tubuh setiap bernapas disebut dengan frekuensi pernapasan. Frekuensi pernapasan pada
manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu usia, jenis kelamin, suhu tubuh, posisi tubuh
dan aktivitas yang dilakukan. Semakin bertambahnya usia, frekuensi pernapasannya akan
semakin rendah. Selain itu, laki-laki memiliki frekuensi pernapasan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan perempuan karena kebutuh oksigen dan produksi karbondioksida pada
tubuh laki-laki lebih tinggi dibandingkan pada tubuh perempuan.
C. PARU- PARU BAGIAN ATAS
Paru-paru merupakan sepasang organ yang memiliki tekstur kenyal dan berisi udara,
dibantu oleh Trakea dalam penghantaran udara. Paru-paru berfungsi sebagai tempat
pertukaran oksigen dari udara dengan karbondioksida dari darah. Paru-paru
mengambil oksigen dari udara yang dihirup kemudian masuk ke aliran darah dan
didistribusikan ke seluruh bagian sel, ketika sel bekerja maka dihasilkan gas buangan
berupa karbondioksida dilepaskan melalui aliran darah. Organ paru-paru terlibat
dalam sintesis, penyimpanan, transformasi dan degradasi zat.
1. Bronkus
Bronkus adalah cabang trakea. Bronkus kiri masuk ke paru-paru kiri, dan
bronkus sebelah kanan masuk ke paru-paru kanan. Fungsi bronkus yang utama
adalah sebagai jalur udara dari mulut serta trakea. Udara yang masuk dan keluar
dari paru-paru, akan melewati bronkus. Selain itu, bronkus juga disebut memiliki
peran untuk mengeluarkan lendir atau dahak yang berperan dalam sistem
pertahanan tubuh.
2. Bronkiolus
4. Pleura
5. Diafragma
Oksigen (O2) adalah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses metabolisme
untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel tubuh. Oksigenasi adalah
peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung Oksigen (O2) kedalam tubuh serta
menghembuskan Karbondioksida (CO2) sebagai hasil sisa oksidasi. Penyampaian oksigen ke
jaringan tubuh ditentukan oleh sistem respirasi (pernafasan), kardiovaskuler dan hematology.
Sistem pernafasan terdiri dari organ pertukaran gas yaitu paru-paru dan sebuah pompa
ventilasi yang terdiri atas dinding dada, otot-otot pernafasan, diagfragma, isi abdomen,
dinding abdomen dan pusat pernafasan di otak. Pada keadaan istirahat frekuensi pernafasan
12-15 kali per menit.
Ada 3 langkah dalam proses oksigenasi yaitu ventilasi, perfusi paru dan difusi.
1. Ventilasi merupakan langkah pertama dalam peran paru sebagai organ penukar
gas dan penyuplai kebutuhan jaringan tubuh. Ventilasi adalah suatu proses
berurutan inhalasi dan menghembuskan napas. Dalam kondisi tenang, paru
menyerap sejumlah oksigen per menit yang sesuai dengan kebutuhan untuk
mendukung metabolisme jaringan dalam jumlah yang cukup, tidak lebih dan
tidak kurang. Proses ini juga bertujuan untuk menghilangkan karbon dioksida
yang dihasilkan oleh metabolisme. Selama inspirasi, oksigen yang dihirup dari
udara berada pada konsentrasi sekitar 21% (atau tekanan parsial PO sekitar 150
mmHg). Inhalasi dilakukan dengan menurunkan tekanan gas alveolar di bawah
tekanan atmosfer diikuti kontraksi diafragma dan otot-otot dinding dada, yang
memperluas rongga dada, sehingga akan mengurangi tekanan intratoraks. Ketika
tekanan intratoraks turun demikian juga tekanan alveolar.
Ketika tekanan alveolar turun di bawah tekanan atmosfer, maka udara akan
mengalir dari luar melalui sepanjang saluran udara untuk mencapai alveoli, yang
akan bercampur dengan gas alveolar yang tersisa dari napas sebelumnya. Tingkat
oksigen alveolar dari napas sebelumnya jauh lebih rendah dari inspirasi karena
telah berkurang pada proses difusi sebelumnya. Sehingga oksigen yang baru
dihirup akan langsung menaikkan kadar oksigen alveolar, mengganti molekul
oksigen yang telah pindah ke dalam darah. Proses ini berfungsi untuk
menstabilkan konsentrasi oksigen alveolar dari waktu ke waktu pada level sekitar
14%, atau sekitar 100 mmHg.
2. Aliran darah yang melalui paru sama dengan curah jantung, maka faktor-faktor
yang mengontrol outputjantung terutama faktor perifer, juga mengontrol
alirandarah paru. Dalam kondisi umum, pembuluh darah paru bertindak sebagai
tabung pasif, yang dapat berkembang dengan meningkatnya tekanan dan
menyempit denganpenurunan tekanan. Ketika konsentrasi oksigen di alveoli
menurun di bawah normal, terutama ketika turun di bawah 70% dari normal (< 73
mmHg PO), maka pembuluh darah yang berdekatan akan menyempit, dengan
meningkatkan resistensi vaskuler lebih dari lima kali lipat. Hal iniberlawanan
dengan efek pada pembuluh darah sistemik, yang membesar ketika berespons
terhadap oksigenrendah.
Situasi ini terjadi karena diyakini bahwa konsentrasi oksigen yang rendah
menyebabkan beberapa zatvasokonstriktor yang belum diketahui dibebaskan
darijaringan paru, zat ini membuat arteri kecil dan arterioles berkonstriksi. Ada
dugaan bahwa zat vasokonstriktor ini mungkin disekresikan oleh sel-sel epitel
alveolar ketika mereka menjadi hipoksia. Hal ini memiliki fungsi penting yaitu
untuk mendistribusikan aliran darah mana yang palingefektif. Oleh karena itu jika
beberapa alveoli berventilasi buruk sehingga konsentrasi oksigen menjadi
rendah,pembuluh lokal akan berkonstriksi dan menyebabkandarah mengalir
melalui daerah lain dari alveoli yang lebih baik, sehingga memberikan sistem
kontrol otomatis untuk mendistribusikan aliran darah ke daerah paru sebanding
dengan tekanan oksigen alveolar mereka.
3. Yang dimaksud difusi pada paru-paru adalah proses pertukaran gas yang terjadi
atara lingkungan luar dan darah serta pertukaran gas di dalam jaringan
tubuh. Difusi akan terjadi dari daerah konsentrasi tinggi ke rendah yaitu dari
kapiler darah ke alveoli. Pertukarangas ini adalah pertukaran antara oksigen dan
karbondioksida. Saat oksigen masuk maka karbondiokasida akan akan dilepas
oleh kapiler alveoli untuk dibuang. Di dalam tubuh manusia, gas akan berdifusi
dari daerah konsentrasi tinggi menuju konsentrasi rendah atau biasa disebut
dengan difusi. Konsentrasi gas dalam tempat tertentu dalam sistem pernafasan
misalnya di alveolus, dalam darah dan jariga dinyatakan dengan ukuran
yaitu tekanan parsial (P). Proses difusi oksigen dalam kapiler darah lebih tinggi
daripada tekanan parsial oksigen dalam sel-sel tubuh. Setelah sampai jaringan,
oksigen digunakan untuk respirasi sel yaitu mengoksidasi zat makanan sehingga
menghasilkan energi.
F. KONSEP DASAR OKSIGENASI
G. PENGERTIAN OKSIGENASI
Oksigen adalah salah satu kebutuhan yang paling vital bagi tubuh. Apabila
kekurangan oksigen berlangsung lebih dari 5 menit, maka terjadi kerusakan sel otak secara
permanen. Selain itu oksigen digunakan oleh sel untuk mempertahankan kelangsungan
metabolisme sel. Oksigen akan digunakan dalam metabolism sel agar berfungsi secara
optimal. Oksigenasi adalah memenuhi kebutuhan oksigen dalam tubuh dengan cara
melancarkan saluran masuknya oksigen atau memberikan aliran gas oksigen sehingga
konsentrasi oksigen meningkat dalam tubuh.
Manusia menghirup udara sekitar 7 atau 8 liter per menit. Sebanyak 20 persen dari
udara yang dihirup manusia adalah oksigen, dan hanya seperempat dari oksigen tersebut yang
dikonsumsi oleh paru-paru manusia, yaitu sekitar 550 liter oksigen murni setiap harinya.
Namun demikian jumlah persis oksigen yang dihirup manusia sulit untuk diukur karena
melibatkan pertukaran gas secara keseluruhan dan tergantung pada banyak faktor seperti
kapasitas paru-paru, kesehatan tubuh manusia secara umum, dan tekanan udara di mana
manusia itu berada.
Manusia bernapas normalnya kira-kira sekitar 12-24 kali per menit yang mana tiap
kali tarikan napasnya sekitar 3-4 liter udara masuk. Dalam setahun, udara yang dihirup bisa
mencapai 9.5 ton dimana 23% nya adalah oksgien.Satu pohon dapat menghasilkan sekitar
118 kilogram oksigen tiap tahun. Sehingga dalam setahun untuk menghidupi satu manusia,
dibutuhkan sekitar 7-8 pohon.
Meskipun itu adalah informasi yang menarik, sebenarnya ini hanya hitung-hitungan
kasar. Karena kebutuhan oksigen manusia bisa berbeda-beda tergantung dari banyak hal. Jika
ia sedang berolahraga, kebutuhan oksigennya tentu meningkat, jika ia sedang cemas, gugup,
takut, atau malah memiliki penyakit tertentu seperti asma yang sedang kumat, kebutuhannya
meningkat. Sebaliknya, ketika manusia itu santai, atau malah sedang tidur, kebutuhan
oksigennya berkurang. Sekarang, waktu tidur tiap orang sendiri bisa berbeda-beda. Ada yang
7 jam ada yang 9 jam, ada yang hanya 5 jam. Berarti oksigen yang dibutuhkan selama
rentang waktu itu pun berbeda.
I. VOLUME PARU
Udara yang keluar masuk paru-paru pada waktu melakukan pernapasan biasa disebut
udara pernapasan (udara tidal). Volume udara pernapasan pada orang dewasa lebih
kurang 500 ml. Volume udara tidal orang dewasa pada pernapasan biasa kira-kira 500 ml.
ketika menarik napas dalam-dalam maka volume udara yang dapat kita tarik mencapai
1500 ml. Udara ini dinamakan udara komplementer. Ketika kita menariknapas sekuat-
kuatnya, volume udara yang dapat diembuskan juga sekitar 1500 ml. Udara ini dinamakan
udara suplementer. Meskipun telah mengeluarkan napas sekuat-kuatnya, tetapi masih ada sisa
udara dalam paru-paru yang volumenya kira-kira 1500 mL. Udara sisa ini dinamakan udara
residu. Jadi, Kapasitas paru-paru total = kapasitas vital + volume residu =4500 ml/wanita
dan 5500 ml/pria.
Pada orang dewasa, kapasitas paru-paru rata-rata sekitar 6 liter. Namun, ada banyak
faktor yang dapat memengaruhi kapasitas organ pernapasan ini, yaitu :
1. Usia
Paru-paru Anda biasanya matang pada usia sekitar 20-25 tahun. Setelah
sekitar usia 35 tahun, fungsi paru-paru menurun secara bertahap seiring dengan
bertambahnya usia. Itu sebabnya, Anda mungkin merasa sedikit kesulitan
bernapas ketika sudah bertambah umur. Ketika Anda bertambah tua, beberapa
perubahan alami tubuh pun dapat menyebabkan penurunan kapasitas paru-paru.
Alhasil, otot-otot tubuh, seperti diafragma, dapat melemah. Jaringan paru-paru
yang membantu menjaga saluran udara tetap terbuka dapat kehilangan
elastisitasnya. Akibatnya, saluran udara juga mengecil.
3. Penyakit paru-paru
1) fibrosis paru,
2) pneumonia, dan
3) sarkoidosis.
1) aktivitas fisik,
2) kelainan bentuk dinding dada,
3) merokok, dan
4) terpapar polusi udara.
J. KAPASITAS PARU FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DALAM
RESPIRASI
2. Faktor perkembangan
1) Bayi prematur
2) Bayi dan toodler
3) Anak usia sekolah dan pertengahan
4) Dewasa tua
3. Faktor prilaku
1) Nutrisi
2) Latihan fisik
3) Merokok
4) Penyalahgunaan substansi kecemasan
4. Faktor lingkungan
1) Tempat kerja
2) Suhu lingkungan
3) Ketinggian tempat dari permukaan laut
L. GANGGUAN RESPIRASI
1. Asma
2. Asfiksi
3. Asidosis
4. Wajah adenoid
5. Pneumonia
6. Difteri
8. Tuberculosis (TBC)
M. GANGGUAN VENTILASI
Asma adalah penyakit inflamasi kronis saluran napas yang bersifat reversible dengan
ciri meningkatnya respon trakea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan dengan
manifestasi adanya penyempitan jalan nafas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah
secara spontan yang ditandai dengan mengi episodik, batuk, dan sesak di dada akibat
penyumbatan saluran napas.
a. Gangguan metabolism.
Gangguan metabolik adalah kelainan dalam proses metabolisme
tubuh. Metabolisme adalah proses penguraian nutrisi dari makanan menjadi
energi yang dibutuhkan oleh tubuh.
a. Faktor ekstrinsik (alergik) : reaksi alergik yang disebabkan oleh alergen atau
allergen yang dikenal seperti debu, serbuk-serbuk, bulu bulu binatang.
b. Faktor intrinsik(non-alergik) : tidak berhubungan dengan alergen, seperti
common cold, infeksi traktus respiratorius, latihan, emosi, dan polutan
lingkungan dapat mencetuskan serangan.
2. Patofiologi